ETIKA PROFESIONAL Salah satu hal yang membedakan sifat setiap profesi adalah adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya Perilaku etika memerlukan pertimbangan lebih d/p aturan perilaku dan pengaturan aktivitas
Etika dan Moralitas Etik berarti sifat atau karakter atau moralitas Moralitas adalah kebiasaan, yg fokusnya pada perilaku yang baik dan yang salah Etika berkaitan dengan masalah bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain
Etika Umum Org selalu dihadapkan pada suatu pemilihan yang akan berakibat terhadap dirinya dan terhadap orang lain. Dilema etika timbul bilamana apa yg baik bagi satu pihak berakibat tidak baik bagi pihak lain. Etika umum berusaha memecahkan hal ini dg menetapkan kewajiban individu terhadap dirinya dan orang lain
Langkah pengambilan keputusan etika umum Dapatkan fakta yg relevan dg keputusan Berdasarkan fakta lakukan identifikasi issue etik Tentukan siapa yg akan dipengaruhi oleh keputusan dan bagaimana pengaruhnya Identifikasi alternatif pengambil keputusan Identifikasi akibat dari setiap alternatif Pilih tindakan etis
Etika Profesional Etika profesional harus lebih luas d/p prinsip-prinsip moral. Harus mencakup standar perilaku utk seorang profesional yg dirancang baik utk tujuan praktis maupun tujuan ideal Harus dapat mendorong perilaku ideal, tetapi pada saat yg sama harus realistis dan dapat dipaksakan
CPA Vision Project mengidentifikasi lima nilai inti profesional: Pendidikan berkelanjutan dan belajar seumur hidup Kompetensi Integritas Selalu mengikuti issue perkembangan bisnis Obyektivitas
Kode Etika AICPA Principles Rules of Conduct Interpretations of the Rules of Conduct Ethics Ruling
Prinsip-Prinsip Etika Tanggungjawab Kepentingan Publik Integritas Obyektivitas dan Independensi Saksama Lingkup dan Jenis Jasa
Tanggungjawab Dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai profesional anggota harus melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan menggunakan pertimbangan profesi dan moral Mengembangkan ilmu akuntansi Menjaga kepercayaan publik Menjalankan swa-regulasi
Kepentingan Publik Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan mendemonstrasikan komitmennya sebagai profesiona Termasuk publik adalah: Klien, kreditor, instansi pemerintah, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat umum
Integritas Untuk menjaga kepercayaan publik anggota harus menjalankan tanggungjawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi. Untuk menjaga integritas anggota harus jujur dan cerdik
Obyektivitas dan Independen Anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari konflik kepentingan dalam menjalankan tanggungjawab profesionalnya. Anggota harus independen secara nyata dan independen dalam penampilan.
Saksama Anggota harus memiliki standar tehnis dan etika, selalu berusaha meningkatkan komptensi dan kualitas jasanya dan melaksankan tanggungjawab profesionalnya sebaik mungkin
Lingkup dan Jenis Jasa Dalam menjalan tugas harus mematuhi prinsi-prinsip sebelumnya, selain itu anggota harus: Berpraktek pada KAP yang mengimplementasikan prosedur pegendalian internal terhadap kualitas Menentukan apakah luas dan jenis jasa lain yang diminta klien akan menimbulkan benturan kepentingan didalam mengaudit Menilai apakah jasa yang diminta konsisten dengan peran sebagai profesional
Rules of Conduct Seksi 100 Independensi, Integritas, dan Obyektivitas Seksi 200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi Seksi 300 Tanggungjawab kpd Klien Seksi 400 Tanggungjawab kp kolega Seksi 500 Tanggungjawab Lain dan Praktek
Seksi 100 101 Independensi 1. Kepentingan keuangang 2. Hubungan Bisnis 3. Arti istilah anggota atau anggota firma 4. Jas lain: jasa akuntansi, perluasan jasa audit, dan konsultasi manajemen 5. Tuntutan (litigasi) 6. Fee yang belum dibayar
102 Integritas dan Obyektivitas Bebas dari konflik kepentingan Tidak boleh menyalahgunakan fakta atau menggunakan pertimbangan pihak lain
Rule 201 – Standar Umum Kompetensi Profesional Saksama Perencanaan dan Pengawasan Data cukup relevan
Rule 202- Kepatuhan terhadap standar Auditing Review Kompilasi Konsultasi Manajemen Perpajakan Jasa profesional lain Dilaksanakan dengan mematuhi standar yang berlaku
Rule 203 – Prinsip Akuntansi Tidak boleh memberikan pendapat wajar atas laporan keuangan yang mengandungsalahsaji material Berlaku untuk 1. Audit laporan keuangan 2. Pemeriksaan laporan keuangan prospektif 3. Review informasi keuangan interim
Rule 301 – Informasi Rahasia Klien Tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia klien tanpa persetujuan klien.
Rule 302 – Kontijensi Fee Melarang kontijensi fee untuk penugasan Audit atau review laporan keuangan Kompilasi laporan keuangan Pemeriksaan proyeksi laporan keuangan Pembuatan SPT untuk restitusi
Rule 501- Tindakan Tercela Menahan catatan klien dan kertas kerja yang akan dipakai klien untuk menyesuaikan laporan keuangannya Diskriminasi karyawan Gagal mematuhi standar atau prosedur yang diharuskan dalam government audit Lalai dalam penyusunan laporan keuangan Gagal mematuhi peryaratan instansi pemerintah, komisi-komisi atau regulator lain
Rule 503 – Komisi dan Fee Referral Melarang komisi untuk jasa atestasi Mengungkapan komisi yang diperbolehkan Mengungkapan fee referral kepada klien
Kode Etika IAI Lihat di buku SPAP
Kode Etika IAI KAP Lihat di buku SPAP
KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR Lingkungan Hukum Kewajiban berdasar Hukum Umum Kewajiban berdasar UU Pasar Modal
Lingkungan Hukum Tren tuntutan hukum terhadap auditor deep pocket theory Tuntutan terhadap auditor di US 1992: 4.000 kasus $30 milyar 1992KAP Laventhol and Horwath bangkrut 1993-1995; biaya asuransi KAP 6 Besar naik 10 kali lipat $5.000 per auditor KAP menarik diri mengaudit perusahaan yang beresiko tingg
Kewajiban Hukum Umum Common law (hukum umum) didasarkan pasa prinsip keadilan (justice), alasan, dan akal sehat (common sense) tidak pada hukum absolut atau hukum pasti Prinsip hukum umum ditentukan oleh kebutuhan sosial dari suatu komunitas
Kewajiban kepada Klien Undang-undang Kontrak Auditor menerbitkan laporan auditor dengan tidak mematuhi standar auditing Tidak mengirimkan laporan auditor sesuai dengan kesepakatan Mengungkapan rahasia klien tanpa ijin Undang-undang Kelalaian
Undang-Undang Kelalaian Kelalaian Biasa (ordinary negligence) Kelalaian yang umum dilakukan oleh orang lain dalam situasi sama Kecerobohan (gross negligence) Kegagalan karena tidak hati-hati Kecurangan (Fraud) Secara sengaja melakukan penyesatan, eperti menyembunyikan data, tidak mengungkapan hal yang material yang mengakibatkan pihak lain dirugikan
Kewajiban kepada pihak ketiga Kewajiban kepada Pengguna Utama Penerima laporan auditor dapat menuntut kerugian akobat kelalaian biasa dari auditor Kewajiban kepada Pengguna Lain Pihak lain yang tidak disebutkan dalam laporan auditor Kelompok yang terlihat dan tidak terlihat
Common Law Defense Due care Contributory negligence Audit sesuai dengan standar auditing Kertas kerja lengkap Contributory negligence
Undang-undang Pasar Modal No: 8 Tahun 1995 Pasal 68: wajib memberitahukan kepada Bapepam dalam waktu tiga hari kalau ditemukan hal-hal: Pelanggaran ketentuan undang-undang atau peraturan pelaksanaan Hal yang membahayakan keuangan lembaga atau nasabah
Meminimalkan Risiko Tuntutan Setiap penugasan selalu menggunakan surat engangement Lakukan investigasi mendalam terhadap calun klien Lebih menekankan pada kualitas jasa daripada pertumbuhan Mematuhi secara penuh pernyataan profesional Menyadari keterbatasan pernyataan profesional Menetapkan dan menjaga standar kontrol kualitas Hati-hati dengan klien yang mengalami kesulitan keuangan Audit risk alerts
TINJAUAN PROSES AUDIT Review Proses Audit Pemahaman Bisnis dan Industri Identifikasi Asersi Manajemen Materialitas Risiko Auidt Bukti Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai Komunikasi Temuan
Proses Audit 1. Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri 2. Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan 3. Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan 4. Putuskan komponen risiko audit
… 5. Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif) 6. Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg bernilai tambah 7. Komunikasikan temuan
Pengetahuan ttg Bisnis & Industri Kembangkan ekspektasi laporan keuangan Impak industri terhadap sistem informasi Evaluasi kelayakan estimasi akuntansi PABU utk industri khusus Dasar bagi Jasa Nilai Tambah lain, mis: Evaluasi risiko bisnis Monitoring pengukuran kinerja Kecukupan sistem informasi manajemen
Asersi Manajemen Eksisitensi atau Keterjadian Kelengkapan Hak dan Kewajiban Penilaian atau Alokasi Penyajian dan Pengungkapan
Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence) Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan dalam neraca betul-betul ada Apakah transaksi yang dilaporkan dalam laporan keuangan betul-betul terjadi
Kelengkapan (completeness) Apakah seluruh aktiva, kewajiban, ekuitas dan transaksi yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan (yang ada atau terjadi) sudah dilaporkan
Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations) Aktiva yang dilaporkan dalam neraca betul-betul hak milik entitas Hutang yang dilaporkan dalam neraca betul-betul kewajiban entitas
Valuasi atau alokasi Apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang tepat Sesuai dengan PABU Prinsip penilaian, Prinsip matching Kelayakan estimasi Konsistensi penerapan prinsip Akurat
Akurat Klerikal Mathematik Dokumen sumber cukup rinci Jurnal Posting Kecocokan antara akun dg sub-akun Mathematik Kebenaran jumlah dalam dokumen, jurnal, saldo akun dan penghitungan ( seperti depresiasi)
Presentation dan Disclosure Apakah komponen laporan keuangan disajikan, dipaparkan, dan diungkapkan dengan tepat.
Materialitas Besaran dari suato penghilangan atau salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan lingkungan menyebabkan pertimbangan seseorang yang menyandarkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji tersebut
Materilitas mempengaruhi proses audit Perencanaan Pengumpulan bukti Evaluasi temuan
Risiko Audit Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material Komponen Risiko Audit: Inherent Risk Control Risk Detection Risko
Evidence Kecukupan Bahan Pembuktian Kompetensi Bahan Pembuktian Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran dan Sifak Populasi Obyektivitas Pengendalian Internal Kompetensi Bahan Pembuktian Relevansi Sumber Ketepatan waktu
Klasifikasi Prosedur Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman Pengujian Kontrol Pengujian Substantif Prosedur analitik Pengujian rinci transaksi Pengujian rinci saldo
Evaluasi Bukti yang diperoelh
Pertimbangan Jasa Nilai Tambah Business Planning Risk Assessment Business Valuation Disainsistem informasi
Komunikasi Temuan Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Komunikasi lain yang diharuskan Pengendalian internal Kebijakan akuntansi Pertimbangan dan estimasi akuntansi Penyesuaian audit yang signifikan Ketidaksesuaian dengan manajemen Konsultasi dengan akuntan lain Kesulitan auidt yang ditemui Komunikasi temuan lain
TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA Prosedur Audit Kertas Kerja
Top-down vs. Bottom-up Audits Top-down audit evidence Pemahaman bisnis & Industri Tujuan dan Sasaran Manajemen Bagaimana mgt menggunakan sumber-sumbernya utk mencapai tujuannya Keunggulan bersaing organisasi Proses bisnis inti Hasil usaha dan arus kas Bottom-up audit evidence
Bottom-up audit evidence: fokus menguji Transaksi Saldo akun Sistem yang mencatat transaksi dan hasilnya dlm saldo akun Auditor mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut
Empat keputusan penting sehubungan dg bukti audit 1. Jenis pengujian yg akan dilaksanakan 2. Waktu pelaksanaan pengujian 3. Luas pengujian 4. Penugasan staf yg melaksanakan pengujian
Jenis pengujian audit: Tipe dan efektivitas pengujian audit Prosedur audit hrs terkait dg tujuan audit Bukti hrs relevan dg asersi manajemen Harus mempertimbangkan biaya relatif dg efektivitas audit sehubungan dg tujuan audit
Jenis prosedur audit: 1. Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen 2. Pengujian pengendalian 3. Pengujian Substantif Pengujian analitik Tes rinci transaksi Tes rinci saldo
Waktu Pengujian Auidt: Sebelum tanggal neraca Saat tanggal neraca Sesudah tanggal neraca
Luas Pengujian Auidt Risiko Deteksi Jumlah Bukti Rendah Banyak Moderat Cukup Tinggi Sedikit
Staffing Audit Tingkat pengetahuan Keahlian dan pengalaman Kemampuan
TUJUAN AUDIT Menentuan kewajaran penyajian laporan keuangan dalam segala hal yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum PABU mencakup: PSAK Peraturan Bapepam Peraturan BEJ Perturan khusus lain (pemerintah, industri dsb)
Asersi manajemen atas laporan keuangan 1. Eksistensi atau Keterjadian 2. Kelengkapan 3. Hak dan Kewajiban 4. Valuasi dan Alokasi Sesuai dengan PABU Keakuratan dan Ketelitian Hitung 5. Penyajian & Pengungkapan
Bukti Audit Jenis: Syarat Bukti: Informasi Penguat Data Akuntansi Cukup Kompeten
Jenis Bukti Audit Data Akuntansi Informasi Pendukung Buku jurnal Buku besar dan Buku Pembantu Pedoman akuntansi terkait Catatan informal dan memo Informasi Pendukung
Informasi Pendukung Dokumen Konfirmasi Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, dan pemeriksaan pisik Informasi lain yang dikembangkan oleh auditor
Kecukupan Bukti Tergantung pada: Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Besar dan Sifat Populasi
Kompetensi Bukti: Relevansi Sumber Waktu Obyektivitas
Tipe Informasi Pendukung: Bukti Analitik (eksistensi, kelengkapan & valuasi) Bukti Dokumen (salah 1 dari ke 5 asersi) Konfirmasi (salah 1 dr 5 asersi) Pernyataan Tertulis (salah 1 dari 5 asersi) Bukti Mathematik (valuasi & alokasi) Bukti Lisan ( salah 1 dari 5 asersi) Bukti Pisik (eksistensi & valuasi) Bukti Elektronik
Prosedur audit Prosedur analitik Inspeksi Konfirmasi Ajukan Pertanyaan Hitung Telusur (tracing) Lacak (vouching) Amati Ulang Tehnik Audit Berbantuan Komputer
Klasifikasi Prosedur Audit Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen Pengujian Kontrol Pengujian Substantif Prosedur Analitik Tes rinci transaksi Tes rinci saldo
Evaluasi Perolehan Bukti Memenuhi standar pekerjaan lapangan Dilakukan sepanjang audit utk setiap asersi Digunakan sbg dasar pemberian opini
KERTAS KERJA Pendukung utama laporan auditor Alat koordinasi dan supervisi Bukti bahwa audit telah sesuai dengan Standar Auditing Pedoman audit tahun berikutnya
Tipe Kertas Kerja Working Trial Balance Skedul dan analisis Memo audit dan dokumentasi informasi penguat Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi
Penyusunan Working Papers Judul Nomor Indeks Acuan-silang Tick Marks (tanda audit) Tandatangan dan tanggal
Review Kertas Kerja 1. Oleh supervisor penyusun 2. Manajer Audit 3. Partner
Arsip (Dosir) Kertas Kerja Dosir Permanen Kopi anggaran dasar Daftar akun Bagan organisasi Tata letak, proses produksi, dan produk utama Kopi kontrak Skedul amortiasi, depresiasi Ikhtisar prinsip-prinsip akuntansi yg dipakai klien dll Dosir Sekarang
Kepemilikan Kertas Kerja Milik auditor Auditor tidak boleh mengungkapkan ke pihak lain tanpa izin klien, kecuali utk keperluan pengadilan Disimpan sampai dg ketentuan undang-undang (minimal 10 tahun)