Dunia ini berubah karena tulisan. George Walker Bush menginvasi Afganistan dan Irak serta mengancam Iran dan Suriah karena buku “Clash Civilization”, karya Samuel Huntington Karya tulis memiliki efek lebih lama ketimbang pidato Dunia Berubah Karena Tulisan
Siapa pun Bisa Berinformasi Julian Assange hanyalah seorang pribadi. Namun dengan mendirikan situs Wikileaks, ia menghebohkan dunia. Tahun 2010, situs nonprofit itu membocorkan dokumen rahasia milik Amerika Serikat menyangkut hubungannya dengan berbagai negara, termasuk Indonesia. Jurnalis dan aktivis internet asal Australia ini membesarkan situs whistle-blower tersebut sejak Desember 2006.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap orang memiliki peluang yang sama dalam berinformasi. Berinformasi tidak lagi milik perusahaan media, melainkan milik semua orang dan lembaga apa pun. Semua orang dan semua lembaga tak bisa lagi dihalang-halangi untuk memberikan informasi apa pun kepada orang lain. Di dalam era yang sedemikian bebas, dunia pendidikan bisa memiliki media sendiri yang dapat menyuarakan dunia pendidikan.
Secara lebih konkret, UPI membangun Newsroom UPI. Newsroom terdiri atas media online, media cetak, TV, dan radio. Media online yang terbit adalah TV UPI dalam persiapan Media Cetak, Gema Bumi Siliwangi, Chronical, dsb. ESKa (Radio UPI) Newsroom UPI
Fenomena Perusahaan Media Televisi memperoleh iklan terbesar dan cenderung akan terus naik. Surat kabar cetak yang semula berada pada posisi yang tinggi perolehan iklannya terus menurun, dan tidak ada pertanda akan naik. Internet yang semula perolehan iklannya kecil dan rendah cenderung naik, dan terus meningkat. Radio dan iklan outdoor cenderung stagnan, namun lebih tinggi radio.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap orang memiliki peluang yang sama dalam berinformasi. Berinformasi tidak lagi milik perusahaan media, melainkan milik semua orang dan lembaga apa pun. Semua orang dan semua lembaga tak bisa lagi dihalang-halangi untuk memberikan informasi apa pun kepada orang lain. Di dalam era yang sedemikian bebas, UPI bisa memiliki media sendiri yang dapat menyuarakan kepentingan civitas akademika UPI.
Newsroom UPI Newsroom multimedia yang dikelola UPI merupakan sistem multimedia yang terintegrasi secara penuh, di mana tim pekerja yang mengelola konten (media cetak, media siaran, dan media online) secara bersama-sama mengumpulkan informasi, menggali data, dan merencanakan paket informasi, yang ditujukan bagi distribusi di seluruh lintas media.
Fenomena Perusahaan Media Televisi memperoleh iklan terbesar dan cenderung akan terus naik. Surat kabar cetak yang semula berada pada posisi yang tinggi perolehan iklannya terus menurun, dan tidak ada pertanda akan naik. Internet yang semula perolehan iklannya kecil dan rendah cenderung naik, dan terus meningkat. Radio dan iklan outdoor cenderung stagnan, namun lebih tinggi radio.
Newsroom UPI dikelola secara bersama antara Humas, Universitas, Fakultas, Prodi/Jurusan, Unit Kerja di UPI, baik mahasiswa, dosen, maupun karyawan. Newsroom UPI terdiri atas media online, media cetak, televisi, dan radio. Pengelolaan empat media sekaligus ini karena setiap media memiliki kelebihan, sekaligus kelemahan.
Secara teknis, para pengumpul informasi terdiri atas SDM Humas, Universitas, Fakultas, Prodi/Jurusan, Unit Kerja di UPI, baik mahasiswa, dosen, maupun karyawan. Mereka inilah yang merupakan Production House (PH) yang memproduksi konten media. Mereka kemudian menjual ke Newsroom UPI. Newsroom UPI berkewajiban membayar setiap produk yang bisa disiarkan oleh TV UPI, atau di-upload ke atau disiarkan Radio eSKa, dan dipublikasikan di Koran UPI. Sementara Newsroom UPI berhak mencari iklan melalui media yang dikelolanya.
Jurnalisme Pendidikan Dengan mengelola Newsroom, memungkinkan bagi UPI untuk mengembangkan Jurnalisme Pendidikan. Karena jurnalisme saat ini pada umumnya berkaitan dengan industri, maka jurnalisme memiliki paradigma tersendiri yang dapat mendorong agar produk yang dihasilkannya dapat dijual. Media pada umumnya berparadigma bahwa bad news is good news, berita buruk adalah berita yang baik.
Jurnalisme pada umumnya berparadigma bahwa bad news is good news, sedangkan jurnalisme pendidikan harus berparadigma mendidik yang mampu “menginspirasi kebaikan dan konstruktif”. Objek jurnalisme pendidikan adalah persoalan pendidikan dan persoalan apa pun asalkan mendidik.
Keracunan Informasi Dalam kondisi Indonesia seperti sekarang ini, jurnalisme pendidikan sangat diperlukan. Karena paradigma bahwa bad news is good news telah menyebabkan iklim informasi di tanah air disesaki informasi yang buruk. Maka, seolah-olah, Indonesia adalah negara horor. Teroris seakan-akan bergentayangan di mana-mana, musibah selalu mengancam di mana- mana. Uang masyarakat yang ditaruh di bank tak bisa kembali karena dikorupsi, kalau disimpan di rumah akan dicuri. Semua pemberitaan itu memberi gambaran yang menyebabkan masyarakat paranoid.
Jika seluruh pemberitaan menyampaikan keburukan, maka pada gilirannya, masyarakat akan keracunan informasi. Masyarakat yang mengalami keracunan informasi dapat bertindak secara anomali, namun bisa juga emoh menerima informasi, sebab akan menambah sesak napas mereka setelah susah payah mencari nafkah. Dalam iklim seperti ini, lagi-lagi, jurnalisme pendidikan dapat menyejukkan masyarakat. Inilah yang dirindukan masyarakat Indonesia kini.
Media Online Media online (upi.edu) menjadi tulang punggung Newsroom. Sebab, Media online memiliki space yang sangat luas, bahkan nyaris tanpa batas, mampu memuat informasi apa pun, baik berupa teks, foto, video, audio, dan grafik, yang berasal dari para wartawan yang mendapatkan tugas mengumpulkan informasi. Setelah para wartawan mengirimkan informasi, Newsroom UPI kemudian mengunggahnya ke dalam dalam berbagai format.
Media Cetak Media cetak Koran UPI, Tabloid UPI/Majalah UPI, Jurnal UPI sangat strategis untuk mengembangkan jurnalisme pendidikan. Meskipun gratis, distribusi surat kabar UPI harus dilakukan secara terhormat. Distribusi dengan menggunakan teknologi mikro model counter atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM) merupakan pilihan terbaik. Distribusi di setiap kantor di lingkunag UPI, sekolah dan kampus, kantor pemerintah, dan tempat strategis
TV UPI Melalui TV UPI, kita bisa kembali menciptakan iklim yang kondusif bagi terciptanya tatanan masyarakat yang menghargai kebersamaan, kesatuan, dan persatuan. Melalui televisi ini, UPI bisa menjadi center of excellence. Selain media cetak, TV UPI juga berpotensi mendatangkan iklan yang cukup sehingga bisa membiayai keseluruhan operasional Newsroom UPI. Informasi dan berbagai berita bisa diambil dari yang disiapkan oleh Production House, baik di universitas, fakulttas, prodi, jurusan, UPI Kampus Daerah, UKM, BEM, dll.
Radio UPI eSKa Radio tidak bis dihilangkan begitu saja. Bahkan pada kenyataannya jurnalisme radio terus berkembang semakin pesat. Warga masyarakat yang sedang di dalam perjalanan atau di dalam mobil lebih mudah mengikuti perkembangan informasi dan pemberitaan melalui radio ketimbang televisi, atau media online. Radio juga bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat terpencil yang selama ini belum terjangka siaran radio. Melakukan informasi pendidikan di daerah terpencil, misalnya, terutama di daerah yang belum memiliki jaringan TV, bisa dilakukan dengan radio ini.
Universitas Direktorat Unit Kera Kampus Daera 5 FAKULTAS 150 Prodi/Jurusan Berita Aktual Kantor Berita Wartawan Kota Sumber dan Arus Informasi
Mekanisme Jalannya Informasi Internet Teks dan Foto Audio dan Audio visual Media Cetak Majalah/Mingguan Harian Media Elektronik Televisi UPI Radio UPI Audiens
Media Cetak Koran UPI Sumber informasi dari situs Menambah beberapa wartawan untuk liputan kota Distribusi di setiap gedung UPI Sekolah dan kampus Kantor pemerintah, baik di tingkat pusat, prov, kab/kota. Tempat strategis; stasiun terminal dll
Televisi UPI Sumber berita berasal dari Kalau memungkinkan memiliki wartawan khusus untuk liputan even tertentu Dipancarkan dalam situs berupa TV Streaming di dan dalam video page. Membangun stasiun televisi secara khusus
Alhamdulillah... Tahap 1 Selesai…