KAITAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN Program Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun 2011
Pendidikan dan kebudayaan adalah dua kata saling berhubungan erat Pendidikan dan kebudayaan adalah dua kata saling berhubungan erat. Bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan, karena keduanya merupakan entitas yang saling mencakupi. Pendidikan itu sendiri adalah kebudayaan.Karena pendidikan adalah kerjanya manusia.Kegiatan pendidikan merupakan proses pembudayaan, artinya pendidikan membuat manusia menjadi berbudaya. Kebudayaan merupakan salah satu landasan bagi pendidikan, karena di dalamnya terkandung nilai nilai kehidupan dan menjadi pedoman hidup masyarakat dimana pendidikan itu berlangsung.
Pendidikan memegang peranan yang sangat besar dalam perkembangan kebudayaan, bahkan dalam hidup matinya suatu kebudayaan.Tanpa proses pendidikan tidak mungkin kebudayaan itu berlangsung dan berkembang.Melalui pendidikan, kepribadian seseorang itu dibentuk dan dikembangkan.Individu yang dididik melalui pendidikan merupakan kreator dan sekaligus sebagai manipulator dari kebudayaannya.Tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan, meskipun kebudayaan bukanlah sekedar jumlah dari kepribadian -kepribadian. Sebaliknya kebudayaan akan sangat diperlukan upaya pembentukan kepribadian.
Kesenian misalnya,sebagai aspek kebudayaan,sangat besar peranannya dalam pengembangan kepribadian seseorang, dan karena itu sangat penting bagi pendidikan. Mengartikan kebudayaan dalam artisempit, yaitu terbatas pada kesenian dan kepurbakalaan telahmereduksi kebudayaan hanya pada nilai nilai estetika.Dan ini berarti telah memperjarak hubungan atau telah cenderung memisahkan antara pendidikan dengan kebudayaan.Gejala pemisahan kedua hal itu juga disebabkan karena nilai nilai kebudayaan dalam pendidikan terlalu dibatasi pada nilai nilai intelektual saja.
Pengertian Kebudayaan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitubuddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi(budi atau akal) diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitumengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan jugasebagaimengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak(karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yangmenimbulkan karya-karyaseni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan kesusilaan.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karyaseni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuiakan perbedaan- perbedaannya,membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural- Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur- struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan- kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara: “Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat”
Menurut Koentjaraningrat, guru besar Antropologi di Universitas Indonesia: “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda- benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,misalnya pola- pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasisosial, religi,seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untukmembantumanusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan bertujuan membentuk agar manusia dapat menunjukkan perilakunya sebagai makhluk yang berbudaya yang mampu bersosialisasi dalam masyarakatnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup, baik secara pribadi, kelompok, maupun masyarakat secara keseluruhan.
Daoed Joesoef memandang pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan karena pendidikan adalah upayamemberikan pengetahuan dasar sebagai bekal hidup. Pengetahuan dasar untuk bekal hidup yang dimaksudkan disini adalah kebudayaan. Dikatakan demikian karena kehidupan adalah keseluruhan dari keadaan diri kita, totalitas dari apa yang kita lakukansebagai manusia, yaitu sikap, usaha, dan kerja yang harus dilakukan oleh setiap orang,menetapkansuatu pendirian dalam tatanan kehidupan bermasyarakat yangmenjadi ciri kehidupan manusia sebagai makhluk bio-sosial
Pendidikan adalah upaya menanamkan sikap dan keterampilan pada anggota masyarakat agar mereka kelak mampu memainkan peranan sesuai dengan kedudukan dan peran sosial masing- masing dalam masyarakat. Secara tidak langsung, pola ini menjadi proses melestarikan suatu kebudayaan.
Sejalan dengan pernyataan diatas Bertrand Russelmengatakan pendidikan sebagai tatanan sosial kehidupan bermasyarakat yang berbudaya. Melalui pendidikan kita bisa membentuk suatu tatanan kehidupan bermasyarakat yang maju,modern, tentram dan damai berdasarkan nilai-nilai dan norma budaya.Ibnu Khaldunmempertegas lagi bahwa pendidikan dan pengajaran sebagai salahsatu gejala sosial yang memberi ciri masyarakatnya, masyarakat maju
Dalamf ilsafat, pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan organis, harmonis, dinamis gunamencapai tujuan hidup kemanusiaan.
Berdasarkan uraian diatas usaha sadar dan terencana dalam upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan yang dilakukansepanjang hayat
Bentuk-bentuk Kebudayaan Berdasarkan sejarah kebudayaan, Redfield berpendapat bahwa bentuk kebudayaan dapat dibagi dua yaitu: 1. Kebudayaan rendah, kebudayaan rendah bukan yang terjadi sehari-hari, tetapi bisa juga dikatakansebagai kebudayaan tinggi.Namun cakupannya tidak seluas kebudayaan tinggi. 2.Kebudayaan tinggi,sering dikatakansebagai peradaban.Contoh dari kebudayaan tinggi yaitu peradaban Lembah Sungai Nil dan peradaban Mesopotamia
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi,sopan, luhur dan sebagainya,maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Istilah peradaban juga sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.Tiap-tiap masyarakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, akan tetapi tidaksemuanya telah memiliki peradaban yang tinggi. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari hasil budidaya manusia baik cipta, karsa dan rasa.Kebudayaan berwujud gagasan/ide, perilaku/aktivitas dan benda-benda.Sedangkan peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah dan maju