Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi Oleh : Elly Ismiyah, ST., MT.
Perlunya mengelola permintaan Permintaan thdp barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan SC Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan thdp barang/jasa tidak mudah diketahui sebelum terjadi Di sisi lain, banyak aktivitas yang sudah haru dikerjakan sebelum permintaan teridentifikasi Shg tidak ada perusahaan yang bisa menghindar dari kegiatan peramalan Pada banyak kasus, pola permintaan sulit dipenuhi secara efektif oleh SC proaktif mengelola permintaan
Peramalan Vs Pengelolaan permintaan Peramalan permintaan : mengestimasi besarnya permintaan thdp barang/jasa pada suatu periode dan wilayah pemasaran tertentu Pengelolaan permintaan (demand management) : secara aktif meyakinkan bahwa profil permintaan pelanggan memiliki pola yang halus shg mudah dan efisien untuk dipenuhi Peramalan permintaan reaktif Pengelolaan permintaan proaktif
Peramalan Vs Pengelolaan permintaan Peramalan permintaan : melihat permintaan sebagi input yang sudah “given” Pengelolaan permintaan : melihat bahwa input tersebut harus diubah polanya terlebih dahulu sebelum masuk ke peramalan, perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, produksi, dan pengiriman ke pelanggan
Demand management Demand forecasting Production planning Production Delivery Pemenuhan pesanan
Instrumen untuk mengelola permintaan Mengelola permintaan berarti mengubah pola permintaan shg memiliki pola yang lebih menguntungkan bagi supply chain Beberapa cara yang bisa digunakan oleh supply chain untuk mempengaruhi pola permintaan Promosi Pricing Shelf management Deal structure
Promosi Misal : iklan di media cetak atau elektronik Sudah teruji efektivitasnya untuk meningkatkan volume penjualan selama periode tertentu Bagi SC, promosi bisa membuat pola permintaan lebih mudah atau lebih sulit dipenuhi Promosi dilakukan pada saat permintaan lesu dan efek promosi relatif cepat terhadap reaksi pasar SC mendapat pola permintaan yang lebih rata Promosi dilakukan pada saat permintaan tinggi SC akan menghadapi permintaan yang lebih fluktuatif
Pricing Memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar promosi Misal : - tarif telepon lebih mahal di siang hari - potongan harga produk yang tidak laku di akhir musim jual - potongan harga pada jam-jam tertentu di restoran
Shelf manag. & Deal structure Shelf management : posisi dan penempatan barang di supermarket - berpengaruh terhadap penjualan barang tersebut Deal structure : persetujuan jual beli - boleh tidaknya produk dikembalikan - term pembayaran - perlindungan harga, garansi, dll
Demand manag. & ongkos2 SC Dalam memenuhi permintaan yang fluktuatif, perusahaan menggunakan strategi yang diputuskan pada tingkat perencanaan jangka menengah - Aggregat planning : perencanaan pada tingkat agak kasar (waktu maupun satuan produk) - Sales and operations planning (SOP) : antara pihak produksi dan penjualan Keputusan pada tingkatan agregat atau SOP - Apa yang diproduksi, berapa, dan kapan (satuan aggregat) - Jumlah pekerja perlu ditambahi atau dikurangi - Banyaknya jam lembur yang akan digunakan - Banyaknya produk yang diperoleh dari subkontrak
Menangani permintaan yang fluktuatif Strategi kapasitas / strategi chase Penambahan/pengurangan jumlah operator/pegawai Penggunaan jam lembur Mensubkontrakkan sebagian produksi ke pihak lain Strategi inventori / strategi level Beroperasi pada kapasitas tetap Menimbun persediaan pada saat permintaan rendah, dan menggunakannya pada saat permintaan tinggi Strategi backlog/lost sales memenuhi sebagian Strategi Hybrid kombinasi beberapa strategi
Model rencana aggregat Parameter mencakup : harga jual produk, biaya-biaya satuan, nilai parameter awal (tenaga kerja dan inventori awal), kecepatan produksi, dan jumlah hari kerja dalam satu periode Variabel (tiap periode) jumlah tenaga kerja yang direkrut/dilepaskan, jumlah produksi, jam lembur, produk yang disubkotrakkan, persediaan, dan jumlah backlog Fungsi tujuan : memaksimumkan profit atau meminimumkan biaya Kendala Terkait dengan kapasitas produksi, permintaan, keseimbangan jumlah tenaga kerja, dan kendala lain yang relevan
Efek promosi pada rencana aggregat Contoh : diketahui data sebuah perusahaan Data-data harga dan kapasitas sumberdaya - harga jual $ 40/unit - inventory awal 1000 unit - tenaga kerja awal 80 pekerja - jam kerja reguler 8 jam/hari - jam lembur maksimum 10 jam/bulan Data-data biaya -b. material $10/unit - jam kerja 4jam/unit - b. penyimpanan $2/unit/bulan - biaya jam reguler $4/jam - b. kekurangan $5/unit/bulan - biaya lembur $6/jam - b. Rekrut baru $300/pekerja - biaya subkontrak $30/unit - b. Pengurangan $500/pekerja
Rencana skenario - menurunkan harga jual menjadi $39/unit A = rencana produksi berdasar permintaan tahun lalu B = rencana produksi dengan skenario promosi pada bulan januari - menurunkan harga jual menjadi $39/unit - perusahaan mengantisipasi peningkatan permintaan 10% pada bulan januari dan forward buying sebesar 20% dari permintaan 2 bln berikutnya C = rencana produksi dengan skenario promosi pada bulan april - perusahaan mengantisipasi peningkatan permintaan 10% pada bulan april dan forward buying sebesar 20% dari permintaan 2 bln berikutnya
Perbandingan Keuntungan, Tingkat Persediaan, dan kekurangan Skenario CV Demand Inventory Shortage Keuntungan Tanpa Promosi 0,30 6117 267 217.725 Promosi Januari 0,23 3890 320 221.485 Promosi April 0,49 6380 1660 211.283
Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment (CPFR) Untuk mengurangi perbedaan antara ramalan yang dibuat oleh dua atau lebih pelaku pada supply chain Kemudian secara bersama-sama menentukan kebijakan replenishment
CPFR pada industri ritel Strategy & Planning menentukana product mix and placement, membuat rencana event Demand & Supply Management membuat proyeksi permintaan pelanggan, order, dan kebutuhan pengiriman selama horizon perencanaan Execution melakukan pemesanan, pengiriman, penyimpanan produk di rak ritel, transaksi, serta pembayaran Analysis memonitor perencanaan dan eksekusi. Sebagai dasar melakukan perbaikan berkelanjutan