PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH : METODE ZOPP Oleh : Drs. Abdul Kholiq Azhari M.Si PRODI ILMU ADM NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2014
KONSEP PEMBANGUNAN Tiga konsep awal pembangunan Konsep Pusat Modernisasi Kota-kota besar atau kota utama (primate cities) merupakan tempat atau pusat modernisasi Kota-kota besra berfungsi menjdi katalistor pembangunan bagi daerah-daerah lain Investasi pembangunan harus diprioitaskan dikota-kota besar Kota-kota besar merupakan tempat penting bagi perubahan kebudayaan Kota-kota besar lebih mudah menerima perubahan yang mempercepat pembangunan ekonomi, pendidikan, berdirinya perushaan, administrasi negara dan inovasi teknologi
Lanjutan Pusat Pembangunan Modernisasi Besarnya harapan utk menjadikan kota besar sbg pusat pembangunan, maka semua kekayaan atau hasil-hasil yg ada didaerah diserahkan kekota-kota besar utk diprgunakan bagi pembangunan kota besar Hasil pembangunan akan mengalir keluar kota, kedaerah-daerah scr merata Konsep pembangunan ini – Trickle down effect dari pembangunan yg dimulai dari kota-kota besar. Model ini senada dg model pembangunan “dari atas” (development from above) dari teori ekonomi Klasik dengan top- down strategy. Rondinelli menamakan konsep ini sbg Traditional Spatial Development Models
Konsep Pusat Kemiskinan Konsep pembangunan yang dimulai dari desa dengan anggapan masyarakat miskin berada di desa Pembangunan harus dimulai dari “bawah” dengan bottom up strategy dg menekanan pada kemampuan sendiri dan tidak menggantungkan pada pihak lain Diharapkan konsep ini dapat menghilangkan kemikinan Jika kemiskinan sudah tidak ada, maka keseimbangan desa dengan kota dapat tercapai
Konsep Keseimbangan Konsep ini melihat adanya kelemahan dari kedua konsep tersebut, sehingga dianggap lebih proporsional Kelemahan konsep modernisasi berawl dari penekanan pembangunan dikota besar dengan trickle down effect yang menjadi daya tarik masyarakat yg inggal di desa Akibatnya timbul adanya ketimpangan kawasan (spatal in equalities) – masalah urbanisasi yang menjadi berbalik menghambat pertumbuan ekonomi daerah Pusat kemiskinan - kota membutuhkan peningkatan taraf hidupmasyarakatnya Masalahnya bukan overurbanized tapi pola pembangunan kawasan atau kawasan pembangunan (a pattern of spatial developmen)
Lanjutan konsep keseimbangan Tidak dilihat dari adanya rate of economic growth dan income perkapita saja tapi the type of growth –manfaat maksimal dan seimbang Pembangunan tidak hanya penciptaan gaya hidup modern saja tapi dapat mengatasi masalah kemiskinan
Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Berorientasi Tujuan Dengan Metode ZOPP Zielorientiere Projektplanning (ZOPP) – metode perencanaan proyek yang berorientasi pada tujuan yang dikembangkan di Jerman Diperkenalkan di Indoesia oleh GTZ dalam proses perencanaan pembangunan daerah Salah satu prinsipnya mengedepankan pertemuan kelompok (musyawarah) dalam proses perencanaan daerah
Prinsip-Prinsip Dasar Metode ZOPP (Jochen Lochmeier, 1995) a. Dikembangkan dari konsep-konsep Managemen By Obyective (MBO) dan pendekatan Kerangka Kerja Logis (Logical Framework approach/LFA) b. Terdiri elemen-elemen analisis tambahan seperti analisis partispasi, analisis masalah, analisis tujuan, analisis alternatif dan menggabungkannya dengan tekik-teknik partisipasi dan visualisasi/dokomentasi dari sumber yg faktual c. Mengklarifikasi perbedaan-perbedaan peran dan fngsi dari stakeholders pada basis-basis kapasitas dan kompetensi aktual d. Menemkan strategi pelaksanaan pada basis analisis situasi secara mendalam yg menghunkan kebutuhan dg kelompok sasaran potensial,membawanya perhitungan diferensiasi jender
lanjutan e. Memberikan pedoman yg jelas mengenai pengelolaan proses perubahan di dalam fase siklus kehidupan proyek yang berbeda f. Daat digunakan scr flekibel dan dibawa dalam kondisi faktual dan kebutuhan administratif dari penggunanya g. Terbuka untuk metode-metode tambahan yang mungkin diperlukan : Costs-Benefits Analysis, Participatory Rural Appraisal
Inti Metode ZOPP – Matrik Perencanaan Program (MPP) Kenapa : Program perlu dibuat Apa : Yang ingin dihasilkan oleh program- program tersebut. Bagaimana : program akan bekerja untuk mencapai hasil-hasil yg diinginkan tsb. Yang mana : Faktor-faktor lingkungan yang mana saja yg perlu diawasi demi keberhasilan program Bagaimana : Keberhasilan program dapat dinlai scr obyektif Dari mana : Data-data diperoleh utk menghasilkan program scr obyektif