Metodologi Penelitian Kualitatif dr.Rosaria Indah, M.Sc
Kuantitatif Vs Kualitatif Penelitian Kuantitatif Mengukur tingkat kejadian Berapa banyak Tindakan Pembuktian Deskripsi Kualitatif Menggali informasi yang mendalam Mengapa Motivasi Discovery Explorasi Insight tindakan
Kuantitatif vs Kualitatif
Definisi Penelitian Kualitatif Definisi dari Denzin dan Lincoln (1994) berikut bisa dijadikan acuan: “Istilah kualitatif menunjuk pada suatu penekanan terhadap proses-proses dan makna-makna yang tidak dapat diuji, atau diukur (jika sepenuhnya diukur) secara ketat dari segi kuantitas, jumlah, intensitas, ataupun frekuensi.
Menekankan realitas sosial Peneliti-peneliti kualitatif memberi penekanan pada sifat konstruksi realitas sosial, melalui hubungan akrab antara peneliti dengan apa yang ditelitinya, dan kendala-kendala situasional yang menyertai penelitian.
Mencari jawaban ‘bagaimana’ pengalaman dibentuk Para peneliti juga memberi penekanan pada sifat sarat nilai dari penelitian. Mereka mencari jawaban atas pertanyaan yang menekankan bagaimana pengalaman sosial dibentuk dan diberi makna
Pengaruh peneliti: apakah penelitian bebas nilai? Kontras dengan itu, studi kuantitatif menekankan pengukuran dan analisis hubungan kausal antar variabel, bukan proses-proses. Penelitan kuantitatif mengklaim dirinya berada dalam suatu kerangka yang bebas nilai”.
Asumsi Dasar Penelitian Kualitatif Realitas sosial adalah fakta subyektif. Realitas sosial adalah fakta tentang tindakan dan perilaku manusia, dan karena tindakan dan perilaku manusia selalu bersifat subyektif, maka realitas sosial adalah realitas subyektif. Realitas sosial selalu sarat-nilai. Ini terkait dengan sifat realitas sosial yang subyektif, dimana tindakan dan perilaku manusia selalu digayuti oleh makna dan maksud tertentu. Apa yang dibayangkan sebagai fakta ilmiah atas realitas sosial tidak lain adalah bentukan sosial yakni konsensus yang dihasilkan dari interaksi intersubyektif individu-individu yang diteliti. Realitas sosial, yakni fakta tentang tindakan dan perilaku manusia, harus dipahami dari sudut pandang subyek manusia yang diteliti. Karena itu, peneliti harus bisa menghargai manusia yang diteliti, ragam pandangan dan aspirasinya, dan membangun hubungan setara dengannya.
Sifat-sifat penelitian kualitatif Induktif. Naturalistik. Subyektif Holistik Fleksibel Validitas. Aras Mikro
Sifat-Sifat Penelitian Kualitatif Induktif. Data yang bersifat khusus digunakan untuk membangun konsep yang lebih umum, karena itu ia bisa menghasilkan teori substantif. Naturalistik. Penelitian kualitatif mengkaji realitas dalam konteksnya yang alami, ia tidak melakukan manipulasi realitas melalui pembatasan jumlah peubah dan penggunaan asumsi-asumsi. Subyektif. Peneliti kualitatif menjalin hubungan akrab dengan yang diteliti, membangun empati dan keterlibatan, mengembangkan interaksi dua arah. Dengan itu peneliti memahmi subyek terteliti dari sudut pandangnya sendiri, atau sebagaimana terteliti memahami dirinya sendiri. Holistik. Manusia dipahami secara utuh sebagaimana adanya, orang perorang secara personal, dan dengan itu memahami keseluruhan bangunan sosialnya. Fleksibel. Metode kualitatif terbuka untuk mengalami perubahan sepanjang proses penelitian, peneliti menjadi pengrajin kreatif atas metodenya. Proposal siap mengalami penyesuaian sepanjang proses penelitian berlangsung. Validitas. Kesahihan data ditekankan pada kesesuaian antara data dengan apa yang dikatakan dan diperbuat orang dalam kenyataan, karena itu peneliti harus akrab dengan dunia empiris. Aras Mikro. Penelitian kualitatif meliput sejumlah kecil orang, peristiwa dan gejala lokal, sehingga membatasi peluang generalisasi. Data mikro tersebut diurai mendalam, terperinci, dan relatif bebas dari pandangan teoretis seseorang.
Ciri-Ciri Rancangan Penelitian Kualitatif Sifat rancangan: restrospektif (menemukan wujudnya di lapangan) Format rancangan: luwes (boleh berubah, tidak rinci, tidak pasti) Hipotesis uji: tidak ada (boleh ada hipotesis penuntun) Sampel penelitian: purposif (jumlah kecil, kontribusi pada masalah penelitian) Instrumen utama: peneliti sendiri
Strategi-Strategi Penelitian Kualitatif Menurut Cresswell (2002) dan Denzin dan Lincon (1994), terdapat setidaknya lima strategi penelitian kualitatif dengan cirinya masing-masing. Studi Kasus/ case study Etnografi/kultur Studi Membumi (grounded research) Studi Fenomenologi Studi historis Studi biografi
Contoh judul penelitian kualitatif “ Dokter Umum di pedalaman Leuser” “Para pemuda berjas putih: Budaya Mahasiswa di Fakultas kedokteran” “Cuci Gudang atau program alternatif yang efektif?: Ujian remedial di Fakultas Kedokteran: 2006-2011” Tahun 2006: Transformasi budaya kampus di Fakultas kedokteran Unsyiah
Contoh judul penelitian kualitatif Pengobatan medis Vs Pengobatan alternatif di Aceh: Transformasi budaya pengobatan. Dr.M.Yani: Pionir di balik Jaring Kesehatan Aceh (JKA) Pasca Irwandi Yusuf: Kemana arah kebijakan JKA? Kedokteran Tropis: trend baru spesialisasi di bidang kedokteran.
Beda Paradigma Kuantitatif vs Kualitatif Asumsi - Fakta sosial memiliki realitas yang objektif - Variabel dpt diidentifikasi dan dapat diukur hubungannya Realitas adalah dibangun secara sosial Variabel kompleks saling berhubungan sulit diukur Tujuan Generalisasi Penjelasan tentang sebab akibat Prediksi Tidak dapat digeneralisasikan Memahami situasi yang ada Pendeka tan Dimulai dengan teori dan hipotesa Menggunakan instrumen formal Deduktif Analisis komponen Mengolah data menjadi angka Hasil berupa hipotesa dan teori Peneliti sebagai instrumen Naturalistik Induktif Mencari pola-pola Mencari prularisme, kompleksitas Memperkecil penggunaan angka-angka
Konsep Fundamental Studi Kualitatif: Pandangan Holistik Konteksual Perspectif emic (dari sudut pandang masyarakat yang diteliti) Perspective etic (dari sudut pandang luar /peneliti tentang suatu realita) Orientasi bebas nilai
SAMPEL Informan Purposive sampling
Kualitatif
Wawancara Mendalam Probing: Elaborasi/penjelasan lengkap Klarifikasi Mengulangi jawaban Memberikan semangat Tunjukkan bahwa jawaban informan dimengerti Silent probe. Mengulangi pertanyaan INFORMAN: Snowballing Kontak personal Pendekatan kepada lembaga
Focus Group Discussion
Observasi-Partisipasi Peneliti melakukan pengamatan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh obyek yang diteliti Observasi: Peneliti melakukan pengamatan terhadap obyek
Penggunaan FGD vs Wawancara Deep interview Interaksi Memperkaya Jawaban Subyek tidak Sensitif Topik Umum Materi Tidak Banyak Informan dapat disatukan Hasil Cepat Dana Terbatas Interaksi Tidak Produktif Subyek Sensitif Topik Kompleks Materi Luas dan banyak Informan tdk dapat disatukan Hasil Lama Dana Cukup
Bagaimana cara meningkatkan validitas data? Triangulasi Sumber Crosscheck dengan sumber data lain Membandingkan dan melakukan kontras data Gunakan kategori informan yang berbeda Triangulasi Metoda Menggunakan beberapa metoda dalam pengumpulan data misal : FGD + observasi atau Observasi + WM Triangulasi Data atau Analisis Analisis dilakukan oleh lebih dari satu orang Minta umpan balik dari informan
Bgmn cara meningkatkan Reliabilitas data? Melihat dan mengamati kembali videotape Mendengarkan berkali-kali audio tape Memeriksa kembali transkrip dari audio tape
presentasi hasil-analisis soal.ppt Dr.Rosa dkk: PBL: Reaksi Mahasiswa terhadap praktikum Anatomi FK Unsyiah Skill Lab: Pelatihan Pemeriksaan Fisik terhadap kompetensi Mahasiswa Tropical medicine dan disaster management: Reaksi siswa terhadap Kampanye Pencegahan Demam Berdarah di SD.