Konsentrasi Industri PERTEMUAN 6 Powerpoint Templates.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Advertisements

Kuswanto, Uji Normalitas  Untuk keperluan analisis selanjutnya, dalam statistika induktif harus diketahui model distribusinya  Dalam uji.
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
IX. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA oleh: YUYUN ANDRIANI
ELASTISITAS Demand&Supply
Ekonomi Mikro Struktur Pasar.
DISTRIBUSI FREKUENSI By. Raharjo
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Elastisitas.
UKURAN PENYEBARAN DATA
REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
PENGUKURAN GEJALA PUSAT / NILAI PUSAT/UKURAN RATA-RATA
Pengantar Ekonomi Mikro
Persaingan Monopolistis
PREFERENSI ATAS RISIKO DAN FUNGSI UTILITY
Industri Oligopoli PERTEMUAN 5.
Modul 6 : Estimasi dan Uji Hipotesis
Pengantar Ilmu Ekonomi
PROBABILITAS DAN STATISTIK
PENGERTIAN DASAR Prof.Dr. Kusriningrum
STRUKTUR PASAR/INDUSTRI
CHAPTER 8 OUTLINE 8.1 Pasar Persaingan Sempurna
MASALAH-MASALAH DALAM PEMBANGUNAN
PENDAPATAN NASIONAL LANJUTAN.
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
MERGER, KARTEL DAN KEPEMIMPINAN HARGA
Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar
Hubungan Struktur, Prilaku dan Kinerja Industri.
SISTEM PERSAMAAN LINIER
PENERAPAN TURUNAN PERTAMA
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI).
(Price Discrimination)
PRODUKSI DAN BIAYA JANGKA PENDEK
Terapan Diferensial dalam Bidang Ekonomi
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Membuat Data Menjadi informasi untuk pengambilan keputusan manajerial
XIV. KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN
KETEGARAN HARGA (PRICE RIGIDITY)
EKONOMI INDUSTRI Pertemuan 8 Ketegaran Harga STMIK-MDP PALEMBANG.
Industri Oligopoli dan Monopoli PERTEMUAN 4.
Definisi, Ruang Lingkup dan Metodologi
Oligopoli.
EKONOMI MANAJERIAL STRUKTUR PASAR.
Struktur Pasar dan Penentuan Keseimbangan Firma (Perusahaan)
Ekonomi Industri Petemuan II
EKONOMI INDUSTRI Pertemuan 3 Struktur Pasar STMIK-MDP PALEMBANG.
EKONOMI INDUSTRI Pertemuan 5 Konsentrasi Industri STMIK-MDP PALEMBANG.
Dalam pasar persaingan sempurna, diketahui kurva permintaan industrinya adalah: Q = 15-2,5P dan kurva marginal cost industri = 1,5 + 0,2Q pada waktu perusahaan-perusahaan.
EKONOMI INDUSTRI Pertemuan 6 Konsentrasi Industri STMIK-MDP PALEMBANG.
Pendahuluan (1) Manajer yang berada dalam manajemen bisnis total harus mengenal pasar yang akan dimasuki atau tempat penjualan produk-produk industri.
EKONOMI INDUSTRI “Structure”.
Harga keseimbangan dan elastisitas & Pasar persaingan tidak sempurna
Pengantar Ekonomi Mikro
SOAL PASAR.
PERTEMUAN KE-6 PASAR a. Persaingan sempurna:
Ekonomi Industri S-C-P Monopoli
KARAKTERISTIK INDUSTRI
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
Sistem ekonomi adalah sistem suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya ke warga negaranya, baik perorangan maupun organisasi.
PASAR Fuat Agus Santoso A
Pertemuan 11 pasar persaingan tidak sempurna
Struktur Pasar.
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS TERBUKA
Pasar Persaingan Monopolistik. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen.
Transcript presentasi:

Konsentrasi Industri PERTEMUAN 6 Powerpoint Templates

Batasan Istilah Konsentrasi industri merupakan derajat penguasaan pasaroleh perusahaan-perusahaan industri yang ada di dalam pasar. Masing-masing struktur pasar memiliki derajat konsentrasi pasar yang berbeda-beda sesuai dengan jenis struktur pasar yang mereka miliki.

Derajat Penguasaan Pasar 0% 100% Persaingan Sempurna Monopoli Persaingan Monopoli Oligopoli

Pengukuran Konsentrasi Menggunakan andil perusahaan. Menggunakan kurva-kurva. Menggunakan angka indek-indek.

Teknik Pertama Andil dari setiap perusahaan industri yang diamati, baik dalam penguasaan output, nilai penjualan atau nilai tambah. Jumlah perusahaan yang dijadikan ukuran standar ukur yang sesuai denga perbedaan standar ukur yang berlaku. Ada dua kelompok oligopoli; - menguasai sebagian penjualan. - menguasai seluruh penjualan.

Menguasai sebagian penjualan 8 perusahaan terbesar menguasai pasar 1 jenis industri. Ukuran alternatif, 20 perusahaan menguasai 75%. Menguasai seluruh penjualan 8 perusahaan menguasai sekurangnya 33% output pasar.

Teknik Ke dua Menggunakan Kurva Lorenz. Distribusi Output menurut Jumlah Perusahaan, dalam Persen 100 Persentase komulatif perusahaan Persentase komulatif output 40 15 40 100

Teknik ketiga Angka Indeks Gini Memiliki interval antara 0 dan 1. Bila angka koefisien indeks Gini mendekati angka nol, maka distribusi output antar perusahaan di dalam industri semakin merata, sebaliknyabila angka indeks Gini mendekati 1 berarti distribusi output antar perusahaan semakin tidak merata.

Variabel X mewakili nilai komulatif jumlah perusahaan. Variabel Y mewakili nilai komulatif output, atau variabel lain yang diamati. Angka indeks Gini memiliki batas interval, distribusi output/penjualan antar perusahaan semakin merata bila angka indeks Gini berada pada interval 20 – 35. Distribusi output antarperusahaan sedang bila angka Indeks Gini pada interval 46-49. Distribusi output antarperusahaan sangat pincang bila angka Indeks Gini pada interval 50-70.

Ukuran alternatif Indeks Gini

Indeks Herfindhal (Herfindhal Index Number) Variabel X jumlah output yang dikuasai perusahaan individu yang diamati. Variabel TX merupakan jumlah output pasar yang dikuasai semua perusahaan industri pasar Koefisien IH berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati 0 berarti distribusi output/variabel yang diamati antar perusahaan semakin merata. Sebaliknya jika semakin mendekati 1 berarti distribusi semakin pincang.

Indeks Lerner (IL) Variabel P merupakan harga jual produk yang diamati. Variabel MC merupakan biaya marginal dari produk yang diamati. Jika IL semakin tinggi berarti semakin mendekati monopoli. Jika IL semakin rendah bearti keadaan industri yang diamati cenderung bukan monopoli.

Penyebab Konsentrasi Faktor nasib baik (lucky factor). Faktor teknis. Faktor kebijaksanaan pemerintah. Faktor kebutuhan bisnis.