KAJIAN DRAMA INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CONTOH KETERKAITAN KI DAN KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Advertisements

BEBERAPA PENDEKATAN PENGKAJIAN SASTRA
FILOLOGI JAWA II 1. ARTI FILOLOGI JAWA 2. SEJARAH FILOLOGI JAWA
Sumber Sekunder dan Kajian Pustaka. Sumber Sekunder Yaitu sumber dari bahan bacaan Terdiri atas –Surat-surat pribadi –Kitab harian –Notula rapat perkumpulan.
KAJIAN SEMIOTIKA.
Pengantar Kesusastraan Umum
Metode Penelitian Sastra
PENDEKATAN TERHADAP KARYA SASTRA
Review Buku Rujukan Kritik Sastra “Bentuk dan Jenis Kritik Sastra”
PENDEKATAN EKSPRESIF DAN EMOTIF
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
Pendekatan dalam sastra
Pengantar KAJIAN Kesusastraan
HAKIKAT SASTRA dan STUDI SASTRA
TEORI STRUKTURALISME DAN SEMIOTIKA
Analisis Struktural dan Semiotik puisi
Fungsi Sastra & Produksi-Reproduksi Karya Sastra
ZULNITA MUSFIANI, Intertekstual Wayang Gombal dalam Majalah Jaya Baya.
METODOLOGI PENELITIAN SASTRA
Dr. Sumiyadi, M.Hum. Jurdikstrasia, FPBS, UPI
PENGANTAR KAJIAN KESUSASTRAAN
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
Maulfi Syaiful Rizal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB
PUJIANIK, Novel Panglipur Wuyung Asmara Ing Bandjir Lusi Karya JA. Setia Kajian Stilistika.
NOR HIDAYAH, CITRA DIRI WANITA CINA DALAM NOVEL PUTRI CINA KARYA SINDHUNATA.
Maulfi Syaiful Rizal FIB UB
Pengantar Kesusastraan Umum
Strukturalisme Genetik
Sastra & Sosiologi Ki Puji Karyanto.
KRITIK SASTRA Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum.
SULIYATI, Ajaran Serat Nitiprana Dalam Kajian Struktural Semiotik Todorov.
HERU PRASETYO, PENCARIAN HAKIKAT KETUHANAN DALAM KUMPULAN PUISI O AMUK KAPAK KARYA SUTARDJI CALZOUM BAHCRI.
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
TEORI INTERTEKSTUAL.
RESENSI BUKU.
DEDDY DWI WIJAYA, Struktur Cerita Misteri Alaming Lelembut pada Majalah Jawa Panjebar Semangat Tahun 2010.
Penulisan dan atau pemunculan sebuah karya sering ada kaitannya dengan unsur kesejarahannya sehingga pemberian makna itu akan.
PARADIGMA ABRAMS Oleh TIM PENGAJAR PENG. KAJIAN SASTRA (JEPANG)
YUNITA ENDARWATI, Struktur Crita Cekak (Cerkak) Majalah ''Jaya Baya'' pada Tahun 90-an.
ORIENTASI KARYA SASTRA/ MODEL SASTRA ABRAMS
OBYEK DAN TUJUAN FILOLOGI
PENDEKATAN DALAM APRESIASI SASTRA
KAJIAN DRAMA INDONESIA
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
PERTEMUAN KETUJUH KEDUDUKAN FILOLOGI.
Estetika Zaman Romantisme
Apresiasi Sastra Oleh I Nyoman Suarka.
PENGANTAR ILMU SASTRA UMUM (PISU)
TUJUH TESIS JAUSS TENTANG RESEPSI SASTRA Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S. Bahan Ajar pada Matakuliah Resepsi Sastra pada Program Pascasarjana Fakultas.
DASAR-DASAR PENULISAN RESENSI
MATA KULIAH TEORI SASTRA
Disarikan oleh : siti khusnul k
Disarikan oleh : siti khusnul k
HAKIKAT SASTRA dan STUDI SASTRA
AFIATI HANDAYU DIYAH FITRIYANI, S.Pd., M.Pd.
SASTRA.
(IBD) ILMU BUDAYA DASAR Kian Amboro, M.Pd.
Kritik Sastra dan Esai.
KAJIAN SEMIOTIKA.
Tugas Konsep Membaca Kritis dan Kreatif
Pengantar Kesusastraan Umum
APRESIASI DAN PENGAJARAN PUISI
ILMU SASTRA Meneliti sifat-sifat yang terdapat di dalam teks-teks sastra dan bagaimana teks tsb. Berfungsi dalam masy.
PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN SASTRA DENGAN PENDEKATAN RESPONS PEMBACA
PENGANTAR KAJIAN KESUSASTRAAN
FILOLOGI.
HOW TO DO MEDIA & CULTURAL RESEARCH
KEDUDUKAN FILOLOGI ANTARA ILMU-ILMU LAIN
RIWAYAT HIDUP PLATO NAMA : HANDOKO PRODI : IPA SEMESTER :1.
Metode Penelitian Sastra
Transcript presentasi:

KAJIAN DRAMA INDONESIA PENDEKATAN TERHADAP KARYA SASTRA KAJIAN DRAMA INDONESIA

Paradigma Metodology Pendekatan Teori Metode Teknik Objek

M.H. ABRAMS SEMESTA KARYA PENGARANG PEMBACA

PENDEKATAN MIMETIK Pendekatan yang menitikberatkan pada semesta yang dijadikan acuan dalam terciptanya suatu karya sastra. Konsep sudah dimunculkan Plato yang dikuatkan lagi oleh Aristoteles. Meskipun keduanya agak berbeda dalam memandang konsep peniruan dalam karya sastra. Plato memandang tiruan itu lebih rendah, sedangkan Aristoteles justru memandang tiruan sebagai sesuatu yang unik yang berbeda dengan kenyataannya. Pendekatan ini menuntut suatu cara untuk memahami kesemestaan dalam kaitannya dengan karya sastra. Dengan demikian dapat dipastikan akan melibatkan berbagai disiplin ilmu lain.

PENDEKATAN EKSPRESIF Pendekatan yang menitikberatkan pada pengarang sebagai subjek kreator karya sastra. Memandang karya sastra sebagai pernyataan dunia batin pengarang. Jika dibayangkan bahwa segala gagasan, emosi, ide, dan lain-lain merupakan dunia dalam pengarang, karya sastra merupakan dunia luar yang sesuai dengan dunia dalam. Pendekatan ini menuntut adanya pemahaman yang lebih mengenai subjek kreatornya. Pengarang yang dalam hal ini merupakan manusia mempunyai banyak sisi kehidupan yang perlu diungkap untuk lebih memahami karyanya. Menonjol pada abad ke-19 (zaman romantik Eropa)

PENDEKATAN PRAGMATIK Pendekatan yang menitikberatkan pada pembaca (respons pembaca) terhadap karya sastra. Pendekatan ini menuntut adanya metode dan perangkat konseptual yang mempu menangkap efek-efek karya sastra terhadap pembaca, dan juga penerimaan serta tanggapan balik mereka sebagai sarana dalam komunikasi sastra. Memandang karya sastra ditentukan oleh publik pembacanya sebagai penyambut karya sastra Karya sastra dianggap unggul jika berguna bagi publiknya. Misalnya menyenangkan, menghibur, mendidik, dan sebagainya.

PENDEKATAN OBJEKTIF Pendekatan yang menitikberatkan pada karya sastra itu sendiri sebagai suatu entitas. Memandang karya sastra sebagai dunia otonom yang dapat dilepaskan dengan pengarang dan lingkungan sosial budayanya. Karya sastra berdiri sendiri, dan dapat dianalisis berdasarkan strukturnya sendiri. Pendekatan ini banyak digunakan pada akhir abad ke-19.

Catatan Teeuw terhadap Model dari Abrams Faktor sistem bahasa sebagai media karya sastra. Faktor konvensi sastra : karya sastra sebagai sistem tanda tingkat kedua atau sistem tanda sekunder. Faktor pembaca sebagai variabel sosial dan historis. Faktor bentuk karya sastra sebagai variabel. Faktor kriteria penilaian sastra. Empat pendekatan tersebut saling melengkapi dan memerlukan, tidak ada yang terbaik, tidak ada yang paling benar, dan penerapan tergantung pada sifat karya sastra tertentu.

DONALD KESSEY PENGARANG REALITA KARYA KESUSASTRAAN LAIN PEMBACA

DONALD KESSEY GENETIK/HISTORIS MIMETIK FORMAL RESPONS PEMBACA INTERTEKSTUAL RESPONS PEMBACA

Model Pendekatan Kessey Model yang ditawarkan oleh Kessey pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan model yang ditawarkan Abrams. Dalam model Kessey muncul pendekatan dengan menitikberatkan pada kesusastraan lain (intertekstual). Pendekatan intertekstual merupakan suatu pendekatan yang mencoba menghadikan kaitan satu teks dengan teks yang lain dalam usaha memahami suatu karya sastra.

Sumber: Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widada, Rh. 2009. Saussure untuk Sastra. Yogyakarta : Jalasutra. Sumiyadi. 2005. Pengkajian Puisi. Bandung : Pusat Studi Literasi.