pendahuluan TOPIK I : SESAT PIKIR Lampiran 4 Deskripsi:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Advertisements

Menilai Keunggulan Penulis. Berkata bahwa penulis kekurangan informasi berarti menyatakan bahwa penulis kekurangan pengetahuan yang relevan dengan masalah.
RAGAM EKSPOSISI Setyawan Pujiono, M.Pd Jur. Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNY.
Prepared by Kunaifi © 2010 The Department of Electrical Engineering UIN Suska Riau. All rights reserved. Topik 05 Berpikir Kritis.
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI
Pertemuan IX – SILOGISME KATEGORIS BUKAN BENTUK BAKU
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
KOMPONEN SBD DAN INTERAKSI
Sugeng rawuh ! Fb : sholihin aminarta.
TOPIK II : BERPIKIR LOGIS
Pertemuan IV dan V Sosiologi Kritis
MENULIS GAGASAN UNTUK MENDUKUNG SUATU PENDAPAT DALAM BENTUK
Deduksi Ati Harmoni
dan mengapa belajar LOGIKA itu penting?
SESAT PIKIR (FALASI), MASALAH LOGIKA Kuliah logika
Tahap-tahap Membaca Analitis
Kesesatan berpikir dalam logika
BERFIKIR dan SIKAP ILMIAH
ILMU KEALAMAN DASAR ( I K D )
PENDEKATAN- PENDEKATAN DALAM IPS
Pengantar Logika Proposisional
PENALARAN disebut juga ARGUMEN
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Topik II: LOGIKA KODRATIAH DAN LOGIKA ILMIAH
1. 2 Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran argumen yang valid.
TOPIK III : FUNGSI BAHASA DAN LOGIKA
Tes.
DESAIN PEMBELAJARAN.
Higher Order Thinking ( HOT )
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
PERTEMUAN KEEMPAT KOMPETENSI KHUSUS:
Bab 2 Penalaran (Reasoning) 4/19/2018.
MATA KULIAH LOGIKA DESAYU EKA SURYA, S.Sos., M.Si.
PENGEMBANGAN KISI - KISI
Danang Wahyu Utomo WACANA Danang Wahyu Utomo
latihan topik I : premis keliru
PARAGRAF ABDUL HALIM ( ) HELDA YANTI ( ) SUDARLIAH ( )
PENDIDIKAN PANCASILA.
LOGIKA & INFERENSI.
Materi 12 Penalaran induktif.
SALAH NALAR.
Materi 9 Deduksi.
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I 2 SKS
MODUL X SILOGISME.
Konsep Berfikir Kritis Dalam Keperawatan
Tahapan Menulis (1).
BAB XXI PENALARAN DAN ANALISIS KRITIS Pertemuan 21
Persiapan (Preparation)
Kurniawan Saputra, S.Kom., M.Kom Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
Metode Pembelajaran Forum Debat
Penulisan Esai Disampaikan dalam Diklat LPM UNIROW Tuban
Tutorial 5 Tanggal … Oleh Djoko Rahardjo
BIOMEDIK UNAS 2015.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Pardjono, Ph.D Filsafat Ilmu Program Pascasarjana UNY
Logika & Algoritma Kompetensi dasar
DESAIN PEMBELAJARAN.
LOGIKA MATEMATIS LOGIKA PADA HIMPUNAN Program Studi Teknik Informatika
Contoh 1 Kalimat (p → q) → r bernilai benar Jika
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Pertemuan IX – SILOGISME KATEGORIS BUKAN BENTUK BAKU
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
Ini Kosongan. Kosong Kosong kosong kosong Kosong Kosong kosong kosong.
Transcript presentasi:

pendahuluan TOPIK I : SESAT PIKIR Lampiran 4 Deskripsi: Mengapa kekerasan dan kerusuhan mudah terjadi dalam masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah? Mengapa mereka lebih mudah terbakar oleh isu yang tidak jelas? Karena mereka jarang mengolah pikiran dengan benar alias mudah terperangkap oleh isu yang menyesatkan. Sesat pikir adalah jebakan proses penalaran, maka sebagai kaum terpelajar harus hati-hati dalam berpikir dan bersikap. Dengan mempelajari topik ini, kita memiliki sikap kritis terhadap peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Relevansi: Jika kelak mahasiswa sudah lulus dan bekerja akan lebih banyak melakukan sharing pendapat dengan orang lain melalui argumentasi yang rasional dan logis, sehingga tidak mudah terjebak pada pemikiran yang keliru. Standar Kompetensi: Mahasiswa mampu memahami premis dan argumen yang keliru, sehingga tidak mudah terjebak dalam sesat pikir.

penyajian TOPIK I : SESAT PIKIR Sesat pikir terjadi karena kegagalan dalam argumentasi. Ada dua faktor penyebab, yakni faktor premis dan faktor ambiguitas atau kerancuan argumen. Contoh faktor premis keliru : Premis 1 : mahasiswa pasti rajin belajar Premis 2 : rajin belajar pasti lulus Kesimpulan : mahasiswa pasti lulus Kedua premis tersebut keliru karena belum tentu semua mahasiswa rajin belajar (malah banyak yang malas) dan belum tentu pula rajin belajar pasti lulus (misalnya saat ujian sakit). Contoh argumen rancu: Tidak terjadi kelaparan, tetapi hanya kekurangan makan Harga-harga tidak naik, hanya disesuaikan Anggota POLRI terima suap, jadi POLRI lembaga korup

latihan TOPIK I : SESAT PIKIR Tunjukkan premis yang keliru : ½ kosong = ½ berisi, ½ = ½, jadi kosong = berisi Orang Jawa berperasaan halus, tapi Bambang kasar. Jadi Bambang bukan orang Jawa Burung terbang karena punya sayap, berarti yang bisa terbang harus punya sayap. Jadi helikopter tak bisa terbang karena tak bersayap.

penutup TOPIK I : SESAT PIKIR Rangkuman: Waspadai premis yang keliru, premis yang tidak ada hubungan dengan kesimpulan, argumen menipu untuk mencari sensasi, generalisasi yang menyesatkan. Berpikirlah secara cermat, kritis, rasional dan logis agar tidak mengalami sesat pikir. Pembahasan selanjutnya adalah bagaimana kita harus mampu berpikir logis. Tes Formatif : digabung bersama dengan topik II.