Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN"— Transcript presentasi:

1 TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
KB 2. MANAJEMEN PRODUKSI TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN

2 Pendahuluan Dalam agribisnis pertanian, aspek produksi perlu mendapatkan perhatian yang lebih dibanding aspek lain. Karena komoditi yang dikelola adalah tanaman, makhluk hidup, yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Mesin produksi dalam agribisnis pertanian ini adalah tanaman itu sendiri yang sifatnya sangat berbeda dengan mesin yang bekerja dengan bahan bakar. Penanganan aspek produksi ini harus hati-hati agar perusahaan dapat berproduksi sesuai dengan rencana. Aspek produksi agribisnis pertanian akan dibedakan menjadi perencanaan produksi dan pengendalian produksi.

3 Perencanaan Produk atau Komoditas
Termasuk dalam perencanaan produk atau komoditas adalah penentuan jenis tanaman dan jumlah tanaman. Pada dasarnya penentuan jenis tanaman harus memperhatikan faktor agroklimat Tanaman yang akan diusahakan haruslah tanaman yang sesuai dengan iklim dan keadaan tanah setempat Jika tanaman yang kita pilih sebagai komoditas agribisnis merupakan tanaman yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit, maka penyesuaian waktu tanam sangat penting untuk menunjang keberhasilan agribisnis tersebut.

4 Perencanaan Produk atau Komoditas
Dalam menentukan agribisnis yang akan diusahakan perlu juga diperhatikan masalah pengadaan bibitnya. Untuk memenuhi kebutuhan bibit, pemerintah dan pihak swasta telah melakukan perbanyakan berbagai jenis bibit unggul. Selain merencanakan jenis tanaman, merencanakan jumlah tanaman yang akan ditanam perlu juga diperhatikan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak terjadi kelebihan produk. Sebaiknya merencanakan jumlah tanaman ini beracuan pada pasar. Jumlah permintaan pasar itulah yang harus dipenuhi.

5 Perencanaan Lokasi Usaha
Secara umum perencanaan lokasi usaha untuk agribisnis pertanian sebaiknya memperhatikan aspek-aspek teknis ekonomis, iklim, agronomis, lingkungan dan sosial budaya masyarakat dan tata kota. Untuk produk atau komoditas yang berorientas pasar lokal atau nasional, maka standar kualitas produk disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada. Standar produk untuk permintaan supermarket tentu saja berbeda dengan standar produk untuk permintaan pasar tradisional. Menentukan standar produk yang tepat akan menghemat biaya operasional agribisnis.

6 Perencanaan Lokasi Usaha
Secara umum perencanaan lokasi usaha untuk agribisnis pertanian sebaiknya memperhatikan aspek-aspek teknis ekonomis, iklim, agronomis, lingkungan dan sosial budaya masyarakat dan tata kota. Untuk produk atau komoditas yang berorientas pasar lokal atau nasional, maka standar kualitas produk disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada. Standar produk untuk permintaan supermarket tentu saja berbeda dengan standar produk untuk permintaan pasar tradisional. Menentukan standar produk yang tepat akan menghemat biaya operasional agribisnis.

7 Pelaksanaan Produksi Tanaman Perkebunan
1. Aspek Sarana Produksi Pertanian juga harus didukung oleh sarana yang baik. Sarana dan prasarana adalah semua yang dapat menunjang / mendukung kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat dan mesin pertanian adalah alat atau mesin yang digunakan didalam kegiatan budidaya pertanian sehingga dapat membantu serta mempermudah proses budidaya dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

8 2. Aspek Bibit Dalam pertanian, benih dapat berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perbanyakan aseksual. Benih diperdagangkan tidak untuk dikonsumsi. Budidaya tanaman membutuhkan berbagai teknik untuk mengoptimalkan produksi. Proses produksi tanaman dimulai dengan benih ditanam, kemudian tanaman dipelihara dan hasil tanaman (akar, umbi, batang, pucuk, daun, bunga, dan buah) dipanen. Pembibitan tanaman adalah suatu proses penyediaan bahan tanaman yang berasal dari benih tanaman (biji tanaman berkualitas baik dan siap untuk ditanam) atau bahan tanaman yang berasal dari organ vegetatif tanaman untuk menghasilkan bibit (bahan tanaman yang siap untuk ditanan di lapangan).

9 3. Pupuk Tanaman harus diberi pupuk karena ketersediaan hara dalam tanah rendah, hara dapat hilang karena erosi, leaching dan saat panen, dan untuk meningkatkan produksi. Biasanya dalam pemberian pupuk memiliki cara tersendiri yaitu dengan cara: disebar/ditaburkan secara merata diatas permukaan, ditempatkan dalam lobang secara larikan atau tugal, dan atau disemprotkan melalui daun atau lewat tanah

10 4. Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT )
Zat pengatur tumbuh adalah senyawa kimia yang bisa digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman ZPT merupakan kelompok hormon, baik hormon tumbuhan yang alamiah maupun sintesis dan bahan kimia yang bukan hara tanaman yang tidak dijumpai pada tanaman Zat pengatur tumbuh yang biasa digunakan adalah asam jibrellat, asam indol asetat dan asam indolbutirat

11 5. Pestisida Pestisida adalah zat kimia yang beracun untuk pengendalian musuh-musuh tanaman. Berdasarkan kegunaannya pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida, fungisida, bakterisida, dan nematisida. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi pestisida yaitu berupa cairan semprot (sprayer), tepung hembus (dust), butiran (granular), pasta, uap, kabut dan gas. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi yaitu EC (emulsifiable concentrate), WP (wettable powder), SP (soluble powder), WSC (water soluble concentrate), dan ULV (ultra low volume).Salah satu metode pemberian pestisida pada tanaman adalah menggunakan drone agar pemberian pestisida pada lahan yang luas dapat dilakukan pada waktu singkat

12 6. Inokulan Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembangbiakan ke tanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa yang memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan tanaman legum dalam bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis saling menguntungkan dimana bakteri menjadi unsur C dari tanaman sebagai sumber energi bakteri, dan tanaman mendapatkan N dari bakteri, karena bakteri mampu memfiksasi N2 dari udara.

13 Aspek Prasarana Produksi
Infrastruktur (Prasarana) pertanian merupakan suatu bangunan fisik (struktur) pendukung pengembangan pertanian. Sarana pendukung tersebut berupa bangunan penyedia air irigasi (dam, sumur pompa), saluran irigasi dan drainase serta jalan dan jembatan untuk pengangkutan hasil dan saprodi pertanian. Irigasi adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mendapatkan air yang berguna bagi tanaman dan untuk mengganti air yang hilang pada lahan pertanian.

14 Faktor-Faktor yang berpengaruh pada Proses Pelaksanaan Produksi Agribisnis Pertanian
Jenis-jenis tanaman Sifat-sifat tanaman Tingkat perputaran modal Daya Tahan Hasil Produksi Pasca Panen Agroklimat Teknologi Budidaya Dalam Agribisnis Pertanian Penanganan Pascapanen Hasil Produksi Agribisnis

15 1. Jenis-jenis tanaman Jenis tanaman yang akan ditentukan dalam agribisnis pertanian harus mempertimbangkan potensi atau peluang pasar terhadap hasil produksi agribisnis. Contohnya jika anda memiliki peluang pasar yang lebih bagus dengan harga yang tinggi untuk tomat jenis sayur berarti pilihan utama untuk agribisnis yang akan diusahakan adalah tomat jenis sayur. Pilihan yang tepat dengan menyesuaikan potensi atau peluang pasar yang ada akan menunjang keberhasilan agribisnis tersebut

16 2. Sifat-sifat tanaman Ketergantungan terhadap musim
Apakah tanaman yang akan dibudidayakan dapat ditanam dan dipanen kapan saja atau hanya bisa dilakukan pada musim-musim tertentu Estimasi ketergantungan tanaman terhadap musim akan membantu membuat perencanaan waktu tanam, pembiayaan atau permodalan, dan pemanenan.

17 Tingkat perputaran modal
Dengan mengetahui tingkat perputaran modal, pelaku agribisnis dalam memperkirakan kemampuan pengembalian modal

18 Daya Tahan Hasil Produksi Pasca Panen
Perlu diketahui apakah produk agribisnis tersebut mudah rusak oleh kesalahan perlakuan fisik selama pemanenan atau pengangkutan. Jika produk tersebut mudah rusak, tentu saja penanganan panen dan pasca panen harus hati- hati dan usahakan untuk mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah dibuat. Jika produk tersebut tidak mudah rusak, seperti gabah, penanganan tentu saja bisa dilakukan secara tradisional, sejauh tidak mengakibatkan kerugian yang fatal.

19 Agroklimat Agroklimat mempunyai arti iklim yang berhubungan dengan kegiatan pertanian. Dalam agribisnis pertanian, faktor agroklimat sangat menentukan keberhasilan usaha. Memaksa tanaman untuk tumbuh di daerah dengan agroklimat yang tidak sesuai akan fatal terhadap keberhasilan agribisnis. Faktor-faktor agroklimat yang perlu diketahui dalam agribisnis pertanian meliputi keadaan tanah/lahan, ketinggian tempat, suhu, dan curah hujan

20 Teknologi Budidaya Dalam Agribisnis Pertanian
Teknologi budidaya untuk setiap jenis tanaman berbeda-beda. Penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar menjadi penentu keberhasilan agribisnis pertanian. Walaupun semua komponen sudah dipersiapkan, tetapi jika teknologi budidaya yang diterapkan tidak benar, maka besar kemungkinan agribisnis pertanian yang kita usahakan akan menemui kegagalan. Oleh karena itu, dalam agribisnis pertanian mau tidak mau harus menguasai masing-masing teknologi budidaya dari jenis tanaman yang dibudidayakan.

21 Penanganan Pascapanen Hasil Produksi Agribisnis
Penanganan pasca panen merupakan penanganan terhadap hasil produksi agribisnis setelah panen selesai, atau setelah pemetikan hasil produksi. Pasca panen untuk setiap jenis tanaman berbeda-beda. Jenis produksi yang sama akan mengalami penanganan pasca panen yang berbeda jika tujuan pemasarannya berbeda. Penanganan pasca panen yang tidak benar akan mengurangi nilai jual dari hasil produksi agribisnis pertanian. Secara umum, penanganan pasca panen meliputi, pembersihan, pemilihan atau sortasi, pengelasan (grading), penyimpanan, pengepakan dan pengangkutan. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas hasil produksi agribisnis pertanian agar masuk dalam standar kualitas yang telah disepakati dengan pihak pembeli

22 Sensus Tanaman Perkebunan
Tujuan sensus adalah untuk mengumpulkan data setiap blok yang meliputi jumlah titik tanam yang tanamannya mati, hilang, abnormal atau tidak berproduksi dan menentukan kerapatan tanaman dan kondisi areal yang tidak dapat ditanami. Sensus dilaksanakan 1 dan 2 tahun setelah tanam. Pada saat sensus dicatat setiap titik yang kosong, tanaman yang mengalami transplanting shock yang parah, tanaman kerdil dan abnormal. Sensus dilaksanakan blok per blok. Sensus dapat dilaksanakan bersamaan dengan pembuatan peta tanaman. Dimulai dari sudut blok; petugas pemetaan berjalan di tengah gawangan. Hasil sensus periodik dilakukan untuk memperoleh data khusus seperti jumlah tanaman abnormal, tanaman yang terserang hama dan penyakit serta tanaman yang mati atau kosong.

23 Kelayakan usaha 1. Perencanaan Usaha Pendekatan dan Fungsi Perencanaan
Macam Perencanaan Berdasarkan Waktu Anggaran Proses Tahapan Perencanaan Usaha Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

24 Pertimbangan dalam Menaksir Aliran Kas
Menaksir aliran kas dari investasi tersebut Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang Mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi seperti Payback period, NPV, dan IRR Mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak.

25 Kriteria Penilaian Investasi
Konsep Nilai Waktu Uang Bunga Biasa Bunga Majemuk Nilai Sekarang Metode Penilaian Investasi

26 metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu investasi, yaitu NPV, IRR dan PI
Metode ”Net Present Value” Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal aliran kas) di masa yang akan datang bernilai positif Metode ”Internal Rate of Return ” Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa yang akan datang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga yang relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan ”MARR”) Metode ”Profitability Index ” Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau PI lebih besar dari 1, maka proyek diterima atau layak

27 Terima Kasih


Download ppt "TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google