UPAYA UNTUK KELESTARIAN DAN PENETRASI PASAR Wisnu Caroko.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkumpulan Sawit Watch Desember 2013
Advertisements

Berbagi Pengetahuan pada Inisiatif Pemasaran Beras Organik
Bandung, 1 Desember Ilustrasi sederhana tentang “mutu” Perusahaan A: membuat rangka meja Perusahaan B: membuat laci meja Perusahaan C (toko mebel):
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( pnpm ) MANDIRI
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Bahan-bahan dan Rantai Suplai Sesi 4: Memadukan Semuanya & Penerapan Pemulihan.
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Peluang pasar rotan tersertifikasi untuk meraup pasar baru dan memberikan nilai tambah untuk rotan jadi Ramadhani Achdiawan, Wisnu Caroko, Lisman Sumardjani.
Lokakarya “Model Kelola Hutan Berbasis Ekologi Orang Rimba”
Prospek dan Kebijakan Industri Rotan Indonesia: AKAN DIBAWA KE MANA?
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
KEBIJAKAN HARGA.
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
Capt. Dr. Anthon Sihombing (Anggota DPR RI Fraksi Golkar)
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
MANAJEMEN RESIKO AGRIBISNIS.
PELUANG USAHA YANG SUKSES
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
PERUBAHAN IKLIM & Perubahan Kualitas Hidup Perempuan
BIAYA DAN EFISIENSI TATA NIAGA
GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
Struktur Pasar.
PENGELOLAAN HUTAN DENGAN POLA AGROFORESTRI DI PERUM PERHUTANI
upaya meningkatkan daya saing SDM Indonesia di Pasar Global
“Peran Bank Pertanian dalam Pembiayaan Sektor Pertanian”
Persaingan Monopolistis
AN INSTRUMENT TO PROMOTE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT?
PELUANG BISNIS & PROSES KEWIRAUSAHAAN
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
POLICY FOCUS AREAS.
MARI DUKUNG! IMPLEMENTASI PENUH SVLK
Aliran-aliran tentang Perdagangan Internasional
PENGARUH PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN
Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi 2010 menerapkan beberapa prinsip penting yaitu: (PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 59/Permentan/HK.060/8/2007.
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
Participatory Guarantee System (PGS)
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
Bedah Kasus 2 Sertifikasi Hutan COMPLETE….
Peran Dunia Usaha Mendorong Perekonomian Nasional Melalui Potensi Desa
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
Manajemen Teknologi Agribisnis
LESTARI PUTRI UTAMI TRIA HARYUNI DAMMAR ANDI SIMPUR SIANG
Lingkungan geografis, demografi, ekonomi dan keuangan
Persekutuan Pabean dan Free Trade Area
Ike Prasetia N Lerin Diarwati
FUNGSI PEMERINTAH.
Hutan kemasyarakatan A.Pendahuluan tentang hutan kemasyarakatan
Studi Kasus KEBIJAKAN KEHUTANAN COMPLETE….
FUNGSI PEMERINTAH Dua sistem perekonomian ekstrem Pure Socialism
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 12
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
KONSEPSI & MANFAAT KEMITRAAN
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
MANFAAT SERTIFIKASI FSC  DIAKUI OLEH PASAR GLOBAL  KEPERCAYAAN TERHADAP KREDIBILITAS PERUSAHAAN  MEKANISME INSENTIF UNTUK EKSPORT LOG TERBATAS  PREMIUM.
MEMBANGUN USAHA AGRIBISNIS
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Peluang dan potensi Pertanian Organik
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
Anggota 1.Mutiara Emilia Hikmatunnisa W M.Firmansyah
Transcript presentasi:

UPAYA UNTUK KELESTARIAN DAN PENETRASI PASAR Wisnu Caroko

Sistem Sertifikasi pihak pertama dan kedua Skema di modelkan oleh IFOAM (dan WFTO) Skema cukup sukses dibeberapa negara untuk produk organik skala lokal dan nasional Kritik terhadap sistem sertifikasi kekinian (pihak ke3) yang dianggap terlalu mahal dan tidak fleksibel dan menjadi hambatan besar bagi petani kecil untuk bisa ikut skema sertifikasi

Partisipasi aktif dari semua stakeholder sepanjang rantai supply dan sistem pendukungnya Bentuk pemberdayaan yang berdasarkan pasar (market-based empowerment) PGS memberikan tekanan pada peningkatan kapasitas dan pengetahuan (tidak hanya untuk produsen tetapi juga aktor lain) Berdasarkan relasi pasar langsung, sehingga memperpendek rantai supply PENDEKATAN

>> 300 Jenis ROTAN TANAMAN => TSI + 7 jenis lainnya ROTAN ALAM => Lambang, Batang, Tohiti + ratusan jenis lainnya

T, S, I, Lambang, Batang, Tohiti + belasan jenis lainnya => ROTAN PASAR Ratusan Jenis Lainnya => ROTAN NON-PASAR x_X PASAR & NON-PASAR

KONSEP Sumberdaya (ROTAN) PASAR Pemanfaatan Berkelanjutan Eksternal Faktor Rotan Tanam = Pemanfaatan Berkelanjutan => Lestari?

ANCAMAN KELESTARIAN ROTAN PASAR YANG SEDANG KEHILANGAN PASAR (TSI/TANAM) => persaingan dan produk substitusi ROTAN PASAR YANG DI PUNGUT TIDAK LESTARI (Lambang, Tohiti, Batang => alam) ROTAN NON PASAR YANG TIDAK ADA INTERVENSI PASARNYA => Seiring dengan hilangnya habitat rotan (hutan)

Kebijakan yang berubah-ubah => Polarisasi Data yang tidak akurat Hulu ; harga, mutu, modal, over produksi Rantai supply yang tidak effisien Hilir; kurang supply, kurang inovasi Produk substitusi dll PERSOALAN INDONESIA

Mampu memberikan solusi untuk pasar dan kelestarian dan persoalan rotan indonesia? Dan persoalan lainnya? BUTUH: Kantung

ISU BESAR Lacey Act => USA => 1900/2008 EUTR => EU => 2013 FLEGT HASIL HUTAN

LEGALITAS KETERLACAKAN DASAR (BASIC TRACEBILITY) Tidak membutuhkan sertifikasi pihak ke tiga (walaupun merupakan nilai lebih)

CERMIN SERTIFIKASI => penetrasi pasar|=> Premium Price KAYU => SVLK (Dasar)

SERTIFIKASI Hal yang baru SERTIFIKASI: dalam rangka akses pasar ketimbang Premium Price Mampu menjamin legalitas (dan kelestarian) rotan Mampu mengefisienkan rantai => relasi langsung dengan produsen (mudah-mudahan) mampu memberikan margin yang lebih adil bagi semua aktor perdagangan sepanjang rantai nilai

LEGAL RATTAN >>> SUSTAINABLE RATTAN Konsumen belum terlalu sadar tentang pentingnya rotan yang di panen secara lestari serta dampaknya terhadap hutan bila tidak dipanen secara lestari Permintaan ratan tersertifikasi lebih pada jaminan bahwa rotan tersebut adalah “LEGAL” Walaupun demikian ada demand yang meningkat untuk rotan lestari walau sertifikasi lestari tersebut baru dilihat sebagai brand

ALTERNATIF FSC => Internasional, pihak ketiga, mahal banget => LAOS LEI => Nasional, Prinsip Lokal, pihak ketiga, mahal PGS => Lokal, Prinsip lokal, pihak kesatu dan kedua, berbiaya

MENGAPA MENGAPA HARUS MURAH?? Bentuk pemberdayaan petani/pengumpul rotan yang “market-based” Upaya mengefisienkan supply Jawaban untuk kebutuhan exportir rotan dengan sistem legalitas dan keterlacakan yang “murah” Tambahan alat yang “murah” untuk akses pasar bagi rotan tanam Jawaban untuk masalah kelestarian rotan alam dengan cara yang “murah”

Pengembangan Rekognisi (akreditasi??) dari pemerintah untuk meningkatkan kredibilitas “PGS” terhadap pasar Pengembangan sistem COC yang bisa diterima semua aktor sepanjang rantai Kerjasama supply antara petani dengan perusahaan yang membutuhkan Legal Rattan dan Sustainable Rattan Partnership antar para pihak untuk meningkatkan kesadaran pentingnya sustainable rattan

REKOMEN Working Group (forum para pihak) tingkat nasional untuk Pengembangan “PGS” (dan isu rotan lainnya)