Oleh : Valentin Quanti s

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Irvan Loekito Andrew Justin Christine Triana Sera Marshella FC
Advertisements

KETERAMPILAN KONSELING
Gaya Belajar Disusun oleh : Rochmawati Pratamasiwi( ) Agustin Anggara Eni( ) Anis Saputri( ) Farah Maulida Rizkya( ) Tuyati( )
“Segalanya Berbicara ; Apa Yang Kita Katakan dan Cara Mengatakannya”
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
Anggota : 1. Ratri Wahyuning Rahayu. ( ) 2. Riska Nurdianah
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG
PENDAHULUAN 1. Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit 2.
Keterampilan Dasar Mengajar
   Achievement Motivation By :
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DI SUSUN OLEH: ENI SUSILOWATI ( )
BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-4
KOMPONEN – KOMPONEN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Perkembangan Komunikasi Aktif-Pasif
MUSIK UNTUK ANAK BEGERAK DALAM MUSIK.
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK
OLeh : Yuliati,SKp,MM. Komunikasi Dengan Keluarga  Proses segitiga antara perawat, orang tua dan anak  Langkah-langkah-nya; 1.Mendorong orang tua untuk.
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 KALIS Selasa, 19 Juli 2016 CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
STKIP-PGRI Banjarmasin
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
Mengenal TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
KOMUNIKASI EFEKTIF.
PROSES MENDENGARKAN AKTIF
Pengertian Microteaching
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
Etiket Berinteraksi dengan penyandang disabilitas
Yeni Widyastuti, S.Sos.,M.Si Pertemuan 2
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN II
Pertemuan 5.
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
Persepsi tentang orang dan atribusi
Kecakapan Antarpribadi
KEMAMPUAN KOMUNIKASI SECARA EFEKTIF
Feedback Roleplay Novia Sinta R..
presentasi interaktif presentasi : penyajian / pemaparan Interaktif : saling mempengaruhi timbal – balik [mutually] presentasi interaktif.
Belajar Efektif dan Efisien
Mengamati Setiap Anak: Enam Tonggak Penting
BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-4
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
KOMUNIKASI PADA KLIEN ANAK
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERTEMUAN KEDUA DASAR KOMUNIKASI : KETRAMPILAN BERTANYA DAN KETRAMPILAN MENDENGAR
KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL
KONSEP-KONSEP DASAR KOMUNIKASI Pertemuan 1
Keterampilan Dasar Mengajar
PIDATO adalah salah satu komunikasi massa yang sangat efektif.
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
3 Keterampilan Dasar Bertanya
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
10 CARA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN By FEBRIANA SYAFITRI
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
GAYA BELAJAR SISWA KELOMPOK 3 PENGERTIANNYA.
Sumber : Denny, bab 6 dan bab 8
Keterampilan Dasar Mengajar
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PERKEMBANGAN ANAK USIA 4 -6 TAHUN
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
Komunikasi dan Perilaku Manusia
Gangguan rentang Perkembangan
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
Transcript presentasi:

Oleh : Valentin Quanti s. 69080086 Ringkas Buku Bab 10 “FLOOR TIME II” Oleh : Valentin Quanti s. 69080086

Komunikasi Melalui interaksi tatap muka Pembelajaran ini untuk anak-anak yang mengalami keterlambatan reseptif dan ekspresif yang menyebabkan anak tidak mengerti atau tidak menanggapi dengan kata-kata ataupun gerak-isyarat yang sesuai, walaupun dia mendengarnya. ☺Ekspresi wajah adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi yang mendasar. ☺ Anak-anak dapat lebih cepat menyerap pembelajaran dengan melihat kepada ekspresi muka kita. ☺Ciptakan komunikasi dengan anak tanpa percakapan dengan cara : 1. selalu bermain dengan anak dengan saling menatap muka, sehingga memungkinkan baginya untuk menatap muka orang tuanya. 2. usahakan seekspresif mungkin-bahkan buatlah berlebihan , agar anak terdorong menjadi hidup pula. Tambahkan beberapa suara seperti ‘o-ow”,“wah”, dan sebagainya.

Contoh –contoh ekspresi

Anak pasti menanggapi ekspresi orang tuanya Anak pasti menanggapi ekspresi orang tuanya. Walau pada awalnya terlihat tidak perduli, lama-kelamaan dia akan menanggapi ekspresi kita Tugas orang tua adalah untuk menemukan suatu perilaku, sekecil apapun perilaku mereka sebagai tanggapan terhadap ekspresi kita.

Komunikasi gerak isyarat yang kompleks: meningkatkan jumlah siklus yang bisa ditutup anak Bangun komunikasi gerak-isyarat yang sederhana dengan anak. Bila anak sudah merespon dengan senyum, menatap atau bahkan memalingkan wajah, maka ia sudah membangun komunikasi dengan kita. Bila kita sudah bisa membuat komunikasi gerak-isyarat yang sederhana dengan anak, selanjutnya kita bisa memperpanjang komunikasi dengan mereka dengan cara : a. Tarik minatnya melalui hal-hal yang disukainya b. Bergabung dalam kegiatannya sambil sesekali memperkenalkan kegiatan yang baru c. Ikuti arahannya d. Bila perlu, ganggu dia dengan bergurau untuk menciptakan interaksi.

Membangun interaksi berdasarkan minat alami dan maksudnya Bergabunglah dalam permainan dengan anak, apapun bentuk permainan itu. Perbanyak waktu dan cara agar dia selalu meresponi permainan bersamanya, dengan cara menanggapi setiap responnya, menggoda dan atau bahkan mengganggunya. Kumpulkan mainan-mainan kecil yang memikat minat mereka seperti lonceng, marakas, tongkat sihir, kitiran, kelereng, dan lain sebagainya. Ini adalah mainan-mainan kesukaan anak yang siap mengajak mereka berinteraksi. Tanggapi minatnya dengan menyarakan lagi, mengambilkan benda yang disukai atau meletakkan mainan di mulut kita untuk memancing tanggapan lainnya. Dalam tahap ini, kita mengajak anak untuk bercakap-cakap.

Membangun interaksi berdasarkan perilaku kesukaannya Jangan abaikan perilaku anak yang tampak tidak bermakna sebagai landasan untk berinteraksi. Mungkin gerakan-gerakan kita adalah gerakan yang biasa dan terus-menerus, namun percayalah bahwa itu akan sangat membangun interaksi dengannya. Ingatlah bahwa tugas kita adalah untuk menjalin interaksi, jadi tanggapilah setiap apa yang dia lakukan melalui gerakan komunikatif dan ekspresi wajah. Kita bisa juga mningkatkan kerumitan perilaku interaksi kita dengan anak. Contoh: pada waktu bermain mobil-mobilan, halangilah dengan mobil-mobilan lain, ciptakan unsur-unsur yang belum sempurna tanpa perlu membicarakannya.

SEMUA SENSORI DAN MODALITAS PEMROSESAN Gunakan semua sensori dan modalitas pemrosesan, seperti petunjuk auditori dan visual untuk membantu anak memroses berbagai rangsang auditorial dan visual. Perkenalkan krim cukur, play dough, pasir basah, pasir kering, kacang-kacangan, beras dan lainnya untuk menunjang pengenalan sensori. Rangsang anak melalui lagu, gerak tangan isyarat untuk membantunya berlatih perencanaan motoriknya

GUNAKAN SAAT-SAAT KETIKA MOTIVASI SEDANG TINGGI Saat terbaik manusia belajar adalah saat dia dalam keadaan termotivasi. Maka lakukan sebanyak mungkin reaksi terhadap apa yang dilakukannya. Gunakan seluruh tubuh kita untuk menjalin komunikasi yang efektif dan efisien terhadap anak, contoh : berlari, melompat, menggeliat, kejar-kejaran, petak umpet, gunakan intonasi, tebal dan tipis suara kita untuk berkomunikasi dengannya.

Teknis-teknis memberi gangguan dengan bergurau 1. sengaja menyalah artikan aturannya dengan tujuan mempertahankan interaksi yang sedang berlangsung 2. menjadi penghalang antara ia dengan sesuatu yang diinginkannya 3. menciptakan situasi di mana ia harus menghadapi orang dewasa untuk memperoleh apa yang diinginkannya, namun tetap dalam suasana bergurau. Dalam hal ini, para orang tua diharuskan menciptakan situasi yang membuat anak tertarik, meninggalkan ritualnya dan bereaksi terhadap rangsangan kita. Bermacam cara dapat digunakan agar menjalin interaksi antara orang tua dengan anak.

Pentingnya bermain bersama teman-teman Mulailah dengan mengajaknya bermain ke rumah tetangga seminggu sekali. Jika anak mulai berteriak-teriak, mengobrak-abrik mainan, menimbulkan teriakan-teriakan protes atau penarikan diri yang nyata, orang tua bisa membantu dengan berperan sebagai penengah atau perantara. Gunakan seluruh strategi untuk mengajaknya bermain, untuk melibatkannya dengan temannya.

Pada saat menggunakan alat auditori, tetap gunakan kata-kata. Menyesuaikan floor time dengan kebutuhan anak bila anak mengalami gangguan pemrosesan auditori Gangguan pemrosesan mungkin membuatnya sulit memahami perintah kita, jadi bantulah dengan sekaligus memberi instruksi visual. Contoh : menggunakan film, gambar, foto dan lainnya. Pada saat menggunakan alat auditori, tetap gunakan kata-kata. Perangkat lain adalah menggunakan gerak-isyarat yang terbatas Gunakan sentuhan sebagai alat untuk berkomunikasi Berbicaralah padanya melalui gerak-isyarat, jangan hanya melalui kata-kata saja. Tekankan kehangatan pada umpan balik anak

Bila anak mengalami gangguan pemrosesan visual-spatial Manfaatkan suara kita Pertahankan selalu kontak suara kita Bergeraklah lambat-lambat Mintalah seseorang untuk membantu mencari suara anda jika ia mulai kehilangan jejak suara kita

BILA ANAK ALAMI GANGGUAN PEMROSESAN AUDITORi DAN VISUAL Gangguan motorik dapat menyebabkan pelipatgandaan kesulitan anak dalam membentuk peta internal mengenai dunianya. Maka anak harus mengoordinasikan gerakan motorik dengan persepsi visualnya. Perbanyak penggunaan suara dan gerak isyarat untuk memperkarsai dirinya. Bangun kosa kata gerak-isyarat ---catat tiap gerakan yang disukainya. Ambil itu sebagai isyarat niat dengan meniru dan menekankannya. Hal ini membangunkan kesadaran bahwa dia memiliki kendali atas dunianya. Beri anak berbagai pilihan. Dalam arti : jangan hanya memberi sereal, tapi tunjukkan beberapa macam makanan dan biarkan dia yang ambil.

Bila anak mengalami gangguan motorik Anak harus mengkoordinasikan gerakan motorik dengan persepsi visualnya. Kita harus bekerja dengannya dalam jarak yang dekat dengan menggunakan gerakan yang sederhana yang bisa dilakukan berulang kali. Bekerja dengan posisi yang membuatnya merasa nyaman. Beberapa cara memenuhi tugas kita sebagai pembimbingnya: a. bangunkan kosa kata gerak isyarat b. beri pilihan kepada anak c. berilah tanggapan segera kepada gerak isyarat anak d. berusaha sangat peka terhadap keadaan emosi anak e. pertimbangkan niat anak