Pendidikan Kewarganegaraan Bab IV Filsafat dan Etika Politik Pancasila
Norma agama pedoman yang menjadi acuan penilaian untuk mengukur pikiran dan tindakan manusia sebagai penganut kepercayaan dan agama tertentu. Agama dan etika adalah komplementer. Sebuah agama memerlukan etika sebagai metode kritis yang dipakai oleh umat untuk menelaah setiap keputusan yang diambil oleh para pemukanya. Etika memberikan sebuah jalan untuk menjembatani terwujudnya dialog antar umat beragama, dengan mengetengahkan persoalan tentang harkat dan martabat manusia, sehingga setiap agama dapat mempunyai titik temu untuk berdialog. Etika mengawal dan mengontrol interpretasi terhadap dogma-dogma agama, sehingga dapat menembus kekakuan dogma-dogma tersebut dalam menghadapi tantangan jaman.
Norma moral Acuan penilaian yang mengukur seseorang berpikir dan bertindak sebagai manusia. Kriteria penilaian norma ini bersangkutan dengan manusia sebagai manusia. Sifat norma ini adalah sesuai dengan sifat nilai intersubyektif yang terluas. Etika dan norma moral komplementer, karena keduanya mempunyai kesamaan permasalahan dan tujuan. Etika adalah sebuah metode kritis untuk menilai penilaian dan tindakan seseorang, agar tindakan dan penilaian itu selalu mengacu pada nilai-nilai obyektif. Norma moral adalah sebuah ajaran yang memberikan pedoman sebuah penilaian dan tindakan manusia supaya ia menjadi manusia. Moral memberikan tuntunan pada kehidupan manusia dan etika membantu memberikan argumentasi logis akan legitimasi norma tersebut. Etika mempunyai keleluasaan lebih besar daripada norma moral, karena ia mempu memberikan jawaban-jawaban terhadap persoalan-persoalan moral, sehingga keputusan-keputusan yang diambil bisa lebih bijaksana.
Norma sosial acuan penilaian yang mengukur seseorang bertindak dan berpikir sebagai anggota masyarakat.
Norma hukum acuan penilaian yang mengukur seseorang bertindak dan berpikir sebagai warganegara.
ETIKA POLITIK Etika politik adalah sebuah cabang dalam ilmu etika yang membahas tentang hakikat manusia sebagai mahluk yang berpolitik, dan dasar-dasar norma yang dipakai dalam kegiatan politik. Etika politik sangat penting karena ia mempertanyakan hakikat manusia sebagai mahluk sosial dan mempertanyakan atas dasar apa sebuah norma dipakai untuk mengontrol perilaku politik.
Negara dan Pancasila Penafsiran Legitimasi
Kendala2 Etika Politik Pancasila Etika politik terjebak menjadi sebuah ideologi tersendiri. Ketika seseorang mengkritik suatu ideologi, ia pasti akan mencari kelemahan-kelemahan dan kekurangannya, baik secara konseptual maupun praxis. Demikian pula ketika ia menghadapi sebuah ideologi yang lain. Hal ini terus terjadi, hingga sebuah keyakinan muncul bahwa etika politik menjadi satu-satunya cara yang efektif dan efisien dalam mengkritik ideologi, sehingga etika politik menjadi sebuah ideologi tersendiri. Pancasila merupakan sebuah sistem filsafat yang lebih lengkap dibanding etika politik Pancasila, sehingga, kritik apapun yang ditujukan kepada Pancasila oleh etika politik Pancasila, tidak mungkin berangkat dari Pancasila sendiri, karena kritik itu tidak akan membuahkan apa-apa.
Pelaksanaan Etika Politik Pancasila Pertama adalah mempertanyakan tingkatan dijalankannya prinsip moral “menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia”. Apakah sebuah tindakan yang dilakukan sebuah lembaga pemerintahan telah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia?. Kedua adalah mempertanyakan tingkatan kesesuaian antara nilai obyektif dan nilai intersubyektif. Apakah sebuah tindakan yang dilakukan lembaga pemerintahan yang berdasarkan prinsip nilai intersubyektif “keadilan” sesuai dengan nilai obyektif “adil”?