METABOLISME PORFIRIN DAN SINTESIS HEME Ema Qurnianingsih, dr., M.Si
Pendahuluan Suatu senyawa siklik dibentuk oleh 4 cincin pirol (pyrole) yang dihubungkan melalui jembatan methyne (=HC-) Memiliki ion logam yang terikat pada atom nitrogen pada cincin pirol Mis. Porfirin yang mengandung besi heme (pada hemoglobin)
SINTESIS HEME Terjadi di banyak sel yang memiliki mitokondria, terutama : sel2 prekursor eritroid di sumsum tulang (kec. Eritrosit matur tdk punya mitokondria) : 85 % Liver
Tahapan reaksi : Reaksi kondensasi antara suksinil Ko-A dan glisin (α-amino-ß-ketoadipat) dekarboksilasi α- aminolevulinat (ALA) Suksinil ko-A berasal dari siklus asam sitrat Memerlukan piridoksal fosfat mengaktifkan glisin Enzim : ALA sintase
Reaksi kondensasi 2 molekul ALA porfobilinogen Enzim : ALA dehidratase Lokasi : sitosol Enzim ALA dehidratase sensitif terhadap timbal inhibitor
Reaksi kondensasi 4 molekul porfobilinogen (PBG) hidroxymethylbilane (HMB) Kondensasi dengan pola kepala berikatan dengan ekor linear tetrapyrole : hydroxymethylbilane Enzim : uroporfirinogen I sintase = PBG deaminase = HMB sintase HMB siklik Spontan uroporfirinogen I Dikatalisis enzim uroporfirinogen III sintase uroporfirinogen III (dalam kondisi normal mayoritas)
Dekarboksilasi uroporfirinogen koproporfirinogen Enzim : uroporfirinogen dekarboksilase Dapat merubah uroporfirinogen I dan III Koproporfirinogen III masuk mitokondria Perubahan koproporfirinogen III protoporfirinogen III Enzim : koproporfirinogen oksidase (hanya beraksi pada koproporfirinogen tipe III) Proses : dekarboksilasi dan oksidasi
Perubahan protoporfirinogen III protoporfirin III Enzim : protoporfirinogen III oksidase Inkorporasi ion besi pada protoporfirinogen III Heme Enzim : ferrochelatase (heme sintase)
Biosintesis Heme (lanjutan)
Lokasi enzim biosintesis Heme : ALA sintase, koproporfirinogen oksidase, protoporfirinogen oksidase, ferrochelatase MITOKONDRIA ALA dehidratase, uroporfirinogen I sintase, uroporfirinogen III sintase, uroporfirinogen dekarboksilase sitosol Porfirinogen tdak berwarna Porfirin berwarna
ALA sintase (ALAS) : Jenis ; Regulasi sintesis ALAS1 di liver : ALAS2 eritroid Regulasi sintesis ALAS1 di liver : Meningkat (derepresi) bila kadar heme turun Penurunan kadar heme dapat dipicu oleh senyawa kimia asing (xenobiotics) mis. Obat2an, bahan tambahan dalam makanan, polutan o.k metabolismenya memerlukan sitokrom P450 (hemoprotein) Menurun (represi) pemberian glukosa, hematin
PORFIRIA Suatu kelainan dikarenakan keabnormalan pada jalur biosintesis heme Genetik atau didapat Kelainan pada enzim biosintesis heme (kec. ALA sintase dan ALA dehidratase) Gejala : Nyeri perut Gejala neurologis Fotosensitif Lab : ALA, PBG di urin meningkat
Terapi : simtomatis Edukasi : Menghindari obat2an yang menginduksi sitokrom P450 (mis. Barbiturat, griseofulvin) Menghindari berbagai xenobiotics lainnya Pemberian anti oksidan, mis. Beta karoten Pamakaian tabir surya
KATABOLISME HEME 1-2 x 108 eritrosit dipecah/jam Degradasi eritrosit hemoglobin heme dan globin Globin asam amino sebagian besar digunakan kembali Heme besi (digunakana kembali) dan porfirin (didegradasi)
Terutama di liver, limpa dan sumsum tulang DEGRADASI PORFIRIN Terutama di liver, limpa dan sumsum tulang Enzim : kompleks enzim heme oksigenase Bilirubin yang terbentuk pada jaringan perifer dibawa ke liver melalui pembuluh darah dan terikat dengan albumin metabolisme lebih lanjut Metabolisme bilirubin di liver, proses : Pengambilan bilirubin oleh sel parenkim liver Konjugasi bilirubin dengan glukoronat di retikulum endoplasma Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu
Konjugasi bilirubin di liver : Bilirubin yang belum terkonjugasi relatif tidak larut dalam plasma terikat dengan albumin meningkatkan kelarutan Kadar bilirubin >> terikat secara ‘longgar’ dengan albumin lepas jaringan Konjugasi bilirubin di liver : Enzim : glucuronosyltransferase Menggunakan UDP-glucuronic acid sebagai donor glucuronosyl bilirubin diglucuronide Proses ini dapat diinduksi oleh fenobarbital
Sekresi bilirubin terkonjugasi merupakan transport aktif empedu Melibatkan protein transpor : MRP-2, MOAT Dapat diinduksi oleh fenobarbital Bilirubin terkonjugasi ileum & usus besar pelepasan glukoronat oleh enzim spesifik bakteri usus (ß-glucuronidase) reduksi pigmen oleh bakteri usus urobillinogen sebagian besar dioksidasi oleh bakteri usus ( urobilin berwarna), sebagian kecil diserap dan dire-ekskresikan ke liver (enterohepatic urobilinogen cycle)
HIPERBILIRUBINEMIA Peningkatan kadar bilirubin dalam darah Penyebab : Produksi bilirubin >> : anemia hemolitik, neonatal “physiologic jaundice”, sindroma Crigler-Najjar pre hepatik Kerusakan liver : oleh karena zat toksik/infeksi virus, mis. Chloroform, CCl4, virus hepatitis, sirosis, dll hepatik Obstruksi saluran empedu post hepatik No. 1 dan 2 bilirubin tak terkonjugasi >> No. 3 bilirubin terkonjugasi >> Gejala : jaundice / ikterus
Dalam keadaan normal : urobilinogen hampir tidak dijumpai di urin Bilirubin tak terkonjugasi (larut lemak) dapat melewati blood brain barrier otak ensefalopati (Kernicterus) Bilirubin terkonjugasi (larut air) >> kadar di urin >> Bila ada obstruksi saluran empedu bilirubin tidak dapat dikeluarkan ke saluran cerna feses pucat
Skema Proses Katabolisme Bilirubin Beserta Beberapa Penyebab Jaundice
Terima Kasih