“Tuaian memang banyak, tetapi sedikit pekerjanya KATEKESE : KOMPENDIUM KATEKISMUS GEREJA KATOLIK. HIDUP DALAM KRISTUS MARTABAT PRIBADI MANUSIA “TENTANG MORALITAS NAFSU DAN SUARA HATI MORAL” Apa itu nafsu? Nafsu ialah perasaan, emosi, atau gerakan dari selera yang dirasakan - komponen alamiah dari psikologi manusia – yang mendorong manusia untuk bertindak atau tidak bertindak menurut apa yang dipandangnya baik atau buruk. Nafsu-nafsu yang penting ialah : cinta dan benci, keinginan dan ketakutan, kegembiraan dan kesedihan, welas asih dan kemarahan. Nafsu yang utama ialah “cinta” yang didorong oleh kebaikan. Seseorang hanya dapat mencintai apa yang baik, kalau itu didasarkan kepada suara hati yang baik. 371. Secara moral, apakah nafsu itu baik atau buruk? Nafsu, sejauh merupakan gerakan selera yang bisa dirasakan, tidak baik dan juga tidak buruk pada dirinya sendiri. Nafsu bisa menjadi baik jika ikut andil dalam melaksanakan suatu tindakan yang baik, dan bisa menjadi buruk dalam hal sebaliknya. Nafsu bisa diangkat menjadi keutamaan atau dibelokan oleh kebiasaan buruk. Apakah suara hati moral itu? Suara hati moral yang terdapat dalam hati setiap orang merupakan suatu pertimbangan akal budi yang muncul pada saat tertentu dan mengarahkannya untuk melakukan yang baik dan menghindari yang jahat. Berkat suara hati moral ini, pribadi manusia memahami kualitas moral suatu tindakan untuk dilaksanakan atau sudah dilakukan, membuat dia bisa mengambil tanggung jawab terhadap tindakannya. Jika betul-betul memperhatikan suara hati moral ini, orang bijak dapat mendengar suara Allah yang berbicara kepadanya. Apa peranan martabat manusia berhadapan dengan suara hati moral ini? Martabat pribadi manusia menuntut suara hati moral ini lurus dan benar (yang berarti sesuai dengan apa yang adil dan baik menurut hukum Allah). Karena menyangkut martabat manusia, tidak seorangpun dapat dipaksa untuk melakukan tindakan yang berlawanan dengan suara hatinya, atau dihalangi untuk bertindak sesuai dengan suara hatinya, khususnya dalam hal-hal religius dan dalam batas-batas kebaikan umum. 374. Bagaimana membentuk suara hati agar menjadi lurus dan benar? Suara hati yang lurus dan benar dibentuk melalui pendidikan, penghayatan Sabda Allah, dan pengajaran Gereja, didukung oleh anugerah Roh Kudus, dan dibantu oleh orang-orang bijak. Doa dan penelitian batin juga dapat sangat membantu pembentukan suara hati moral ini. Norma-norma apa yang selalu harus diikuti oleh suara hati? Ada tiga norma umum : 1) Seseorang tidak pernah boleh melakukan sesuatu yang jahat untuk mendapatkan hasil yang baik darinya. 2) Hukum Emas mengatakan : “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat 7:12). 3) “Kasih”, selalu dimulai dengan menghormati sesama dan suara hatinya, walaupun ini bukan berarti menganggap baik apa yang secara objektif jahat. Edisi : LXV/ 07 JuLI 2013 HARI MINGGU BIASA XIV “Tuaian memang banyak, tetapi sedikit pekerjanya Aku mengutus engkau, pergilah, gembalakan domba-dombaKu” Bacaan Minggu ini, 07 Juli 2013 Bacaan Minggu Depan, 14 Juli 2013 Bacaan I : Yes 66:10-14c Bacaan I : Ul 30:10-14 II : Gal 6:14-18 II : Kol 1:15-20 Mzm 66:1-3a.4-7.16.20 Mzm 69:14.17.30-31.33-34 Bacaan Injil Luk 10:1-12. 17-20 Bacaan Injil Luk 10:25-37 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka : “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ketengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu : Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapatkan upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka : Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima disitu, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah : Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini : Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu : pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.” Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikianlah janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” SELAMA PERAYAAN LITURGI BERLANGSUNG, HANDPHONE MOHON DIMATIKAN “Aku mengutus engkau, pergilah. Gembalakanlah domba-domba-Ku”
LAGU-LAGU PERAYAAN LITURGI, 07 JULI 2013 RENUNGAN : Tidak ada perutusan tanpa panggilan. Panggilan dan perutusan adalah tugas setiap umat beriman. Manusia diciptakan untuk saling berbagi kasih serta kebahagiaan, dan bukan untuk mencari kesenangan diri sendiri karena egoisme. Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengajak kita semua. bagaimana seharusnya menjadi utusan yang lepas bebas dan bertanggungjawab. Tuaian memang banyak, tetapi sedikit pekerjanya. Untuk itu Yesus mempersiapkan para murid-Nya dan mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah, serta membebaskan umat-Nya dari belenggu kejahatan. Tugas perutusan Yesus ini bukan merupakan tawaran, tetapi suatu perintah khusus bagi murid-murid-Nya. Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan, yaitu tidak boleh sibuk dengan apa yang harus dibawa, serta sikap lepas bebas sebagai seorang utusan sejati supaya karya pelayanan mereka bermanfaat bagi semua orang. Yesus juga mengutus kita semua sebagai seorang utusan sejati, yaitu seorang utusan yang benar-benar mau “melayani dan menjadi pewarta yang bebas” dari ikatan-ikatan duniawi, dan harus selalu siap sedia untuk tugas perutusan dan pelayanan tanpa pamrih, atau menolak dengan alasan-alasan duniawi. Untuk itu tugas perutusan dan pelayanan akan menjadi efektif dan berguna bila kita tidak sibuk dengan kepentingan diri kita sendiri, tetapi lebih mengutamakan orang yang kita layani. Karya keselamatan Tuhan harus diwartakan dan disampaikan kepada semua orang. Itulah sebabnya Yesus memilih dan melibatkan kita semua dalam karya keselamatan-Nya. Yesus mengingatkan kepada kita bahwa dalam menjalankan tugas pelayanan, pasti akan banyak mendapat tantangan dan rintangan seperti yang dikatakan-Nya kepada para murid-Nya : “Pergilah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.” Yesus juga ingin meneguhkan kepada kita, bahwa dalam tugas perutusan hendaknya dijalankan dengan sepenuh hati dan dalam keyakinan yang sungguh-sungguh, sehingga mendatangkan kegembiraan dan suka cita bagi semua orang. Sesuai dengan panggilan kita masing-masing, marilah kita dengan hati yang gembira dan suka cita, menjalankan tugas panggilan itu dengan sungguh-sungguh. Sekecil apapun tugas pelayanan itu pasti akan sangat berarti bagi semua orang. Berkat dan kasih Allah menyertai kita semua. Amin. HARI RAYA LITURGI MINGGU INI : Senin, 08 Juli 2013 PERAYAAN WAJIB ST. EUGENIUS III, (Paus) dan ST. ANDRIANUS III, (Paus) Bacaan I : Kej 28:10-22a Bacaan Injil Mat 9:18-26 Kamis, 11 Juli 2013 PERAYAAN WAJIB ST. BENEDIKTUS, Abbas (P) Bacaan I : Kej 44:18-21. 23b-29 dan 45:1-5 Bacaan Injil Mat 10:7-15 PENGUMUMAN GEREJA 1. Petugas Liturgi Minggu depan, 14 Juli 2013 : Lektor : Bpk. Juli Winarto Mazmur : Ibu Yuli Dirigen : Ibu Elizabeth Kolektan : OMK Dekorasi : Kel.: Bpk. Manalu Kel : Bpk. Ismail Pasaribu (Kogop) Petugas Misdinar : Angela Augustin, Anggita, Silva, dan Tika JADWAL MINGGU PERAYAAN LITURGI : Minggu, 14 Juli 2013, pukul 10.00 WIB : PERAYAAN LITURGI Minggu, 21 Juli 2013, pukul 10.00 WIB : PERAYAAN LITURGI Sabtu, 27 Juli 2013, pukul 17.00 WIB (jam 05.00 sore) : Pengakuan Dosa Bagi putra/putri Komuni Pertama Minggu, 28 Juli 2013, pukul 10.00 WIB : PERAYAAN LITURGI PELAKSANAAN PENERIMAAN KOMUNI PERTAMA Akan dilaksanakan penerimaan KOMUNI PERTAMA bagi adik-adik yang telah “dibaptis dan mengikuti pelajaran agama”, pada hari Minggu, 28 Juli 2013, pukul 10.00 wib, yang diawali dengan Pengakuan Dosa pada hari Sabtu, 27 Juli 2013, pukul 17.00 wib. Mohon supaya dipersiapkan dengan sungguh-sungguh, dan bagi para orang tua dari calon Komuni Pertama diharapkan ikut hadir. VITA AETERNA STASI NATAR Bagi umat Stasi Natar yang belum menyelesaikan kewajiban pembayaran iuran tetap “PERKUMPULAN PEMAKAMAN VITA AETERNA” sampai dengan tahun 2013, supaya segera menyelesaikannya melalui pengurus masing-masing lingkungan yang ditunjuk, supaya tidak ter-diskualifikasi. 5. KOLEKTE HARI MINGGU, 30 JUNI 2013 : A. Kolekte : Rp 300.000,- B. Dana Pembangunan dan perawatan Gereja : Rp 361.000,- C. Sekolah Minggu : Rp --- D. PARKIR : Rp 97.000,- DAHARAN ROMO Minggu, 14 Juli 2013 : dari kel. Bpk. J. Situngkir (Bpk. Emmanuel Kriswanto). Minggu, 21 Juli 2013 : dari kel. Bpk. Ign. Saliyo (Bpk. Antonius Handoko). Sabtu, 27 Juli 2013 : dari STASI NATAR. Minggu, 28 Juli 2013 : dari kel Bpk. Y.S. Santo. LAGU-LAGU PERAYAAN LITURGI, 07 JULI 2013 Lagu Pembukaan : 329 Mazmur : 830 Alleluya : 952 Pujian : 550 Syukur : 678 Persembahan : 378 7. Bapa Kami : -- 8. Lagu Penutup : 703 “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya” “Barangsiapa melayani Aku, ia akan dimuliakan Bapa-Ku”