PERTEMUAN 4&5 PROPOSISI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERTEMUAN 6 PROPOSISI.
Advertisements

BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3)
Pertemuan IV - MAKNA Logika– Dewiyani.
Pengantar Logika Proposional
PERTEMUAN VIII PENALARAN deduktif.
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
Pengenalan logika Pertemuan 1.
JENIS KALIMAT.
Merupakan unsur kedua logika.
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
PERNYATAAN YANG SAMA Permasalahan
PREDIKAT dan FUNGSI PROPOSISIONAL
[SAP 9] SILOGISME HIPOTETIS
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
RAGAM BAHASA RAGAM BAHASA LISAN RAGAM BAHASA TULIS.
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
PENGANTAR FILSAFAT Topik 6 LOGIKA.
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 8 DEDUKSI.
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
PROPOSISI Affirmatif partial
PROPOSISI PENGERTIAN Logika mempelajari cara bernalar benar dan tidak dapat dilaksanakan tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya.
REPRESENTASI PENGETAHUAN - LOGIKA
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 9 SILOGISME.
Topik XIII: PENALARAN TIDAK LANGSUNG BERSIFAT DEDUKTIF (SILOGISME)
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
PEMAKAIAN KALIMAT.
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PERTEMUAN 4 PROPOSISI.
PROPOSISI Hartanto, S.I.P, M.A..
Materi 8 Logika.
Silogisme Kategoris Dasar-Dasar Logika
BAHAN 10 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PROPOSISI Setelah proses berpikir dilakukan maka selanjutnya akal membuat kesimpulan-kesimpulan yang membuahkan pernyataan. Pernyataan yang dihubungkan.
DEDUKTIF Metode berpikir deduktif adalah metode penarikan kesimpulan dari masalah umum ke masalah khusus. Hukum deduktif bahwa segala yang dipandang benar.
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
SILOGISME DAN ENTIMEN.
V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
Pengertian Klasifikasi
Pengertian Klasifikasi
Oleh : Devie Rosa Anamisa
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
BAB 4 PROPOSISI Yusuf Siswantara.
Reasoning : Propositional Logic ( Predikat Calculus )
QUANTIFIER (KUANTOR) dan Induksi matematika
PENALARAN.
6. Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
SILOGISME Disusun Oleh : Ririn Purwatiningsih
MODUL VIII Proposisi Deskripsi
Representasi Pengetahuan Logika Predikat
Penalaran Reza Praditya Yudha, M.Ikom.
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
M-04 Proposisi Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar salahnya. Proposisi adalah kalimat atau ungkapan yang terdiri.
1. 2 Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya. Setiap kalimat.
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
Bahasa dan komunikasi Lia Aulia Fachrial, M.Si.
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
BAHAN 10 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
QUANTIFIER (KUANTOR) dan Induksi matematika
Transcript presentasi:

PERTEMUAN 4&5 PROPOSISI

Proposisi Adalah gagasan tentang kenyataan yang diungkapkan dalam kalimat (bahasa). Proposisi yang terdiri dari premis dan konklusi adalah Argumen

Hakikat Proposisi Proposisi adalah penjelasan kenyataan. Proposisi bukan kalimat, tapi makna kalimat. Proposisi bukan pernyataan. Proposisi bukan perintah atau permintaan

1. Proposisi adalah penjelasan kenyataan Proposisi bukan kenyataan, namun penjelasan kenyataan. Contoh : Harimau adalah binatang buas.

2. Proposisi bukan kalimat, tapi makna kalimat. Proposisi selalu berbicara tentang kalimat, namun bukan kalimat itu sendiri, melainkan makna yang terkandung dalam kalimat tersebut.

Kalimat yang berbeda, namun proposisi sama. Contoh : Semua harimau adalah binatang. Setiap harimau adalah binatang. Harimau adalah binatang. Harimau itu binatang.

Kalimat yang berbeda, namun proposisi sama. Contoh : (dalam koran tahun 1950) Presiden RI akan berkunjung ke Amerika Serikat. (dalam koran tahun 2011) Presiden RI akan berkunjung ke Amerika Serikat.

3. Proposisi bukan pertanyaan. Pada umumnya kalimat tanya bukan propisisi, namun harus diingat bahwa tidak setiap kalimat tanya, sungguh-sungguh berisi pertanyaan. Contoh : Bukankah Anda orang kaya?

4. Proposisi bukan perintah atau permintaan Pada umumnya kalimat tanya bukan perintah atau perminataan, namun dalam kondisi tertentu, perintah dapat merupakan proposisi Contoh : Berilah sedekah kepada fakir miskin.

RAGAM PROPOSISI Terdapat dua hal yang bisa dilakukan untuk menjelaskan kenyataan : a. Proposisi kategoris. b. Proposisi kondisional. c. Proposisi Konjungtif. d. Proposisi Disjungtif.

a. Proposisi Kategoris Adalah pernyataan yang menjelaskan kenyataan secara langsung, dan bukan penjelasan tentang realisasi antara kenyataan yang satu dengan yang lainnya. Cara menguji benar atau salahnya dengan membandingkan dengan proposisi lainnya. Contoh : Ani sedang memasak di rumah.

4 jenis proposisi kategoris Affirmatif – universal ( proposisi A) Affirmatif – particular ( proposisi I) Negatif – universal ( proposisi E) Negatif – particular ( proposisi O)

1. Affirmatif – universal ( proposisi A) Huruf A berasal dari Affirmo (saya menyetujui) Menjelaskan hubungan antara subjek dan predikat, di mana subjeknya dinyatakan tercakup dalam predikatnya Ciri : semua kenyataan yang tercakup dalam subjek dinyatakan tercakup pula dalam predikatnya.

Contoh : Komodo adalah binatang (komodo sebagai subjek dan binatang adalah predikat). Ragam baku dari proposisi A adalah : Semua S adalah P Kata semua menunjukkan kuantitas proposisi, sejauh mana subjeknya diberi penjelasan, dan karenanya disebut penunjukkan kuantitas (quantifier) Kata adalah menunjukkan hubungan antara subjek dan predikatnya

Dalam bahasa sehari-hari, sering proposisi tidak diwujudkan dalam ragam bakunya. Untuk menentukan sehat atau tidaknya proposisi tersebut, ubahlah ragam yang tidak baku menjadi ragam baku.