FOLKLOR Akhmita Uzma Ferdian Ardhi Krisdian Putra Siti Marhamah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR SENI BUDAYA. Adaptif Pengertian Kebudayaan dan Seni.
Advertisements

PERIODESASI SASTRA INDONESIA
Memahami prinsip dasar ilmu sejarah
APRESIASI NILAI-NILAI BUDAYA INDONESIA
Kuliah ke 4 Kwn Identitas Nasional.
TRADISI MASA PRA AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
KELOMPOK 18 PLH Elya Putri Rahmawati (13) Inas Hakimah Kurniasih (19)
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA.
Standar Kompetensi: Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan Kompetensi Dasar: Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat.
HAKIKAT SASTRA LISAN, TRADISI LISAN DAN FOLKLOR
TARI NUSANTARA Oleh: Hardiki Putra ZZ.
HIKAYAT.
Berkomunikasi Antarbudaya
Pusat Sumber Belajar
Teori asal-usul dongeng
TARDISI MASYARAKAT SEBELUM MENGENAL TULISAN
Apa yang kalian ketahui tentang gambar berikut?
GENRE FOLKLOR, TRADISI LISAN, dan SASTRA LISAN
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA
HAND OUT 1 Hakekat Folklor dan Sastra Lisan
APRESIASI KARYA SENI TEATER
TRADISI MASYARAKAT MASA PRA AKSARA.
Musik tradisi mancanegara
PERKEMBANGAN TRADISI SEJARAH DI INDONESIA PADA MASA PRA AKSARA DAN MASA AKSARA
TRADISI MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA DAN MASA AKSARA
ASSALAMU’ALAIKUM WR……WB. Pendidikan agama islam OLEH : KELOMPOK: 4 (EMPAT) KELAS: 1 A NAMA: ALIP MARYONO DWI PAJAR B IRAWATI RISTIANINGSIH SATITI HANING.
Pertemuan 3 KONSEP SUKU BANGSA
DIFERENSIASI SOSIAL.
Konsep dasar antropologi
METODE METODE DALAM ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
Kebudayaan Minang Pertemuan 7
Mengapresiasi Dan Mengekspresikan Diri Melalui Karya Seni Tari
FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU
ANTROPOLOGI Sejarah – Pengertian - Cabangnya
Introducing music genre
09 SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Sistem Kemasyarakatan
Kebudayaan Jepang.
Bab 8 BUDAYA.
MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR UNSUR INSTRINSIK SASTRA MELAYU KLASIK kita akan membahas karakteristik dan struktur unsur instrinsik sastra.
Matakuliah : R0772 – Arsitektur Tradisional
Ruang lingkup antropologi
KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
RUANG LINGKUP, KOMUNIKASI DALAM SISTEM & SISTEM KOMUNIKASI
Budaya Politik.
TUGAS TEKKOM “SENI TARI SALAH SATU BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA”
ETNOGRAFI.
TRADISI LISAN.
BAB III TRADISI MASA PRA-AKSARA DAN AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA mgmp sejarah smg
Bindo sepuluh II (5) KD: 13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman Tujuan.
Melville J Horskovits dan Bronislaw Malinowski
Dosen : Yuli Sectio Rini M.hum
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Berkomunikasi Antarbudaya
Perkuliahan Minggu 7 Sosiologi Komunikasi
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Berkomunikasi Antarbudaya
Konsep dasar antropologi
Penelitian folklor Esmu Diah Purbararas
4.Rr Rizadian Mayangsari ( )
KEBERAGAMAN BUDAYA NUSANTARA
BUDAYA DAN PENGERTIANNYA
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR IIS DEWI LESTARI, M.Pd
Apakah maksud daulat dalam konteks institusi kesultanan Melayu?
Keragaman Suku Dan Budaya Indonesia SOAL ISIAN.
Pertemuan 3 KONSEP SUKU BANGSA
Keberagaman Masyarakat Indonesia Dalam
KEBUDAYAAN KLATEN Deka Erestio MAKANAN KHAS  Gudangan makanan yang terdiri dari aneka sayuran yang direbus dan disajikan dengan sambal kelapa.
NASKAH KORAN BUKU PRASASTI SUMBER TULISAN Sumber tulisan adalah sumber tertulis yang didalamnya terdapat informasi sejarah, antara lain prasasti, naskah,
Transcript presentasi:

FOLKLOR Akhmita Uzma Ferdian Ardhi Krisdian Putra Siti Marhamah Winda Safitri by: creation of folklore groups

FOLKLOR Folklor sering diidentikkan dengan tradisi dan kesenian yang berkembang pada zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Di dalam masyarakat Indonesia, setiap daerah, kelompok, etnis, suku, bangsa, golongan agama masing-masing telah mengembangkan folklornya sendiri-sendiri sehingga di Indonesia terdapat aneka ragam folklor. Dalam hal ini kita akan membahas tentang folklor yaitu : pengertian folklor, ciri-ciri folklor, jennis-jenis folklor, dan fungsi folklor.

FOLKLOR PENGERTIAN FOLKLOR Kata folklor merupakan pengindonesiaan dari bahasa Inggris. Kata tersebut merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar yaitu folk dan lore. Menurut Alan Dundes kata folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok sosial lainnya. Ciri-ciri pengenal itu antara lain, berupa warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan, dan agama yang sama.

FOLKLOR Namun, yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah memiliki suatu tradisi, yaitu kebudayaan yang telah mereka warisi secara turun-temurun, sedikitnya dua generasi, yang telah mereka akui sebagai milik bersama. Selain itu, yang paling penting adalah bahwa mereka memiliki kesadaran akan identitas kelompok mereka sendiri. Kata lore merupakan tradisi dari folk, yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device). Dengan demikian, pengertian folklor adalah bagian dari kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

FOLKLOR B.CIRI-CIRI FOLKLOR Agar dapat membedakan antara folklor dengan kebudayaan lainnya, harus diketahui ciri-ciri utama folklor. Folklor memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (a) Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yaitu melalui tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi selanjutnya. (b) Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar. (c) Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan penyebarannya secara lisan sehingga folklor mudah mengalami perubahan. Akan tetapi, bentuk dasarnya tetap bertahan.

FOLKLOR (c) Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan penyebarannya secara lisan sehingga folklor mudah mengalami perubahan. Akan tetapi, bentuk dasarnya tetap bertahan. (d) Bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak diketahui lagi orangnya. (e) Biasanya mempunyai bentuk berpola. Kata-kata pembukanya misalnya. Menurut sahibil hikayat (menurut yang empunya cerita) atau dalam bahasa Jawa misalnya dimulai dengan kalimat anuju sawijing dina (pada suatu hari).

FOLKLOR (f) Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif. Cerita rakyat misalnya berguna sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan terpendam. (g) Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. (h) Menjadi milik bersama (colective) dari masyarakat tertentu. (i) Pada umumnya bersifat lugu atau polos sehingga seringkali kelihatannya kasar atau terlalu sopan. Hal itu disebabkan banyak folklor merupakan proyeksi (cerminan) emosi manusia yang jujur.

FOLKLOR C. JENIS-JENIS FOLKLOR Jan Harold Brunvand, seorang ahli folklor Amerika Serikat, membagi folklor ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu folklor lisan, sebagian lisan, dan bukan lisan. a. Folklor Lisan Folklor jenis ini dikenal juga sebagai fakta mental (mentifact) yang meliputi sebagai berikut: (1) bahasa rakyat seperti logat bahasa (dialek), slang, bahasa tabu, otomatis; (2) ungkapan tradisional seperti peribahasa dan sindiran; (3) pertanyaan tradisonal yang dikenal sebagai teka-teki;

FOLKLOR (4) sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair; (5) cerita prosa rakyat, cerita prosa rakyat dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar, yaitu: mite (myth), legenda (legend), dan dongeng (folktale), seperti Malin Kundang dari Sumatra Barat, Sangkuriang dari Jawa Barat, Roro Jonggrang dari Jawa Tengah, dan Jaya Prana serta Layonsari dari Bali; (6) nyanyian rakyat, seperti “Jali-Jali” dari Betawi.

FOLKLOR b. Folklor sebagian Lisan Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial (sosiofact), meliputi sebagai berikut: (1) kepercayaan dan takhayul; (2) permainan dan hiburan rakyat setempat; (3) teater rakyat, seperti lenong, ketoprak, dan ludruk; (4) tari rakyat, seperti tayuban, doger, jaran, kepang, dan ngibing, ronggeng; (5) adat kebiasaan, seperti pesta selamatan, dan khitanan; (6) upacara tradisional seperti tingkeban, turun tanah, dan temu manten; (7) pesta rakyat tradisional seperti bersih desa dan meruwat.

FOLKLOR c. Folklor Bukan Lisan Folklor ini juga dikenal sebagai artefak meliputi sebagai berikut: (1) arsitektur bangunan rumah yang tradisional, seperti Joglo di Jawa, Rumah Gadang di Minangkabau, Rumah Betang di Kalimantan, dan Honay di Papua; (2) seni kerajinan tangan tradisional, (3) pakaian tradisional; (4) obat-obatan rakyat; (5) alat-alat musik tradisional; (6) peralatan dan senjata yang khas tradisional; (7) makanan dan minuman khas daerah.

FOLKLOR D. FUNGSI FOLKLOR Adapun fungsi folklor, yaitu sebagai berikut: a. Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif. b. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan. c. Sebagai alat pendidik anak.

FOLKLOR d. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Sebagaimana telah dikemukakan, manusia praaksara telah memiliki kesadaran sejarah. Salah satu cara kita untuk melacak bagaimana kesadaran sejarah yang mereka miliki ialah dengan melihat bentuk folklor. Bentuk folklor yang berkaitan dengan kesadaran sejarah adalah cerita prosa rakyat. Termasuk prosa rakyat antara lain mite atau mitologi dan legenda.

DEMIKIAN PERSENTASI DARI KAMI DEMIKIAN PERSENTASI DARI KAMI.. SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA “ALHAMDULILLAH YAH… SESUATUU” TERIMA KASIH 