PESTISIDA Oleh : Mokhtar Effendi ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HAL-HAL YANG MENGUNTUNGKAN DARI HIDROPONIK
Advertisements

PESTISIDA NABATI Oleh: Jakes Sito. SP.
Teknik Budidaya Tanaman Agronomi
PERLINDUNGAN TANAMAN ( Menurut UU 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman ) Segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan.
PENGENDALIAN HAMA SECARA KIMIAWI
Formulasi Pestisida Pestisida yang diperdagangkan tidak berada dan digunakan dalam bentuk murninya (TECHNICAL GRADE) melainkan harus diproses terlebih.
Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
Pengotor Bahan Pangan Pestisida
PENANGANAN BAHAN BAKU.
4. Pelaksanaan Pengendalian Hama
PESTISIDA » BIOSIDA Pemberantasan  Pengendalian  Pengelolaan
POLUSI TANAH.
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
BIOREMEDIASI DAN REKLAMASI TANAH JAMILAH WIDODO HARYOKO FATIMAH AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TAMSISWA PADANG.
Kelompok 5B IKMA 2010 Risyad Indra Syahrial
Pengenalan Alat dan Mesin
DALAM TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
PENGENDALIAN HAMA Amalia Nadifta Ulfa (H )
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Oleh : Tim Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2007
TEKHNIK-TEKHIK PENGENDALIAN HAMA
Penyakit Tanaman Abnormalitas Fungsi Gejala Fisiologis Morfologis
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
KELOMPOK FAKTOR GANGGUAN
MANAJEMEN PENGENDALIAN OPT
Bahan yang digunakan : Air panas Sinar : Sinar Inframerah
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (DPT)
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
MATERI e_LEARNING-2 PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
PKM-P PEMANFAATAN DAUN TANAMAN KACANG BABI
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (DPT)
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
Integrated Pest Management (IPM)
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
II. PRINSIP DASAR PHT 1.Pemahaman Ekosistem Pertanian
PENGENDALIAN VEKTOR SECARA KIMIAWI.
LIPIDA Senyawa organik yang terdapat di alam yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar (n-heksana, eter, dsb)
I. PENDAHULUAN Stem et al
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
KELOMPOK 5A IKMA 2010 Debby Prima Cintya
Pengembangan Teknologi Formulasi Insektisida Nabati untuk
PRESENTASI PKM PENELITIAN
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
Pestisida Tabitha Maudy C. XII IPA 4.
PEMBUATAN BIO URIN SAPI
BIOPESTISIDA PT AGRO LESTARI INDONESIA
PENGENDALIAN GULMA.
PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN ADALAH
BUDIDAYA JAMUR KUPING Disampaikan pada Penyuluhan Petani Jamur Kuping
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
PESTISIDA DAN PENGGUNAANNYA
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
Kuliah Pengantar Blok 4.1 PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH PESTISIDA
BIOTEKNOLOGI DAN APLIKASINYA
1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan Benih dan Tanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) 6. Panen dan Pascapanen.
PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN. Tujuan umum :  Mampu melakukan pengendalian keamanan mak min Tujuan Khusus :  Mampu menjelaskan pengaruh lingk fisik mak.
PENCEMARAN LINGKUNGAN Oleh: Titan Sulistia, S.Pd..
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN PENCEMARAN TERHADAP TANAH PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN  Pencemaran lingkungan merupakan masuknya atau dimasukkannya mahkluk.
Transcript presentasi:

PESTISIDA Oleh : Mokhtar Effendi (115040200111055) Ferry Singgih P. (115040200111056) Ari Sukmana (115040200111057) Yohana Avelia S. (115040200111058) PESTISIDA

OPT (hama, patogen, gulma Pengertian Pestisida Asal kata Pest - cide OPT (hama, patogen, gulma Caedo = membunuh Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama.

Macam – Macam Pestisda Pestisida Nabati : Secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan yang relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Oleh karena terbuat dari bahan alami / nabati maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residu mudah hilang.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida nabati adalah kunyit, sereh, bawang putih, daun jatropa, jenis rempah-rempah dan lainnya. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya.

Prospek Pestisida Nabati dalam kerangka PHT Dengan semakin meningkatnya kesadaran lingkungan dan keinginan untuk hidup selaras dengan alam serta berkembangnya konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pestisida nabati kembali memperoleh perhatian dari paara pakar dan praktisi termasuk di Indonesia Perhatian banyak peneliti Indonesia terhadap pestisida nabati sangat meningkat pada dekade terakhir ini. Banyak jenis tanaman yang telah diteliti indikasi sifat insektisidal, fungisidal dan sifat-sifat pengendalian hama lainnya, seperti kunyit, jahe, kecubung, temu hitam, laos, gadung, biji bengkuang dan sirih

Keunggulan Pestisida Nabati Menurut Stoll (1995) dibandingkan dengan pestisida sintetik pestisida nabati mempunyai sifat yang lebih menguntungkan yaitu: a) mengurangi resiko hama mengembangkan sifat resistensi b) tidak mempunyai dampak yang merugikan bagi musuh alami hama c) mengurangi resiko terjadinya letusan hama kedua, d) mengurangi bahaya bagi kesehatan manusia dan ternak, e) tidak merusak lingkungan dan persediaan air tanah dan air permukaan, f) mengurangi ketergantungan petani terhadap agrokimia dan g) biaya dapat lebih murah.

Kelemahan Pestisida Nabati Menurut Martono (1997) kelemahan pestisida nabati yang perlu kita ketahui antara lain: Bahan nabati kurang stabil mudah terdegradasi oleh pengaruh fisik, kimia maupun biotik dari lingkungannya Kebanyakan senyawa organik nabati tidak polar sehingga sukar larut di air karena itu diperlukan bahan pengemulsi Bahan nabati alami juga terkandung dalam kadar rendah, sehingga untuk mencapai efektivitas yang memadai diperlukan jumlah bahan tumbuhan yang banyak menjadi kendala pengembangannya lebih lanjut Kesulitan menentukan dosis, kandungan kadar bahan aktif di bahan nabati yang diperlukan untuk pelaksanaan pengendalian di lapangan, sehingga hasilnya sulir diperhitungkan sebelumnya

Golongan senyawa kimia Pestisida Sintetik Pestisida sintetik dapat diklasifikasiakan sebagai berikut: Golongan senyawa kimia Pestisida dikelompokkan menurut golongan atau kelas kimianya, yakni sekelompok pestisida yang mempunyai persamaan dalam rumus struktur molekulnya.

Bentuk formulasi kepanjangan ARTI WP Wettable powder PENGGUNAAN WP Wettable powder Tepung yg dpt disuspensikan dalam air semprot EC Emulsifiable concentrates Pekatan yg dpt dicampur air menjadi emulsi G granules butiran tabur SP Soluble powders Tepung yg dpt dilarutkan dalam air S solution Larutan sejati F/L Flowable/liquid Larutan yg jika dicampur dalam air menjadi suspensi A aerosol Larutan kadar bahan aktif rendah kabut B baits Untuk dimakan opt diumpan

Mode of action Menurut cara kerja atau gerakannya pada tanaman setelah diaplikasikan secara kasar dibedakan menjadi tigas macam, yaitu; Pestisida sistemik Pestisida nonsistemik Pestisida sistemik local

Multisite inhibitor Monosite inhibitor Mode of entry Pada Fungisida Pada insektisida Menurut cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga sasaran dibedakan menjadi 3 kelompok insektisida yaitu; Racun lambung Racun kontak Racun pernapasan Pada Fungisida Multisite inhibitor Monosite inhibitor

Toxisitas Toksisitas atau daya racun pestisida adalah bawaan sifat pestisida yang menggambarkan potensi pestisida tersebut dalam menimbulkan kematian langsung pada hewan tingkat tinggi (termasuk manusia). Persistensi Pestisida disebut persistensi (persistent) bila sesudah diaplikasi dapat bertahan pada bidang sasaran atau pada lingkungan dalam jangka waktu yang lama.

Jenis-jenis Pestisida Insektisida Fungisida Bakterisida Rodentisida Nematisida Herbisida

Teknik Aplikasi Pestisida Sasaran aplikasi pestisida pertanian Aplikasi biologis Kepekaan sasaran Bidang sasaran aplikasi Beberapa bidang sasaran atau sasaran fisik yang umum dalam aplikasi pestisida pertanian antara lain sebagai berikut: Tanaman atau bagian tanaman (terutama daun) Tanah Gulma Air Ruangan

Waktu aplikasi Saat aplikasi dan perkembangan OPT Saat aplikasi insektisida Jika dikatakan dengan tahap perkembangan hama, maka dikenal dengan beberapa saat aplikasi insektisida, yakni ; aplikasi preventif aplikasi dengan sistem kalender aplikasi berdasarkan ambang ekonomi

Saat aplikasi fungisida Aplikasi fungisida dapat dikelompokkan seperti aplikasi insektisida. Akan tetapi, karena sifat serangan dan cara hidup fungi berbeda dengan hama dan cara kerja fungisida juga berbeda dengan insektisida, maka saat aplikasi fungisida mengalami sedikit perubahan yaitu ; aplikasi protektif, preventif, atau propilaktik aplikasi kuratif dan eradikatif aplikasi berdasarkan ambang pengendalian

Saat aplikasi herbisida Herbisida pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu ; Herbisida pra-tumbuh Herbisida pasca-tumbuh Herbisida pasca-tumbuh awal

Takaran aplikasi Dosis aplikasi Konsentrasi aplikasi Hal yang mempengaruhi takaran aplikasi Ada beberapa keadaan yang kadang-kadang memaksa kita untuk menyesuaikan takaran aplikasi antara lain : OPT yang sudah berkurang kepekaannya sering memerlukan takaran yang lebih tinggi Intensitas serangan OPT yang sangat berat kadang-kadang juga memerlukan takaran yang lebih tinggi. Untuk herbisida tanah, takaran dapat berbeda pada jenis tanah yang berbeda.

Alat Semprot Pestisida Semua alat yang digunakan untuk mengaplkasikan pestisida dengan cara penyemprotan disebut alat semprot atau sprayer. Apapun bentuk dan mekanisme kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah atau memecah lautan semprot, yang dilakukan oleh nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiran-butiran yang halus(droplet).

Macam-macam Sprayer Sprayer Manual Sprayer Tenaga Mesin

Sprayer gendong yang harus dipompa terus-menerus Alat Semprot Manual Trigger pump Sprayer gendong Otomatis Bucket pump Sprayer gendong yang harus dipompa terus-menerus

Alat Semprot Tenaga Mesin Sprayer punggung bermesin Mesin pengkabut Power Sprayer Sprayer dan atomizer yang dipasang pada pesawat udara

Penyemprotan merupakan cara aplikasi yang paling banyak digunakan para pengguna pestisida pertanian di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Dalam penyemprotan, larutan semprot (pestisida tanpa air), dengan alat semprot akan dipecah menjadi buiran butiran-halus (droplet), dan didistribusikan keseluruh bidang sasaran penyemprotan, sehingga seluruh bidang sasaran tertutup droplet. Teknik Penyemprotan

Menyemprot secara benar Syarat, kriteria, atau paramaeter berikut ; Permukaan bidang sasaran tertutup oleh butiran semprot atau droplet dalam jumlah yang memenuhi syarat. Menggunakan ukuran droplet yang tepat Menggunakan volume aplikasi yang cocok untuk berbagai jenis tanaman dan stadia pertumbuhan tanaman yang berbeda. Pestisida yang disemprotkan menempel sebanyak mungkin pada bidang sasaran. Droplet semprotan didistribusikan diseluruh permukaan bidang sasaran secara merata.