03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 1. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Pertemuan II SEBARAN PEUBAH ACAK
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Resista Vikaliana, S.Si. MM
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 15, pilihlah salah satu
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
BAB 2 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
BAB 13 PENGUJIAN HIPOTESA.
4. PROSES POISSON Prostok-4-firda.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Integral Lipat-Tiga.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
: : Sisa Waktu.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
Luas Daerah ( Integral ).
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Pertemuan-4 : Recurrences
PADA RAPAT EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN APBD
UJI FRIEDMAN Kelompok 5 : Ayu Rosita Sari David Jonly Daya
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
Dr. Wahyu Eko Widiharso, SpOT, (K) Spine
PELUANG SUATU KEJADIAN
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
STATISTIK NONPARAMETRIK Kuliah 10: Uji k-Sampel Berhubungan: Uji Friedman Dosen: Dr. Hamonangan Ritonga, MSc Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta.
G RAF 1. P ENDAHULUAN 2 3 D EFINISI G RAF 4 5.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Algoritma Branch and Bound
PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA (MEAN) 1 SAMPEL
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
HIPOTESIS & UJI VARIANS
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
KEJADIAN dan PELUANG SUATU KEJADIAN
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
Korelasi dan Regresi Ganda
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Transcript presentasi:

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 1

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 2

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 3 Sepsis neonatorum adalah sindrom klinik akibat respons sistemik terhadap infeksi pada bulan pertama kehidupan bayi. Di negara maju berkisar 1-4 kasus tiap 1000 kelahiran hidup. Sedangkan insidens di negara berkembang lebih tinggi 5-8 kali lipat. Sebagian besar hasil penelitian retrospekstif menunjukkan bahwa faktor-faktor maternal yang memegang peran penting adalah ketuban pecah dini, demam intrapartum dan korioamnionitis. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum terhadap peningkatan risiko sepsis onset dini. Penghitungan risiko relatif ketuban pecah dini menggunakan statistik Mantel-Haenszel.

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 4 Penelitian ini menggunakan rancang bangun studi kohort prospektif selama 2 tahun, antara bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2007 di Instalasi Maternal-Perinatal RS. Dr.Sardjito, Yogyakarta. Kriteria inklusi  populasi target pada penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang terpapar ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum. Populasi terjangkau adalah semua bayi baru lahir yang dirawat di Instalasi Maternal Perinatal RS Dr.Sardjito dengan ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum, selama dua tahun dari bulan Januari 2006 sampai dengan Desember Kriteria ekslusi / subjek tidak diikutsertakan  jika ibu mendapatkan antibiotik intrapartum atau neonatus menderita kelainan bawaan.

Pengambilan sampel  consecutive sampling sampai besar sampel terpenuhi. Data diambil dari aspek maternal dan neonatal yang didapatkan melalui anamnesis pada ibu, pemeriksaan fisik pada neonatus, dan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis sepsis. Neonatus yang memenuhi kriteria inklusi  dimasukkan dalam penelitan dan diikuti selama 72 jam. Banyak gejala yang ditemui selama penelitian Semua data dicatat didalam formulir penelitian untuk selanjutnya dipindah rekamkan dalam cakram magnetik dengan menggunakan program SPSS versi /04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 5

Analisis dilakukan secara terpisah untuk jenis paparan ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum  analisis klasifikasi usia kehamilan dan berat badan lahir, dilanjutkan dengan penghitungan risiko relatif menggunakan statistika Mantel-Haenszel. Jumlah subjek dengan paparan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi selama penelitian  dengan paparan 268 neonatus, masing-masing 190 dengan paparan ketuban pecah dini, 47 dengan paparan demam intrapartum, dan 31 dengan paparan ketuban pecah dini yang disertai dengan demam intrapartum. Sementara pada kelompok tanpa paparan  267 neonatus. Pada penelitian prospektif ini, ketuban pecah dini tidak terbukti meningkatkan risiko secara bermakna. Hasil penelitian ini juga menunjukkan demam intrapartum dengan ataupun tanpa ketuban pecah dini berhubungan dengan peningkatan risiko lebih dari empat kali. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 6

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 7

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 8

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 9 Pada penelitian prospektif ini, ketuban pecah dini tidak terbukti meningkatkan risiko secara bermakna. Demam intrapartum merupakan faktor risiko independen sepsis onset dini, sementara ketuban pecah dini hanya meningkatkan risiko secara bermakna pada kelompok neonatus kurang bulan dan berat badan lahir rendah. Angka biakan positif dijumpai pada 43,8% kasus. Penyebab utama patogen yang terisolasi adalah Escherichia coli (32%), diikuti oleh Pseudomonas sp (25%), Streptococcus sp (14,3%), dan Staphylococcus epidermidis (14,3%).

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 10

1. Apakah eksposure dari penelitian ini?  Eksposure dari penelitian ini adalah Ketuban pecah dini & demam intrapartum pada neonatus Dengamempertimbangkan kemungkinan efek konfonding yaitu maturitas kehamilan & berat badan lahir. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 11

 Peningkatan risiko sepsis neonaturum onset dini 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 12

 Penelitian ini menggunakan rancang bangun studi kohort prospektif selama 2 tahun, antara bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2007 di Instalasi Maternal-Perinatal RS. Dr.Sardjito, Yogyakarta.  Analisis menggunakan uji chi square antara Karakteristik dasar variabel maternal dan kelahiran pada kedua kelompok.  Penghitungan risiko relatif ketuban pecah dini dan/demam intrapartum menggunakan statistik Mantel-Haenszel. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 13

Populasinya adalah semua bayi baru lahir yang dirawat di Instalasi Maternal Perinatal RS Dr.Sardjito dengan ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum, selama dua tahun dari bulan Januari 2006 sampai dengan Desember Kriteria inklusi  populasi target pada penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang terpapar ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum. Kriteria ekslusi / subjek tidak diikutsertakan  jika ibu mendapatkan antibiotik intrapartum atau neonatus menderita kelainan bawaan. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 14

Pengambilan sampel  consecutive sampling sampai besar sampel terpenuhi. Data diambil dari aspek maternal dan neonatal yang didapatkan melalui anamnesis pada ibu, pemeriksaan fisik pada neonatus, dan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis sepsis. Neonatus yang memenuhi kriteria inklusi  dimasukkan dalam penelitan dan diikuti selama 72 jam. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 15

Jumlah subjek dengan paparan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi selama penelitian  dengan paparan 268 neonatus, masing-masing 190 dengan paparan ketuban pecah dini, 47 dengan paparan demam intrapartum, dan 31 dengan paparan ketuban pecah dini yang disertai dengan demam intrapartum. Sementara pada kelompok tanpa paparan  267 neonatus. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 16

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 17

 Pada penelitian prospektif ini, ketuban pecah dini tidak terbukti meningkatkan risiko secara bermakna.  Demam intrapartum merupakan faktor risiko independen sepsis onset dini, sementara ketuban pecah dini hanya meningkatkan risiko secara bermakna pada kelompok neonatus kurang bulan dan berat badan lahir rendah.  Angka biakan positif dijumpai pada 43,8% kasus. Penyebab utama patogen yang terisolasi adalah Escherichia coli (32%), diikuti oleh Pseudomonas sp (25%), Streptococcus sp (14,3%), dan Staphylococcus epidermidis (14,3%). 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 18

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 19

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta Apakah ada kemungkinan bahwa hasil akhir dipengaruhi bias observasi? Iya ada, bias pada observer dalam mengambil sampel, mnghitung dan menganalisis data.

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 21 Ada, satu – satunya faktor perancu pada penelitian ini yaitu karakteristik maturitas kehamilan & berat badan lahir yang diukur dengan penghitungan RR gabungan menggunakan statistik Mantel-Haenszel Selain itu faktor yang akan diukur yaitu KPD &/ DI diukur secara terpisah menggunakan statistik Mantel-Haenszel, Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengaruh konfonding

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 22 Didapatkan : 5,3% dari 190 neonatus dengan paparan ketuban pecah dini (RR 1,76; IK 95% 0,71-4,37), 12,8% dari 47 neonatus dengan paparan demam intrapartum (RR 4,26; IK 95% 1,55-11,7), dan 12,9% dari 31 neonatus dengan paparan ketuban pecah dini yang disertai demam intrapartum (RR 4,31; IK 95% 1,38-13,5) Analisis stratifikasi berdasarkan maturitas kehamilan dan berat badan lahir, menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara bermakna. Meskipun demikian. risiko relatif ketuban pecah dini pada kelompok neonatus cukup bulan dan/atau berat badan lahir cukup tidak meningkat secara bermakna (RR 1,12; IK 95% 0,44-2,86 dan RR 1,33; IK 95% 0,57-3,84).

Jika RR nya tinggi maka tidak ada chance variance, yaitu pada paparan demam intrapartum sebesar 4,26 kali Kemungkinan hasil akhir dipengaruhi chance variance pada paparan ketuban pecah dini 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 23

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 24 Hasil penelitian ini kemungkinan kecil dipengaruhi oleh variasi chance, kemungkinan ada bias observasi dan konfonding yaitu maturitas kehamilan & berat badan lahir namun bisa diabaikan dengan analisis perhitungan yang berbeda/dipisahkan menggunakan pengukuran statistik Mantel-Haenszel.

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 25

 Ada hubungan waktu dari penelitian ini, eksposure Demam Intrapartum mendahului terjadinya risiko risiko sepsis neonaturum onset dini ataupun Ketuban pecah dini disertai Demam Intrapartum mendahului terjadinya risiko risiko sepsis neonaturum onset dini.  Desain studi kohort memungkinkan untuk melihat adanya hubungan waktu, apakah sebab mendahului akibat, karena penelitian ini dilakukan selama dua tahun.  Demam intrapartum merupakan faktor risiko independen sepsis onset dini, sementara ketuban pecah dini hanya meningkatkan risiko secara bermakna pada kelompok neonatus kurang bulan dan berat badan lahir rendah. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 26

 Hubungan antara ketuban pecah dini dan demam intrapartum yang menjadi risiko sepsis neonaturum onset dini menunjukkan hubungan yang signifikan  4 kali lipat berisiko 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 27

 Hubungan dose respon terlihat jika neonatus hanya KPD, DI, KPD & DI. Hal ini menunjukan KPD pada neonatus tidak menimbulkan risiko secara bermakna, namun jika terjadi DI maka risiko menjadi 4,26 kali, lain halnya jika DI disertai KPD menunjukan hasil yang bermakna pada peningkatan risiko sepsis neonaturum onset dini sebesar 4,31 kali. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 28

 Selain itu paparan jenis bakteri disertai KPD &/ DI juga mempengaruhi risiko.  Juga kejadian maturitas persalinan & BBLR bisa disertai KPD &/ DI mempengaruhi risiko terjadinya sepsis neonaturum onset dini. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 29

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum terhadap peningkatan risiko sepsis onset dini.  Dan hasilnya tetap konsisten dengan tujuan studi.  Memperhatikan faktor perancu  dianalisis 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 30

 Spesifisitas menunjukan bahwa kejadian KPD tidak menunjukan perbedaan yang bermakna. Pada penelitian ini sebesar 1,76 kali.  Namun lain halnya jika adanya DI, KPD &/ DI  yang menunjukan risiko sakit lebih besar yaitu 4 kali lipat 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 31

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 32 Generalisasi hasil akhir

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 33 Hasil studi dapat diterapkan pada populasi yang eligible karena telah dilakukan sampling pada pemilihan peserta studi. Adanya kriteria inklusi & ekslusi.

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 34 Ya tentu, mengingat bahwa populasi sumber sama dengan populasi eligible dalam penelitian ini yaitu semua bayi baru lahir yang dirawat di Instalasi Maternal Perinatal RS Dr.Sardjito dengan ketuban pecah dini dan/atau demam intrapartum, selama dua tahun dari bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2007 dan telah dilakukan sampling maka hasil studi dapat diterapkan pada populasi sumber.

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 35 Iya, studi ini sangat bisa diterapkan pada populasi relevan lainnya.

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 36

Ya, beberapa penelitian sesuai dengan hasil studi ini yaitu : › Hasil yang hampir sama dilaporkan oleh Schuchat dkk bahwa risiko neonatus yang terpapar ketuban pecah dini tidak meningkat secara bermakna pada kasus sepsis onset dini dengan etiologi yang bukan Streptococcus grup B. › Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chacko & Sohi melaporkan bahwa insidens sepsis onset dini pada neonatus dengan prematuritas dan berat badan lahir rendah tidak meningkat secara bermakna jika tidak disertai dengan faktor maternal (misal : KPD, DI) › Hal ini sesuai dengan beberapa laporan studi yang menunjukkan risiko infeksi cairan amnion meningkat secara bermakna pada neonatus dengan prematuritas yang disertai ketuban pecah dini 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 37

 Iya, dengan melihat karakteristik usia kehamilan, berat badan lahir, juga patogen penyebab pada kejadian KPD, DI, KPD &/ DI. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 38

 Ya, Sepsis neonatorum adalah sindrom klinik akibat respons sistemik terhadap infeksi pada bulan pertama kehidupan bayi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor maternal (ketuban pecah dini, demam intrapartum dan korioamnionitis) 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 39

 Informasi mengenai distribusi eksposure dapat diamati dari distribusi dari hasil analisis risiko relatif pada kejadian KPD, DI, KPD &/ DI juga gabungan dari paparan tersebut dengan maturitas kehamilan & Berat badan lahir  Terlihat bahwa efek utamanya yaitu dapat teramati pada semua kelompok studi. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 40

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 41

03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 42