Selepas isya, sang sufi mengumpulkan muri-muridnya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mengapa Berteriak?.
Advertisements

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Sabda Kehidupan Maret 2013 “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yoh 8:7)
Waktu
Si Si KayaKaya & Si Si MiskinMiskin. S uatu hari S eorang ayah dari keluarga yang makmur mengajak anak lelakinya pada suatu daerah untuk memperlihatkan.
PERINGATAN-PERINGATAN ILAHI (al-Mawa'idz fil Ahadis al-Qudsiyyah)
Pernahkah anda berhenti sejenak dan bertanya pada diri anda sendiri: Apakah yang akan terjadi pada malam pertama anda di kuburan?
JUM’AT, 25 APRIL 2014 PUJIAN SEL ST RAPHAEL.
"Tour de Cirebon" dengan Becak
Dahulu pernah ada seorang yang sangat memusuhi Islam.
Raja Pertapa Mereka menceritakan padaku bahwa di sebuah hutan yang dikelilingi gunung-gunung hiduplah seorang pemuda dalam kesunyian. Dulu ia adalah raja.
By:Wiwin Widiyaningsih
Pemancing Cilik Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan.
MY BELOVED Oleh : Irma Kania. Dahulu, di masa mudaku, Ada saat di mana aku mengenal Islam sebagai budaya Bahwa hanya dg menyebut “Laa Ilaha Illallah serta.
memetakan hidup dari titik akhirnya
"Datanglah padaKu kalian yang letih lesu dan berbeban berat …"
Heraclius Kaisar Romawi Timur
NASEHAT IMAM GHOZALI Presented by Ahmad Rusydi Sabhani.
PENYELIDIKAN & PENYIDIKAN
Suatu waktu ada seorang anak siap terlahir ke dunia.
Kefanaan dan Keabadian bersama Tuhan
Kasih Karunia Pdt. Daniel Hanafi.
Teka Teki Imam Ghazali.
SIAPAKAH YESUS KRISTUS?
PENGATURAN TENTANG ANAK Universal Declaration of Human Rights (DUHAM) International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) atau Konvensi HAK SIPOL.
PENYIDIKAN NEGARA.
KELOMPOK 5 KETUA: FANDI M.A ANGGOTA: TEGAR AGUNG N. LATHIFAH MAHARANI
Thema: “Menantikan kehadiran Roh Kudus dalam persekutuan”
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN Dan PENYIDIKAN PAJAK
MENABUR BENIH Mzm.126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak- sorai.  126:6 Orang yang berjalan maju dengan.
GENERASI ROBBY RODLIYA Pendidikan Kimia unimus PW aisyiyah jawa tengah
"Apa itu?" tanya baginda penasaran.
Mendidik Anak di Era Digital
PENYIDIKAN.
Hukum acara pidana Pengantar ilmu hukum.
Si Kaya & Si Miskin.
Mengenal Ahitofel Release 1.
Kosongkan Cangkir Tehmu
TUHAN TAK ANGKUH, DIA BERKENAN HADIR BILA DIUNDANG
MEMAKNAI HIDUP DALAM KEHENINGAN
SEL RAPHAEL JUM’AT 14 AGUSTUS 2015
Membawa Kabar Baik.
Ya Allah, kepunyaan Allahlah segala yang ada di langit dan di bumi.
PELAYAN HOTEL Turn On Your Speakers.
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
DOA HARIAN RAMADHAN.
Si Kaya & Si Miskin.
PDKK YB dengan Bapak Andreas Endie Raharja Thema: “Berani Tampil Beda”
PEMULUNG TUA Cahya bintang mulai pudar
METODE PEMBELAJARAN.
IVON TRIANI XII IPA 2.
Berpikir Kritis dalam QS. Ali Imran/3: 191 Kelas XII
Si Kaya & Si Miskin.
Menemani Rasulullah di Surga
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
Yesus Memberi Makan Orang
7 KEAJAIBAN DUNIA (THE SEVEN WONDERS OF THE WORLD)
Oleh: Alifah Fajriyyatul Izzah (02)
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
Hikmat Allah dalam Penggenapan Janji Allah
TAHANAN DI KAISAREA Lesson 12 for September 22, 2018.
Pernahkah anda berhenti sejenak dan bertanya pada diri anda sendiri: Apakah yang akan terjadi pada malam pertama anda di kuburan?
AQIDAH UNIT 4 Kelas Bimbingan Dewasa.
Dahulu pernah ada seorang yang sangat memusuhi Islam
Siapa kaya & Siapa Miskin
Sajak pesan ibu beribu-ribu
Pernahkah anda berhenti sejenak dan bertanya pada diri anda sendiri: Apakah yang akan terjadi pada malam pertama anda di kuburan?
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Transcript presentasi:

Selepas isya, sang sufi mengumpulkan muri-muridnya Selepas isya, sang sufi mengumpulkan muri-muridnya. Dalam keheningan malam berpayung jutaan bintang, ia pun mulai mengajarkan ilmu dan hikmah. Dari mulutnya keluarlah kata-kata hikmah tentang perjalanan (al-asfar) manusia. Ia mulai dari alam ruh, alam rahim, alam dunia, alam kubur,….sampai menemui ar Rabb

“Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan hikmah yang kuajarkan padamu tak ada gunanya jika tidak dapat kau amalkan dalam realitas kehidupan,” begitu kata sang guru

Berbekal seadanya, rombongan sufi berkelana Berbekal seadanya, rombongan sufi berkelana. Sampailah mereka di suatu wilayah yang dikuasai penguasa durjana. Sang sufi dan rombongan tertangkap pasukan. Tak ada hakim, saksi, pengacara, atau jaksa. Dalam kamus hukum sang raja hanya ada satu kata: “hukum gantung”

Rombongan pun dibawa ke lapangan terbuka di depan istana Rombongan pun dibawa ke lapangan terbuka di depan istana. Sang guru diputuskan digantung yang pertama. Namun belum sempat si guru dibawa algojo ke tiang gantungan, beberapa muridnya berteriak: “Wahai raja, apalah artinya engkau menggantung ‘si tua’ yang tidak memiliki apa-apa, kecuali celana. Gantunglah kami semua, sebagai gantinya.” “Tidak ya paduka, mereka semua hanya terbawa nafsu belaku. Tidakkah paduka merasa terhina, menggantung anak-anak yang tak kenal dunia?”

Perdebatan murid dan guru membuat raja terkesima, “Ada apa gerangan, orang kok berebut maut?” tanya sang raja kepada penasihat di sebelahnya. Sang penasihat tak bisa menjawab

Kesal dengan penasihatnya, sang raja pun memanggil si guru untuk mendekati singgasana. Bertanyalah ia, “Mengapa kalian semua berebut maut, padahal semua orang menghindarinya?” Dengan tutur lembut si guru menjawab. Kata-kata hikmah keluar dari hatinya, “apalah artinya dunia fana jika yang baqa (tetap) menanti di nirwana”

Akhirnya sang raja minta digantung pertama, diikuti oleh seluruh pengawalnya. Kini yang tinggal hanya si guru dan murid-muridnya. “Aku mafum kalian semua rindu pada si Empunya. Namun kita masih banyak tugas di dunia, untuk menghapuskan segala ‘bencana’, terutama yang ada pada hati kita semua”