TEORI SOSIOLOGI KONFLIK KONTEMPORER MAZHAB POSITIVIS
Sosiologi konflik struktural Mahzab sosilogi konflik positivis = Sosiologi konflik makro Sosiologi konflik struktural
Ciri Utama Mazhab Positivis Melihat konflik sbg bagian dari dinamika gerakan struktural Generalisasi teori yang bisa berlaku secara universal
Pemikiran Ralf Dahrendorf Menolak utopia teori fungsionalme (adanya konsensus dlm sistem sosial scr berlebihan) Keadaan masyarakat tdk selalu terintegrasi, harmonis dan saling memenuhi, tp ada keadaan lain yg memperlihatkan konflik dan perubahan. Konflik hanya muncul melalui relasi-relasi sosial dlm sistem Setiap individu atau kelompok yg tdk terhubung dlm sistem tidak akan mungkin terlibat konflik.
Lahirnya Ica/imperatively coordinated associations (dahrendorf) Kelas Ordinat Kelas Subordinat Tertindas Belum memiliki kepentingan untuk mengubah posisinya Latent Interest (Kepentingan Semu) Quasi Groups (Kelompok Semu) Penyadaran Manifest Interest (Kepentingan Nyata) Interest Groups (Kelompok Kepentingan) melakukan perlawanan Lahirnya Ica/imperatively coordinated associations (dahrendorf)
Kondisi Sosiologis Agar Kelompok Kepentingan Laten Menjadi Kelompok Kepentingan Manifest Pemimpin yg berani dg hubungan konflik Adanya ideologi konflik Anggota kelompok laten memiliki kebebasan untuk mengorganisasi konflik Komitmen dan komunikasi diantara anggota kelompok laten
Teori SOSIOLOGI KONFLIK DIALEKTIS (Dahrendorf) Redistribusi kekuasaan dan wewenang antar kelompok(ruling class versus ruled class) secara terus menerus
Fungsi Positif Konflik (Lewis Coser) “Konflik sbg mekanisme perubahan sosial dan penyesuaian dapat memberi peran positif dalam masyarakat, shg dlm suatu hub. Sosial tertentu, konflik yg disembunyikan tdk akan memberi efek positif”.
Perbedaan pendapat ttg Penyebab Konflik Hostile feeling dan hostile behavior dpt melahirkan konflik Hostile feeling dpt menimbulkan konflik
Tipe Dasar Konflik (Lewis Coser) Realistis Sumber konflik bersifat konkret/material (perebutan sumber ekonomi, wilayah) Mudah dilakukan konsensus dan perdamaian Non-realistis Bersumber dr keinginan yg tdk rasional dan cenderung bersifat ideologis (agama, etnis, kepercayaan) Sulit dilakukan konsensus dan perdamaian
Jenis Konflik (Lewis Coser) Konflik Eksternal Konflik Internal Kedua jenis konflik tsb bs memberikan dampak positif bagi suatu kelompok
“Hubungan yg bebas dr konflik tdk dpt diindikasikan bahwa hub “Hubungan yg bebas dr konflik tdk dpt diindikasikan bahwa hub. tsb bebas dr unsur-unsur yg menghancurkan. Sebaliknya jika suatu hub. stabil, konflik mungkin muncul diantara mereka, maka konflik dpt mengindikasikan kekuatan dan stabilitas suatu hubungan. Sehingga konflik dpt berfungsi sbg balancing system”.
Tipe Conflict Behavior (Otomar J. Bartos dan Paul Wehr) 1. Actual Coercion, bertujuan menghentikan kemampuan lawan untuk meneruskan konflik 2. Threat Coercion, bertujuan menekan lawan untuk menurunkan keinginannya thd suatu tujuan. Coercive Action mencari jalan keluar atas suatu konflik dg cara persuasi, menjanjikan penghargaan, dan kerjasama Non Coercive Action
ALHAMDULILLAH SEMOGA BERMANFAAT