PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Berkelas.
Advertisements

ILMU PENGETAHUAN ALAM (SMK XII Semua Program Keahlian)
Ekosistem ekosistem Ekosistem
TINGKATAN MAHLUK HIDUP
Pengendalian Hama Terpadu
DASAR-DASAR EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
Komponen ekosistem.
EKOLOGI II TIM BIOLOGI DASAR 2013.
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
DINAMIKA POPULASI DAN KOMUNITAS
Hama tanaman Pengertian hama bukan sebagai individu, namun dalam konteks populasi Tujuan mempelajari populasi : Mengetahui pengertian populasi, kepadatan,
organisme dan lingkungan
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
DASAR-DASAR EKOLOGI Ekologi:
KONSEP EKOSISTEM Edo Yulianar. NPM : Much. Arief Alfan
EKOLOGI MIKROBA Pertemuan ke-6 Mikrobiologi Pertanian (AET 209)
MPT/IND-POP-KOM/EKOLINK1 Oleh: Drs.Mangapul P.Tambunan, M.Sc. Departemen Geografi FMIPA UI.
EKOSISTEM ( bab 10 ) 23 April 2012.
BIO-EKOLOGI VEKTOR DAN RESERVOIR Arti-pentingnya dalam Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Ariyanto Nugroho.
I. Struktur dan Dinamika Populasi • Definisi populasi
PENDAHULUAN Kompetensi:
EKOSISTEM.
PRINSIP DASAR LINGKUNGAN
A5-14 Nama : Muhamad Ichsanudin ( )
SIFAT SIFAT KELOMPOK POPULASI
BAB VI ASAS –ASAS DAN KONSEP – KONSEP MENGENAI ORGANISASI PADA TINGKAT KOMUNITAS.
EKOSISTEM SEBAGAI LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
ASAS- ASAS FAKTOR PEMBATAS
EKOLOGI.
Dasar ekologi dan Lingkungan hidup
PERSAINGAN DAN PEMANGSAAN
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
Manusia dan Lingkungannya
STRATEGI PEMBELAJARAN TPS (Think, pair, share)
EKOLOGI PANJI HIDAYAT, M.Pd
EKOLOGI dan HARMONISASI MANUSIA-ALAM
Konsep Populasi dan Komunitas
Parameter Populasi Parameter populasi merupakan besaran/ukuran yang dapat dijadikan bahan untuk ditindak lanjuti pada aktivitas management terhadap populasi.
DINAMIKA EKOSISTEM Herman Haeruman Js.
II. PRINSIP DASAR PHT 1.Pemahaman Ekosistem Pertanian
SUKSESI   NOVIA SARI BIOLOGI NK A ‘13.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
AZAS & KONSEP TENTANG POPULASI
Ilmu Pengetahuan Alam SMK
MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
POPULASI 1. Nur Imamah Novitasari ( )
STRES (CEKAMAN) FISIOLOGI TUMBUHAN
IV. AZAS-AZAS MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PEMBATAS
Ekosistem ekosistem Ekosistem
EKOLOGI POPULASI.
Dasar – Dasar Ekologi (LANJUTAN)
EKOSISTEM SEBAGAI LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
A a 25oC 29oC b b c c Gambar 2 Kurva individu B. tabaci yang hidup pada umur ke-x (lx) dan keperidian individu B. tabaci pada umur ke-x (mx) pada suhu.
MATERI AJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 2
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN MANOKWARI DAN PENERAPANNYA DALAM PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK PADA BEBERAPA TAHUN YANG AKAN DATANG KELOMPOK XI.
PENGARUH PREDASI TERHADAP POPULASI
BIOLOGI POPULASI Populasi : sekumpulan individu yang berada di suatu tempat  Biologi Populasi : ilmu yang mempelajari sekumpulan individu dengan sifat-sifat.
DOSEN PEMBIMBING : SITI UMI KALSUMI ST. M,Eng
EKOLOGI.
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Komponen Ekosistem
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
EKOSISTEM, SUMBER DAYA ALAM, DAN LINGKUNGAN
Manusia dan Lingkungan
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA. Te ori asal mula kehidupan 1. Teori Transedental, hidup berasal dari tuhan 2. Generatio spontania, makhluk.
PENYAKIT PENTING TANAMAN
EKOSISTEM Oleh: P. Prastowo.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.Ilmu lingkungan ~Ekologiterapan Ekosistem adalah tatanan.
Transcript presentasi:

PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI Dr Sugiyarto, M.Si Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta

Prinsip Dasar Ekologi Populasi 1 Prinsip Dasar Ekologi Populasi 1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam definisi tersebut lingkungan dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor fisik (abiotik) dan faktor biologi (biotik).

2. Di dalam suatu ekosistem alami atau pertanian (agroekosistem), beragam jenis makhluk hidup akan membentuk suatu komunitas yang terdiri atas populasi-populasi dari jenis yang berbeda. Setiap populasi memiliki berbagai karakteristik, seperti kepadatan, struktur umur, laju kelahiran, dan laju kematian.

3. Di alam, populasi makhluk hidup tidaklah statis, tetapi selalu dalam keadaan yang dinamis. Segala perubahan yang terjadi pada jumlah anggota populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut dipelajari dalam studi dinamika populasi.

4. Ukuran populasi makhluk hidup tergantung pada individu-individu yang lahir, mati, datang (imigrasi), dan pergi (emigrasi). Ukuran populasi akan bertambah dengan adanya kelahiran dan imigrasi, serta berkurang dengan adanya kematian dan emigrasi.

5. Jika laju imigrasi dan emigrasi seimbang, serta laju kelahiran dan kematian tetap maka pertumbuhan populasi akan bersifat eksponensial dengan model pertumbuhan populasi Nt = No ert dan laju pertumbuhan populasi dN/dt = (b-d) No = rNo. Pertumbuhan eksponensial memperlihatkan potensi biotik (biotic potential) makhluk hidup dengan sumber daya yang tidak terbatas dan tidak ada musuh alami. Kurva pertumbuhan populasi logistik akan berbentuk huruf J.

6. Ukuran populasi makhluk hidup di alam dibatasi oleh daya dukung lingkungannya (K), sehingga populasi makhluk hidup akan menunjukkan suatu pertumbuhan logistik dengan persamaan dN/dt = rNo (1-No/K). Adapun persamaan model pertumbuhan populasinya adalah Nt = K / (1 + ea-rt). Kurva pertumbuhan populasi logistik akan berbentuk huruf S.

7. Informasi mengenai laju reproduksi bersih (Ro), waktu generasi (T), dan laju pertambahan per kapita (r) sejenis makhluk hidup akan dapat diketahui dengan membuat tabel kehidupan (life table) nya.

8. Makhluk hidup yang memiliki strategi hidup r hidup di habitat sementara, beradaptasi untuk memperoleh makanan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat, dan ukuran populasinya berfluktuasi tanpa terkendali. Mereka biasanya berukuran kecil, selalu berpindah-pindah, dan memiliki waktu generasi yang pendek. Sebaliknya, makhluk hidup dengan strategi hidup K hidup di habitat yang stabil dan ukuran populasinya mendekati daya dukung habitat. Mereka biasanya berukuran besar, jarang berpindah-berpindah, dan waktu generasinya panjang.

Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Populasi (Hukum minimum Leibig, Teori Toleransi Shelford, Holocoenotik) 1. Berbagai faktor lingkungan dapat bekerja sebagai suatu kekuatan alam yang mengakibatkan naik turunnya kelimpahan populasi sejenis makhluk hidup. Faktor-faktor lingkungan tersebut dapat membantu atau menghambat usaha pengendalian hama.

2. Penyakit merupakan salah satu dari berbagai faktor terkait kepadatan yang pengaruhnya semakin besar dengan meningkatmya kepadatan populasi makhluk hidup. Bencana alam seperti letusan gunung berapi atau hujan badai, meskipun dapat mempengaruhi ukuran populasi makhluk hidup, adalah faktor-faktor yang tidak terkait dengan kepadatan populasi makhluk hidup. Pada kepadatan populasi berapa pun pengaruhnya akan tetap sama.

3. Hampir semua orang kini menerima pandangan bahwa populasi makhluk hidup di alam diatur oleh faktor-faktor yang terkait dengan kepadatan. Faktor-faktor yang tidak terkait dengan kepadatan hanya dapat mengubah tetapi tidak mengatur kepadatan populasi makhluk hidup di alam.

4. Peranan faktor biotik dan abiotik dalam menentukan ukuran populasi makhluk hidup di suatu ekosistem dapat digambarkan melalui skenario umpan balik lingkungan (environmental feedback). Persaingan antarindividu sejenis (intraspesifik) dalam memperebutkan sumber daya akan mengurangi ukuran populasi atau terjadi umpan balik negatif (negative feedback). Pada waktu ukuran populasi cukup rendah, maka kondisi lingkungan mulai pulih dan siklus yang sama akan terjadi lagi.

5. Interaksi antara makhluk hidup tidak sejenis dapat mempengaruhi lingkungan jenis lain secara positif (+), negatif (-), atau tidak sama sekali (0). Kategori interaksi antara jenis-jenis makhluk hidup yang berbeda dapat dibagi menjadi empat, yaitu persaingan (-/-), eksploitasi (+/-), mutualisme (+/+), dan komensalisme (+/0). Interaksi yang termasuk ke dalam kategori eksploitasi adalah pemangsaan, parasitisme, patogenitas, dan herbivora.

6. Interaksi yang bersifat eksploitasi dapat membatasi ukuran dan penyebaran populasi mangsa atau inang. Aktivitas pemangsa, parasitoid, patogen, atau herbivora akan menurunkan laju kelahiran dan meningkatkan laju kematian mangsa atau inang.

7. Faktor-faktor lingkungan yang memiliki pengaruh paling penting terhadap kematian populasi makhluk hidup dapat dicari dengan melakukan analisis faktor kunci (key factor analysis) yang dikembangkan oleh Varley and Gradwell (1960).

8. Informasi yang diperoleh dari analisis faktor kunci sangat berguna dalam upaya pengelolaan hama. Dari hasil analisis tersebut dapat diperkirakan apakah perlakuan insektisida diperlukan untuk mengendalikan sejenis hama. Kecuali itu dapat pula memperkirakan apa yang akan terjadi pada populasi hama jika perlakuan insektisida diberikan.