GUGUS BINTANG.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Seberapa Masifkah Bintang Bisa Jadi Lubang Hitam?
Advertisements

Fotometri Bintang Keadaan fisis bintang dapat ditelaah baik dari spektrumnya maupun dari kuat cahayanya. Pengukuran kuat cahaya bintang ini disebut juga.
PETA-PETA KERJA Rahmaniyah D.A,ST.MT..
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Benda Langit.
Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
MODUL 10 PELUANG 1 1. Pendahuluan
Titik yang terletak di tengah-tengah alas dan tutup tabung disebut titik….alas dan titik….tutup tabung.
Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
STATISTIKA DESKRIPSI DAN INFERENSIA
ILMU ALAMIAH DASAR Dosen : Ir. Dian Meliantari,MM Kuliah :6
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
KINEMATIKA.
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Magnitudo Bintang Kala malam yang cerah datang, coba Anda keluar rumah ke halaman terbuka,dan perhatikan kerlap-kerlip bintang nun jauh di langit gelap.
GERAK BINTANG Judhistira Aria Utama, M. Si. Lab
GERAK BINTANG.
Dr. Suhardja D. Wiramihardja
Menguak Rahasia Angkasa TATA SURYA
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Karakteristik Umum Matahari
Struktur dan Dinamika Galaksi Bima Sakti
FOTOMETRI OBJEK LANGIT
PELUANG Oleh Yosep Tetelepta, S.Pd SMA Negeri 1 Masohi
PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd
Tugas Geografi tentang Terbentuknya Tata Surya.
Bintang Bab 2 Ide Dasar: Matahari dan bintang-bintang menggunakan reaksi fusi nuklir untuk mengubah materi menjadi energi. Bintang padam ketika bahan bakar.
Teori ini berasal dari anggapan bahwa pada awal mulanya ada suatu masa yang luar biasa besarnya dengan berat jenis yang sangat besar akibat adanya.
Menguak Rahasia Angkasa TATA SURYA
RADIASI BENDA HITAM.
GALAKSI dan TATA SURYA Materi kelas X. Galaksi dan Tata Surya galaksi Tata Surya KD: Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya. Tujuan : Melalui proses.
STATISTIKA (TERAPAN PERTANIAN)
Astrofisika I Oleh Djoni N. Dawanas Prodi Astronomi
Bahwa Alam Semesta Sudah Tua
BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI
Fotometri Bintang Keadaan fisis bintang dapat ditelaah baik dari spektrumnya maupun dari kuat cahayanya. Pengukuran kuat cahaya bintang ini disebut juga.
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Struktur matahari Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona.
TATA SURYA DAN KARAKTERISTIKNYA
Ledakan Bintang Yang Mengubah Teori Supernova
POSTULAT KUANTISASI ENERGI DARI PLANCK
Lubang Hitam Yang Bergerak Berlawanan Arah
Terang suatu bintang dalam astronomi dinyatakan dalam satuan magnitudo
Sonnensystem alias Sistem tata surya
Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk?
Konsepsi Alam Semesta.
Supernova, Cara Bintang Mengakhiri Hidupnya
Fluks Listrik, Hukum Gauss, dan Divergensi
Gravitasi Newton.
Pendahuluan Statistika Pokok Bahasan 1 Kuswanto-2007.
Latihan Soal Kinematika Partikel
RADIASI BENDA HITAM.
Mengungkap Rahasia Hanny’s Voorwerp
Bintang Ganda.
PEMBELAJARAN TATA SURYA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INSFORMASI DAN KOMUNIKASI EDY SISWANTO, S.Pd SMP NEGERI 1 PURWOHARJO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA.
MEDIA VISUAL Rima Lestari PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
MENGENAL ALAM SEMESTA BASIC NATURAL SCIENCE.
GRAVITASI NEWTON Oleh : m barkah salim.
ILMU ALAMIAH DASAR ALAM semesta (1)
Oleh : Rizky Kurniawan ( )
TATA SURYA.
RADIASI BENDA HITAM.
Galaksi Jauh dari Alam Semesta Dini
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Bab tata surya. Ciri-Ciri Planet  Tiap planet memiliki gaya gravitasi  Tiap planet memiliki medan magnet  Tiap planet memiliki kemiringan sumbu  Tiap.
HUBBLE MATAHARI BINTANG
Tabrakan Bintang Ganda Masif
BAHAN AJAR FISIKA SK : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik KD : 1.2 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam.
A S T R O N O M I DALAM PENENTUAN BULAN HIJRIAH
Transcript presentasi:

GUGUS BINTANG

Kelompok bintang tersebut dinamai gugus bintang. Bintang terbentuk bersama-sama dari suatu awan antarbintang. Karenanya, di beberapa tempat dijumpai adanya bintang yang menggerombol. Kelompok bintang tersebut dinamai gugus bintang. Berdasarkan morfologinya, gugus bintang dibedakan atas 2 macam, yaitu: 1) gugus galaktik 2) gugus bola

Karakteristik kedua jenis gugus bintang adalah sebagai berikut: Gugus Galaktik bentuk tidak beraturan jumlah anggota ~ 100 – 1000 banyak materi antarbintang bintang paling terang: RAKSASA BIRU sedikit dijumpai bintang katai putih dihuni oleh bintang-bintang muda (gugus muda) dan tua (gugus tua) Gugus Bola bentuk simetri bola jumlah anggota ~ 105 – 106 sedikit materi antarbintang bintang paling terang: RAKSASA MERAH banyak dijumpai bintang katai putih dihuni oleh bintang-bintang tua

Gugus Galaktik Gugus Bola M3 Pleiades (M45)

Gugus-gugus bintang yang sudah kita kenal dimuat dalam berbagai katalog gugus, seperti katalog Messier (M), New General Catalogue (NGC) atau Index Catalogue (IC). Bintang-bintang anggota suatu gugus dilahirkan pada saat yang hampir bersamaan dan berasal dari material yang sama. Oleh sebab itu, telaah gugus bintang dengan berbagai usia memiliki arti penting bagi studi evolusi bintang. Diagram HR gugus bintang paling banyak digambarkan sebagai hubungan antara Mv dan B-V.

Seharusnya kita dapat menentukan jarak gugus dari diagram HR gugus bintang, Prof… Ya, benar. Dari magnitudo mutlak bintang-bintang terang yang sudah di dapatkan dan dari pengamatan terpisah yang dapat memberikan informasi magnitudo semunya, dengan Hukum Pogson kita dapat menghitung jarak bintang-bintang terang tersebut. Rata-rata jarak sejumlah bintang terang yang diperoleh, mencerminkan jarak gugusnya.

POPULASI BINTANG

Fakta: Galaksi dihuni oleh bintang-bintang dengan berbagai usia. Pada tahun 1944, Walter Baade mengusulkan adanya dua macam populasi bintang: 1) populasi I (kelompok bintang muda) 2) populasi II (kelompok bintang tua) Bintang populasi II adalah bintang yang terbentuk dari materi antarbintang yang masih bersih dari unsur berat. Bintang populasi I adalah bintang yang terbentuk kemudian, dengan materi pembentuk yang kaya unsur berat hasil dari reaksi termonuklir di pusat bintang-bintang pendahulunya.

dan bintang tua lainnya bergerak cepat berasosiasi dengan gugus bola Berikut ini perbedaan antara kedua populasi bintang. Populasi II kelompok bintang tua terdiri atas bintang MAHARAKSASA MERAH dan bintang tua lainnya bergerak cepat berasosiasi dengan gugus bola kandung unsur berat lebih sedikit dibandingkan populasi I Populasi I kelompok bintang muda terdiri atas bintang MAHARAKSASA BIRU bergerak lambat berasosiasi dengan gugus galaktik ada yang bergaris logam kuat dan bergaris logam lemah

Saya punya usul nih! Pada tahun 1957 di dalam Simposium Vatikan, Jan Hendrik Oort mengusulkan pembagian popu-lasi bintang secara lebih cermat ke dalam 5 kelompok bintang.

Bintang bergaris lemah 30 2 Populasi Bintang anggota Kec. gerak (km/s) Jml elemen berat, z (%) Ekstrim I Maharaksasa biru Gugus galaktik 10 4 Pertengahan I Bintang bergaris kuat 20 3 Tua I Bintang bergaris lemah 30 2 Pertengahan II Bintang bergerak cepat 50 1 Ekstrim II Raksasa merah Gugus bola 180 0,3