Uraian Materi FISIOLOGI PERSALINAN I. PENGERTIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Faktor-faktor yg mempengaruhi persalinan
Advertisements

ASUHAN KEBIDANAN IBU II (PERSALINAN)
BENTUK 2 PANGGUL.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
ANATOMI JALAN LAHIR Oleh nopia nur hayati.
KEBUTUHAN IBU PADA KALA III DAN PENDOKUMENTASIAN KALA III
PERSALINAN.
ASKEB II KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
PLASENTA DAN LIKUOR AMNII
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERSALINAN KALA 1,2,3 DAN 4.
Fisiologi Persalinan.
ADAPTASI FISIOLOGI PERSALINAN
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERSALINAN
PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM KALA I PERSALINAN
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
PERSALINAN.
POWER POWER adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga.
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
SEBAB-SEBAB MULAINYA PERSALINAN
TUGAS ASKEB II PERSALINAN
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
PERSALINA LETAK LINTANG
KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
TUGAS ASKEB II NAMA : SRI YULIA SANDRA NIM : DOSEN : DESI SARLI M.Keb
NAMA: SYUKRIA ANGELIA RESHA TINGKAT: IIB TUGAS : ASKEB II
TUGAS ASKEB II (PERSALINAN) WETIA RISMA PUTRI II B.
dr. Wulan M. Soemardji, SpOG
PENYULIT KALA I & KALA II PERSALINAN
PROSES PERSALINAN NORMAL BAG.OBGIN FK.UNAND/RS.Dr.M.DJAMIL PADANG
Askeb II (persalinan) faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
DISTOSIA KELAINAN JALAN LAHIR
NAMA : OSHI ANDILA TINGKAT : II B TUGAS : ASKEB II
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
Konsep Dasar Asuhan Persalinan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT MASA PERSALINAN
Konsep dasar kelainan presentasi dan posisi
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
Nama : Desi sri wahyuni Tingkat : IIB Askeb II persalinan.
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN Pada IBU dalam MASA PERSALINAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
MEMPENGARUHI PERSALINAN
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dalm Masa Persalinan
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
Faktor – Faktor yg Mempengaruhi Persalinan
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Assalamu’alaikum Wr.wb
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN Ulfa Farrah Lisa, SST., M.Keb
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
ASUHAN PERSALINAN KALA II
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep Dasar Persalinan Normal (INC) BY. SULISTIYAH. S.SiT., M.Kes
Konsep dasar Persalinan Paramitha Amelia.K, S.ST, M.Keb
PENGERTIAN PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINAN U L F A.
KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN Ulfa Farrah Lisa, SST., M.Keb
Transcript presentasi:

Uraian Materi FISIOLOGI PERSALINAN I. PENGERTIAN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri, yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, Rustam, 1998). Persalinan adalah proses kelahiran janin pada tua kehamilan sekurang-kurangnya 28 minggu, atau jika bayi yang dilahirkan beratnya 1000 gram lebih (Persalinan Normal, FKUI, 1993). = Persalinan (partus=labor) adalah : proses pengeluaran produk konsepsi yang viable melalui jalan lahir biasa.

Beberapa istilah yang ada hubungannya dengan persalinan 1. Menurut cara persalinan Partus biasa (normal) Adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam Partus luar biasa (abnormal) Adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesaria

2. Menurut tua (umur) kehamilan Abortus (keguguran) Adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, berat janin dibawah 1000 gram, tua kehamilan dibawah 28 minggu. Partus prematurus Adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28-36 minggu, janin dapat hidup tapi premature, berat janin (1000-1500) gram

Partus maturus (aterm) Adalah partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan di atas 2500 gram Partus postmaturus Adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir Partus precipitatus Adalah partus yang berlangsung cepat Partus percobaan Adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi cephalopelvik

3. Gravida dan para Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali Para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi viable Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya Multipara/Pleuripara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali)

II.SEBAB-SEBAB PERSALINAN Penyebab yang sebenarnya dari permulaan persalinan tetap tidak dapat dipastikan. Namun, nampaknya disebabkan oleh banyak faktor, antara lain : Penurunan kadar Progesteron : Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebaliknya, estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his.

2. Teori Oksitosin Stres emosi dan fisik bekerja atas hypothalamus ibu yang memicu pelepasan oksitosin Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hypofisis pars. Posterior Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

3.Keregangan otot-otot rahim Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbulnya kontraksi mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin renta

4.Pengaruh janin Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena pada anancephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.

5.Teori prostaglandin Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 dan E2 yang diberikan sevara intravena, intra dan ekstraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun dalam darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.

6.Tekanan cervix Suatu bagian fetus yang terpresentasi dengan baik akan merangsang ujung saraf pada cervix sehingga menyebabkan dilatasi pada ostium internumnya. Karena cervix mengalami dilatasi dan pemendekan, maka segmen uterus bagian atas akan mengadakan kontraksi dan retraksi.

7.Kontraksi Braxton hicks yang progresif Kontraksi bermula pada cornu dan sebagian dimulai dengan aktivitas kontraksi tuba fallopi. Tanda-tanda persalinan : Beberapa minggu sebelum wanita memasuki bulannya, minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan, terdapat tanda-tanda sebagai berikut :

Lightening/ settling/ dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida, pada multipara tidak begitu kentara Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin

Perasaan sakit di perut oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah, bisa bercampur darah Tanda-tanda permulaan persalinan : Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks

LANJUTAN Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada

Factor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah : Persalinan ditentukan oleh 3 faktor “P” utama Power (tenaga yang mendorong anak keluar), terdiri dari : - His Adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan pada waktu kontraksi, otot-otot rahim menguncup, sehingga menjadi tebal dan lebih pendek, cavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amnion ke SBR dan serviks.

Dalam mengawasi persalinan, hendaknya di buat catatan : Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu biasanya per menit atau per 10 menit. Intensitas : kekuatan his diukur dalam mmHg, prakteknya dapat diraba secara palpasi apakah sudah kuat atau masih lemah Aktivitas his : frekuensi dikali intensitas, diukur dengan unit Montevideo. Contoh : 3 x dalam 10 menit, kuatnya 50 mmHg atau perut teraba keras

Durasi : lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur, atau tidak Interval : masa relaksasi Fisiologi miometrium Otot-otot uterus tidak mengadakan relaksasi sampai 0, tetapi masih mempunyai tonus sehingga tekanan di dalam ruang amnion masih terukur antara 6-12 mmHg.

Pada setiap his tekanan tersebut meningkat, dinamakan intensitas his yang mempunyai 2 bagian, yaitu : bagian pertama, tekanan yang agak cepat dan bagian kedua, penurunan tekanan yang agak lamban. Kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna, dengan sifat-sifat :

Kontraksi simetris Fundus dominant Relaksasi Terdapat retraksi otot-otot corpus uteri setiap sesudah his Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut otot, akan tertarik ke atas, oleh retraksi otot-otot corpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (efacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan terbuka.

Pacemaker adalah pusat koordinasi his yang berada pada uterus di sudut tuba, di mana gelombang his berasal. Kemudian bergerak ke dalam dan ke bawah dengan kecepatan 2 cm tiap detik kekuatan paling tinggi di fundus uteri (fundus dominant). Oleh karena serviks tidak mempunyai otot-otot yang banyak, maka pada setiap his terjadi perubahan pada serviks : tertarik dan mendatar (efacement) membuka (dilatasi

Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu BAB, tetapi jauh lebih kuat lagi. Waktru kepala sampai di dasar panggul, timbul reflek yang mengakibatkan klien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah.

LANJUTAN Tenaga mengejan hanya dapat berhasil, kalau pembukaan sudah lengkap, paling efektif sewaktu kontraksi rahim. Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.

2. Passage Keadaan jalan lahir pada persalinan, yang diperhatikan antara lain : Ukuran panggul

Dalam ilmu kebidanan, jika berbicara mengenai panggul, maka yang dimaksud adalah panggul kecil. Untuk lebih mengerti mengenai panggul kecil dan untuk menentukan tempat bagian depan anak dalam panggul, maka telah ditentukan 4 bidang : - Pintu Atas Panggul (PAP) - Bidang Luas Panggul - Bidang Sempit Panggul - Pintu Bawah Panggul (PBP)

Pintu Atas Panggul (PAP) Batas atas dari panggul kecil Bentuknya bulat,oval Batas-batasnya : Promontorium Sayap sacrum Linea inominata Ramus superior ossis pubis Pinggir atas symfisis

a. Ukuran muka belakang (Diameter Anteroposterior, Konjugata Vera) Dari promontorium ke pinggir atas simfisis, terkenal dengan nama konjugata vera, ukurannya 11 cm. ukuran ini adalah yang terpenting dari panggul. Sebetulnya konjugata vera bukan ukuran yang terpendek antara promontorium dan simfisis. Ukuran yang terpendek adalah konjugata obstetrica,

dari promontorium ke simfisis beberapa mm di bawah pinggir atas simfisis. Pada wanita hidup tidak dapat diukur dengan langsung, tapi dapat diperhitungkan dari konjugata diagonalis (dari promontorium ke pinggir bawah simfisis) Konjugata diagonalis dapat diukur dengan jari petugas yang melakukan pemeriksaan dalam. Jika ditemukan panggul sempit, konjugata vera dapat diperhitungkan dengan mengurangi konjugata diagonalis dengan rumus : 1,5 – 2 cm (CV=CD-1,5 cm)

Pada panggul normal, jari tidak cukup panjang untuk mencari promontorium. b. Ukuran melintang (Diameter Transversa) Adalah ukuran terbesar antara linea inominata diambil tegak lurus pada conjugata vera (Ind. 12,5 cm, Eropa 13,5 cm)

Kedua ukuran serong (Diameter Oblique) Dari articulation sacro iliaca ke tuberculum pubicum dari belahan panggul yang bertentangan

Lanjutan 2. Bidang Luas Panggul Adalah bidang dengan ukuran-ukuran yang terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan sympisis, Pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral 2 dan 3. Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Karena tidak ada ukuran yang kecil, bidang ini tidak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.

3. Bidang Sempit Panggul Disebut juga dengan bidang tengah panggul, yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terkecil. Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah simfisis, kedua spina ischiadika dan memotong sacrum 1-2 cm di atas ujung sacrum. Ukuran muka belakang11,5 cm, ukuran melintang 10 cm, dan diameter sagitalis posterior adalah dari sacrum ke pertengahan antara spina ischiadica 5 cm.

Lanjutan Bidang ini paling sulit penilaiannya dalam ilmu kebidanan, karena ukuran-ukurannya paling kecil dan sulit untuk mengukurnya. Kesempitan pintu bawah panggul biasanya disertai juga dengan sempitnya bidang sempit panggul.

4.Pintu Bawah Panggul (PBP) PBP bukan satu bidang, tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama, yaitu garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung sacrum, sisinya adalah ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.

PBP ditentukan 3 ukuran : Ukuran muka belakang Dari pinggir bawah symfisis ke ujung sacrum (11,5 cm) Ukuran melintang Ukuran antara tuber ischiadika kiri dan kanan (10,5 cm) Diameter Sagitalis Posterior Dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5 cm)

Untuk menentukan bagian anak turun ke dalam rongga panggul, maka HODGE telah menentukan beberapa bidang khayal dalam panggul : H1 : Promontorium ke pinggir atas simfisis (sama dengan PAP) H2 : sejajar dengan H1 melalui pinggir bawah simfisis H3 : sejajar dengan H1 melalui spina ischiadika H4 : sejajar dengan H1 melalui ujung oss.coccigis

Gambar hodge

3. Passanger (penumpang) Janin Sikap/habitus Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin yang satu terhadap yang lainnya, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, lengan bersilang di dada.

Letak Adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap sumbu panjang ibu, misalnya letak lintang dimana sumbu janin melintang pada sumbu ibu, letak membujur atau letak memanjang dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa letak kepala atau letak sungsang. Presentasi Digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam. Missal, pres-kep, pres-bo, dll.

Posisi Merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin. Apakah sebelah kanan, kiri, depan, belakang, terhadap sumbu ibu. Missal : LBK (Letak Belakang Kepala), UUK (Ubun-ubun Kecil), uuk kiri depan, uuk kanan belakang. Sutura dan ubun-ubun (fontanela) penting diketahui untuk menentukan letak kepala anak dalam jalan lahir.

Sutura yang harus di kenal : Sutura Sagitalis : antara kedua ossa. Parietalis Sutura Coronaris : sela mahkota antara : os. Frontal dan os. Parietal Sutura Lamboidalis : antara os. Oksipital dan ossa. Parietal Sutura Frontalis : antara os. Frontal kiri dan kanan

Sutura kepala bayi

Ubun-ubun besar (fontikulus mayor) Merupakan lubang dalam tulang tengkorak yang berbentuk segi empat dan hanya tertutup oleh selaput. Ubun-ubun besar terdapat pada pertemuan antara 4 sutura : Satu Sutura sagitalis Dua Sutura coronalis Satu Sutura frontalis

Ubun-ubun kecil (fontikulus minor) Bukan merupakan lubang besar pada tengkorak, tapi tempat dimana 3 sutura bertemu : Dua Sutura Lamboidalis Satu sutura sagitalis UKURAN DIAMETER : Diameter Oksipito-frontalis : 12 cm (letak puncak kepala) Diameter mento-oksipitalis : 13,5 cm (letak dahi) Diameter Sub-oksipito bregmatika : 9,5 cm (LBK/Letak Belakang Kepala) Diameter biparietalis : 9,25 cm Diameter bitemporalis : 8 cm

UKURAN SIRKUMFERENSIA (KELILING) : Circ. Fronto-Occipito : 34 cm (LPK/ Letak Puncak Kepala) Circ. Mento-occipito : 35 cm (Letak Dahi) Circ. Suboksipito bregmatika : 32 cm (letak belakang kepala)

Ukuran keliling kepala bayi

URI ( PLASENTA ) Uri berbentuk bundar atau oval dengan ukuran diameter 15 – 20 cm, tebal 2 – 3 cm, berat 500 – 600 gram. Biasanya plasenta akan berbentuk lengkap pada kehamilan kira – kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.

PEMBAGIAN URI : Bagian Janin ( fetal portion ) : terdiri dari korion frondosum dan vili. Bagian maternal ( maternal portion ) : terdiri dari desidua kompaktayang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon ( 15 – 20 buah ) Tali Pusat : Tali Pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan janin. Panjangnya rata – rata 50 -55 cm

Faal Uri : Nutrisasi : Alat pemberi makanan pada janin Respirasi : Alat penyalur zat asam dan pembuang CO2 Ekskresi : Alat pengeluaran sampah metabolisme Produksi : Alat yang menghasilkan hormon – hormon Imunisasi : Alat penyalur bermacam – macam antibodi ke janin Pertahanan ( Sawar ) : Alat yang menyaring obat – obatan dan kuman – kuman yang bisa melewati uri

AIR KETUBAN Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira – kira 1000 – 1500 cc. Air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis dan berasa manis. Reaksinya agak alkalis atau netral, dengan berat jenis 1,008. komposisinya terdiri atas 90 % air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel – sel epitel, rambut lanugo, verniks caseosa dan garanm an organik. Kadar protein kira – kira 2,6 % g/l, terutama albumin

Asal Air Ketuban : Kencing Janin (Fetal Urine) Transudasi Dari Ibu Sekresi Dari Epitel Amnion Asal Campuran ( Mixed Origin )

Faktor “P” lainnya : Psikologi Keadaan psikologis pasien dalam menghadapi persalinan dan kelahiran. Hal ini erat kaitannya dengan asuhan sayang ibu dalam persalinan. Physician Pengetahuan, keterampilan, dan sikap penolong dalam memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran. Position Posisi dalam persalinan disesuaikan dengan keinginan ibu.Dengan adanya keseimbangan antara factor – factor “P” tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.

PENGURANGAN RASA SAKIT DAN KENYAMANAN DALAM PERSALINAN Persepsi terhadap rasa sakit Cara seseorang merasakan dan bereaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh banyak factor : Takut dan cemas Akan meningkatkan respons seseorang terhadap rasa sakit. Rasa takut kepada sesuatu yang tidak diketahui, rasa takut terhadap kesendirian dalam mengatasi suatu pengalaman, dan rasa takut akan gagal dalam mengatasi rasa cemas akan menambah kecemasan. Pengalaman pahit juga akan menambah kecemasan ini.

Kepribadian Kepribadian memainkan peranan dan wanita yang secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stress dibandingkan dengan wanita yang rileks dan percaya diri Kelelahan Wanita yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin didahului oleh periode ketika tidurnya terganggu oleh ketidaknyamanan dari akhir masa kehamilannya, akan kurang mampu dalam mentolelir rasa sakitnya.

Factor budaya dan social Beberapa budaya mengharapkan stoicisme (sabar dan membiarkannya), sedang budaya lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan Pengharapan Wanita yang realistis dalam pengharapannya mengenai persalinan dan responsnya terhadap hal itu barangkali adalah wanita yang paling baik terlengkapi. Selama ia masih merasa percaya diri bahwa dia akan mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkannya dan dijamin bahwa ia akan memperoleh analgesi yang sesuai.

Dukungan psikologis Persiapan untuk persalinan Memberikan informasi Mengurangi kecemasan Keikutsertaan dalam perencanaan Perawatan fisik Kebersihan dan kenyamanan Lingkungan Teman yang mendukung Mobilitas Memberi informasi Posisi Pijatan Kontak fisik

PERSALINAN NORMAL Tahapan persalinan di bagi menjadi 4 kala, yaitu : KALA I : kala pembukaan, dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap KALA II : kala pengeluaran, dimulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi KALA III : kala uri, dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta KALA IV : di mulai 2 jam setelah kala III

Kala I : yaitu kala pembukaan Terbagi ke dalam 2 fase : Fase laten : dimana pembukaan sercviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam. Fase aktif : berlangsung selama 6 jam, dibagi atas 3 sub fase,yaitu : Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm. Periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap

Persalinan mulai ditandai dengan : keluarnya lendir bercampur darah serviks mulai membuka dan mendatar kontraksi uterus yang teratur, makin sering makin nyeri.

HIS : Frekuensi : 4-5x/10 menit pada akhir kala I Lamanya lebih dari 40 detik Nyeri berasal dari regangan serviks yang membuka Terjadi kalau tekanan intrauterine melebihi dari 20 mmHg. Biasanya dimulai dari tulang belakang menjalar ke depan, kontraksi uterus dimulai pada tempat kira-kira batas tuba dengan uterus. Selain itu, nyeri juga terjadi karena iskemia otot uterus, perubahan letak organ dan jaringan pelvis yang lain.

Setiap kontraksi dapat menghambat aliran darah dari plasenta ke janin Setiap kontraksi dapat menghambat aliran darah dari plasenta ke janin. Bila tekanannya melebihi 75 mmHg akan menyumbat aliran darah sama sekali. Bila his terlampau kuat, lama, atau sering dapat menimbulkan gawat janin.

Berakhir pada waktu : Pembukaan serviks telah lengkap Bibir portio tidak teraba lagi (pemeriksaan dalam) Selaput ketuban biasanya pecah pada akhir kala I Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis (saluran mulut rahim) karena pergeseran ketika serviks mendatar dan membuka.

Perbedaan fase pematangan/pembukaan serviks pada primigravida dan multigravida Kala II : fase pengeluaran bayi Di mulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi. Pada kala ini HIS terkoordinir, kuat(amplitudo 40-60mmHg), intervalnya 4-5x/10 mnt, lamanya lebih dari 40 detik.

Peristiwa penting pada persalinan kala II : Bagian terbawah janin turun sampai dasar panggul Ibu timbul perasaan/refleks ingin mengejan yang lebih berat Perineum meregang dan anus membuka Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan sub oksiput di bawah simfisis (symfisis pubis sebagai sumbu putar/hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (sesuai indikasi)

Lama kala II pada primigravida 1,5-2 jam, dan multipara ½-1 jam. Mekanisme turunnya kepala janin

Kala III : fase pengeluaran plasenta Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap Berakhir dengan lahirnya plasenta Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari cavum uteri

Lepasnya plasenta dari insersinya mungkin dari sentral (schultze) ditandai dengan perdarahan baru Dari tepi/marginal (Mathews-Duncan), jika tidak disertai perdarahan Serempak dari tengah dan dari pinggir plasenta

Pelepasan plasenta terjadi karena : Waktu bayi dilahirkan rahim sangat mengecil, dan setelah bayi lahir, uterus yang merupakan alat dengan dinding yang tebal, sedangkan rongga rahim hampir tidak ada. Fundus uteri terdapat sedikit di bawah pusat, karena pengecilan rahim yang tiba-tiba ini, tempat perlekatan plasenta juga sangat mengecil. Plasenta sendiri harus mengikuti pengecilan ini hingga menjadi 2 kali setebal pada permulaan persalinan. Dan karena pengecilan tempat mengecilnya plasenta, maka plasenta menjadi berlipat-lipat.

Jadi, secara singkat factor yang paling penting dalam pelepasan plasenta ialah retraksi dan kontraksi otot-otot rahim setelah anak lahir. 2. Ditempat lepasnya plasenta terjadi perdarahan. Maka, seolah-olah plasenta terangkat dari dasarnya, hingga plasenta terlepas. Biasanya dalam waktu 6-15 menit setelah anak lahir.

Tanda – Tanda Kala III Adanya semburan darah Pemanjangan tali pusat Perubahan bentuk uterus menjadi bundar/globular

KEBUTUHAN IBU PADA KALA III 1. Menajemen Aktif kala III

Penatalaksanaan aktif kala III membantu menghindarkan terjadinya perdarahan post partum meliputi : A. Memberikan oksitocin  u/ merangsang kontraksi uterus Oksitocin dpt diberikan 2 menit stlh kelahiran bayi Bila okcitocin tidak ada, hasilkan oksitocin alami.

B. Lakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT) Bila sudah ada tanda –tanda pelepasan placenta, lakukanlah : Satu tangan diletakkan pada korpus uteri, tangan mendorong uterus ke arah dorso cranial. Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva  Lakukan peregangan sampai placenta keluar seutuhnya

C. Segera setelah placenta lahir dan selaputnya dikeluarkan lakukan massage fundus uteri  periksa placenta,perdarahan, robekan servik. Jika uterus tidak berkontraksi selama 10 – 15 detik atau terjadi perdarahan hebat segera lakukan KBI dan KBE Jika Placenta tidak ada tanda-tanda pelepasan placenta setelah 15 menit pemberian oxcitocin,lakukan pemberian oxitocin ke 2, bila dalam 15 menit kemudian placenta belum jg lahir  Retensio placenta

Personal Hygiene Kebutuhan rasa aman dan nyaman Kebutuhan nutrisi Eliminasi Istirahat

Pendokumentasian Kala III Merupakan kelanjutan dr kala II Hal yang paling penting untuk didokumentasikan adalah : Jam berapa placenta lahir Kelengkapan selaput Jumlah perdarahan Kontraksi uterus Keadaan ibu dan janin

KALA IV (pemantauan pasca persalinan) Pimpinan kala IV terutama diobservasi ketat, karena bahaya perdarahan primer post partum terjadi pada 2 jam pertama. Tujuh pokok penting yang harus diperhatikan : Kontraksi uterus harus baik Tidak ada perdarahan per vaginam atau dari alat genital lainnya Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap Kandung kencing harus kosong Luka-luka di perineum harus di rawat dan tidak ada hematoma Keadaan umum ibu baik Keadaan umum bayi baik

KESIMPULAN PENGERTIAN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri, yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, Rustam, 1998). Persalinan adalah proses kelahiran janin pada tua kehamilan sekurang-kurangnya 28 minggu, atau jika bayi yang dilahirkan beratnya 1000 gram lebih (Persalinan Normal, FKUI, 1993). = Persalinan (partus=labor) adalah : proses pengeluaran produk konsepsi yang viable melalui jalan lahir biasa. = Delivery adalah : momentum kelahiran janin sejak kala II (akhir kala I)

SEBAB-SEBAB PERSALINAN Penyebab yang sebenarnya dari permulaan persalinan tetap tidak dapat dipastikan. Namun, nampaknya disebabkan oleh banyak factor, antara lain : Penurunan kadar Progesteron : Teori Oksitosin Keregangan otot-otot rahim Pengaruh janin Teori prostaglandin Tekanan cervix Kontraksi Braxton hicks yang progresif

Factor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah : Persalinan ditentukan oleh 3 faktor “P” utama 1. Power (tenaga yang mendorong anak keluar), terdiri dari : His Kekuatan mengejan 2. Passage Keadaan jalan lahir pada persalinan, yang diperhatikan antara lain :

Pintu Atas Panggul (PAP) Batas-batasnya : Ukuran panggul 4 bidang : Pintu Atas Panggul (PAP) Batas-batasnya : Promontorium Sayap sacrum Linea inominata Ramus superior ossis pubis Pinggir atas symfisis

3 ukuran yang ditentukan dari PAP : Ukuran muka belakang (Diameter Anteroposterior, Konjugata Vera) Ukuran melintang (Diameter Transversa) Kedua ukuran serong (Diameter Oblique) PBP ditentukan 3 ukuran : Bidang Luas Panggul Bidang Sempit Panggul Pintu Bawah Panggul (PBP)

Dari pinggir bawah symfisis ke ujung sacrum (11,5 cm) 1. Ukuran muka belakang Dari pinggir bawah symfisis ke ujung sacrum (11,5 cm) 2. Ukuran melintang Ukuran antara tuber ischiadika kiri dan kanan (10,5 cm) 3. Diameter Sagitalis Posterior Dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5 cm) Dalam kebidanan di kenal empat bentuk panggul (Caldwell-Moloy) : 1. Panggul Ginecoid 2. Panggul Android 3. Panggul Antropoid 4. Panggul Platipeloid

Untuk menentukan bagian anak turun ke dalam rongga panggul, maka HODGE telah menentukan beberapa bidang khayal dalam panggul : H1 : Promontorium ke pinggir atas simfisis (sama dengan PAP) H2 : sejajar dengan H1 melalui pinggir bawah simfisis H3 : sejajar dengan H1 melalui spina ischiadika H4 : sejajar dengan H1 melalui ujung oss.coccigis

3. Passanger (penumpang) Janin Sikap/habitus Letak Presentasi Posisi Sutura dan ubun-ubun (fontanela) penting diketahui untuk menentukan letak kepala anak dalam jalan lahir.

UKURAN DIAMETER Plasenta Air ketuban Diameter Oksipito-frontalis : 12 cm (letak puncak kepala) Diameter mento-oksipitalis : 13,5 cm (letak dahi) Diameter Sub-oksipito bregmatika : 9,5 cm (LBK/Letak Belakang Kepala) Diameter biparietalis : 9,25 cm Diameter bitemporalis : 8 cm Plasenta Air ketuban

PENGURANGAN RASA SAKIT DAN KENYAMANAN DALAM PERSALINAN Persepsi terhadap rasa sakit Cara seseorang merasakan dan bereaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh banyak factor : Takut dan cemas Kepribadian Kelelahan Factor budaya dan social Pengharapan

Fisiologi rasa sakit Dukungan psikologis Jalur rasa sakit Mekanisme penghambatan Rasa sakit dalam persalinan Dukungan psikologis Persiapan untuk persalinan Memberikan informasi Mengurangi kecemasan Keikutsertaan dalam perencanaan Tehnik relaksasi Dorongan semangat

Perawatan fisik Kebersihan dan kenyamanan Lingkungan Teman yang mendukung Mobilitas Memberi informasi Posisi Pijatan Kontak fisik

MEKANISME PERSALINAN Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala : Kepala masuk PAP Kepala turun ke dalam rongga panggul Fleksi Rotasi interna (putaran paksi dalam) Ekstensi Putaran paksi luar Ekspulsi

PERSALINAN NORMAL Tahapan persalinan di bagi menjadi 4 kala, yaitu : KALA I : kala pembukaan, dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap KALA II : kala pengeluaran, dimulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi KALA III : kala uri, dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta KALA IV : di mulai 2 jam setelah kala III

PERUBAHAN BENTUK KEPALA ANAK Disebabkan oleh : Caput Succedaneum Moulage Cephal Hematom

EVALUASI Soal Menjodohkan Salah satu penyebab timbulnya persalinan Faktor “POWER” yang berperan dalam persalinan. Bentuk Panggul yang ideal untuk wanita Sejajar dengan HI melalui spina ischiadica Menunjukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim Gerakan utama janin Dimulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi Permulaan persalinan ditandai dengan Lepasnya plasenta dari insersinya mulai dari sentral Oedema dari kulit kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan lahir pada kepala anak

PILIHAN Fleksi Ginekoid Kala II Penurunan kadar progesterone His Schultze Caput Succedanum Serviks membuka Hodge III Presentasi Duncan Platipeloid