Pengungkapan Diri Pada Pria Yang Melakukan Perkawinan Poligami Oleh : Dine Anggraini
BAB I PENDAHULUAN LatarBelakangMasalah Seorang pria melakukan pernikahan kedua kalinya (poligami) seringkali dilakukan tanpa izin dari pihak istri atau sembunyi-sembunyi, menikah dibawah tangan (sirri), serta memalsukan identitas. Hal tersebut terjadi karena pria yang poligami tidak melakukan pengungkapan diri pada istri atau keluarganya. Di satu sisi pengungkapan diri bermanfaat sebagai suatu upaya dapat memperluas suatu hubungan yang telah terpelihara dengan baik. Namun disisi lain pengungkapan diri juga memiliki resiko antara lain informasi yang disampaikan justru menyinggung perasaan orang lain, sehingga dapat mengganggu hubungan interpersonal yang sebelumnya sudah terjalin dengan baik. Serta masih sedikitnya penelitian yang dilakukan mengenai pengungkapan diri pria yang melakukan perkawinan poligami maka masalah tersebut sangat penting untuk dibahas karena dapat membantu pria yang melakukan perkawinan poligami untuk dapat lebih terbuka mengenai perkawinannya. Untuk itulah peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengungkapan diri pada pria yang melakukan perkawinan poligami.
BAB II Definisi: Pengungkapan Diri Menurut Morton : Pengungkapan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Komponen Pengungkapan Diri (Pearson, 1983) : Faktor Yang Menyebabkan Pengungkapan Diri : Sifat Positif dan Negatif Kedalaman Waktu Individu Yang Menerima Informasi 1. Hubungan 2. Rasa Suka 3. Norma Berbalasan 4. Kepribadian 5. Jenis Kelamin DefinisiPerkawinanPoligami: Low (dalam Nevo&Krenawi, 2006) mendefinisikan poligami sebagai suatu bentuk perkawinan dimana suami memiliki beberapa istri. Sebab-sebab Poligami : Faktor Geografis Masa Subur Perempuan Terbatas Menstruasi dan Pasca Kelahiran Faktor Ekonomi Lebih Banyak Perempuan Daripada Pria Kebutuhan Biologis Kebutuhan Psikologis
Pengungkapan diri pada pria yang melakukan perkawinan poligami Menurut Surya (2006) untuk menciptakan bangun relasi saling mempercayai, memperhatikan, memahami diri dan mengembangkan diri maka harus dapat mengembangkan sikap terbuka. Gunarsa dalam Dariyo (2003) menyatakan dalam suatu perkawinan poligami ada pengungkapan diri diantara kedua belah pihak, terutama apabila adanya keinginan dari pihak suami untuk melakukan perkawinan kedua, ketiga atau keempat maka ia haruslah jujur kepada istri mengenai niatnya tersebut. Segala masalah timbul dalam perkawinan akan dapat terselesaikan dengan baik bila masing-masing suami-istri mau menyediakan diri untuk berkomunikasi dari hati ke hati guna memahami kelebihan dan kelemahan pasangan hidupnya. Pengungkapan diri dilakukan tidak hanya sekedar bentuk tanggungjawab dari sebuah hubungan yang dijalani pada pasangannya namun lebih dari itu telah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya bukan hanya terhadap pasangan tetapi juga terhadap lingkungan sekitar.
BAB III METODE PENELITIAN Subjek Penelitian : Teknik Pengumpulan Data : Karakteristik Subjek Jumlah Subjek Penelitian Wawancara dengan Pedoman Umum Observasi non Partisipan BAB IV HASIL DAN ANALISA Faktor-faktor yang mempengaruhi subjek melakukan perkawinan poligami Faktor yang melatar belakangi ketiga subjek melakukan perkawinan poligami adalah adanya ketidak nyamanan pada diri mereka dengan istri pertama yang dirasa banyak menuntut dan tidak bisa menerima diri mereka apa adanya serta kurang mampunya istri pertama untuk berkomunikasi yang baik dengan keluarga baik dengan suami maupun anak. Gambaran pengungkapan diri pada pria yang melakukan perkawinan poligami Ketiga subjek dapat menerima berbagai tanggapan yang diberikan orang lain mengenai perkawinan poligami mereka dan mengambil manfaat dari saran dan kritik yang diberikan jika memang baik untuk perkawinan mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi subjek yang berpoligami melakukan pengungkapan diri Ketiga subjek telah melakukan pengungkapan diri mengenai perkawinan mereka baik pada keluarga maupun lingkungan agar tidak ada kesalahpahaman bila mereka sedang bersama istri kedua walaupun hal tersebut dilakukan subjek 1 setelah pernikahan kedua terjadi, lain halnya dengan subjek 2 dan 3 yang terlebih dahulu memberitahukan mengenai keinginannya tersebut sebelum pernikahan keduanya terjadi.
BAB V Kesimpulan Faktor-faktor yang mempengaruhi subjek melakukan perkawinan poligami. Gambaran pengungkapan diri pada subjek yang melakukan perkawinan poligami. Faktor-faktor yang mempengaruhi subjek yang berpoligami melakukan pengungkapan diri. SARAN Bagi Subjek Bagi Keluarga Subjek Bagi Penelitian Selanjutnya