Sub kelas : SIMPETALA
Introduction Berdasarkan ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petala) dan bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut, Dikotiledon dapat dibedakan menjadi 3 anak kelas : Monochlamydae (Apetalae) Dialypetale Choripetalae Sympetalae
Sympetalae = Gamopetalae Ciri utama : hiasan bunga (mahkota bunga dan kelopak bunga) lengkap, dengan daun-daun mahkota (petal) yang saling berlekatan menjadi satu. Terjadi reduksi stamen (benang sari), karpela (daun buah, satuan penyusun putik) atau integumen Dicotyl sympetalae (pentacyclicae) : Formula Ca (n), Co (n), A (n+n), G (n) dalam bunga ada 5 lingkaran Dicotyl sympetalae (tetracyclicae) : Formula Ca (n), Co (n), An, G (<n) atau Ca (n), {Co (n), An}, G (<n) Dalam bunga ada 4 lingkaran Stamen berseling terhadap corola, biasanya bergabung Jumlah karpela < jumlah petal atau sepal
Sympetalae Cucurbitales Ebenales Asterales Primulales Apocynales Lamiales Plumbaginales Solanales Ericales Rubiales
Ordo Cucurbitales Ciri-ciri khusus : Batang segi 5 Herba & sulur berbentuk spiral Berkas pembuluh bikolateral Kandungan kimia : Kukurbitasin Triterpenoid Alkaloid Minyak karbonat
SUKU CUCURBITACEAE : Momordica charanthia (pare) Batang berambut Daun tanpa stipula, berlobus 5-7 Bunga kuning, tangkai panjang, Aksilaris Calyx (korola) : campanulate (berbentuk lonceng) buah : baka/buni Kandungan : buah & daun alkaloid (momordicine), glikosida saponin, resin bau tdk enak, minyak atsiri Anti-diabetes cucurbutanoid (1, 2) Spermicidal alkaloid (3)
SUKU CUCURBITACEAE : Luffa cylindrica (Belustru) Terna semusim, memanjat dengan sulur (alat pembelit) yang keluar dari ketiak daun. Daun tunggal, berseling. Helai daun bulat telur melebar, berlekuk menjari 5-7 buah, pangkal daun bentuk jantung, tulang daun menonjol di bawah, warna permukaan atas daun hijau tua, warna permukaan bawah daun hijau muda. Bunga berkelamin tunggal. Mahkota bunga kuning. Buah tergantung atau tergeletak di atas tanah, bentuk silindris / bulat memanjang, 10-50 cm, dengan garis tengah 5-10 cm, jika sudah tua berwarna cokelat. Bagian dalam buah yang sudah masak terdapat anyaman sabut yang rapat. Biji gepeng dg tepi bentuk sayap, licin, hitam. Buah muda dapat disayur, sedang daun muda dapat digulai atau dibotok. Sabutnya dapat digunakan untuk mencuci perabotan rumah tangga. Luffacylin antifungal (4)
ORDO ASTERALES Kebanyakan terna, bersaluran getah atau kelenjar-kelenjar minyak Daun tunggal, duduk berhadapan atau tersebar, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemosa (tipe dasar perbungaan : bunga mekar beruntun dari bawah ke atas atau dari luar ke dalam ), dengan kecenderungan untuk pembentukan bunga cawan atau bongkol. Sebagian besar bunga berbilangan 5 dengan daun-daun mahkota yang berlekatan, aktinomorf (simetri radial) atau zigomorf (simetri cermin), benang sari 5 atau kurang dari 5 yang berlekatan satu dengan yang lain. Bakal buah hampir selalu tenggelam, beruang 1-5, tiap ruang dengan banyak atau 1 bakal biji, masing-masing dengan 1 integumen 11 suku antara lain: campanulaceae & compositae (asteraceae) terbanyak
Suku Campanulaceae : Lobelia inflata (Tembakau indian) Herba annual/bienual Daun sessile, berambut Bunga terminal,rasemosa,tangkai pendek Buah : kapsula Kandungan : lobelin utk antiepilepsi (5)
Suku compositae (Asteraceae) Infloresensi kapitulum (bentuk bongkol) rasemosa (tandan) + involukra (braktea, daun pelindung) Papus (modifikasi kaliks) berupa rambut Stamen singenesius (5 stamen pada bunga yang bersatu tetapi filamen tetap terpisah) Adanya lateks. Sisik kelenjar tipe compositae, trikoma btk T Dibagi 2 sub-famili : Asteroideae(Tubuliflorae) : sal. Lateks tidak ada, punya pembuluh minyak sizogenus, korola bentuk tabung (bunga tabung) Cichorioideae (Liguliflorae) : tdpt sal. Lateks, korola pipih (ligulatus)/pita
Suku Asteraceae : Artemisia absinthium (Absinthe Wormwood) perennial herbal menahun, tumbuh hingga 1.5 m Mengandung minyak atsiri thujone (a- thujone, b-thujone) yang ditambahkan dalam destilasi alkohol tanaman menghasilkan absinthe Kandungan lain dalam minyak : sabinene, myrcene, trans-sabinol, trans- sabinyl acetate, linalyl acetate, geranyl propionate Antihelminthic (6), insecticidal, utk aborsi (7 p.15)
Suku Asteraceae : Artemisia annua (anuma) Terna, semusim, tinggi 30-100 cm. Batang : Tegak, bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan. Daun : Majemuk, oval, panjang 10-18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, anak daun bentuk oval, tepi bergerigi, tulang daun tegas, warna ungu kehijauan. Bunga : Majemuk, tandan, di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2-3 mm, warna putih gading. Biji : Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat. Akar : Serabut, berwarna putih kekuningan. Artemisinin : antikanker, antimalaria (8)
Suku Asteraceae : Calendula officinalis (Pot marigold) Perenial, herba, tinggi 80 cm, batang tegak, percabangan jarang Daun lonjong-lanset panjang 5–17 cm , berambut di kedua sisi dengan tepi bergigi. Warna bunga : kuning hingga oranye, beraroma rempah. Kuntum dapat dimakan salad Petal dan benang sari mengandung ester triterpenoid dan karotenoid flavoxanthin & auroxanthin (antioxidan & sumber warna kuning-oranye). Daun & batang mengandung karotenoid lutein (80%), zeaxanthin (5%), & beta karoten. Bunga mengandung glikosida flavonoid, oligoglikosida, triterpen glikosida, saponin, & seskuiterpen glikosida Utk kosmetik karena adanya saponin, resins & minyak atsiri; Antimikroba (9), antiinflamasi
Suku Asteraceae : Taraxacum officinale (Dandelion, tanaman jombang) Herba pendek (10 - 25 cm), daun lebar mendatar dan tepi berlekuk-lekuk/bergerigi. Bunganya merupakan sekumpulan bunga kecil yang berkarang pada satu bongkol bunga Seluruh permukaan daun dilapisi dengan rambut halus lembut berwarna putih. Ascorbic acid, Caffeic acid, Chlorogenic acid, Isoquercitrin, Luteolin, Mannitol, Magnessium, Potassium antibiotik, antiradang, menghilangkan bengkak, menghancurkan sumbatan, peluruh kencing (diuretik) (10), antioksidan (11) flavonoid : turunan caffeoyl, meningkatkan produksi empedu.
Asteraceae lain : Sembung Blumea balsamifera (sembung) diuretik Minyak atsiri daun mengandung camphor & limonene, borneol, saponin, sesquiterpene, tanin Utk rematik, kembung, diare, anticancer, antimicrobial (12)
Asteraceae lain : Tempuyung Sonchus arvensis (Tempuyung) utk batu ginjal, antioksidan (13) Kandungan tempuyung : lactucerol, inositol, manitol, flavonoid, taraksasterol, silica, dan kalium. Zat silica bermanfaat menghancurkan batu dalam kandung kemih Flavonoid berkhasiat sebagai antiradang (14)
Sonchus oleraceus Di china utk sayur antiinflamasi
ORDO CONTORTAE (APOCYNALES) Terna, semak, dan pohon. Daun tunggal duduk berhadapan atau berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan 4-5 Daun mahkota berlekatan dan dalam kuncup seperti terpuntir ke satu arah. Bakal buah menumpang, kebanyakan beruang 2. Ada kalanya terdapat dua bakal buah yang menjadi satu karena pelekatan tangkai putiknya. Tiap ruang berisi sedikit sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan 1 integumen. Biji bersayap atau berambut Suku : Apocynaceae, Loganiaceae, Gentianaceae, Asclepiadaceae
Suku Apocynaceae : Rauwolfia serpentina (pule pandak) Perdu rendah(30-50 cm) Daun tunggal berbentuk anak tombak berujung lancip. Bunga membentuk karangan dipuncak batang, tapi pada masa vegetatif selanjutnya karangan bunga terdesak ke samping oleh kuncup hingga yang mula- mula terminalis akan berubah axialis. Buah batu berbiji dua menonjol, tampak dari luar,mula-mula hijau lalu merah dan akhirnya hitam mengkilat. Alkaloid ajmalina; Serpentina; Alstonina; Reserpina; Sarpagina;Yohimbina afrodisiac Antiinflamasi; Hipotensif; Sedatif; Analgesik; Antipiretik, antimikroba (15)
Suku Apocynaceae : Nerium oleander (kembang jepun) Pohon (1,5-6 m) mengandung getah Daun berkelompok rapat pada ujung ranting, bertangkai panjang, memanjang berbentuk lanset, panjang daun 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, tulang daun menyirip. Bunga dalam malai rata, berkumpul diujung ranting Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah 1 atau 2, saling berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang berbiji banyak, biji bersayap Sangat toksik, mengandung cardio tonik glikosida Diuretik, antikanker, antimikrobial (16)
Suku Loganiaceae (Strychnaceae) : Spigelia anthelmia Semak perenial Batang bercabang di dasar, tegak , berongga, gundul . D Daun berlawanan , bulat telur - lanset , stipula bersatu , meruncing . Perbungaan berupa terminal atau aksila. Mengandung alkaloid : spiganthine, ryanodine dan senyawa struktural terkait. Spiganthine dan ryanodine merupakan senyawa cardioactive. Efeknya ditandai dengan keterlambatan dalam pengembangan kontraksi otot jantung. Anthelmintic (17)
Suku Loganiaceae (Strychnaceae) : Strychnos-nux-vomica (Strychnine, kacang racun) Disebut semen strychni Pohon, sangat toksik (lethal dose human : 30-120 mg) mengandung alkaloid toksik Strychnine & Brucine yg digunakan utk stimulasi sistem syaraf pusat menekan allergen-specific IgE antibody response pada tikus possible application in allergic conditions
Suku Gentianaceae : Gentiana lutea Terna annual atau perenial Daun tunggal, berhadapan. Tanpa daun penumpu. Bunga majemuk, banci aktinomorf. Kelopak dengan 4-12 taju. Benang sari sama banyak dengan jumlah taju mahkota atau lebih sedikit. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam. Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga. Biji dengan endosperm dan lembaga yang berbentuk kerucut. Kandungan : secoiridoid glycosides amarogentin & gentiopicrin Dimanfaatkan utk mengatasi gangguan pencernaan, penawar racun, anthelmintik, anti-inflamasi, antiseptik (18)
Suku Asclepiadaceae : Calotropis gigantea (Biduri) Semak besar atau pohon kecil, batang tegak. Daun menjorong lebar sampai lonjong-membundar telur sungsang. Perbungaan terbatas cuping kelopak bulat telur lebar, cuping segitiga, berwarna lilac muda, krem ke arah ujung. Utk demam, rematik, batuk/ekspektoran, eksim, asma, mual, muntah, diare, obat cacing, laksatif, antimikroba (19)
ORDO PLUMBAGINALES 1 suku : plumbaginaceae Semak atau terna, kadang-kadang merupakan tumbuhan memanjat Daun tunggal, duduk tersebar atau di atas tanah berupa roset akar, tanpa daun penumpu Bunga majemuk berganda, banci, aktinomorf (Perhiasan bunga terbagi oleh banyak bidang simetri). Kelopak seperti selaput, berigi-rigi, berbagai 5. Mahkota terdiri atas 5 daun mahkota yang berlekatan, kadang-kadang bebas Benang sari 5, berhadapan dengan daun mahkota. Bakal buah menumpang, beruang 1, tiap ruang dengan 1 bakal biji, dengan tembuni pada dasar ruang. Tangkai putik 5, bebas. Buahnya buah kendaga atau buah keras. Biji dengan endosperm atau tidak, lembaga agak besar.
Plumbago zeylanica (daun encok) Mengandung zat racun : plumbagon & plumbagin menyebabkan lepuh, aborsi Zat lain : 6-hidroksiplumbagin, plumbaginol, leukodelfinidin, steroid Plumbagin utk antimikroba (20), antikanker, kardiotonik, & antifertilitas Dicampur dengan minyak kelapa, sebagai obat luar untuk rematik & sakit kepala
P. indica (akar binasa) Zat racun sama dg daun sendok Racun lebih kuat
ORDO ERICALES Suku : Ericaceae Arctostaphylos uva-ursi (bearberry) perdu kecil banyak cabang-vertisilata, evergreen-buah baka, merah mengkilat-bunga 3-15 berkumpul,corola putih kemerahan Kandungan : glycoside arbutin antimicrobial & diuretik, penghambatan produksi melanin (21)
Gaultheria procumbens (checkerberry, boxberry) herba perennial, menjalar, cabang tegak buah edible (rasa mint), daun utk the herbal Daun tunggal vertisilata, bunga putih kandungan : metil salisilat, gaultherilene. Polifenol (catechin, quercetin) : antioksidan (22)
ORDO EBENALES berupa pohon daun tunggal duduk tersebar Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, kebanyakan berbilangan 5, m ahkota berlekatan, benang sari tersusun dalam 2- 3 lingkaran, jarang hanya 1, tertanam pada mahkota Bakal buah menumpang atau tenggelam, beruang banyak, tiap ruang berisi 1-2 integumen. Biji dengan endosperm yang terbentuk secara selular dengan lembaga yang lurus atau sedikit bengkok
Suku Sapotaceae : Achras zapota (sawo manila) mempunyai saluran – saluran getah dalam kulit batang, daun, dan dalam empulur sering di budidayakan untuk diambil zat – zat tadi. Asam lemak, asam oleat, (13.95%), asam linoleat, asam linoleidic, lupeol acetate, asam oleanic, apigenin, myricetin & asam caffeic, terpenes, sterol. Antihyperglycemic (23), hypocholesterolemic, antioxidant, antimicrobial (24)
Suku Sapotaceae : Mimusops elengi (tanjung) Pohon (hingga 15m) biasa utk naungan Bunga dpt dimakan. Bag lain dpt utk obat Kandungan : tanin, alkaloid tdk beracun, biji mengandung minyak & asam lemak dll (detail di artikel 27) Antibacterial (25), antioksidan (26), akar utk aphrodisiac, diuretic dll (27)
ORDO PRIMULALES Habitus berupa terna, semak atau perdu Daun-daun tunggal tanpa daun penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, jarang zigonomorf, berbilangan 4-5, daun mahkota hampir selalu berlekatan. Benang sari dalam 1 lingkaran, tertanam pada pangkal daun mahkota dan berdiri berhadapan dengan daun mahkota. Sebagian benang sari mandul, berupa staminodium yang letaknya berseling dengan benang-benang sari yang fertil. Bakal buah menumpang atau tenggelam, beruang 1, dengan tembuni pada dasar ruangan dengan 1→banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Tangkai putik 1. Biji kecil dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus. 2 suku : Primulaceae & Myrcinaceae
Suku Myrcinaceae : Maesa perlarius (kayu nasi) Perdu tegak (1-3m, tumbuhan liar di tepi jalan, tepi hutan atau semak-semak). Batang bulat, percabangan rapat, permukaan kasar, hijau kecoklatan. Daun tunggal, berseling; tangkai pendek, pangkal membulat, panjang 2-4 mm; helai daun lonjong, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm. pertulangan menyirip, licin, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, di ketiak daun, bentuk bulir, tidak sempurna, berumah satu, kelopak bentuk bintang 1-2 mm, benangsari & putik jumlah banyak, halus, putih. Buah tunggal, bulat, diameter 2-4 mm, licin, hijau. Biji bulat, kecil, keras, hitam. Kandungan flavonoid, polifenol, saponin : maesabalide utk antileshmaniasis (28a,b). Masyarakat lokal menggunakannya utk bengkak & sakit kepala
Suku Myrcinaceae : Labisia pumila (rumput fatimah) Senyawa fenolik (gallic acid, pyrogallol & caffeic acid), flavonoid (apigenin, kaempferol, rutin and myricetin), saponin Mengandung efek fitoesterogenik yang dpt menginduksi produksi hormon oksitoksin [digunakan oleh tubuh untuk merangsang kontraksi rahim (efek uterotonik )] di folikel dan korpus luteum kadar tinggi menyebabkan hiperstimulasi (29 a,b) Antimicrobial, antiinflamasi, terapi hormonal masa postmenopause (30) Antiphotoaging (31)
Suku Primulaceae : Primula elatior (primula) Herba, perenial, tinggi 30 cm lebar 25 cm Daun roset, warna kuning cerah Saponin, flavonoid Akar (primulae radix) berguna utk ekspektoran (32)
ORDO SOLANALES Suku : Solanaceae Convolvulaceae Boraginaceae
Suku Solanaceae Rumus bunga * K (5), [C (5), A [5], G(2) Sifat anatomi yang karakteristik : Berkas pengangkutan yang bikolateral atau mempunyai floem intrasilar. Dalam daun ditemukan serabut sklerenkim. Terdapat rambut penutup dan rambut kelenjar. Sifat-sifat penting Solanaceae : Sepal & petal digabungkan. Filamen pendek, antera besar. Berkas pembuluh bikolateral. Stomata anisositik, kristal bentuk pasir, kristal soliter. Terdapat trikoma (rambut penutup), rambut kelenjar.
Suku Solanaceae : Atropa belladonna Herba (1,5 m) perenial,bunga lonceng Buah berry, dapat dimakan (manis) toxic 2-5 buah utk adult = lethal saraf parasimpatikus Biji mengandung alkaloid tropane, Alkaloida atropina, hiosiamina [efek anticholinergic (33], apotropina, belladonina, nortropina, skopolamina (hiosina) Utk pengobatan, kosmetik & racun. Sblm abad pertengahan digunakan utk anestesi pada pembedahan Utk mabuk perjalanan, antiinflamasi, peptic ulcer disease, acute enterocolitis
Suku Solanaceae : Datura metel (kecubung) Alkaloid - atropin - hiosiamin 15% - skopolamin yang bersifat antikholinergik 85% - hiosin - zat lemak - kalsium oksalat - meteloidina - norhiosiamina - norskopolamina - kuskohigrina - nikotin Zat aktifnya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakainya Bagian : bunga, akar, daun Antikolinergik, anti asma, pengobatan artritis, antifungi, hipoglikemi (34)
Suku Convolvulaceae Rumus bunga * C 5, K (5), A 5, G (2) Terna atau tumbuhan berbatang berkayu, liana. Daun tunggal, bertoreh-toreh, tanpa stipula, sparsa. Buah kendaga, kadang pecah menjadi 4 bagian. Biji dengan endosperm. Bunga biseksual, aktinomorf, berbilangan 5 atau 4 dengan C bebas, K berlekatan dengan taju-taju yang terlipat. Sifat khusus : Mempunyai saluran getah.
Suku Convolvulaceae : Ipomoea pes-caprae (Tapak kuda) tumbuh liar di pantai atau di tempat yang tanahnya berbatu & mengandung pasir. Berbatang basah, licin, merambat atau merayap di tanah, warna batang hijau kecoklatan. Daun tunggal, bulat, tebal, licin mengkilat tidak berambut, berbagi di kedua ujung daun, warna hijau, letak tersebar ,bila dipatahkan keluar getah warna putih. Bunga warna ungu, bentuk seperti corong/terompet. steroids, terpenoids, alkaloids and flavonoids, glochidone, betulinic acid, alpha- and beta- amyrin acetate, isoquercitrin Utk rematik, Perdarahan pada wasir (haemorrhoid), mengurangi rasa sakit (antinociceptive) (35), antifungi (36)
Suku Boraginaceae : Symphytum officinale (Komfrey) Terna, perenial, tegak, berambut diseluruh bagian Bunga bentuk lonceng, kuning krem, ungu, rasemosa Daun mengandung symphytine, echimidine, anadoline, alkaloid pirolizidine, tanin, minyak atsiri, allantoin, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C vitamin E. Akar mengandung alkaloid pirolizidine , musilago, alantoin, tanin, pati. Antidiare, antirematik, demulsen, ekspektoran, astringen (37)
Suku Boraginaceae : Heliotropium indicum (Buntut tikus) Terna setahun, tegak, tinggi dapat mencapai 100 cm, berambut, Batang berambut kasar, Daun tunggal berseling, bulat telur tepi bergerigi atau beringgit, permukaan daun atas & bawah berambut halus Bunga kecil bergerombol diujung batang, warna lembayung. Antibakteri, anti tumor, antifertilitas, penutup luka (38)
ORDO LAMIALES Suku : Lamiaceae Oleceae Scropulariaceae Verbenaceae Acanthaceae Plantaginaceae Pedaliaceae Bignoniaceae
Suku Lamiaceae : Thymus vulgaris (herba thymi) Minyak atsiri mengandung thymol, γ- terpinene, ρ-cymene, linalool, myrcene, α-pinene, eugenol, carvacrol & α -thujene. Ekspektoran (39a), antimikroba (39b), analgesik (39c)
Suku Lamiaceae : Ocimum basilicum (kemangi) terpenoids, alkaloids, flavonoids, tannins, saponin glycosides & ascorbic acid. Minyak atsiri mengandung linalool (44.18%), 1,8-cineol (13.65%), eugenol (8.59%), methyl cinnamate (4.26%), iso caryophyllene (3.10%), and a-cubebene (4.97%) Hepatoprotective, immunomodulatory, antihyperglycemic, hypolipidemic, antitoxic, anti-inflammatory, antibacterial and antifungal (40a,b)
Suku Lamiaceae : Ortosiphon stamineus (kumis kucing) Terna tegak, di bag bawah berakar di bagian buku-buku Batang bersegi empat, beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang terminal berupa tandan dari ujung cabang, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek ungu yg selanjutnya menjadi putih., Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap. Kandungan : monoterpenes, diterpenes, triterpenes, saponins, flavonoids, essential oil & organic acid Diuretik, rematik, renal protective, antiinflamasi (41)
Suku Lamiaceae : Coleus scutellarioides (iler) Herba basah, tegak, merayap 30- 50 cm Daun : Berbentuk hati, tepi berlekuk tipis Bunga : bersusun, muncul pada pucuk tangkai batang. Alkaloid,etil salisilat, metil eugenol, timol, karvakrol Ambeien, Diabetes melitus, Demam, Diare (Sakit perut); Datang bulan terlambat, Bisul
Suku Oleaceae : Olea europaea (Zaitun) Perdu Bunga lonceng daun tunggal berhadapan tanpa daun penumpu bunga banci atau berkelamin tunggal bakal buah menumpang buah batu dg endosperma Flavonoid, triterpen, secoiridoids, glikosida Antiinflamasi, antioksidan, antihipertensi, hipokolesterol, hopiglikemi, skin cleanser dll (42a,b)
Suku Scrophulariaceae : Digitalis purpurea Herba, daun tunggal bulat telur memanjang, bunga lonceng tersusun rosemosa tandan, sepal hijau, petal merah muda, ungu, putih, di bag dalam tdpt bintik hitam Glikosida, digoksin, digitoksin, alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol. Memperkuat kerja jantung meningkatkan kadar Ca, kontraksi jantung meningkat (43a, b)
Suku Verbenaceae : Stachytarpheta mutabilis (keji beling) Herba. Batang berambut. Daun berbentuk oblong-lancet, tunggal berkerut. Bunga ungu, merah-pink, rasemosa, majemuk berbentuk bulir, bertangkai pendek ,mahkota bentuk tabung bagian dalam berambut putih. Buah bentuk bulir. Buah muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam. Kegunaan utk kolesterol, diabetes, tumor ???
Suku Verbenaceae : Vitex trifolia (Legundi) Kandungan : flavonoid (kastisin; 3,6,7- trimetil kuersetagetin; vitexin; artemetin; 5-metil artemetin; 7- desmetil artemetin; luteolin; luteolin- 7-O-β-D-glukuronida; luteolin-3-O-β- D-glukuronida dan isoorientin), terpenoid, sterol (β-sitosterol & β- sitosterol-β-D-glukosida Antimikroba, antikanker, analgesik, trakeospasmolitik, antialergi maupun antipiretik (44)
Suku Acanthaceae : Andrographis paniculata (Sambiloto) Herbal annual Sangat pahit Batang ramping hijau tua, daun bentuk lanset. Bunga kecil rasemosa, buah kapsul mengandung biji kuning-cokelat Kandungan : diterpenoid laktone : andrographolide (hepatoprotective, antioksidan, antiinflamasi) (45a), andrographine (di akar), Panicoline, Paniculide A,B,C Antibakteri, Colistis (45b)
Suku Plantaginaceae : Plantago major (daun sendok) Tumbuh dr rhizome yg pendek/dangkal,. Di bawah rhizome tdpt akar kekuningan yg panjang, lebat, lurus. Di atas rhizome tdpt roset daun, radial, berukuran besar & beberapa tangkai panjang ramping yang berisi bunga yg rapat Bunga berwarna ungu-hijau, kelopak 4, korola kecil bentuk lonceng, 4 lobus, 4 stamen, benang sari ungu. Buah kapsul memiliki 16 biji Polisakarida, lipid, caffeic acid derivatives, flavonoid, iridoid glycosides, terpenoids. Alkaloid, asam organik. Anti-toxin, Astringent, antimicrobial, (lemah), diuretic, antiinflammation, antihistamin (46). Rubbed on parts of the body stung by insects, nettles, etc., or as an application to burns the leaves will afford relief and will stay the bleeding of minor wound
Suku Pedaliaceae : Sesamum indicum (wijen) Terna tahunan, batang segi 4, sudut agak tumpul Daun sedikit lonjong atau lanset Bunga keluar dari ketiak daun, putih pink ungu dg bintik ungu atau kekuningan Buah kotak lonjong, berlokus 4-12 Biji bervariasi : kekuningan, kemerahan, emas hingga abu2- hitam, Kaya protein, minyak nabati (45- 55%) : sesamin, sesamolin, sesamol menurunkan kolesterol , antioksidan, laksatif (47) Cephalin (fosfolipid) aktivitas hemostatik (penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah)
Suku Bignoniaceae : Bignonia (crossvine) Tanaman hias, mengandung reserpin (48) Khasiat : untuk antihipertensi, sedatif utk pengobatan psikosis Reserpin mengurangi uptake norepinephrine dalam otak menyebabkan kurangnya catecholin & serotonin membantu merendahkan tekanan darah dan mengurangi peradangan pada pasien yang memiliki masalah mental tertentu (49).