Culture and Social Behavior Interpersonal and Intergroup Relations.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR PSIKOLOGI SOSIAL
Advertisements

Esther V. Simanullang NPM Depok, 26 Februari 2013.
KISAH CINTA Pelajaran 12 untuk 24 Maret 2012.
Bahan KLB Pertemuan ke 11 Kamis, 12 Mei 2011 Jam Oleh: Sarmiati
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
Pengantar Psikologi Sosial
BENTUK KOMUNIKASI.
Pengaruh Sosial: Konformitas, Compliance & Kepatuhan
DAYA TARIK DAN BUDAYA LOVE, INTIMATE & MARRIED. KONSEP  DAYA TARIK INTERPERSONAL MENCAKUP PENGALAMAN SUKA, CINTA, PERSAHABATAN, KAGUM, BIRAHI  TELAAH.
PEMILIHAN JODOH
Menuju Gerbang Pernikahan oleh: Febriani Petty K, S.Psi.
BUDAYA & KONFORMITAS, COMPLIANCE, OBEDIENCE
Terapi Pasangan & Terapi Keluarga (Couples & Family Terapi)
Membangun Saling Percaya
Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg
Komunikasi Lintas Budaya
PACARAN SEHAT.
Psikologi Sosial tentang Hubungan Dekat
SEKSUALITAS KRISTIANI
CLOSE RELATIONSHIP PSIKOLOGI SOSIAL I.
KEPRIBADIAN DALAM PELAYANAN Pertemuan 7 Matakuliah: V Psikologi Pelayanan Tahun : 2009.
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & TEKNOLOGI KOMUNIKASI
PERTEMUAN 7 (OCT, 15TH, Yeni Widyastuti)
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I
Perkembangan Psikososial Dewasa Awal
Perkembangan Moral, Nilai dan Agama PSIKOLOGI REMAJA
“ ETIKA DAN KESAN PERTAMA “
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
1 Modul 2 Pertemuan ke 2 DOSEN : DRS. SUHARMADI AK.MM, MSi
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Social Influence R.R Febrina Nur Ashri (2008 – 71 – 023)
Pengantar Psikologi Sosial
CHAPTER II: AN INTERPERSONAL COMMUNICATION PROCESS
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL PERTEMUAN KE IV
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK intergroup relations
Konsep Diri By : Afrira Esa Putri.
EMOSI.
<<pertemuan 11-pengaruh sosial
Persepsi tentang orang dan atribusi
KLASIFIKASI KELOMPOK DAN PENGARUH KELOMPOK
Psikologi Sosial (Social Psychology)
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
BUDAYA : KONSEP, DEFINISI, DAN PROSESNYA
CLOSE RELATIONSHIP PSIKOLOGI SOSIAL I.
POLA-POLA BUDAYA.
Komunikasi Nonverbal di Berbagai Budaya
Atraksi interpersonal
MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
PSIKOLOGI REMAJA Oleh : Citra Dewi, M.Psi., Psikolog
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
MINGGU 15 KOMUNIKASI BISNIS Pokok Bahasan:
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PROSES PEMBENTUKAN KESAN
KONTEKS DALAM PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
KONTRAK PERKULIAHAN TIDAK MEMAKAI SANDAL TIDAK MEMAKAI KAOS
Psikologi Lintas Budaya
Psikologi Lintas Budaya
BUKU YANG DIGUNAKAN.
Bendera-bendera negara
SEKSUALITAS KRISTIANI
«KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN AKRAB»
Persepsi dan Komunikasi
Komunikasi dalam Keluarga
UNSUR-UNSUR KHUSUS BUDAYA BARAT DAN TIMUR BERTOLAK PADA “TABEL KATZ”
Transcript presentasi:

Culture and Social Behavior Interpersonal and Intergroup Relations

Pernah dengar istilah manusia sebagai social animal. Apa maksudnya? Tuliskan di kertas, apa yang kamu ketahui tentang pengertian istilah itu (5 menit).

Social Animal berarti… Manusia selalu berhubungan, berinteraksi dengan orang lain. Tidak ada manusia yang hidup kecuali bersama orang lain, di dalam masyarakat, di dalam budaya tertentu. Kebutuhan manusia di semua budaya (universal need) untuk membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain, memiliki hubungan intim, dan tergabung dalam kelompok sosial.

Menu hari ini Budaya & pembentukan kesan Cinta, seks, dan pernikahan di berbagai budaya Budaya & CCO (conformity, compliance, obedience) Budaya & hubungan antar kelompok

Budaya & Pembentukan Kesan Dasar untuk menciptakan hubungan sosial adalah kemampuan mengenali wajah orang lain. Same-race bias: orang lebih baik mengenali orang lain yang sama asal rasnya, ketimbang yang beda ras. Persepsi terhadap wajah dari rasa yang sama/beda diklasifikasikan secara berbeda.

Wajah dan tampilan fisik mempengaruhi persepsi dan kesan yang ditangkap orang lain. Di Amerika (utara): orang yang cantik/ganteng dipersepsikan sebagai orang yang sensitif, baik hati, mudah bergaul, menyenangkan, disukai banyak orang, menarik.

Ada perbedaan budaya dalam mendefinisikan kemenarikan seseorang (attractiveness), yang selanjutnya mempengaruhi kesan yang ditangkap. Penelitian Daibo, Murasawa, & Chou (1994) di Jepang dan Korea:  Jepang: cantik itu mata bulat, mulut kecil, dagu kecil.  Korea: cantik itu mata bulat, hidung kecil dan mancung, dan wajah kecil, serta ‘matang’ dan ‘menyenangkan.’

Namun, studi lain menunjukkan bahwa kesan dinilai secara sama dalam berbagai budaya. Penelitian Cunningham, Roberts, Barbee, Druen, & Wu (1995). Hasil meta-analisis juga menunjukkan bahwa ada kesamaan dalam penilaian antar budaya tentang orang yang menarik/tidak.

Bagaimana kita memilih pasangan? Apakah selalu yang menarik/cantik-ganteng akan menjadi pasangan anda?

Cinta, seks, dan pernikahan di berbagai budaya Penelitian Buss tentang pemilihan pasangan (1989, 1994): Perempuan di 36 dari 37 budaya menilai prospek finansial laki-laki itu lebih penting dibandingkan laki-laki. Perempuan di 29 dari 36 budaya itu, menilai bahwa ambisi dan kemampuan industri yang dimiliki laki-laki lebih penting, dibandingkan laki-laki.

Laki-laki di semua budaya (37) lebih condong pada perempuan yang lebih muda, sebaliknya pada perempuan. Laki-laki di 34 budaya lebih menilai wajah yang menarik itu lebih penting, dibandingkan perempuan. Kesimpulannya: preferensi memilih pasangan bersifat universal, sejalan dengan teori evolusioner.

Lantas, dimanakan peran budaya dalam memilih pasangan? Perspektif social construction: faktor individual dan kultural berperan penting dalam pemilihan pasangan Contoh: laki-laki atau perempuan menarik bila status sosialnya tinggi, agama/sukunya sama.

Budaya & Cinta Cinta itu universal, tapi ada perbedaan budaya dalam sikap terhadap cinta dan hubungan romantis. Contoh: witing tresno jalaran suko kulino, cinta pasti hadir karena sering bertemu (padahal tidak selalu!) Penelitian Ting-Toomey (1991): Orang Perancis & Amerika sama-sama menekankan komitmen cinta dan disclosure maintenance dibanding orang Jepang; Orang Jepang dan Amerika sama-sama menekankan conflict expression dibanding orang Perancis.

Budaya & Seks Seks penting bagi reproduksi manusia, namun punya makna psikologis dan budaya yang berbeda antar budaya, khususnya pre-marital sex. Penelitian Buss (1989): negara-negara non-Barat seperti Cina, India, Indonesia, Iran, Taiwan, dan Palestina menempatkan kesucian sebagai hal yang utama bagi calon pasangan. Tapi, di negara-negara Eropa Barat, seperti Swedia, Norwagia, Finlandia, Belanda, Jerman Barat, dan Perancis tidak mementingkan kesucian atau pengalaman seks sebelum menikah. Bagaimana dengan homosexuality atau extramarital sex?

Budaya & Pernikahan Pernikahan adalah institusi sosial yang universal di semua budaya. Adakah perbedaan budaya dalam hal membangun hubungan romantis dalam pernikahan? Apakah pernikahan selalu berarti memiliki anak? Haruskah pernikahan dilakukan dalam satu budaya yang sama? Apa konsekuensi intercultural marriage?

Budaya & CCO (conformity, compliance, obedience) Ingat penelitian Asch (1951, 1955, 1956) tentang konformitas & penelitian Milgram (1974) tentang obedience. Banyak penelitian selanjutnya membuktikan bahwa di berbagai budaya, konformitas, compliance, dan obedience dilihat secara berbeda dengan di Amerika, namun ada penekanan yang kuat terhadap konformitas.

Budaya & hubungan antar kelompok Semua masyarakat di berbagai budaya memiliki ingroups dan outgroups. Cari contoh: apa saja ingroups dimana kamu tergabung dan outgroups yang potensial? Pemaknaan individu terhadap hubungan intrakelompok menghasilkan perbedaan perilaku ketika berinteraksi dengan orang lain.  Penelitian Triandis, et al (1988).

Self-ingroup & self-outgroup relationship differences as a Function of Individualism and Collectivism Lihat buku matsumoto Culture and social behavior II

Sumber Matsumoto D. & Juang, L. (2004) chapter 3, 14