Kondisi & Harapan Industri Perangkat Telematika Nasional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
Advertisements

SAP 3 EVALUASI PROYEK DESAIN STUDI KELAYAKAN DAN MEMPEROLEH GAGASAN
Sistem informasi Penemuan komputer pada perang dunia II
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM BISNIS ELEKTRONIK
Studi Kelayakan Bisnis
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
PASAR SASARAN DAN PENENTUAN STRATEGI POSISI
Enterpreneur dan Pengembangan usaha
Value Chain dan F-force Porter
Seminar Pemasaran Global Marketing.
KONSEP-KONSEP DASAR: SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
TEKNOLOGI INFORMASI MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
Interpreuner dan pengembangan usaha 1 Enterpreneur dan Pengembangan usaha Enterpreneur Sistem Bisnis Image Enterpreneur Sistem Bisnis Informasi Model Test.
Dr. H. Mustika Lukman Arief, SE. MM.
Oleh : Edwin Karim, SE., MM M-UKM.
MANAJEMEN STRATEGI dan KINERJA BISNIS FO312
Pertemuan 1 Kontrak Perkuliahan dan Pendahuluan
Aspek Pasar Evaluasi Proyek.
Tantangan untuk universitas
BAB IX DASAR-DASAR PEMBENTUKAN INKUBATOR BISNIS
Aspek Pasar Evaluasi Proyek.
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
Peran Dewan Komisaris Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi Asean 2015
PEMETAAN DAYA SAING DAERAH JAWA BARAT
GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (TEORI MODERN DAN TEORI ALTERNATIF)
Peranan sistem informasi dan teknologi informasi
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI
SAP 4 ASPEK PASAR Oleh: Eko Sakapurnama S.Psi., MBA
Chapter 5: aspek lingkungan & persaingan
POLICY FOCUS AREAS.
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
STRATEGIES GLOBAL MARKET ENTRY MODUL 7 TOPIK PEMBAHASAN
FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI)
LESSON 10.
A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI
Konsep Marketing bukan konsep fungsional melainkan sebuah konsep bisnis strategis yang bertujuan untuk meraih kepuasan berkelanjutan yang memiliki nilai.
Dasar-Dasar Keunggulan Strategis
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (TEORI MODERN DAN TEORI ALTERNATIF)
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
Manajemen Keuangan Universitas Komputer Indonesia 2012
COMPETITIVE STRATEGY DAN INDUSTRY ENVIRONMENT
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI
MODEL McKINSEY Menggunakan multiple factors untuk menilai daya tarik industri dan market share dibandingkan dengan single measure pada model BCG Memiliki.
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
PENGEMBANGAN INDUSTRI & STRATEGI INDUSTRIALISASI
KUALITAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA SAING
OPERASI DAN PRODUKTIVITAS
MANAJEMEN DAN SUPERVISI USAHA KELOMPOK KECIL DAN MENENGAH (UKKM)
EVOLUSI PERANAN SI/TI Kel.1.
Oleh Kholifah Anggiani
PENDAHULUAN.
PENGANTAR BISNIS G. A. SRI OKTARYANI, SE, MM.
BAB 5 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Dasar-Dasar Keunggulan Strategis
EKSPOR IMPOR.
Laporan Kemajuan 2 September 2010
EXTENDED MODEL (3): DOUBLE-DIAMOND-BASED NINE-FACTOR MODEL Sources: Cho, D. S., Moon, H. C. and Kim, M. Y. (2009). Does one size fit all? A dual double.
KUALITAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA SAING
MANAJEMEN DAN SUPERVISI KELOMPOK USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKK&M)
MEMBANGUN COMPETITIVE Functional Level Strategy
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
Asisten Praktikum Tujuan Dibentuk Inkubator Bisnis Mengembangkan usaha baru dan usaha kecil yang potensial menjadi usaha mandiri, sehingga mampu.
The Gateway to entire Business
Memenangkan Pasar melalui Perencanaan Stratejik yang Berorientasi Pasar.
Transcript presentasi:

Kondisi & Harapan Industri Perangkat Telematika Nasional Sub Pokja MANUFAKTUR MASTEL

Daftar Isi Pendahuluan Potret Industri Nasional dewasa ini Perkembangan di sekitar kita Rekomendasi Harapan di masa depan

Pendahuluan Peran Industri UNIDO “Industrial Development Report 2002/2003” keunggulan daya saing dibidang manufaktur tetap merupakan mesin pertumbuhan utama Daya saing industri yang kuat dan bertahan hanya dapat dibangun melalui penguasaan teknologi baru , yang disebut sebagai pendekatan the “high road” Kegiatan Industri Manufaktur Kegiatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) Kegiatan Akuisisi Teknologi melalui Kemitraan Strategis

Pendahuluan Peran Industri Telematika Peningkatan teledensity sebesar 1% dapat memicu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3% (studi International Telecommunication Union) Teledensity nasional yang rendah (~4%) merupakan salah-satu faktor yang menghambat pertumbuhan eknomi nasional, terutama di daerah yang non-urban atau pedesaan Pemberdayaan industri telematika nasional, merupakan faktor strategis dalam meningkatkan ekonomi nasional secara signifikan, karena : Membuka lapangan kerja Meningkatkan produktivitas dan efisiensi nasional Wahana pengembangan kemampuan high-tech DRN telah menetapkan Telematika merupakan satu dari 6 program utama

Potret Industri Nasional Industri Manufaktur UNIDO Report “ Indonesia : Policy Support for Industrial Recovery, 2000 “ Pertumbuhan Manufaktur melamban sejak perioda 1993-1997. Trade deficit yang berkepenjangan dalam manufactured goods Sektor Migas ternyata terbatas menghasilkan devisa karena faktor penguasaan teknologi Dalam kurun 1985-1997, praktis kontribusi teknologi tinggi terhadap ekspor Indonesia relatif tetap, bahkan ada kecenderung porsi industri berteknologi rendah semakin dominan.

Potret Industri Nasional Industri Manufaktur

Potret Industri Nasional Industri Manufaktur Kelemahan Struktrural, al. : Jenis Produk Ekspor dan Market Basenya terbatas Kontribusi FDI (Foreign Direct Investment) terhadap nilai tambah ternyata kecil Industri Barang Modal di dalam negeri lemah, tidak bertumbuh Kurang serius dalam Pendalaman Teknologi UKM (Usaha Kecil dan Menengah) kurang dipacu / dikembangkan Kelemahan Penataan, al. : Kapasitas Nasional yang tidak memadai dalam penyerapan dan pengembangan teknologi Keterbatasan SDM (jumlah yang memiliki kompetensi/ skill ) Tanggung jawab Kebijakan dan Promosi Industri tersebar di berbagai Lembaga, sehingga menyulitkan koordinasi Kelemahan dalam bidang R & D

Potret Industri Nasional Industri Perangkat Telekomunikasi Tidak hanya sebagai agen / distributor / trader dari perangkat MNCs Memiliki kemampuan engineering Network Design & Implementation Product/System Maintenance, Upgrade Product/System Local Adaptation Product/System Value Added Product/System R & D Memiliki VISI untuk mengembangkan kemampuan industri DN

Potret Industri Nasional Kompetensi Dasar pada Industri Perangkat Telekomunikasi PCB Assembly Firmware Software System Test Ntwrk Dsgn & Impl. Tech. Assistances R & D Manufacturing Services Kompetensi Ntwrk Maintance HW Repair SW Upgrade Telecom Ntwrk Enginering System Integration & Test- Engineering High-Level SW Devpt Real Time SW Eng Telecom Protocol Eng Datacom Protocol Eng Radio Protocol Eng Machine Lvl FW Devpt Radio Part Mfc Process Electronic Mfc Process Radio Cct Design Digital Cct Design Analog Cct Design System Concept Soft-side Hard-side

Potret Industri Nasional Kompetensi yang sudah dibangun R & D , Manufacturing dan Engineering Services Perangkat Transmisi Radio antena, up/down coverter, modem, mulitplication equipment, echo canceller, digital microwave radio, dan sejenisnya Perangkat Sentral Telepon Digital switches (STDI, STDI-K, STK 1000, SENA, PABX, dll) beserta perangkat pendukungnya Perangkat Terminal pesawat telepon meja, facsimile, wartel /kiosphone, card payphone, muticoin payphone, collect call payphone, single channel radio dan subscriber PCM Peralatan pendukung (catu daya) rectifier, UPS , stationary battery, dll

Potret Industri Nasional Players & Their Futures ? Industri Jasa KRISIS Industri Perangkat 70 80 90 98 02 INTI RFC LEN Berapa yang Survive ? CMI EN CITRA NUSA BAKRIE HARRIF TELNIC Diperkirakan kl 50% dalam status ?? beralih bidang shrinking “tiarap” fading-out QUASAR

Potret Industri Nasional Taksiran Besaran Pasar Perangkat Telekomunikasi Nasional (2003-2006) SEGMEN PASAR Pesimis (Rp T /thn) Optimis (Rp T / thn) Karakteristik Bisnis Infrastruktur Fixed Comm 6.0 7.5 B – to – B CONCENTRATED Mobile Comm 12.0 14.0 Enterprise 1.0 2.0 FRAGMENTED CPEs Fixed 0.5 B – to – B/C FRAGM/DIST Mobile (HPs) 3.0 5.0 B – to – C DISTRIBUTED Total 22.5 29.5

Market Size Perangkat Telekomunikasi Potret Industri Nasional Taksiran Market Share Industri Perangkat Telekomunikasi Nasional (2003-2006) Rp T / thn Total Bisnis Telekomunikasi 40 – 50 ( ? ) Market Size Perangkat Telekomunikasi 22 - 30 Market Share INDUSTRI DN 2 - 3 % Produk Desain sendiri 0,1 – 0,5 % (?)

Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-1 : Lingkup Industri Strategic Grouping of Competition USA Co European Co Japanese Co Korean Co Chinese Co Singapore Co Hongkong Co Malaysian Co Others Foreign Industri Perangkat Telekomunikasi Nasional Local Agents Distributors Consultants Others 2-3 % Domestic Engineering-based Trading

Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-2 : Lingkup Sektor Peta 5 Kekuatan Persaingan Pendatang Baru entry barrier –relatif rendah daya tarik tinggi Pemasok industri komponen DN tidak ada volume pesan relatif rendah Rivalitas sesama DN –medium thdp MNCs- tinggi & posisi lemah Pembeli concentrated prefer global brands prefer sharing risk Substitusi new product/system from IT sectors (convergence) 3

National Competitive Advantage Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-3 : Lingkup Nasional The Determinants of National Competitive Advantage (Porter’s Diamond) Intensity of Rivalry Strategy & Structure Goals : Company , Individuals National Prestige Sustained Commitment Chance Factor Condition Resources : Human, Knowledge , Physical, Capital Infrastructure, Regulation National Competitive Advantage Demand Conditions Number of Buyers Growth of Demand Sophistication of Demand Related and Supporting Industries Presence of internationally competitive related & supporting industries Government 34

Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-4 : Summary Analisa SWOT Kompetensi R & D exist “critical mass” sdh terbentuk Adaptabilitas pasar lokal masih tetap survive Tenaga kerja relatif murah Pasar besar dan bertumbuh Public & Enterprise Community Peluang Strategic Partnering Program Dukungan Riset DRN , YLTI Program Kewajiban Pelayanan Universal (USO) O S Industri komponen Insentif utk Industri Consolidated Effort Roadmap belum jelas SME Technopreneurs AFTA , WTO Free-flow: Barang, Uang,Orang Liberalisasi Impor Mutual Recognizition Agreement Lower cost manufacturers W T

Perkembangan Regional Strategi yang umum dilakukan di Asia High-Tech Valley/Corridor/Park/Zone/Port/City/Area : Multimedia Super Corridor Malaysia, Cyberport Hongkong, dll Poros Local High-Tech Parks - Silicon Valley Infrastruktur Telekomunikasi Akses Internet yang mudah,murah,cepat dan meluas Sistem Perundang-undangan , Perpajakan , PMA yang mendukung Akses yang mudah ke berbagai fasilitas pendukung Pasar Modal, Modal Ventura Konsultan : Hukum, Akuntansi, Pemasaran Pakar dan Litbang National R&D Center khusus Info-Comm Sinergi Pemerintah-Operator-Industri-R&D Center: ETRI-Korea,dll Investasi agresif pada SDM high-tech Beasiswa Technical, creative thinking , problem solving, entrepreneurship development : mostly US-educated/trained

Perkembangan Regional Salah satu model Nasional Program Management & Fund User requirements Verification Test Commercialization Test Industri Jasa Telekomunikasi Project Management Overall Development High Level Design System Integration ETRI : Electronic & Telecommunication Research Institute ETRI GOLDSTAR SAMSUNG ORIENTAL DAEWOO Industri Manufaktur Perg. Tinggi Low level Design& Impl. Add-on Features Process Technology Devpt Production Basic Research Devpt direction recomm support devpt environment

Rekomendasi Pragmatis Jangka pendek (1-2 tahun) Optimalisasi terhadap kemampuan industri manufaktur yang ada , langkah-langkah restrukturisasi , reposisi, dsb. Fokus kepada kegiatan jasa engineering dan atau pengembangan produk-produk untuk niche markets yang tidak menjadi prioritas utama MNCs., al mis : Devices, Aplikasi Software untuk Value-Added , System Integration, dan semacamnya. Kembangkan kemitraan strategis dgn sumber teknologi

Rekomendasi Strategis-1 Telematika / ICT menjadi salah satu pilar infrastruktur pembangunan sosial / ekonomi . Visi ini dikukuhkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan dijabarkan oleh Presiden bersama para Menterinya sebagai krida dari Pemerintah. Tiap sektor dan pelaku dalam kegiatan sosial / ekonomi nasional ( baik pemerintah maupun swasta ) menjabarkan dalam bentuk cetak biru masing-masing akan kebutuhan jangka panjang telematika / ICT nya. Di sisi Pemerintah : regulasi yang mendukung , insentif yang berdaya saing , pilihan teknologi , kesiapan sebagai “Captive Market” , dan semacamnya.

Rekomendasi Strategis-2 Di sisi pasar non Pemerintah : keberpihakan terhadap pembangunan industri manufaktur telematika dalam negeri dan pilihan teknologi nasional. Di sisi Lembaga Pendidikan : mempersiapkan kebutuhan SDM berkemampuan menangani industri high-tech bidang telematika / ICT . Di sisi : Industri Manufaktur : mempersiapkan industri komponen / semikonduktor , industri perangkat baik Devices, Network ataupun Aplikasinya . Pembangunan industri manufaktur ini dapat dilakukan melalui akuisisi teknologi / produk dalam program Kemitraan Strategis Kolaborasi antar seluruh stake-holders untuk melakukan tindak lanjut dalam mewujudkan Visi tersebut- National R&D Center untuk Infocom

Harapan di masa depan Agar Pembangunan Industri Manufaktur Telematika Dalam Negeri lebih terencana, mempunyai visi yang jelas , sehingga para pemain DN dapat membuat rencana pengembangan kompetensi masing-2 Kecepatan Pertumbuhan di sisi Industri Jasa Telematika dapat juga diimbangi oleh kecepatan bertumbuhnya kemampuan industri perangkat dalam negeri sehingga semakin lama nilai tambah yang dihasilkan secara nasional semakin meningkat (Integrated Blueprint) Pada ahirnya Industri Dalam Negeri memiliki kapasitas yang mampu menjadi pendukung utama pertumbuhan jasa telematika dalam negeri

Stages of National Competitive Development FACTOR DRIVEN INVESTMENT DRIVEN INNOVATION DRIVEN WEALTH DRIVEN Natural resources Aggresive Investment Creativities Innovation Affluent Factor Condition Factor Condition Demand Condition Rivalry Factor Condition Demand Condition Rivalry Related & Supporting Industries