SHUDAN SHUGI PPMJ
SHUDAN SHUGI Dasar dari nilai kepribadian orang Jepang
Pembahasan Kanji & Artinya Latar Belakang Definisi Pembagian
SHUDAN SHUGI Kanji dan Artinya
Kanji Shudan Shugi しゅう だん 集団 しゅ ぎ 主義
Arti Shudan Shugi 集団 Collective Kelompok 主義 -ism Paham
Arti (lanjutan) しゅう だん しゅ ぎ 集団主義 Collectivism Groupisme Paham Kelompok
SHUDAN SHUGI Latar Belakang
Latar Belakang Jepang sebagai Negara Agraris Mura Hachibu Shimaguni Konjisei Politik Sakoku (Masa Isolasi)
Jepang, Negara Agraris Jepang sebagai negara agraris sejak zaman Yayoi sampai dengan zaman berakhirnya Perang Dunia ke-2.
Ciri khas Negara Agraris Mempunyai kepercayaan yang sama (Taritsuteki). Hidup bergantung pada orang lain, dimana pandangan orang lain sangat penting, sehingga mereka dalam bertindak harus memikirkan dampak pada orang lain.
Ciri khas Negara Agraris Perasaan solidaritas yang kuat, atau dikenal sebagai masyarakat paguyuban, sehingga hidup terikat oleh lingkungan. Menjalankan kehidupan dari segi pertanian (noka bunka/のうかぶんか/農家文化).
Mura Hachibu Dlm masyarakat pertanian, apabila seseorang melakukan kesalahan, maka ia akan dikenakan “mura hachibu”, yaitu dikucilkan dari pergaulan anggota mura (desa) nya.
Shimaguni Konjosei Akibat pengaruh geografis Jepang sebagai negara kepulauan dengan iklim yang berbeda di setiap wilayah, Jepang dikenal dengan sifat “shimaguni konjosei”, yaitu sifat pemikiran yang sempit yang terbatas pada kepulauan yang didiaminya saja.
Politik Sakoku Pada zaman Edo, bangsa Jepang menutup diri selama 250 thn, yang dikenal dengan masa isolasi (politik Sakoku), karena masyarakat Jepang merasa lain dari masyarakat di luar Jepang.
Politik Sakoku (lanjutan) Setelah masa isolasi (politik Sakoku), bangsa Jepang mulai menerima pengaruh dari luar hanya di bidang teknologi & industri, yang disebut dengan politik Kaikaku.
Akibat Politik Sakoku Sejarah Jepang yang berjalan sangat panjang, yaitu sejak pra Jomon sampai dengan masa isolasi, membuat kebiasaan yang ada dalam adat istiadat bangsa Jepang menjadi utuh karena tidak dipengaruhi oleh bangsa lain.
SHUDAN SHUGI Definisi
Definisi Shudanshugi adalah masyarakat yang mempunyai sifat terikat pada kelompoknya, mempunyai nilai kebersamaan yang kuat sebagai akibat dari merasa dan menjadi bagian dari kelompoknya.
Definisi Sifat terikat dengan pada kelompoknya berdasarkan adanya ikatan emosional yang disebut nakama ishiki (なかまいしき/仲間意識), yang berarti kesadaran berkelompok.
Definisi Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang mempunyai sifat terikat pada kelompoknya dan merasa menjadi bagian dari kelompoknya, atau disebut juga shudanteki shakai (しゅうだんてきしゃかい/集団的社会).
Shudan Shugi Pembagian
Pembagian しゅうだんしこう 集団思考 しゅうだんせいかつ 集団生活 しゅうだんいしき 集団意識
Collective Thought 集団思考(しゅうだんしこう)
集団思考(しゅうだんしこう) Kehidupan masyarakat Jepang semakin berkembang dan berubah menjadi masyarakat industri, dan kini memasuki masyarakat teknologi canggih. Perkembangan dan perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang dibangun satu kesatuan konsep kerja kelompok yang dikenal dengan shuudan shikou.
集団思考(しゅうだんしこう) Orientasi kelompok adalah kerangka berpikir orang Jepang terhadap kerja kelompok, yang didasari atas kesadaran tinggi terhadap kepentingan kelompok, sehingga membuat mereka terikat oleh kehidupan bekerja sama dalam suatu kesatuan kehidupan sosial masyarakat.
Collective Life 集団生活(しゅうだんせいかつ)
集団生活(しゅうだんせいかつ) Kehidupan kelompok adalah kehidupan sosial yang berlangsung atas dasar adanya kerjasama kelompok yang didasari atas kesadaran tinggi terhadap kepentingan kelompok yang diikat oleh aturan, sistem, pola, dan pedoman tentang kehidupan dalam bekerja sama di dalam kelompoknya.
集団生活(しゅうだんせいかつ) Adanya kesadaran tinggi dalam menjalankan kewajibannya menimbulkan rasa tanggung jawab di setiap individu yang termasuk dalam sebuah kelompok. Pembagian kerja yang merata sesuai dengan tugas dan kewajibannya merupakan sistem kehidupan berkelompok dalam melakukan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk kepentingan dan kesejahteraan kelompoknya.
Collective Conciousness 集団意識(しゅうだんいしき)
集団意識(しゅうだんいしき) Dalam masyarakat Jepang, berpedoman pada sebuah kelompok merupakan hal yang sangat penting dan memberikan prioritasnya terhadap kelompok daripada diri sendiri. Kebanyakan masyarakat Jepang menyadari bahwa kebaikan yang sangat penting itu adalah dengan menyatakan setia pada nilai-nilai kelompok yang diikutinya.
集団意識(しゅうだんいしき) Sebagian besar dari masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang lebih memprioritaskan kepentingan kelompok daripada kepentingan diri sendiri. Sebagian besar meyakini bahwa kesetiaan pada kelompok dimana suatu individu tersebut berada merupakan suatu tindakan yang mulia.
集団意識(しゅうだんいしき) Loyalitas kepada kelompok ini menciptakan sebuah perasaan solidaritas dan mengedepankan dari kesadaran berkelompok yang bisa dilihat dari berbagai aspek kehidupan, seperti perayaan matsuri, ataupun kegiatan undoukai di sekolah-sekolah Jepang
集団意識(しゅうだんいしき) Dalam sebuah kelompok orang Jepang sangat membatasi diri dengan masyarakat di luar kelompoknya. Ketika orang luar diundang datang dengan menggunakan janji terlebih dahulu, maka mereka akan diperlakukan dengan ramah dan sangat formal layaknya tamu. Jika orang luar mencoba untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut, maka tidak akan diberikan sambutan yang hangat dan akan ditolak untuk masuk ke dalam kelompok tersebut.
集団意識(しゅうだんいしき) Kehidupan berkelompok menghasilkan dampak negatif yang menyebabkan individu-individu menahan diri dari pemikiran mandiri. Hal ini kerap dijumpai di Jepang yang dilakukan oleh remaja Jepang yang dilatarbelakangi oleh kenakalan remaja yang berujung pada kriminalitas.
Kesimpulan Aturan, sistem, pola, dan pedoman yang berlaku telah mendasari dan mengikat masyarakat Jepang dalam kehidupan berkelompok. Hal ini menyebabkan masyarakat Jepang memiliki kesadaran tinggi terhadap kepentingan kelompok dari kepentingan individu.
Kesimpulan Kesadaran tinggi akan kelompoknya membuat mereka memiliki rasa tanggung jawab atas segala tugas dan pekerjaan yang diemban, dan kesetiaan/loyalitas terhadap nilai-nilai dalam kelompok. Loyalitas kepada kelompok ini menciptakan sebuah perasaan solidaritas, yang dapat terlihat pada perayaan matsuri, ataupun kegiatan undoukai di sekolah-sekolah Jepang.
Kesimpulan Namun, dibalik itu semua, masyarakat Jepang sangat membatasi diri terhadap masyarakat di luar kelompoknya. Bahkan, menghasilkan dampak negatif yang menyebabkan individu-individu menahan diri dari pemikiran mandiri. Misalnya, fenomena ijime di kalangan remaja.
Ada pertanyaan? Topik berikutnya: KERANGKA & ATRIBUT