1.1 ADIKSI MASALAH GLOBAL. 1.2 Masalah Global Sekitar 149–272 juta orang di dunia pernah setidaknya sekali menggunakan Napza pada tahun 2009 Sumber: UNODC.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 15 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

AMAR, IMPLIKASI, DAN SOLUSI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR /PUU-VII/2009 Dibacakan: 31 Maret 2010 Kementerian Pendidikan Nasional April.
NARKOBA Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho
Pengelolaan Sistem Informasi
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Perkeretaapian Khusus Tahap III Tahapan Menuju Perubahan Regulasi Jakarta 21 Juni 2011.
INTERPERSONAL COMMUNICATION (KOMUNIKASI ANTARPERSONA) PERTEMUAN KE-5 Ami Purnamawati.
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
21 SARAN UNTUK SUKSES H. Jakson Brown, Jr..
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
MAMAT LUKMAN DEAN FACULTY OF NURSING UNIVERSITAS PADJADJARAN Presented on National Seminar, 21 st July 2010.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
NAPZA a. pengertian napza
2011 KOPERTIS WILAYAH VI 2011 SIMULASI CARA PENGISIAN PERSEPSIONAL BAGUS PRIYATNO.
PEMAHAMAN DAN PENGERTIAN TENTANG ZAT BERBEDA 2. SISTEM INFORMASI BELUM LENGKAP DAN TERPADU 3. SULIT MENDPT DATA EPIDEMIOLOGI YG DPT DIPERTANGGUNG.
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
Fungsi Invers Oleh: FadjarShadiq, WI PPPG Matematika
Analisis Jiwa Kewirausaahan Pada Diri Sendiri
Oleh : Ns. Lili Fajria.S.Kep, M.Biomed
BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Sebuah Pengantar: Berbagai Peluang untuk Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau Panduan.
PROFIL WISMA ATARAXIS WISMA ATARAXIS Panti Rehabilitasi Jiwa & Narkoba
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
MEMAHAMI DIRI SENDIRI 2. KOMUNIKASI KONSELING KIP/K
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA TAHUN 2013 BAPERMASPUN DAN KB KBUPATEN MAGELANG BIDANG KS DAN PAP.
Cost Effectiveness Analysis (CEA)
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS
KONSEP DIRI Oleh Dewi Eka Putri.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PERTEMUAN 6 Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
Tujuan Pembelajaran Memahami Manajemen Informasi Memahami CBIS
Karakteristik Entrepereneur
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Penatalaksanaan Harm Reduction
Stefana D. P. C Ngasdianto
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1/20.
Pemahaman Adiksi.
KONSELING PROSES PEMBERIAN BANTUAN DARI KONSELOR KEPADA KLIEN YANG DILAKUKAN MELALUI WAWANCARA BANTUAN KONSELOR KLIEN WAWANCARA.
Client-Centered Approach (Carl Rogers)
Sukses Belajar mau dan mampu adalah syarat sukses belajar Suhardjono 1 suhardjono 2011.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN X) JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No.3 Th.1992) copyright by Elok Hikmawati.
Komunikasi Efektif.
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat
power point, memperkuat komunikasi lisan anda! Bukan sebaliknya..
(10) Pelaksanaan Audit Retno Indrati.
Pelaksanaan Audit Retno Indrati.
SEHAT MENTAL World Health Organization (WHO): Sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara penuh, bukan semata-mata absennya.
NARKOBA (Narkotika dan obat-obatan terlarang)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif Berbahaya Lainnya
TEKNIK KONSELING PENYAKIT HEPATITIS B DAN C
Say no to drug Oleh Nurul Faradisa.
Akademi Perawat Panti Waluya 9 Januari 2010
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
TEORI FAYE G. ABDELLAH 21 MASALAH PERAWATAN (1919 – SEKARANG)
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
KONSELING KELOMPOK (PENDEKATAN BEHAVIORAL)
Tugas Bimbingan dan Konseling ROLE PLAY KASUS SISWA YANG MENJADI PECANDU NARKOBA” Kelompok 3 Kelas B6 gabung di C5 Nama Anggota: Restu Bure Lelepadang.
PROBLEMATIKA PENYALAHGUNAAN NAPZA DALAM SISTIM HUKUM PIDANA
Transcript presentasi:

1.1 ADIKSI MASALAH GLOBAL

1.2 Masalah Global Sekitar 149–272 juta orang di dunia pernah setidaknya sekali menggunakan Napza pada tahun 2009 Sumber: UNODC. (2011). World drug report New York: United Nations.

1.3 Gangguan Terkait Penggunaan Zat— DSM-IV-TR Gangguan Terkait Penggunaan Zat  Gangguan penggunaan zat Penyalahgunaan zat Ketergantungan zat  Gangguan yang dipicu karena penggunaan zat Intoksikasi zat Sindroma putus zat Gangguan mental yang diinduksi oleh penggunaan zat Source: American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders. (4 th ed., text revisions). Washington, DC: Author.

1.4 Gangguan Penyalahgunaan Zat Termasuk kategori-kategori Penggunaan Berbahaya dan Sindrom Ketergantungan— World Health Organization’s International Classification of Diseases (ICD)-10. Source: World Health Organization. ( 2007 ). International statistical classification of disease and related health matters (10 th revision). Geneva: Author.

1.5 15–39 juta orang dengan “masalah penggunaan zat” “Masalah penggunaan zat” didefinisikan berdasarkan:  Jumlah orang yang dilaporkan mengalami masalah ketergantungan zat (narkoba)  Jumlah orang yang menyuntikkan zat (narkoba)  Jumlah orang yang mengunakan opioids, amfetamin, atau kokain dalam waktu yang lama Source: UNODC. (2011). World drug report New York: United Nations. Masalah Global

1.6 Masalah Global 11–21 juta orang menyuntikkan narkoba pada tahun 2009 Sekitar 18% dari mereka yang menyuntikkan narkoba, mengidap HIV positif Sekitar 50% dari mereka yang menyuntikkan narkoba, terinfeksi hepatitis C Source: UNODC. (2011). World drug report New York: United Nations.

1.7 Masalah Global Konsekuensi global dari GPZ sangat luas, mencakup:  Tingginya angka hepatitis and tuberculosis  Hilangnya produktivitas  Kecacatan dan kematian terkait kecelakaan mobil dan kecelakaan lainnya  Overdosis dan kematian terkait penggunaan zat  Bunuh diri  Kekerasan

1.8 Masalah Global “ Ada kondisi keberlanjutan dari kebutuhan tidak terpenuhi yang sangat besar dalam hal pencegahan, terapi, rawatan dan dukungan bagi masalah NAPZA, terutama di negara berkembang” —Yuri Fedotov, Direktur Eksekutif, UNODC Source: UNODC. (2011). World drug report 2011 (p. 9). New York: United Nations.

1.9 Masalah di Indonesia Diperkirakan pada tahun 2009 terdapat 3,6 juta pengguna Napza, dimana 900 ribu orang diantaranya menjadi pecandu. Hingga Maret 2011, secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak kasus, dimana penasun (pengguna napza suntik) menyumbangkan angka penularan sebanyak 37.9%. Sumber: Badan Narkotika Nasional (2010) & Kementerian Kesehatan RI (2011).

1.10 Masalah di Indonesia Hingga Maret 2011, secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak kasus, dimana penasun (pengguna narkotika suntik) menyumbangkan angka penularan sebanyak 37.9%. Sumber: Kementerian Kesehatan RI (2011).

1.11 Tujuan Rangkaian Pelatihan Membangun kapasitas terapi bertaraf internasional dalam:  Melatih  Menjadi profesional  Menyebar luaskan

1.12 Gaya dan Karakteristik Konselor Karakteristik dari konselor itu sendiri memiliki efek yang sangat besar pada proses terapi, terutama dalam hal hubungan konselor-klien

1.13 Gaya dan Karakteristik Konselor Klien dengan hasil akhir terapi yang terbaik adalah klien dengan konselor yang memiliki kemampuan interpersonal terbaik, yang melakukan paling sedikit konfrontatif, dan yang paling empatik Source: Finney, J. W., Wilbourne, P. L., & Moos, R. H. (2007). Psychosocial treatment for substance use disorders. In P. E. Nathan & J. M. Gorman (Eds.), A guide to treatments that work (3rd ed., pp. 179–202). New York: Oxford University Press.

1.14 Keterampilan Interpersonal yang Diharapkan Kemampuan pribadi Ketulusan (genuineness) Kesiapan Empati dan kehangatan Penghormatan dan penghargaan positif

1.15 Kemampuan Pribadi Kesehatan psikologis Kenyamanan dalam membicarakan masalah- masalah yang umum dan luas Kesadaran diri Kemampuan untuk menetapkan batasan diri dan profesional Memiliki pengetahuan dan kompetensi yang tinggi terkait masalah GPZ

1.16 Ketulusan Minat yang kuat untuk membantu orang lain Mampu menjalin hubungan tanpa bermain peran (berpura-pura atau berakting) Keinginan yang tulus untuk memahami orang lain Jujur dalam menjalin hubungan atau bekerja dengan orang lain

1.17 Kesiapan Menghadiri sesi dan berbagi mengenai apa yang terjadi, di dalam konteks hubungan profesional Fokus pada masalah yang dihadapi Memperhatikan masalah yang penting bagi klien Menyesuaikan dengan mudah dan pandai dalam mengubah topik bila diperlukan

1.18 Empati dan Kehangatan Benar-benar ramah Memperlihatkan sifat manusiawi Menerima klien apa adanya Menunjukkan pengertian

1.19 Empati Sebuah proses aktif dari perasaan dengan orang lain, menempatkan diri di tempat (pada sisi) orang itu, memiliki rasa yang baik dari apa yang dirasakan orang lain itu, dan (untuk beberapa derajat) memahami perasaan orang itu

1.20 Sikap dan Penghormatan Positif Sikap dan Penghormatan Positif Sikap positif adalah sebuah bentuk sikap yang menghormati Menghormati adalah tindakan; hal itu harus diterapkan/ditunjukkan Sikap ini mencakup tidak melakukan penghakiman, berpikiran terbuka, dan objektif Bersikap penuh penghormatan berarti menunjukkan kepekaan dan dapat dipercaya Terkait dengan keyakinan bahwa orang bisa dan mampu memecahkan masalah mereka