4. METODE PENGHITUNGAN PENCEMAR anna.ida3@gmail.com
Masih ingat... Residence time Flushing time Waktu yang dibutuhkan untuk mengganti akumulasi air tawar yang ada di muara oleh debit sungai Waktu yang dibutuhkan untuk menggakti akumulasi volume air melalui volume influx
Faktor yang mempengaruhi flushing time : Debit air sungai Pasang surut Kecepatan angin Stratifikasi percampuran Topografi
Menghitung Flushing Time Models Freshwater Fraction For estuaries with relatively high freshwater inflow Tidal Prisma well-mixed lagoons freshwater inflow is low and gravitational circulation is weak
the flushing time is defined as the time needed to drain a volume V through an outlet A with current velocity v Freshwater fraction (Tomczak, 2000) Steady state pollutant from point sources without reaction looses or gains
Konsentrasi bahan pencemar rata-rata Salinitas estuari Luas Estuari D=A x V Debit Periode Pasut (Tc) Keluaran air tawar R = D x Tc Konsentrasi bahan pencemar rata-rata Salinitas estuari Salinitias tiap ruas (Si)
Luas tiap ruas (Li) Salinitas extuari & ruas Fi = (Ss – Si) / Ss Fraksi air tawar Rata-rata pasut (P) Kedalaman tiap ruas (Hi) Luas tiap ruas (Li) Volume pasut rata-rata Vi = Fi x Hi x Li
Volume air tawar Wi = Fi x Vi Rasio pertukaran ri = R / Wi Debit air tawar (Qfw) Waktu pembilasan T =Wi / Qfw
-contoh- Diketahui : Segmen 1 Segmen 2 Luas segmen (m2) 8500000 350000 Debit (m3/s) 30 Kedalaman (m) 12 18.7 Lama pasang dalam 1 siklus pasut (jam) 10 Tinggi pasut rata-rata (m) 0.56 0.77 Ss (‰) 34 Si (‰) 20 23.6
Maka : Segmen 1 Segmen 2 R (m3) 1188000 Fi 0.41176471 0.30588235 Vi (m3) 2816470.59 2695000 Wi (m3) 1159723.18 824352.941 ri 1.02438238 1.4411303 Qfw (m3/s) 30.7314715 43.2339089 T (s) 37737.3138 19067.2775 T (jam) 10.4825872 5.29646598
requirement of a complete survey of the salinity distribution in the estuary starts from the concept that a sea water volume VT enters the estuary with the rising tide while a freshwater volume VR enters the estuary during a tidal cycle (rising and falling tide) Tidal prisma
It assumes that the salt water volume VT is completely mixed with the fresh water volumeVR at high tide, and that the combined volume VT + VR representing the mixture leaves the estuary during the falling tide (Tomczak, 2000)
S* = S0 VT / (VT + VR) f* = (S0 - S*) / S0 = 1 - S*/S0 the salinity of the salt water brought in by the rising tide is S0, the salinity S* of the mixed water in the volume VT + VR is easily calculated from : S* = S0 VT / (VT + VR) the fresh water fraction f* = (S0 - S*) / S0 = 1 - S*/S0
flushing time tF = (f* V) / R tF = T V / (VT + VR)
Polutan Konservatif Vs Non Konservatif Bagaimana konservatif itu ? Bahan pencemar Konservatif Non konsevatif
Konsentrasinya dapat tidak berubah Polutan konservatif Konsentrasinya dapat tidak berubah terhadap waktu Polutan yang komponen senyawanya tidak mengalami perubahan : tidak terdegradasi tidak hilang karena pengendapan tidak hilang karena penguapan atau akibat aktivitas lainnya
Polutan konservatif Contoh : Logam berat Hg, Cu, Cd, Zn, Pb, dll Pestisida Deterjen Hidrokarbon (HC) Konsentrasi akan mengalami pengurangan : Bila terjadi pengenceran Adanya difusi turbulen Difusi akibat perbedaan salinitas
Polutan non konservatif Polutan yang senyawa penyusunnya mudah terurai dan berubah bentuk didalam suatu badan perairan Senyawa-senyawa organik : Karbohidrat Lemak Protein Mudah terlarut menjadi zat-zat anorganik oleh mikroba
Metode Storet Metoda untuk menentukan status mutu air Dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air Prinsipnya adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukkannya guna menentukan status mutu air
Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan nilai dari US_EPA
Pengumpulan data : kualitas air & debit air (time series data) Bandingkan data hasil pengukuran vs nilai baku mutu Hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran < baku mutu = 0 Hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air :
Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai
Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi Beban pencemaran = jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air atau limbah Dihitung berdasarkan pengukuran langsung debit sungai dan kosentrasi parameter yang diukur
Kapasitas asimilasi = kemampuan badan air dalam menerima beban pencemar, tanpa menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang ditetapkan sesuai peruntukannya Kemampuan badan air dalam menetralisir atau membersihkan sendiri (self purification) terhadap beban pencemar sampai kondisi tidak tercemar
Nilai kapasitas asimilasi : membuat grafik hubungan antara konsentrasi parameter limbah dengan beban pencemar Selanjutnya dianalisis dengan cara memotongkannya dengan garis baku mutu
Analisis regresi menggunakan parameter beban pencemar sebagai peubah bebas (independent) dan parameter konsentrasi pencemar sebagai peubah tak bebas (dependent) Y= a +bx y = Parameter konsentrasi pencemar di estuari x = Nilai parameter beban pencemar dari sungai a = Intersep/perpotongan dengan sumbu tegak (nilai tengah/rataan umum) b = Kemiringan/gradient (koefisien regresi untuk parameter di perairan)
-contoh- (Sembel, 2012)
Metode Neraca Massa Fungsi : Menentukan konsentrasi rata-rata sumber pencemar point sources dan non point sources Menentukan persentase perubahan laju alir atau beban polutan (Widyastuti)
(Widyastuti)
http://www.colourbox.com/image/the-word-to-be-continued-on-film-strip-image-5643556