BUKTI AUDIT
Kasus : Kadangkala bukti terpenting tidak Kasus : Kadangkala bukti terpenting tidak terdapat dalam catatan akuntansi Bukti Audit informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Bukti audit segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya.
PERSUASIVITAS BUKTI AUDIT Dua penentu persuasivitas : Kompetensi dan Kecukupan Tingkat dimana bukti tersebut dapat dipercaya atau diyakini kebenarannya (keterpercayaan bukti/reliability of evidence) Kompetensi bukti audit berhubungan dengan kualitas atau keandalan data akuntansi dan informasi penguat. Tidak dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar ukuran sampel atau mengambil item lainnya dari suatu populasi KOMPETENSI BUKTI AUDIT
Kompetensi Data Akuntansi. Keandalan catatan akuntansi dipengaruhi secara langsung oleh efektivitas pengendalian intern. Kompetensi Informasi Penguat dipengaruhi oleh berbagai faktor: Relevansi, Sumber, Ketepatan waktu, Objektivitas, Cara perolehan bukti
Persuasivitas Bukti Audit Relevansi Bukti Audit harus selaras atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji sebelum bukti tersebut dapat dipercaya Hanya dipertimbangkan dalam tujuan audit spesifik Independensi penyedia bukti Bukti audit yang diperoleh dari sumber diluar entitas lebih dipercaya daripada yang diperoleh dari dalam entitas Efektivitas pengendalian intern klien Jika pengendalian intern klien berjalan efektif, maka bukti audit yang diperoleh akan lebih dapat dipercaya daripada pengendalian intern yang lemah
Persuasivitas Bukti Audit Pemahaman langsung auditor Bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor melalui pengujian fisik, observasi, penghitungan dan inspeksi lebih kompeten daripada yang diperoleh secara tidak langsung Berbagai kualifikasi individu yang menyediakan informasi Bukti audit tidak akan dapat dipercaya, kecuali jika individu yang menyediakan informasi tersebut memiliki kualifikasi untuk melakukan hal itu Tingkat obyektivitas Bukti yang obyektif lebih dipercaya daripada bukti yang membutuhkan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah bukti tersebut memang benar Ketepatan waktu Ketepatan waktu atas bukti audit dapat merujuk pada kapan bukti itu dikumpulkan atau kapan periode waktu yang tercover oleh proses audit itu
KECUKUPAN BUKTI AUDIT Ditentukan oleh kuantitas bukti yang diperoleh Diukur dengan ukuran sampel yang dipilih oleh auditor Faktor yang mempengaruhi kecukupan ukuran sampel : Ekspektasi auditor atas kemungkinan salah saji Efektivitas dari pengendalian intern klien
Kecukupan bahan pembuktian Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran dan Sifat Populasi Obyektivitas Pengendalian Internal
Efek gabungan Terdapat hubungan langsung antara keempat bukti audit dan dua kualitas yang menentukan persuasivitas bukti audit Persuasivitas dan Biaya Biaya dipertimbangkan untuk membuat berbagai keputusan tentang bukti audit
TIPE BUKTI AUDIT Tipe bukti audit dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu: Tipe Data Akuntansi a. Pengendalian Intern b. Catatan Akuntansi Buku jurnal Buku besar dan Buku pembantu Pedoman akuntansi terkait Catatan informal dan memo
2. Tipe Informasi Penguat: Bukti fisik Bukti dokumenter Perhitungan Bukti lisan Perbandingan dan ratio Bukti dari spesialis Konfirmasi Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, dan pemeriksaan pisik Informasi lain yang dikembangkan oleh auditor
7 bukti yang digunakan oleh auditor : Pengujian fisik Konfirmasi Dokumentasi Prosedur analitis Pengamatan Pemeriksaan klien Pencapaian ulang
JENIS BUKTI AUDIT Untuk memutuskan prosedur audit yang akan digunakan dapat memilih dari ketujuh jenis bukti, sbb.: Pengujian fisik (physical examination) Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor atas aktiva yang berwujud Pengujian fisik, yang secara langsung berarti verifikasi atas aktiva yang benar-benar ada (tujuan keberadaan) Dianggap sebagai salah satu jenis bukti audit yang paling terpercaya dan berguna
Bukan merupakan bukti yang cukup untuk memverifikasi bahwa aktiva yang ada memang dimiliki oleh klien (tujuan hak dan kewajiban) Auditor tidak memiliki kualifikasi untuk menimbang berbagai faktor kualitatif, seperti keusangan atau keaslian aktiva (tujuan nilai terealisasi) Penilaian yang tepat bagi berbagai tujuan dalam penyajian laporan keuangan umumnya tidak dapat ditentukan oleh pengujian fisik (tujuan akurasi)
2. Konfirmasi (confirmation) Penerimaan tanggapan tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan informasi sebagaimana yang diminta auditor Permintaan ditujukan bagi klien Klien meminta pihak ketiga yang independen memberikan tanggapannya secara langsung kepada auditor
SAS 67 (AU 330) : Konfirmasi Positif Meminta penerima untuk merespon dalam semua keadaan : 1. Meminta penerimanya untuk memberikan informasi (formulir kosong/blank form) 2. Informasi dan permintaan responden untuk menunjukkan apakah ia setuju dengan informasi itu (sering digunakan, namun kurang diandalkan) Konfirmasi Negatif penerima diminta untuk merespon hanya saat informasi tidak benar (kurang kompeten dibanding konfirmasi positif)
3. Dokumentasi (documentation) Pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan Dokumen internal disiapkan dan digunakan dalam organisasi klien, tidak pernah disampaikan kepada pihak diluar organisasi (dalam pengendalian intern bukan merupakan bukti yang layak)
Dokumen eksternal dokumen yang pernah ada dalam genggaman seseorang diluar organisasi yang mewakili klien dalam melakukan transaksi, tetapi dokumen tersebut saat ini berada di tangan klien Dokumen ini berasal dari luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien (memiliki tingkat keterpercayaan/kompetensi yang lebih tinggi dibanding dokumen internal) Digunakan sebagai alat pendukung pencatatan transaksi/nilai transaksi Vouching (penelusuran) Dalam bentuk formulir elektronik Electronic Data Interchange (EDI)
4. Prosedur analitis (analytical procedures) Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldi akun atau data lainnya nampak wajar Dibutuhkan selama fase perencanaan dan penyelesaian atas semua audit Tujuan : Memahami industri dan bisnis klien Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas Menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan penyajian dalam laporan keuangan Mengurangi ujian audit terinci
5. Wawancara kepada klien (inquiries of the client) Upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor
6. Hitung uji (reperformance) Melibatkan pengujian kembali berbagai perhitungan dan transfer informasi yang dibuat oleh klien pada suatu periode yang berada dalam periode audit pada sejumlah sampel yang diambil auditor
7. Observasi (observation) Penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas tertentu Bukti audit ini jarang dipenuhi, karena terdapat suatu resiko bahwa para karyawan klien yang terlibat dalam aktivitas itu telah menyadari kehadiran sang auditor
BIAYA ATAS JENIS BUKTI Bukti audit yang paling rendah biayanya : Observasi dilakukan bersamaan dengan prosedur audit lain Wawancara dilakukan setiap proses audit Hitung Uji hanya menghitung dan menelusuri, setiap saat dilakukan Bukti audit yang biayanya moderat : Dokumentasi jika karyawannya telah menyusun dengan apik Prosedur Analitis justru membutuhkan waktu yang banyak
Bukti audit yang paling mahal biayanya : Pengujian Fisik mewajibkan kehadiran auditor saat klien melakukan perhitungan aktiva yang seringkali dilakukan pada tanggal neraca Konfirmasi auditor melaksanakan sejumlah prosedur secara berhati-hati dalam rangka mempersiapkan konfirmasi, pengiriman dan penerimaan kembali serta tindak lanjut konfirmasi yang tidak direspon
TIPE INFORMASI PENDUKUNG Bukti Analitik (eksistensi, kelengkapan & valuasi) Bukti Dokumen (salah 1 dari ke 5 asersi) Konfirmasi (salah 1 dr 5 asersi) Pernyataan Tertulis (salah 1 dari 5 asersi) Bukti Mathematik (valuasi & alokasi) Bukti Lisan ( salah 1 dari 5 asersi) Bukti Fisik (eksistensi & valuasi) Bukti Elektronik
RINGKASAN 4) Keputusan Bukti 4 keputusan yang dibuat auditor dalam mengumpulkan bukti audit : Prosedur Audit Ukuran contoh Materi untuk dipilih Penetapan waktu dari pencapaian
BERBAGAI KEPUTUSAN BUKTI AUDIT Keputusan bukti audit: keputusan untuk menentukan jenis dan jumlah bukti audit JENIS PENGUJIANprosedur audit apakah yang akan digunakan Prosedur audit : rincian instruksi untuk pengumpulan jenis bukti audit yang diperoleh pada saat berlangsungnya proses audit
b. Item manakah yang akan dipilih dari populasi LUAS PENGUJIAN a. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu Ukuran sampel bagi setiap prosedur berbeda antara satu penugasan dengan penugasan audit lainnya b. Item manakah yang akan dipilih dari populasi Berdasarkan ukuran sampel, ditentukan item dari populasi yang akan diuji
2. LUAS PENGUJIAN AUDIT RISIKO DETEKSI JUMLAH BUKTI Rendah Banyak Moderat Cukup Tinggi Sedikit
3. WAKTU PELAKSANAAN PENGUJIAN: Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan Umumnya proses audit dilaksanakan setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah berakhirnya suatu periode waktu Dipengaruhi oleh kapan audit tersebut harus diselesaikan agar sesuai dengan kebutuhan klien: Sebelum tanggal neraca, Saat tanggal neraca, Sesudah tanggal neraca
Keahlian dan pengalaman 4. PENUGASAN STAFF YANG MELAKSANAKAN UJIAN (STAFFING AUDIT) Tingkat pengetahuan Keahlian dan pengalaman Kemampuan
TOP-DOWN vs BOTTOM-UP AUDITS Top-down audit evidence Pemahaman bisnis & Industri Tujuan dan Sasaran Manajemen Bagaimana mgt menggunakan sumber-sumbernya utk mencapai tujuannya Keunggulan bersaing organisasi Proses bisnis inti Hasil usaha dan arus kas Bottom-up audit evidence
Auditor mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut Bottom-up audit evidence: fokus menguji Transaksi Saldo akun Sistem yang mencatat transaksi dan hasilnya dlm saldo akun Auditor mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut
Kepemilikan arsip audit Dokumentasi Audit Catatan yang disimpan oleh auditor dari prosedur yang diterapkan, ujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan yang berhubungan Semua informasi yang dianggap perlu oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai, untuk memberikan pendukung bagi laporan audit Tujuan dokumentasi audit Membantu auditor menyediakan jaminan wajar bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengn standar audit yang umum diterima Kepemilikan arsip audit Disiapkan selama waktu pekerjaan, termasuk jadwal yang disiapkan oleh klien untuk auditor, dimiliki oleh auditor Kerahasiaan arsip audit Aturan 301 Kode Perilaku Profesional Isi dan organisasi (lihat Gambar 7-2) KAP membuat pendekatannya sendiri untuk menyiapkan dan mengatur arsip audit
Dokumentasi Audit Arsip permanen Data yang sifatnya historis atau berlanjut, sbb.: Ekstrak atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus menerus penting sebagai artikel inkorporasi, anggaran rumah tangga, perjanjianobligasi dan kontrak Analisis dari tahun sebelumnya dari akun yang senantiasa penting bagi auditor Informasi yang berhubungan dengan pemahaman akan pengendalian internal dan penilaian resiko pengendalian Hasil dan prosedur analitis atas audit tahun sebelumnya Prosedur analitis, pemahaman tentang pengendalian internal dan penilaian resiko pengendalian oleh banyak KAP disiapkan sebagai arsip periode sekarang
Hubungan Dokumentasi Audit dengan Laporan Keuangan (lihat Gambar 7-3) Arsip sekarang Semua dokumentasi audit yang bisa diterapkan ke tahun audit Program audit Informasi umum Neraca Saldo Berjalan Menyesuaikan dan Reklasifikasi Ayat Jurnal Jadwal pendukung Analisis Neraca saldo atau daftar Rekonsiliasi jumlah Ujian kewajaran Ringkasan prosedur Penyelidikan dokumen pendukung Informasional Dokumen luar Hubungan Dokumentasi Audit dengan Laporan Keuangan (lihat Gambar 7-3)
Persiapan dokumentasi audit (lihat Gambar 7-4) Persiapan jadwal yang tepat untuk mendokumentasikan bukti audit yang dikumpulkan, hasil yang ditemukan dan kesimpulan yang dicapai Setiap arsip audit harus diidentifikasi dengan benar Dokumentasi audit harus diberi indeks dan direferensi-silang untuk membantu dalam mengatur dan mengarsip Dokumentasi audit lengkap harus dengan jelas menunjukkan pekerjaan audit yang dilakukan Dokumentasi audit harus meliputi informasi yang cukup untuk memenuhi tujuan ia dirancang Kesimpulan yang dicapai tentang bagian dari audit yang dipertimbangkan harus dunyatakan dengan tegas Efek E-Commerce pada Bukti Audit dan Dokumentasi Audit ACE (Automated Client Engagement/Perjanjian Klien Otomatis) ACL Software IDEA (Interactive Data Extraction and Analysis)
Evaluasi Perolehan Bukti Memenuhi standar pekerjaan lapangan Dilakukan sepanjang audit utk setiap asersi Digunakan sbg dasar pemberian opini
Komunikasi Temuan Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Komunikasi lain yang diharuskan Pengendalian internal Kebijakan akuntansi Pertimbangan dan estimasi akuntansi Penyesuaian audit yang signifikan Ketidaksesuaian dengan manajemen Konsultasi dengan akuntan lain Kesulitan auidt yang ditemui Komunikasi temuan lain
KERTAS KERJA Pendukung utama laporan auditor Alat koordinasi dan supervisi Bukti bahwa audit telah sesuai dengan Standar Auditing Pedoman audit tahun berikutnya
Tipe Kertas Kerja Working Trial Balance Skedul dan analisis Memo audit dan dokumentasi informasi penguat Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi
Penyusunan Working Papers Judul Nomor Indeks Acuan-silang Tick Marks (tanda audit) Tandatangan dan tanggal
Oleh supervisor penyusun Review Kertas Kerja Oleh supervisor penyusun Manajer Audit Partner
Arsip (Dosir) Kertas Kerja Dosir Permanen Kopi anggaran dasar Daftar akun Bagan organisasi Tata letak, proses produksi, dan produk utama Kopi kontrak Skedul amortiasi, depresiasi Ikhtisar prinsip-prinsip akuntansi yg dipakai klien dll Dosir Sekarang
Kepemilikan Kertas Kerja Milik auditor Auditor tidak boleh mengungkapkan ke pihak lain tanpa izin klien, kecuali utk keperluan pengadilan Disimpan sampai dg ketentuan undang-undang (minimal 10 tahun)