Edisi : XXIV/23 Sept 2012 HARI MINGGU BIASA XXV “ Putra Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuhNya” Barangsiapa ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi pelayan bagi semua orang Bacaan I : Keb 2:12,17-20 II : Yak 3: 16, dan 4:3 Mzm 54:3-6,8 Bacaan injil : Mrk 9:30-37 “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir, dan pelayan bagi semuanya ” SELAMA MISA/IBADAT, HANDPHONE MOHON DIMATIKAN !!!!!! Pada suatu hari Yesus dan murid-muridNya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid- muridNya. Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakan kepadaNya. Kemudian tibalah Yesus dan murid-muridNya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-muridNya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. KataNya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” Renungan : Kita sering mendengar ajakan atau membaca berbagai slogan yang mengajak orang untuk berlomba-lomba menjadi orang nomor satu. Tidak ada seorangpun yang berlomba dengan susah payah hanya untuk menjadi orang nomor dua. PERSEMBAHAN KEPADA ALLAH KOLEKTE : Apa itu Kolekte? Kolekte adalah persembahan kepada Allah yang dikelolah oleh gereja secara bersama-sama untuk kepentingan gereja, dan sebagian dipersembahkan untuk mereka yang menderita dan tidak mampu. Kolekte sungguh menggembirakan karena kita telah mempersembahkan dengan tulus hasil jerih payah kita kepada Allah untuk sesama. Tetapi bisa saja disalahpahami sebagai alat yang ampuh di tangan manusia untuk membeli kemurahan Tuhan. Altar jadi tempat tawar- menawar barang jualan antara manusia, tempat tawar-menawar dengan Allah untuk membeli anugerahNya. Maka terjadilah “Simonia” (bdk. Kis 8:18-24). Santo Petrus dalam pewartaan Injil di Samaria mengatakan : “Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka bahwa engkau dapat membeli Karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah………….” (Kis 8:20-21). Apakah Karunia Allah dapat dibeli? Karunia adalah karunia, bukanlah barang yang dapat dijual-belikan. Bila karunia dipandang sebagai barang dagangan, dan kolekte dipergunakan sebagai alat untuk membeli karunia dari Allah, maka kita telah membuat suatu dosa yang besar di hadapan Allah. Santo Petrus mengajak kita untuk berdoa dan bertobat kepada Allah : “………………, bertobatlah dan berdoalah kepada Allah, supaya Ia mengampuni niat hatimu yang jahat ini, sebab kulihat hatimu seperti empedu yang pahit dan terjerat oleh niat yang jahat. (Kis 8:22-23) Bagaimana sebaiknya Kolekte itu dilakukan? Kolekte dapat dilakukan dengan niat yang tulus, dan tidak tergantung pada besar atau kecilnya persembahan yang kita berikan kepada Allah. Allah telah mengetahui semua kondisi dan kemampuan kita masing-masing. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan ikhlas, serta rasa syukur atas karunia Allah yang telah diberikan kepada kita, bahwa kita diberi kelimpahan ataupun kekurangan yang terjadi selama ini. Melalui kolekte, kita diingatkan untuk melihat sisi lain dari kehidupan yang penuh dengan penderitaan, kemiskinan, kelaparan, penindasan yang terjadi di negri kita tercinta ini. Yesus bersabda : “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”. (Mat 25:40) Produksi : REDAKSI INFOKOM Sumber : Kitab Suci Injil Perjanjian Baru. KATEKESE :
“Barang siapa ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dan pelayan bagi semuanya ” PENGUMUMAN GEREJA 1. Petugas Liturgi minggu depan, 30 September 2012 Lektor: Sdr. Andika Mazmur: Ibu Yuli Dirigen: Ibu Haryanto Kolektan : Ibu Ida Situngkir dan Ibu Eka Dekorasi: Kel. Bpk. Hardi Effendi : Kel. Bpk. Sitanggang Petugas Misdinar Minggu, 30 Sept 2012 : Sartika dan Angel a Agustin TATA PERAYAAN EKARISTI KUDUS. 23 SEPTEMBER Lagu Pembukaan: Kyrie : Gloria: Mazmur: Alleluya: Persembahan: Kudus: Bapa Kami: - 9.Anak Domba Allah: Komuni: Lagu Penutup : 658 “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi ? PerkataanMu adalah perkataan yang hidup dan kekal” 2. PENDALAMAN KITAB SUCI Pertemuan ke IV : Injil Yohanes 2: Lingkungan St. Thomas Natar dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 September 2012, pukul wib (jam 4.00 sore) di rumah keluarga Bpk. Admoko. Pertemuan ke III : Injil Lukas 7: Lingkungan St. Stefanus Branti dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 September 2012, pukul wib (jam 7.00 malam) di rumah keluarga Ibu Norma Siregar. Catatan : Diharapkan umat membawa Kitab Suci. 3. PENDAFTARAN CALON KOMUNI PERTAMA Bagi adik-adik yang belum menerima Komuni Pertama, supaya segera mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan di Sekretariat Wisma Gereja Katolik Stasi Natar untuk dilakukan pendataan. 4. KOLEKTE Minggu, 16 September 2012 KOLEKTE 1: Rp ,- KOLEKTE 2: Rp ,- Sekolah Minggu: Rp ,- Parkir: RP ,- Orang nomor satu adalah yang terpilih, yang terbaik, dan lebih unggul dari yang lain. Tekad menjadi orang nomor satu ini penting untuk membantu seseorang meningkatkan kualitas kerjanya. Akan tetapi bisa berbahaya apabila tekad ini telah menjadi sebuah ambisi pribadi dengan menindas orang lain. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus bercerita tentang penderitaanNya. Walaupun sudah dua kali diberi tahu tetapi para muridNya masih belum dapat memahami makna dari nubuat Yesus. Mengapa demikian? Karena mereka lebih sibuk dengan soal kedudukan. Mereka malah lebih mempersoalkan siapa yang terbesar dan terbaik diantara mereka. Yesus tahu gelagat kesibukan mereka. Maka Yesus segera mengingatkan para muridNya, bahwa ambisi mereka justru akan menjauhkan mereka dari Kerajaan Allah. Karena bagi Yesus : “Barangsiapa yang ingin menjadi terdahulu, ia harus menjadi seorang hamba atau pelayan bagi semua orang”. Yang terbesar ialah, mereka yang memiliki hati yang sederhana dan terbuka bagi kehadiran orang lain. Rasul Yakobus mengingatkan akan adanya dua jenis hikmat “sejati dan palsu”. Hikmat sejati berasal dari Allah yang mendorong terciptanya perdamaian dalam jemaat. Sedangkan hikmat palsu menjadikan orang egois dan selalu mengancam kesatuan dan perdamaian jemaat. Selain itu Yesus mengingatkan pula kepada para muridNya untuk tidak terpengaruh oleh ambisi yang ada dalam diri mereka, karena ambisi bisa menjauhkan mereka dari inti ajaran Yesus, yakni mengasihi sesama. Kita semua juga diingatkan Yesus, bahwa tekad untuk menjadi yang terbaik itu bagus, akan tetapi menjadi berbahaya apabila tekad itu menjadi sebuah ambisi pribadi yang merongrong diri kita dengan keserakahan, apalagi dengan menindas orang lain. Hari senin, 24 September 2012: Hari biasa Ams 3:27-34; Mzm 15:2-5 Luk 8:16-18 Hari selasa, 25 September 2012: Hari biasa Ams 21:1-6,10-13; Mzm 119:1,27,30,34,35,44 Luk 8:19-21 Hari rabu, 26 September 2012: Hari biasa Ams 30:5-9; Mzm 119:29,72,89,101,104,163 Luk 9:1-6 Hari kamis, 27 September 2012: Pw. S. Vinsensius de Paul, Im (P) Pkh 1:2-11; Mzm 90:3-6,12-14,17 Luk 9:7-9 Hari jumat, 28 September 2012: Hari biasa Pkh 3:1-11; Mzm 144:1a,2abc,3-4 Luk 9:19-22 Hari sabtu, 29 September2012: Pesta S. Mikael, Gabriel & Rafael, Malaikat Agung Dan 7:9-10,13-14; atau Why 12:7-12a; Mzm 138:1-5 Yoh 1:47-51 BACAAN KITAB SUCI MINGGU XXV