Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Bagian 17 Pacaran dan Perilaku Seksual SDKI % Pengantar Gambar: David Castillo Dominici | freedigitalphotos.net m.
HIV & AIDS Bahaya dan Penanggulangannya di Kalangan Mahasiswa
HASIL SURVEI REFORMASI BIROKRASI : REFLEKSI SATU TAHUN PEMERINTAHAN ATUT-RANO (Studi Kasus Kota Serang Tahun 2012) Laboratorium Administrasi Negara Fakultas.
Umum Pengenalan Tempat Kol (1) dan (2) Kol (3) dan (4) Kol (5) Kol (6)-(9) Kol (10) dan (11) Kol (12) dan (13) Kol (14) dan (15) Baris Penjumlahan 100%
SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA
PENGANTAR KEPALA BKKBN KONFERENSI PERS
SOSIALISASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KONTRIBUSI WISATA BAHARI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI PANTAI PANGANDARAN, KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT SEMINAR KOMPREHENSIF DEWI YULIRIANE.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
PRAKTIKUM 7-8 PENGUKURAN PERKEMBANGAN ANAK (IKK-421)
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Dr. Ormaia Nja’ Oemar, M.Kes
UKURAN-UKURAN DALAM ANALISIS DEMOGRAFI
Abdul haqqi m. david victo s. faisol cipta ariadini
KESEHATAN REPRODUKSI MANUSIA, HIV/AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) Atmarita, Balitbangkes.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA/MAHASISWA
Oleh :  N Ning Masitah  Naviul Hasanah  Ayu Dwi Asnantia.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Blok I Pengenalan Tempat Blok I Pengenalan Tempat 100% m Pengantar.
BAB I PPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
EVALUASI Ratih Tunjung Utami for further detail, please visit
Nintiyas Utari for further detail, please visit
Bagian 4 Perkawinan dan Sikap terhadap Perempuan Pengantar Gambar: photostock | FreeDigitalPhotos.net 100% SDKI 2012 m.
PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI (PPK)
DAMPAK PSIKOLOGIS PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL OLEH AYAH TIRI NAMA : IIS SUMARNAH.
Bagian 13 Pengetahuan dan Pengalaman mengenai Reproduksi Manusia Pengantar Gambar: cbenjasuwan | freedigitalphotos.net m.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Macam-macam Penyebab Stres
SURVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KKB (RPJMN) TAHUN 2014 PUSLITBANG KB DAN KELUARGA SEJAHTERA BKKBN, 2014  
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS
PERILAKU SEKS BEBAS DALAM PANDANGAN ISLAM
KELOMPOK 4 : Ribka Junita Magdalena M
DEVI KOMALASARI DEWI FITRIANA SARI DWI AJENG EVITASARI ELAS SULASTRI NURMILASARI.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
3rd ICTOH Mustakim Kesehatan Masyarakat, FKK UMJ
BAHAYA ROKOK Oleh : Muchsin Maulana, S.KM., M.PH
HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT Fajri Azhari Univesitas.
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
KESEHATAN REPRODUKSI Analisis & Hasil RISKESDAS 2010.
Nunik Kusumawardani; Rofingatul M, Prisca Arfines
Determinan Keinginan Mempunyai Anak Lagi (Analisis SDKI Tahun 2012)
DASAR PERKEMBANGAN MASA REMAJA, PUBERTAS, DAN PERKEMBANGAN FISIK
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi
Kesehatan Pranikah.
Psikologi Pendidikan Seks ( Usia 2-5 Tahun )
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
OLEH : YUMNIA RACHMAWATI. Masa remaja  masa topan badai & stress (storm & stress) Fisik (12 – 24 tahun)  remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18.
Kelompok 2 PERILAKU MEMILIH (PENDEKATAN SOSIOLOGIS) Dwi Indra Kurniawan ( ) Yusrizal Yasmar ( ) Bella Okdyana ( )
oleh: NI’MAL BAROYA, M. PH.
Presentasi Penelitian (Studi Kesehatan Masyarakat)
ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERDASARKAN ATRIBUT PRODUK PC TABLET APPLE DENGAN PERANGKAT IPAD DAN IPAD MINI MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIATRIBUT FISHBEIN (STUDI.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA, TAHUN 2017 PROPOSAL TESIS OLEH INTAN PROGRAM PASCASARJANA.
Ruang lingkup Judul Latar Belakang Identifikasi Masalah
Mulai Kamis, 29 Nopember 2018Kamis, 29 Nopember 2018 Materi Presentasi
Seminar Nasional Teknologi Industri 2018
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi. REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja.
Konsep gender Dalam kesehatan Reproduksi perempuan
SISTEM REPRODUKSI WANITA
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.
PEMBEKALAN SKRIPSI “SKM” ONE STEP CLOSER
Transcript presentasi:

Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA USIA 15-24 TAHUN Analisis Lanjut Data SDKI 2012 Disampaikan pada Seminar “Remaja Berkualitas, Indonesia Sejahtera” dalam rangka peringatan Hari Keluarga Tingkat Nasional XXI Tahun 2014 di Kota Surabaya pada tanggal 12 Juni 2014

Pendahuluan

Latar Belakang Hasil SDKI 2002, 2007 dan 2012 menunjukkan peningkatan kejadian hubungan seks pranikah pada remaja usia 15-24 tahun. Perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya hubungan seks pranikah. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi determinan hubungan seks pranikah pada remaja usia 15-24 tahun.

Tujuan1 Tujuan Umum Diketahuinya perilaku seksual pranikah pada remaja usia 15-24 tahun dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan Khusus Diketahuinya gambaran faktor-faktor predisposisi yang meliputi karakteristik sosio-demografi responden (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan tempat tinggal), umur pubertas, dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Diketahuinya gambaran faktor pemungkin yaitu perilaku berpacaran remaja.

Tujuan2 Tujuan Khusus Diketahuinya gambaran faktor-faktor penguat yaitu pengaruh teman sebaya, keterpaparan terhadap media, keterpaparan terhadap informasi mengenai kesehatan reproduksi dan peran masyarakat menurut. Diketahuinya hubungan antara hubungan seks pranikah pada remaja dengan faktor-faktor predisposisi, pemungkin dan penguat. Diketahuinya faktor-faktor yang dominan terhadap hubungan seks pranikah pada remaja.

Teori Proceed dan Preced (Green dan Kreuter, 2005)

Sikap terhadap hubungan seks pranikah Kerangka Konsep Faktor Predisposisi Karakteristik sosiodemografi: Umur Jenis kelamin Pendidikan Tempat tinggal Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Sikap terhadap hubungan seks pranikah Perilaku hubungan seks pranikah Faktor Pemungkin - Perilaku dalam berpacaran Faktor Penguat Pengaruh teman sebaya Keterpaparan terhadap media Keterpaparan terhadap informasi tentang Kesehatan Reproduksi Peran masyarakat

Bahan dan Cara Menggunakan data sekunder  data SDKI 2012 Kesehatan Reproduksi Remaja Memilih sub-sampel  remaja perempuan dan laki- laki berusia 15-24 tahun yang belum menikah Melakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat

Hasil Penelitian

Melakukan Hubungan Seks Pranikah

Faktor-faktor Predisposisi

Jenis Kelamin dan Umur

Tingkat Pendidikan

Tempat Tinggal

Rerata Skor Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi [skala 0-100]

Rerata Skor Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi [skala 0-100]

Rerata Skor Sikap terhadap Hubungan Seks Pranikah [skala 0-100]

Faktor Pemungkin

Perilaku dalam Berpacaran

Perilaku dalam Berpacaran

Faktor-faktor Penguat

Pengaruh Teman Sebaya [memiliki teman yang pernah melakukan hubungan seks pranikah]

Keterpaparan terhadap Media

Keterpaparan terhadap Media

Keterpaparan terhadap Informasi tentang KESPRO

Keterpaparan terhadap Informasi tentang KESPRO

Peran Serta Masyarakat [pernah terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan tentang kespro]

Hasil Analisis Bivariat1 Variabel p value OR 95% CI Umur 15-19 tahun vs. 20-24 tahun <0.001 0.252 0.221 – 0.288 Jenis kelamin Laki-laki vs. Perempuan 9.140 7.307 – 11.433 Tingkat pendidikan ≤SMP vs. ≥SMA 0.563 0.497 – 0.639 Tempat tinggal Perkotaan vs. Pedesaan 0.770 Pengetahuan ttg Kespro Rendah vs. Tinggi 0.690 0.601 – 0.793

Analisis Bivariat2 Variabel p Value OR 95% CI Keterpaparan thd Media Tidak terpapar vs. Terpapar 0.128 Keterpaparan thd info ttg PUP Tidak vs. Ya 0.194 Keterpaparan thd info ttg AIDS <0.001 0.770 0.674 – 0.881 Keterpaparan thd info ttg IMS 0.570 0.501 – 0.648

Analisis Bivariat3 Variabel P Value OR 95% CI Sikap thd hubungan seks pranikah Negatif vs. Positif <0.001 9.921 8.166 – 12.054 Perilaku berpacaran Berisiko vs. Tidak berisiko 73.727 48.275 – 112.598 Pengaruh teman sebaya Ya vs. Tidak 19.643 17.074 – 22.599 Peran masyarakat Tidak vs. Ya 0.003 0.727 0.590 – 0.895

Hasil Analisis Multivariat Variabel Beta SE P Value OR Umur - 0.809 0.078 0.000 0.445 Jenis kelamin 0.855 0.126 2.352 Sikap thd hubungan seks pranikah 1.792 0.105 5.999 Perilaku pacaran 3.283 0.218 26.646 Info ttg HIV-AIDS 0.190 0.082 0.020 1.209 Pengaruh teman sebaya 1.890 0.131 6.617 Peran masyarakat - 0.276 0.035 0.759

Kesimpulan

Kesimpulan1 Hubungan seks pranikah 8,3% remaja laki-laki dan 1% remaja perempuan usia 15-24 tahun melakukan hubungan seks pranikah 2,7% remaja usia 15-19 tahun dan 9,9% remaja usia 20-24 tahun melakukan hubungan seks pranikah 66,9% remaja laki-laki dan 59,3% remaja perempuan berpendidikan ≤SMP Pada skala 100, rerata skor pengetahuan tentang pubertas dan IMS mencapai >80, pengetahuan tentang HIV-AIDS sekitar 55, dan pengetahuan tentang masa subur <40

Kesimpulan2 Sikap terhadap hubungan seks pranikah sudah baik  pada skala 100 rerata skor sikap >80 Perilaku dalam berpacaran Hampir 80% pernah berpegangan tangan 48,2% remaja laki-laki dan 29,4% remaja perempuan pernah berciuman 29,5% remaja laki-laki dan 6,2% remaja perempuan pernah saling merangsang

Kesimpulan3 21% remaja laki-laki dan 2% remaja perempuan memiliki teman yang pernah melakukan hubungan seks pranikah Sekitar 70% remaja terpapar terhadap semua jenis media  paling banyak televisi Sekitar 60% remaja terpapar terhadap informasi tetang HIV-AIDS dan <30% terpapar terhadap informasi tentang PUP dan IMS. Sekitar 7% remaja pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan yang berkaitan dengan Kespro

Kesimpulan4 Determinan hubungan seks pranikah Umur Jenis kelamin Sikap terhadap hubungan seks pranikah Perilaku dalam berpacaran Keterpaparan terhadap informasi tentang HIV-AIDS Pengaruh teman sebaya Peran masyarakat

Saran

Saran1 Usia remaja adalah usia strategis untuk melakukan intervensi promotif dan preventif terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan perilaku seksual. Anak laki-laki perlu mendapatkan perhatian yang sama banyaknya dengan anak perempuan, walaupun anak perempuan lebih banyak dirugikan apabila terjadi masalah. Intervensi yang dikembangkan selain mampu meningkatkan pengetahuan harus pula mampu mengubah sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah.

Saran2 Perlu dikembangkan intervensi sistematis tentang seksualitas yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perilaku dalam berpacaran yang berisiko. Perlu dikembangkan intervensi komprehensif multi-disiplin dan lintas-sektor yang memberdayakan teman sebaya. Perlu meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam melaksanakan intervensi promotif dan preventif. Perlu dikembangkan dan diimplementasikan kebijakan yang mengutamakan kepentingan remaja.

Penghargaan diberikan kepada BKKBN Tim Peneliti Agustin Kusumayati1) Kasmiyati2) Fitrayelda1) Ice Sesi Wulandari1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

TERIMA KASIH