PROSES EROSI. PROSES EROSI Mengapa Erosi terjadi? Ini sangat tergantung pada daya kesetimbangan antara air hujan (atau limpasan) dengan tanah. Air.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Potensi sumber daya air di indonesia (air permukaan dan air tanah)
Advertisements

ENERGI DAN USAHA.
Soal :Tekanan Hidrostatis
TEST UJI COBA UJIAN NASIONAL Oleh : M. Bisri Arifin, S.Pd
KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
P L E A S E W A I T
Kumpulan Soal 3. Energi Dan Momentum
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Menyebutkan perbedaan cuaca dan iklim
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
LENGAS TANAH.
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
PEDOSFER JenisTanah di Indonesia Kerusakan Tanah Pengertian
Nama : Dwi Rizal Ahmad NIM :
Pengertian Konservasi Tanah dan Air
SUHU UDARA Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan.
DINAMIKA FLUIDA FISIKA SMK N 2 KOTA JAMBI.
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
KLASIFIKASI TANAH.
PERSAMAAN UMUM KEHILANGAN TANAH
KULIAH-4 4. PREDIKSI EROSI-1 A. Formula USLE
Tugas 1 masalah properti Fluida
Energi Potensial Kemampuan melakukan kerja karena posisi atau letak disebut energi potensial. Sebagai contoh, benda yang terletak pada ketinggian tertentu.
PRESIPITASI Presipitasi :
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
INFILTRASI Kuliah Hidrologi WA-5.
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
EROSI TANAH Oleh: Drs.Mangapul P.Tambunan,M.Sc. Mangapul/Erosi_Tanah.
Soil and Water Conservation
PERMASALAHAN AIRTANAH
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Kuliah Mekanika Fluida
Mekanika Fluida – Fani Yayuk Supomo, ST., MT
ULANGAN HARIAN FISIKA FLUIDA.
FAKTOR PENYEBAB EROSI iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia.
4. DINAMIKA.
RETENSI AIR TANAH.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
Dinamika Litosfer E. Pengaruh Proses Eksogen Terhadap Kehidupan
USAHA DAN ENERGI.
PREDIKSI DAN EVALUASI EROSI
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN
GERAK LURUS
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
5. USAHA DAN ENERGI.
KULIAH-3 MG TOPIK URAIAN 3. A. Bentuk erosi B. Pengukuran erosi
4. DINAMIKA.
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
DEBIT PUNCAK (Q)
TANAH LONGSOR.
Erosi dan Sedimentasi.
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
TOPIK 5 CUACA DAN IKLIM SERTA UNSUR-UNSURNYA
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Mekanisme dan Bentuk Erosi
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
Resume.
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
#05-Erosi Lahan E r o s i "Erosion is the wearing away of the land surface by rain or irrigation water, wind, ice or other natural or anthropogenic agents.
Ratna Septi Hendrasari
HUJAN DAN EROSI Didik Suprayogo.
Aliran Permukaan dan Sifat Aliran Permukaan
Aliran Permukaan Air keluar dr suatu daerah aliran sungai (DAS) dapat melalui: Aliran permukaan yi air yg mengalir di atas permukaan tanah. Bentuk ini.
INFILTRASI.
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Topik 4 Drainase Permukaan Pertemuan suhardjono 12/27/2018.
Transcript presentasi:

PROSES EROSI

Mengapa Erosi terjadi? Ini sangat tergantung pada daya kesetimbangan antara air hujan (atau limpasan) dengan tanah. Air hujan dan runoff befungsi sebagai transport. Jika tenaga yang berlaku pada tanah > daripada resistansi tanah, maka partikel tanah akan terlepas dan terbawa oleh aliran. Upaya pencegahan yang mungkin dilakukan adalah menghindarkan pukulan butir air hujan mengenai langsung tanah.

Iklim Tropika  Air (penyebab utama) Erosi tanah oleh air Dh Dl Th Tl Butir tanah yang lepas Kapasitas angkut air Tanah Tererosi < atau >  

Dh : Penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi tumbukan butir hujan yang menimpa tanah. Dl : Penghancuran struktur tanah Th : Perendaman oleh air yang tergenang (dispersi) dan pemindahan butir tanah oleh percikan hujan Tl : Pengangkutan butir tanah oleh air yang mengalir di permukaan tanah

Butir hujan dengan kecepatan tinggi Butir hujan mengenai tanah yang tidak terlindung Aliran dengan membawa material tanah

Tetesan air hujan Air hujan biasanya berdiameter 2-5 mm. Semakin besar butirannya, semakin cepat jatuhnya. Tetesan paling besar mampu memukul tanah dengan kecepatan 30 km per jam. Saat butiran memukul tanah yang tidak terlindung, terdapat transfer energi secara langsung ke tanah. Energi ini menghancurkan ikatan antar partikel tanah kemudian melemparkan partikel tersebut hingga sejauh 150 mm lebih dari titik pukul.

Runoff Terjadi ketika kecepatan (intensitas) air hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerapnya, maka air akan melimpah di atas permukaan tanah dan mulai mengalir. Jika topografinya relatif datar, maka kecepatan mengalirnya akan rendah tetapi jika kemiringannya besar, maka gravitasi akan menyebabkan aliran bergerak cepat menuruni lahan.

Penggerusan (Scouring) Air yang mengalir di atas tanah mempunyai potensi untuk mengeruk/menggerus material dari permukaan tanah yang dilewatinya. Semakin cepat aliran air semakin besar potensi penggerusannya. Tanah clay loam dapat digerus oleh aliran air dengan kecepatan 800mm/detik lebih sedangkan tanah berpasir akan tergerus pada kecepatan  400mm/detik. Kecepatan dua kali lipatnya akan meningkatkan potensi penggerusan hingga 16 kali.

Transport Aliran air akan membawa partikel tanah yang sudah terlepas. Semakin kecil partikelnya semakin mudah terbawa. Peningkatan kecepatan aliran hingga dua kali lipat akan meningkatkan kapasitas transport hingga 32 kali.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI E =  (i, r, v, t, m) E = Erosi i = iklim t = sifat tanah v = vegetasi r = topografi m = manusia

IKLIM Kekuatan dispersi Hujan : Besarnya curah hujan Jumlah dan kecepatan aliran permukaan Kerusakan erosi Hujan : Besarnya curah hujan Intensitas Distribusi hujan Besarnya curah hujan: volume air yang jatuh pada suatu areal tertentu. Satuan m3/m2 atau biasanya dalam tinggi air (mm). Intensitas curah hujan: besarnya curah hujan yang jatuh dalam waktu singkat (5, 10, 15 atau 30 menit). Satuan mm/jam

Intensitas hujan (mm/jam) Indonesia Kohnke dan Bertrand (1959) Intensitas (mm/jam) Klasifikasi 0 – 5 Sangat rendah 6 – 10 Rendah 11 – 25 Sedang 26 – 50 Agak tinggi 51 – 75 Tinggi > 75 Sangat tinggi Intensitas hujan (mm/jam) Klasifikasi < 6,25 Rendah (gerimis) 6,25 – 12,5 Sedang 12,5 – 50 Lebat > 50 Sangat lebat

Hujan Lebih Intensitas hujan terhadap aliran permukaan Belum tentu intensitas hujan tinggi  timbul aliran permukaan Ada pengaruh waktu/lama hujan Hujan Lebih Hujan lebih Lamanya < 1 jam  jika jumlah air yang jatuh > 20 mm Lamanya > 1 jam, berlaku rumus: (U.S. Weather Bureau) T = Lamanya hujan (menit)

Intensitas hujan (mm/jam) Diameter median butir-butir (mm) Butir-butir hujan Hubungan Intensitas dengan Diameter (Laws and Parson, 1944) Ukuran butir: Diameter 1- 4 mm, Tropis (rata-rata 4 mm). Max 7 mm Ukuran butir hujan di tropis > di daerah beriklim sedang. Ada korelasi antara ukuran butir hujan dengan intensitas (Tabel) Intensitas hujan (mm/jam) Diameter median butir-butir (mm) 0,25 0,75 – 1,00 1,25 1,00 – 1,25 2,5 1,25 – 1,50 12,5 1,75 – 2,00 25 2,00 – 2,25 50 2,25 – 2,50 100 2,75 – 3,00 150 3,00 – 3,25

Kecepatan jatuh butir-butir hujan Dipengaruhi oleh: Gravitasi, Tahanan udara, dan Angin Gravitasi bekerja secara seragam terhadap semua butir dari berbagai ukuran, tetapi Tahanan udara per satuan massa air semakin besar dengan semakin kecilnya butir. Butir makin kecil, makin besar permukaan jenisnya. Pemukaan jenis: luas permukaan per satuan massa. Laju kecepatan jatuh semakin  dengan semakin besarnya butir.

Kecepatan jatuh (m/dt) Butir hujan yang kecil, permukaannya hampir menyerupai bola sehingga tegangan permukaannya besar. Sedangkan butir besar berbentuk agak gepeng dengan permukaan bawah yang datar sehingga tahanan udara lebih besar dan tegangan permukaannya lemah, akibatnya mudah pecah oleh tekanan udara. Kecepatan jatuh berbagai ukuran butir hujan setelah jatuh 20 meter (Laws, 1941) Ukuran butir (mm) Kecepatan jatuh (m/dt) 1,25 4,85 1,50 5,51 2,00 6,58 3,00 8,06 4,00 8,86 5,00 9,25 6,00 9,30

Energi kinetik hujan dan Indeks Erosivitas Hujan Penyebab pokok dalam penghancuran agregat tanah Interaksi energi-intensitas / Indeks Erosivitas Hujan (EI30) (Weiscmeier dan Smith, 1958): Energi kinetik hujan: E = 210 + 89 log I E = energi kinetik (metrik ton meter/ha/cm hujan) I = intensitas hujan (cm/jam) Interaksi energi-intensitas: EI30 = E (I30 . 10-2) EI30 = Interaksi energi-intensitas E = energi kinetik (ton m/ha) I30 = intensitas maks.30 menit (cm/jam)

Rumus EI30 tersebut hanya untuk data dari penakar hujan otomatis. Karena terbatas, maka dibuat persamaan lain dengan penakar hujan biasa. Bols (1978) EI30 = 6,119 (RAIN)1,21 (DAYS)-0,47 (MAXP)0,53 EI30 = Indeks erosi hujan bulanan RAIN = CH rata-rata bulanan (cm) DAYS = Jumlah hari hujan rata-rata per bulan MAXP = CH maks. selama 24 jam pd bulan ybs. EI30 tahunan = Jumlah EI30 bulanan Lenvain (1975) EI30 = 2,34 R1,98 R = Curah hujan tahunan

TOPOGRAFI KEMIRINGAN LERENG Dinyatakan dalam derajat atau persen Kecuraman lereng 100% = 45 

Hubungan kemiringan lereng dengan erosi Untuk kemiringan > 8% (Zing,1940) X = C Sm X = berat tanah tererosi S = kemiringan lereng m = konstanta lereng Untuk kemiringan < 8% (Woodruff and Whitt, 1942) E = a + b S1,49 E = besarnya erosi a dan b = konstanta S = kemiringan lereng (%)

PANJANG LERENG Dihitung mulai dari titik pangkal aliran permukaan sampai suatu titik dimana air masuk ke saluran atau sungai atau dimana kecepatan aliran berubah. Kecepatan di bagian bawah lebih tinggi sehingga lebih banyak yang tererosi. Jika panjang lereng 2 kali lipat, maka erosi total menjadi 2 kali lipat, tetapi erosi per satuan luas sama.

KONFIGURASI LERENG Cembung: sheet erosion dan Cekung: erosi alur atau parit KESERAGAMAN LERENG Kecuraman lereng tidak selalu seragam. Aliran permukaan dan erosi lebih kecilpada lereng yang tidak seragam ARAH LERENG Tanah berlereng yang terkena sinar matahasi secara langsung dan intensif, kandungan bahan organiknya lebih rendah dan tanah lebih mudah terdispersi.

TERIMA KASIH