MAHASISWA PGSD SEMESTER 1 FIK UNY TEORI BERMAIN MAHASISWA PGSD SEMESTER 1 FIK UNY
KONSEP BERMAIN Aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan sungguh-sungguh untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan
CIRI-CIRI BERMAIN Menyenangkan dan menggembirakan bagi anak dan dapat menikmati kegiatan tsb Dorongan bermain muncul dari anak, bukan paksaan dari orang lain Anak melakukan secara spontan dan suka rela dan merasa tidak diwajibkan Semua anak ikut serta secara bersama sama sesuai perannya Anak berlaku pura-pura atau memerankan sesuatu dengan menangis, marah, dsb Anak menetapkan aturan main sendiri Anak berlaku aktif dengan melompat, berlari dsb Anak bebas memilih mau bermain apa dan beralih ke kegiatan bermain lain secara fleksibel
DASAR BERMAIN Bermain mempunyai tugas biologik, berfungsi untuk keperluan hidup di kemudian hari (Teleologik dari Groos). Kelebihan tenaga, kelebihan energi yang belum digunakan dapat disalurkan untuk bermain Rekreasi atau pelepasan, bermain merupakan kegiatan yang berlawanan dengan kerja dan merupakan imbangan antara kerja dan istirahat
BERMAIN MEMBANTU PERKEMBANGAN ANAK Menciptakan zone of proximal developmental (zpd), yaitu menghubungkan antara kemampuan aktual dan potensial. Apa yang bisa dilakukan melebihi kemampuannya Memfasilitasi obyek dan aksi, menuruti apa yang ada dalam pikiran dari yang ada dalam realita Mengembangkan penguasaan diri, anak bertindak sesuai skenario, jika menjadi bayi dia akan menangis sampai ayah/ibunya membujuknya
PERKEMBANGAN FUNGSI MENTAL Pengembangan koqnitif. Membangun konsep dan pengetahuan, diperoleh melalui ceritera atau pengalaman langsung. Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak, terjadi ketika bermain peran. Berfikir kreatif, memilih kegiatan yang dilakukan, menikmati kegiatan tsb, belajar mengenali keberadaan sesama teman Pengembangan kesadaran diri Mengembangkan kemampuan bantu diri Bereksperimen, mencoba untuk menyelesaikan sesuatu Keselamatan dan kesehatan diri, penyelamatan ketika ada bahaya Kemampuan membuat keputusan Pengembangan sosio emosional Kemampuan mengorganisasi dan menyelesaikan masalah Peningkatan kompetensi anak Berekspresi dan mengurangi rasa takut Menguasai konflik dan trauma sosial Mengenali diri mereka sendiri Pengembangan motorik, baik motorik kasar dan halus Pengembangan bahasa dan seni
BERMAIN DAN BELAJAR Belajar: suatu aktivitas yang ditun jukkan oleh perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai hasil dari proses pengalaman. Belajar dapat dilakukan melalui me lihat, mendengarkan, membaca, menyentuh, membau, bergerak, berbicara, bertindak, berinteraksi, bermain Bermain sambil belajar artinya aktivitas anak lebih ditekankan pada bermain
BERMAIN DAN PENDIDIKAN JASMANI Bermain adalah salah satu bentuk pendidikan jasmani ber tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang memiliki 4 aspek kepribadian 1. aspek makhluk Tuhan, pendidikan jasmani memiliki mua tan norma kehidupan, norma agama, masyarakat; memberi kan kehalusan gerak, kelembutan, menghindari kekerasan, mengenalkan keindahan, menanamkan kepatuhan dan disiplin 2. aspek makhluk sosial, menumbuhkan kerja sama, meng hargai teman, untuk senang membutuhkan orang lain. 3. aspek psikis, pengalaman selama bermain akan menum buhkan keberanian, tanggung jawab, percaya diri, lebih de wasa, budi pekerti 4. aspek jasmani, memacu pertumbuhan dan perkemba ngan anak,yaitu perubahan kuantitas tubuh yang dapat diu kur dengan panjang dan beratnya juga perubahan semakin baiknya fungsi organ tubuh dan kematangan gerak
Bermain: merupakan aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan bersungguh – sungguh untuk memperoleh kesenangan. Sebagai sarana belajar, dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dgn cara yang dapat dikategorikan bermain, yaitu membuat pengalaman yang dirasakan dan dipersepsikan alami oleh anak sehingga menjadi bermakna. Pendidikan jasmani: merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistimatik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Ranah pendidikan: 1. Aspek Kognitif, yaitu kemampuan berfikir (bertanya, kreatif, menghubungkan), kemampuan memahami (perceptual ability)), penguatan akademik. 2. Aspek Psikomotor, peningkatan kemampuan gerak, memiliki kesegaran jasmani yang baik, memiliki tingkat kesehatan yang tinggi. 3. Aspek Afektif, memiliki sikap dan perilaku gembira dan senang, memberikan tanggapan yang sehat dalam aktivi tas jasmani, menghargai diri sendiri, memiliki konsep diri.