SPIRAL KEHENINGAN berdasarkan penelitian Elisabeth Noelle-Neumann Mimbar Opini Publik Asumsi Pengaruh Media Uji Kereta Api Para Hard Core spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Sekilas Teori Karena kekuasaannya yang begitu besar, media memiliki dampak yang awet dan mendalam terhadap opini publik. Media massa bekerja secara berkesinambungan dengan menyuarakan opini mayoritas untuk membungkam opini minoritas khususnya mengenai isu-isu budaya dan sosial. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Sekilas Teori Rasa takut akan adanya isolasi menyebabkan mereka yang memiliki pandangan minoritas untuk mempelajari keyakinan orang lain. Individu-individu yang takut terisolasi secara sosial rentan untuk sepakat degan apa yang mereka anggap sebagai pandangan mayoritas. Walaupun begitu, individu-individu yang terbungkam ini terkadang menyuarakan pendapat mereka melalui kegiatan aktivisme. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Sekilas Teori Elizabeth Noelle-Neumann mengonseptualisasikan Spiral of Silence Theory pada 1970an dengan melacak kembali opini publik 1930-1940an. Media memberi pengaruh penting pada opini masyarakat. Noelle-Neumann (1983) menyatakan bahwa media akan berfokus lebih pada pandangan mayoritas, dan meremehkan pandangan minoritas. Mereka yang minoritas akan menjadi lebih tidak asertif dalam mengkomunikasikan opini mereka, dan karenanya menyebabkan munculnya sebuah spiral yang bergerak ke bawah. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Mimbar Opini Publik Noelle-Neumann (1984, 1993) memisahkan opini publik menjadi opini dan publik. Public, mencakup tiga makna yaitu perhatian atau kepedulian hukum, sosial, dan sosial-psikologis dari manusia. Opinion: ekspresi dari suatu sikap, dan dapat bervariasi dalam hal intensitas dan stabilitas. Public Opinion: sikap atau perilaku yang harus diekspresikan seseorang di depan publik jika ia tidak ingin menyebabkan dirinya terisolasi. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Asumsi Masyarakat mengancam individu-individu yang menyimpang dengan adanya isolasi; rasa takut terhadap isolasi sangat berkuasa. Rasa takut akan isolasi menyebabkan individu-individu untuk setiap saat mencoba menilai iklim opini. Perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian akan opini publik. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Asumsi (1) Masyarakat memegang kekuasaan terhadap mereka yang tidak sepakat melalui ancaman akan isolasi. Ketika terdapat perbedaan nilai, ketakutan akan isolasi muncul. Menurut Elizabeth Blakeslee (2005) ketidaknyamanan berdiri sendirian dapat membuat opini mayoritas tampak lebih menarik dibandingkan dengan berpegang pada keyakinan diri sendiri. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Asumsi (2) Orang secara terus menerus menilai iklim dari opini publik. Noelle-Neumann berpendapat bahwa individu-individu menerima informasi mengenai opini publik dari dua sumber: observasi pribadi dan media. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Asumsi (2) Noelle-Neumann (1991) menyatakan bahwa orang terlibat dalam kemampuan kuasi-statistik untuk mengevaluasi opini publik. Quasi-statistical Sense: berarti bahwa orang mampu untuk memperkirakan kekuatan dari sisi-sisi yang berlawanan di dalam sebuah debat publik. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Asumsi (2) Sementara observasi personal dapat terdistorsi dan tidak akurat, sehingga timbul apa yang disebut pluralistic ignorance, yaitu orang ‘mencampuradukkan’ persepsi langsung mereka dengan persepsi yang difilter melalui mata media ke dalam sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan yang tampaknya berasal dari pemikiran dan pengalaman mereka sendiri. Ketidaksadaran pluralistik merupakan pengamatan yang keliru mengenai perasaan kebanyakan orang. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Asumsi (3) Perilaku publik dipengaruhi evaluasi opini publik. Noelle-Neumann (1991) mengemukakan bahwa perilaku publik dapat berupa berbicara mengenai suatu topik atau tetap diam. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Asumsi spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Pengaruh Media Dalam menjelaskan mengapa media memiliki pengaruh penting, Noelle-Neumann percaya bahwa publik tidak diberi interpretasi peristiwa dalam berita yang luas dan seimbang, tetapi diberi pandangan mengenai realitas yang terbatas. Tiga karakteristik media: (1) ubikuitas; (2) kekumulatifan; dan (3) konsonansi. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Pengaruh Media Ubiquity: merujuk pada fakta bahwa media adalah sumber inofrmasi yangberkuasa. Cumulativeness: merujuk pada proses media yang mengulangi dirinya seniri melintasi program dan waktu. Consonance: berhubungan dengan kesamaan keyakinan, skap, dan nilai yang dipegang oleh media. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Pengaruh Media Ketika orang melihat pada media untuk mendapatkan gambaran dan persepsi dari populasi, mereka cenderung menerima apa pun kecuali representasi yang tidak parsial. Dual climates of opinion sering kali tidak ada – yaitu, iklim yang dipersepsikan secara langsung oleh populasi dan iklim dari liputan media. Sehingga, walupun terdapat perbedaan dalam pendapat, banyak orang memutuskan untuk tetap diam. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Uji Kereta Api Train Test adalah penilaian mengenai sejauh mana orang akan mengemukakan opini mereka. Menurut Spiral of Silence Theory, orang dari dua sisi yang berbeda mengenai suatu isu akan bervariasi dalam kesediaan mereka untuk mengungkapkan pandangan mereka ke publik. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Para Hard Core Terkadang, minoritas yang diam mulai bangkit. Kelompok ini disebut hard core, kelompok-kelompok pada ujung akhir dari spiral yang bersedia untuk menyuarakan pendapat tanpa memperdulikan ancaman akan isolasi. spiral_keheningan_joice cs
spiral_keheningan_joice cs Kritik Heurisme: bersifat heuristik. Konsistensi Logis: kurangnya konsistensi logis dalam beberapa istilah dan konsep. spiral_keheningan_joice cs