DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA PENGEMBANGAN MODEL DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
PENGEMBANGAN MODEL Pengembangan model adalah suatu usaha memperoleh model baru yang memiliki kemampuan lebih di dalam beberapa aspek.
PENGEMBANGAN MODEL Langkah – langkah pengembangan model: Identifikasi permasalahan dan tujuan Model konseptual Formulasi model Spesifikasi model Kalibrasi model
LANGKAH – LANGKAH PENGEMBANGAN MODEL Karakterisasi Sistem Variable sistem Relasi antar variable Sifat deterministik atau stokastik Statis atau dinamis Tujuan studi Pendekatan Sistem Model Konseptual PARAMETERISASI elemen relasi atribut aktivitas status Teori, prinsip ,hukum Konsep. Asumsi Postulat, pengalaman Dan lingkup observasi masalah variable simbolik relasi dan fungsi aksioma Nodel formal verifikasi model analisis model solusi model Formulasi Model SISTEM NYATA Pengumpulan data : Penyampelan dan Pengukuran
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN TUJUAN (1) Definisi masalah sangat kritis karena akan menentukan kelancaran tahap – tahap selanjutnya. Langkah perumusan masalah Penetapan gejala Identifikasi masalah Definisi masalah
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN TUJUAN (2) Kejelasan tujuan pemakaian model akan sangat menentukan kelancaran proses pemodelan. Pada tahap ini harus disiapkan pertanyaan – pertanyaan yang tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit Jawaban pertanyaan akan diperoleh lewat pencapaian model. Pertanyaan dapat diperbaiki ketika pemodelan sedang berlangsung
Model Konseptual Definisi: suatu model yang menunjukkan keterkaitan antarvariabel yang menentukan perilaku sistem Tujuan studi : memberikan indikasi performansi apa yang ingin dicapai
Formulasi Model Definisi: Proses merumuskan perilaku model dalam bentuk fungsi2 suatu variabel terhadap variabel lainnya
Formulasi Model Lima tahap formulasi model : Variabel-variabel yang dilibatkan Tingkat agregasi dan kategorisasi Perlakuan terhadap waktu. Spesifikasi model. Kalibrasi model.
1. Variabel-variabel yang dilibatkan. Sebuah model harus dapat mereproduksi suatu fenomena yang diminati oleh perancangnya, sehingga variabel yang harus dilibatkan adalah yang relevan saja. Sedangkan yang tidak relevan dapat diabaikan
2. Tingkat agregasi & kategorisasi Agregasi yang diterima dalam pembentukan sebuah model tergantung pada: Apakah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dengan model tersebut dapat dijawab atas dasar variabel-variabel teragregasi. Apakah hubungan-hubungan dunia nyata dapat secara memadai direpresentasikan oleh agregat
3. Perlakuan terhadap waktu. Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu : Masalah horizon waktu yang dicakup suatu model Apakah waktu memang secara eksplisit perlu dilibatkan dalam model, yang berarti model tersebut dinamis, ataukah cukup statik saja
1. Hakikat (the nature of) masalah/fenomena yang dihadapi. Pertimbangan atas kedua hal di atas akan banyak ditentukan hasilnya oleh; 1. Hakikat (the nature of) masalah/fenomena yang dihadapi. 2. Kemampuan intelektual beserta perangkat lainnya dari pemodel.
4. Spesifikasi Model Membuat hipotesis (betapapun sederhananya) tentang struktur dan perilaku fenomena yang sedang dicoba merepresentasikannya.
5. Kalibrasi Model Adalah mencocokkan model dengan kondisi nyata Kalibrasi mudah dilakukan bila format /bentuk dan struktur model sudah pernah dicoba pada berbagai kesempatan sebelumnya (estimasi parameter). Apabila suatu model sama sekali baru, maka proses kalibrasi tidak mudah dilakukan, ia mungkin memerlukan simulasi.
Klasifikasi Model Klasifikasi Model Berdasarkan Fungsi (Model Deskriptif, Model Prediktif, Model Normatif) Klasifikasi Model Berdasarkan Struktur (Model Ikonis, Model Analog, Model simbolik) Klasifikasi Model Berdasarkan Acuan Waktu (Model statis dan dinamis)
Klasifikasi Model Klasifikasi Model Berdasarkan Acuan ketidakpastian (Model Deterministik, Model Probabilistik, Model konflik, Model tak pasti (uncertainty) Klasifikasi Model Berdasarkan Derajat generalisasi (model umum, Model spesifik).
Klasifikasi Model Klasifikasi Model Berdasarkan Acuan lingkungan (Terbuka dan tertutup) Klasifikasi Model Berdasarkan Derajat Kuantifikasi (Kualitatif, kuantitatif, Model heuristik, Model simulasi). Klasifikasi Model Berdasarkan Dimensi (dua dimensi dan multi dimensi)
Klasifikasi Model Berdasarkan Fungsi Model Deskriptif : Struktur organisasi Diagram tata letak pabrik Laporan keuangan Daftar isi suatu buku Foto sinar x paru-paru seorang pasien
Klasifikasi Model Berdasarkan Fungsi Model Prediktif : Analisis titik pulang pokok Diagram keputusan Teori antrian
Klasifikasi Model Berdasarkan Fungsi Model Normatif : memberikan jawaban terbaik. Contoh : Model anggaran periklanan Model simpleks dalam programa linier Model bauran pemasaran (marketing mix) Model perencanaan CPM dan PERT Pengaturan waktu pesan optimum
Klasifikasi Model Berdasarkan Struktur Model Ikonis : Menyerupai system yang sebenarnya, tetapi dalam skala yang berbeda Contoh : Maket tiga dimensi tata letak pabrik Model miniatur mobil masa depan Foto udara Model pesawat
Klasifikasi Model Berdasarkan Struktur Model Analog : Menggambarkan situasi dinamis, dan digunakan untuk perkiraan dan pengendalian Contoh : Mempelajari system peredaran darah dengan membuat selang-selang yang menyerupai fungsi aorta dan vena Aliran lalu lintas dengan aliran arus listrik Gelombang pantul udara dengan gelombang permukaan air Grafik yang menggunakan jarak (skala) untuk mewakili saling hubungan antar variable.
Klasifikasi Model Berdasarkan Struktur Model simbolik Contoh : Programa linier Model antrian
Klasifikasi Model Berdasarkan Acuan waktu Model Statis Contoh : Struktur organisasi Model Dinamis Contoh : Y = a + bt (perubahan nilai Y dipengaruhi oleh waktu (t)
Klasifikasi Model Berdasarkan Acuan ketidakpastian Model Deterministik Contoh : Laba = pendapatan – biaya Model persediaan Wilson (EOQ) Model Probabilistik Diagram pohon keputusan Peta pengendalian statistik
Klasifikasi Model Berdasarkan Acuan ketidakpastian Model konflik Contoh : perang, bargaining, negosiasi, lobi Model tak pasti (uncertainty) Contoh : Model Maksimin- Minimaks
Klasifikasi Model Berdasarkan Derajat generalisasi Model umum Contoh : Programa linier dapat dipakai dalam memecahkan berbagai masalah alokasi sumber Model antrian, penerapannya dapat dilakukan dalam bidang produksi, personalia, pemasaran, dan distribusi Model spesifik/khusus Contoh : Model persediaan probabilistik
Klasifikasi Model Berdasarkan Acuan lingkungan Model terbuka Contoh : Model sosial Model input - output Model tertutup (Tidak memiliki interaksi dengan lingkungan) Contoh : Model thermostat
Klasifikasi Model Berdasarkan Derajat Kuantifikasi Kualitatif (Menggambarkan mutu suatu realita) Model mental, seperti proses belajar manusia Model Verbal, seperti karakteristik system, model konseptual Kuantitatif Model statistik Contoh : tabel mortalitas, peta pengendalian, pengukuran kerja, model Korelasi dan regresi Model optimasi Optimasi analitik, contoh analisis marjinal Algoritmik (metode simpleks, metode transportasi)
Klasifikasi Model Berdasarkan Derajat Kuantifikasi Model heuristik Contoh : keseimbangan lintasan produksi, Traveling Salesman Problem (TSP) Model simulasi Contoh : Simulasi Model Antrian
Klasifikasi Model Berdasarkan Dimensi Model dua dimensi Contoh : Model pegas, F = k.x Regresi linier sederhana, y = a + b.x Peta atau foto Multidimensi Model keputusan multi criteria Model Goal programming Analisis regresi berganda Simulasi Prototipe kapal (pesawat)
1. PEMETAAN SISTEM NYATA
4. SIMULASI
5. VALIDASI
6. UJI SENSITIVITAS DAN ANALISA KEBIJAKAN
REKOMENDASI
KESIMPULAN PROSES MODELLING