[sap 4.1] Beberapa Prinsip Perumusan Definisi Leksikal

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
RENUNGAN HARI INI KOLONEL czi widagdo hendro s 1.
Advertisements

Belanja di Toko Kebahagiaan Seorang muda yang selalu resah dan gelisah menemui seorang bijak dan bertanya, “Berapa lamakah waktu yang saya butuhkan untuk.
Telaah Kritis Menuju Kehidupan
BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS TEKS DAN JENIS-JENIS TEKS
Materi 5 Makna oleh Nori Purwanasari, S. Pd
PERTEMUAN VIII PENALARAN deduktif.
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-2
PERTEMUAN XI PENALARAN DEDUKTIF
oleh: Septia Sugiarsih
KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
PENALARAN DAN DEFINISI Disusun oleh : YUNI DESITA ( )
Definisi dan Unsurnya Definisi adalah pengetahuan yang dibutuhkan manusia. Membicarakan permulaan Ilmu selalu bertemu dengan definisinya.
Merupakan unsur kedua logika.
[SAP 8] SILOGISME KATEGORIS
Pendidikan Kewarganegaraan
Praktikum Jiwa 2 Modul Saraf Jiwa
KARANGAN ILMIAH Di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi produsen ilmu pengetahuan.
SECARA ETIMOLOGIS  BHS. LATIN  BHS YUNANI LOGOS: PERKATAAN, AKAL
PENGEMBANGAN DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Pohon.
Tugas Softskill Bahasa Indonesia ke-1 “Definisi”
SAINS – TEKNOLOGI - MASYARAKAT
Bahasa Hukum DEFINISI Ari Wibowo, SHI., SH., MH.
Topik X : KUANTITAS DAN KUALITAS PROPOSISI
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
BAB XI KEPUTUSAN Pertemuan 11
Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Besaran adalah segala sesuatu yang.
Pengembangan Butir Soal Waktu: 4 JP/180 menit
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom., MM.
BAHASA,KOMUNIKASI & ARGUMENTASI
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
KITAB SUCI DAN TRANSFORMASI HIDUP
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
Silogisme Kategoris Dasar-Dasar Logika
Topik VIII: DEFINISI KONSEP
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
MAKNA KATA.
Memahami Penggunaan Kata Dalam Bahasa Lisan ataupun Tulisan
V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
KONSEP (PENGERTIAN DAN PERKATAAN)
Semua artis adalah seksi. Jupe adalah seksi.
PERMAINAN ANAK KAJIAN ANAK MINGGU 5.
Metode penanganan ketidakpastian dengan sistem pakar
SALAH NALAR.
SESI IV KAJIAN TEOLOGI.
Prinsip BIPA.
PENGERTIAN & TUJUAN HTUN
III. DEFINISI Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DEFINISI Bhs. Latin  definitio = pembatasan
oleh: Septia Sugiarsih
TUGAS ONLINE 2 FILSAFAT MANUSIA
PENALARAN.
PEMBAGIAN (PENGGOLONGAN) DAN DEFINISI
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom.
MINGGU KE I & II BAHASA INDONESIA Pokok Bahasan:
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
? SEMANTIK Macam makna Perubahan makna Tata hubungan makna
Sarana Kegiatan dan Kebenaran Ilmiah
Tenis Meja.
“Kodrat umat manusia kini dan kemudian ditentukan oleh penguasaannya atas ilmu dan pengetahuan. Semua, pribadi dan bangsa-bangsa akan tumbang tanpa itu.
Pancasila Sebagai Ideologi
PEMILIHAN TOPIK KARYA ILMIAH KELOMPOK 1 02PT1
III. DEFINISI Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
SALAH NALAR Karina Jayanti.
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
PENGEMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM Disusun oleh: 1) DEWI SARTIKA TAMPUBOLON 2) REZKY TRINANDA SIMARMATA 3) BESTIN JUITA ZILIWU.
Transcript presentasi:

[sap 4.1] Beberapa Prinsip Perumusan Definisi Leksikal

PRINSIP 1 Definisi leksikal hendaknya sesuai dengan standar tata bahasa (gramatika) yang benar dan baku. Misalnya: Mengamuk berarti Anda marah terhadap seseorang (tidak sesuai gramatika) Mengamuk berarti suatu kondisi sedang marah (sesuai dengan gramatika)

PRINSIP 2 Definisi leksikal hendaknya memberikan arti esensial (dan bukan aksidental) dari definiendum (kata yang didefinisikan). Contoh definisi aksidental tentang manusia: Manusia adalah hewan yang berkaki dua serta mempunyai rambut. Contoh definisi esensial tentang manusia: Manusia adalah hewan berakal budi (animal rationale) yang mampu berpikir, berbahasa dan berbudaya.

PRINSIP 3 Definiens dan definiendum harus setara atau suatu definisi leksikal hendaknya tidak terlalu luas, namun juga tidak terlampau sempit. Contoh: Sarjana adalah lulusan perguruan tinggi terkemuka yang memeroleh IPK di atas 3.0 dan siap untuk bekerja. (definisi terlalu sempit) Sarjana adalah orang yang terpelajar (definisi terlalu luas)

PRINSIP 4 Definiens tidak boleh mengulang term atau sinonim dari term definiendum atau suatu definisi leksikal hendaknya menghindari sirkularitas atau berputar-putar (circular definition). Contoh (yang keliru): Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui. Sains adalah aktivitas yang dilakukan para saintis. Saintis berarti siapapun yang berurusan dengan sains.

PRINSIP 5 Jika dapat dirumuskan secara afirmatif, definisi leksikal hendaknya tidak dirumuskan dalam bentuk negatif. Contoh: Kebebasan adalah suatu kondisi tidak terbelenggu (bentuk negatif) Seharusnya: Kebebasan berarti kemampuan seseorang untuk menentukan dirinya sendiri.

PRINSIP 6 Suatu definisi leksikal hendaknya menghindari bahasa yang figuratif (metafor), kabur, tidak jelas atau ambigu. Contoh definisi figuratif: Kekasih adalah belahan jiwa yang sejati. Pengetahuan adalah pelita budi. Anak adalah buah cinta. Tirani berarti sejenis pemerintahan yang keterlaluan jahatnya.

PRINSIP 7 Suatu definisi leksikal hendaknya menghindari penggunaan terminologi yang afektif (atau penggunaan kata-kata emotif). Contoh definisi yang menggunakan terminologi yang afektif: Marxisme adalah ideologi ciptaan si jenius Karl Marx yang berisikan ajaran-ajaran untuk melawan mesin kapitalisme yang sewenang-wenang serta menindas orang miskin.

PRINSIP 8 Suatu definisi leksikal hendaknya menunjukkan konteks yang diacu oleh definiens, terutama ketika definiendum merupakan suatu kata yang berarti berbeda dalam konteks yang berbeda. Contoh: Jus atau deuce adalah suatu seri dalam nilai pada suatu permainan atau dalam suatu permainan pada suatu set. Secara praktis, definiendum di atas tidak berarti kecuali dalam permainan tenis.