Bahan Magnetik Bahan magnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat kemagnetan dalam komponen pembentuknya. Menurut sifatnya terhadap adanya pengaruh kemagnetan, bahan dapat digolongkan menjadi 5 yaitu diamagnetik paramagnetik feromagnetik anti ferromagnetik dan ferrimagnetik (ferri).
Bahan diamagnetik adalah bahan yang sulit menyalurkan garis gaya magnet (ggm). Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur. Bahan paramagnetik adalah bahan yang dapat menyalurkan ggm tetapi tidak banyak. Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu Bahan ferromagnetik mudah menyalurkan ggm. Permeabilitasnya (kemampuan bahan meloloskan partikel dengan menembusnya) jauh di atas 1. Resisitivitas bahan ferromagnet adalah rendah. Hal ini yang menyebabkan pemakaian ferromagnet terbatas pada frekuensi rendah. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt. Bahan anti ferromagnetik mempunyai suscepbilitas positif yang kecil pada segala suhu, tetapi perubahan suscepbilitas karena suhu adalah keadaan yang sangat khusus. Susunan dwikutubnya adalah sejajar tetapi berlawanan arah. Contohnya hematite Bahan ferrimagnetik memiliki resisitivitas yang jauh lebih tinggi dibanding bahan ferromagnet, Karena itu ferrimagnet (ferrit) layak digunakan pada peralatan yang menggunakan frekuensi tinggi disamping arus-eddy yang terjadi padanya kecil. contohnya ferrit , seng , dan nikel
Bahan-bahan Ferromagnetik Bahan magnetik yang umum digunakan adalah bahan ferromagnetik, yang dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Bahan magnetik lunak yaitu bahan yang mudah dijadikan magnet .Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau generator,rele, peralatan sonar atau radar. 2. Bahan magnetik keras yaitu bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi magnet tidak mudah kembali seperti semula . Bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen
Parameter-Parameter Magnetik Beberapa parameter yang menentukan sifat kemagnetan (magnetisasi) dari suatu bahan antara lain : - Permeabilitas dan susceptibilitas magnetik, - momen magnetik, magnetisasi. Berdasarkan susceptibilitasnya dapat dibedakan sifat kemagnetan suatu bahan yaitu untuk Xm negatif 10 -5 adalah diamagnetik, untuk Xm kecil dan positif 10 -3 pada suhu kamar (karena Xm berbanding terbalik dengan suhu) adalah paramagnetik untuk Xm yang besar adalah ferromagnetik
Dalam kehidupan sehari-hari gaya magnet digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengambil benda-benda dari logam, penunjuk arah, mengubah energi listrik menjadi energi bunyi, menghasilkan listrik, menggantikan roda pada kereta api maglev, dan merapatkan dua benda.
CARA MEMBUAT MAGNET Ada 3 cara untuk membuat magnet: 1.Dengan cara menggosok, 2.Dengan cara induksi (didekatkan tanpa menyentuh), 3. Dengan menggunakan arus listrik. Untuk menghilangkan sifat kemagnetannya dapat dilakukan dengan cara: 1.Dipanaskan (pemanasan), 2.Dipukul (pemukulan).
Laminasi Baja Kelistrikan Cara yang paling praktis untuk mengubah bahan magnetik lunak untuk menjadi baja kelistrikan adalah dengan menambah silikon ke dalam komposisinya. Cara ini akan mengurangi rugi histerisis dan arus pusar dengan tajam, karena resistivitasnya bertambah. Paduan baja dengan tambahan silikon, sekarang ini merupakan bahan yang sangat penting untuk bahan magnetik lunak pada teknik listrik. Namun perlu diingat bahwa penambahan silikon akan menyebabkan bahan menjadi rapuh. Laminasi untuk transformator umumnya mengandung Si sekitar 4 %, sedangkan untuk jangkar motor listrik kandungan Si nya 1 – 2 %. Namun hal ini dapat diubah- ubah berdasarkan standar masing-masing negara penghasil mesin-mesin tersebut.