METABOLISME PORFIRIN DAN SINTESIS HEME Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNGSI HATI & ANALISIS BILIRUBIN
Advertisements

METABOLISME PROTEIN.
METABOLISME PORFIRIN Kadek Rachmawati.
OLEH : IMBANG DWI RAHAYU
PROTEIN.
Kadek Rachmawati, M.Kes., Drh
Metabolisme Lipid Tri Rini Nuringtyas.
METABOLISME KARBOHIDRAT
SISTEM ENTEROHEPATIK.
EKSRESI HATI FUNGSI HASIL EKSKRESI KELAINAN EXIT CARA MENGATASI
METABOLISME KARBOHIDRAT
BIOSINTESIS HEMOGLOBIN (PORFIRIN)
METABOLISME BILIRUBIN PORFIRIN BILIRUBIN
Oleh : MOHAMMAD HANAFI, MBBS. dr. MS. Dosen Ilmu Biokimia F.K. Unair
Katabolisme Karbohidrat.
ENERGI DAN METABOLISME
Disusun oleh: Azis Setyono (131176)
Metabolisme Sel Pertemuan 5.
SISTEM ENTEROHEPATIK.
METABOLISME LEMAK.
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
LEMAK.
METABOLISME LIPID HARLIZA.
Pertemuan III : MEMBRAN SEL
Siklus Krebs dr. Ismawati, M.Biomed.
RESPIRASI : SIKLUS ASAM SITRAT Kul 10
METABOLISME PROTEIN   By, harliza.
METABOLISME KARBOHIDRAT (II)
Husnil Kadri Fakultas Kedokteran Unand Padang
Metabolisme Lipid.
METABOLISME BILIRUBIN
METABOLISME BILIRUBIN
Kimia Bioanorganik Besi
Hepar dan Siklus Enterohepatika
Metabolisme intermedier : Katabolisme
DEGRADASI LIPID  OKSIDASI ASAM LEMAK
MITOKONDRIA KULIAH BIOLOGI SEL.
PORFIRIN.
SIKLUS ASAM SITRAT Terjadi di mitokondria
METABOLISME PORFIRIN.
Metabolisme Energi.
METABOLISME SEL II (KATABOLISME – RESPIRASI)
FAAL HEPAR & SISTEM EMPEDU
KARAKTERISTIK PROTEIN
OKSIDASI BIOLOGI dan SENYAWA BERENERGI TINGGI
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN LEMAK
Metabolisme Lipid MIMI HERMAN /2011.
PENGERTIAN METABOLISME
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
Ganguan Fungsi Hati Relin Yesika
Metabolisme BILIRUBIN
ENZIM DAN ENERGI.
KARAKTERISTIK PROTEIN
Kelompok 1.
METABOLISME BILIRUBIN & SIKLUS ENTEROHEPATIK
Sri wahyuni N Farmasi unhas
Metabolisme Menurut Pandangan Islam
Biokimia Biokimia adalah ilmu yang mempelajari struktur, organisasi, dan fungsi materi hidup pada tingkat molekul.
Biosintesis asam amino dan nukleotida
Katabolisme Protein dan Asam amino
Metabolisme Lipid ARLY FEBRIANTI.
FAAL HEPAR & SISTEM EMPEDU
METABOLISME XENOBIOTIK
Kelompok 1 Kelas 1 A Akademi kebidanan helvetia medan Nama: -ASNANIAH BM -ELISABET GEA -IRA MELITA BERASA -NIDAR HATI LAIA -PUTRI NADIA SIREGAR -REGITA.
METABOLISME BILIRUBIN
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
Katabolisme Protein dan Asam amino
Katabolisme Protein dan Asam amino
METABOLISME XENOBIOTIK
METABOLISME LIPID KELOMPOK : 5 NAMA KELOMPOK:  FUJI HASTUTI FATIMAH(I )  PASKALIS TRIANUS KIKO(I )  FELISITAS(I )  ULFA.
Transcript presentasi:

METABOLISME PORFIRIN DAN SINTESIS HEME Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

Pendahuluan Suatu senyawa siklik  dibentuk oleh 4 cincin pirol (pyrole) yang dihubungkan melalui jembatan methyne (=HC-) Memiliki ion logam yang terikat pada atom nitrogen pada cincin pirol Mis. Porfirin yang mengandung besi  heme (pada hemoglobin)

SINTESIS HEME Terjadi di banyak sel yang memiliki mitokondria, terutama : sel2 prekursor eritroid di sumsum tulang (kec. Eritrosit matur  tdk punya mitokondria) : 85 % Liver

Tahapan reaksi : Reaksi kondensasi antara suksinil Ko-A dan glisin  (α-amino-ß-ketoadipat)  dekarboksilasi  α- aminolevulinat (ALA) Suksinil ko-A berasal dari siklus asam sitrat Memerlukan piridoksal fosfat  mengaktifkan glisin Enzim : ALA sintase

Reaksi kondensasi 2 molekul ALA  porfobilinogen Enzim : ALA dehidratase Lokasi : sitosol Enzim ALA dehidratase sensitif terhadap timbal  inhibitor

Reaksi kondensasi 4 molekul porfobilinogen (PBG)  hidroxymethylbilane (HMB) Kondensasi dengan pola kepala berikatan dengan ekor  linear tetrapyrole : hydroxymethylbilane Enzim : uroporfirinogen I sintase = PBG deaminase = HMB sintase HMB  siklik Spontan  uroporfirinogen I Dikatalisis enzim uroporfirinogen III sintase  uroporfirinogen III (dalam kondisi normal mayoritas)

Dekarboksilasi uroporfirinogen  koproporfirinogen Enzim : uroporfirinogen dekarboksilase Dapat merubah uroporfirinogen I dan III Koproporfirinogen III  masuk mitokondria Perubahan koproporfirinogen III  protoporfirinogen III Enzim : koproporfirinogen oksidase (hanya beraksi pada koproporfirinogen tipe III) Proses : dekarboksilasi dan oksidasi

Perubahan protoporfirinogen III protoporfirin III Enzim : protoporfirinogen III oksidase Inkorporasi ion besi pada protoporfirinogen III  Heme Enzim : ferrochelatase (heme sintase)

Biosintesis Heme (lanjutan)

Lokasi enzim biosintesis Heme : ALA sintase, koproporfirinogen oksidase, protoporfirinogen oksidase, ferrochelatase  MITOKONDRIA ALA dehidratase, uroporfirinogen I sintase, uroporfirinogen III sintase, uroporfirinogen dekarboksilase  sitosol Porfirinogen  tdak berwarna Porfirin  berwarna

ALA sintase (ALAS) : Jenis ; Regulasi sintesis ALAS1 di liver : ALAS2  eritroid Regulasi sintesis ALAS1 di liver : Meningkat (derepresi)  bila kadar heme turun Penurunan kadar heme dapat dipicu oleh senyawa kimia asing (xenobiotics) mis. Obat2an, bahan tambahan dalam makanan, polutan  o.k metabolismenya memerlukan sitokrom P450 (hemoprotein) Menurun (represi)  pemberian glukosa, hematin

PORFIRIA Suatu kelainan dikarenakan keabnormalan pada jalur biosintesis heme Genetik atau didapat Kelainan pada enzim biosintesis heme (kec. ALA sintase dan ALA dehidratase) Gejala : Nyeri perut Gejala neurologis Fotosensitif Lab : ALA, PBG di urin meningkat

Terapi : simtomatis Edukasi : Menghindari obat2an yang menginduksi sitokrom P450 (mis. Barbiturat, griseofulvin) Menghindari berbagai xenobiotics lainnya Pemberian anti oksidan, mis. Beta karoten Pamakaian tabir surya

KATABOLISME HEME 1-2 x 108 eritrosit dipecah/jam Degradasi eritrosit  hemoglobin  heme dan globin Globin  asam amino  sebagian besar digunakan kembali Heme  besi (digunakana kembali) dan porfirin (didegradasi)

Terutama di liver, limpa dan sumsum tulang DEGRADASI PORFIRIN Terutama di liver, limpa dan sumsum tulang Enzim : kompleks enzim heme oksigenase Bilirubin yang terbentuk pada jaringan perifer dibawa ke liver melalui pembuluh darah dan terikat dengan albumin  metabolisme lebih lanjut Metabolisme bilirubin di liver, proses : Pengambilan bilirubin oleh sel parenkim liver Konjugasi bilirubin dengan glukoronat di retikulum endoplasma Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu

Konjugasi bilirubin di liver : Bilirubin yang belum terkonjugasi  relatif tidak larut dalam plasma  terikat dengan albumin  meningkatkan kelarutan Kadar bilirubin >>  terikat secara ‘longgar’ dengan albumin  lepas  jaringan Konjugasi bilirubin di liver : Enzim : glucuronosyltransferase Menggunakan UDP-glucuronic acid sebagai donor glucuronosyl  bilirubin diglucuronide Proses ini dapat diinduksi oleh fenobarbital

Sekresi bilirubin terkonjugasi merupakan transport aktif  empedu Melibatkan protein transpor : MRP-2, MOAT Dapat diinduksi oleh fenobarbital Bilirubin terkonjugasi  ileum & usus besar  pelepasan glukoronat oleh enzim spesifik bakteri usus (ß-glucuronidase)  reduksi pigmen oleh bakteri usus  urobillinogen  sebagian besar dioksidasi oleh bakteri usus ( urobilin  berwarna), sebagian kecil diserap dan dire-ekskresikan ke liver (enterohepatic urobilinogen cycle)

HIPERBILIRUBINEMIA Peningkatan kadar bilirubin dalam darah Penyebab : Produksi bilirubin >> : anemia hemolitik, neonatal “physiologic jaundice”, sindroma Crigler-Najjar  pre hepatik Kerusakan liver : oleh karena zat toksik/infeksi virus, mis. Chloroform, CCl4, virus hepatitis, sirosis, dll  hepatik Obstruksi saluran empedu  post hepatik No. 1 dan 2  bilirubin tak terkonjugasi >> No. 3  bilirubin terkonjugasi >> Gejala : jaundice / ikterus

Dalam keadaan normal : urobilinogen hampir tidak dijumpai di urin Bilirubin tak terkonjugasi (larut lemak)  dapat melewati blood brain barrier  otak ensefalopati (Kernicterus) Bilirubin terkonjugasi (larut air)  >>  kadar di urin >> Bila ada obstruksi saluran empedu  bilirubin tidak dapat dikeluarkan ke saluran cerna  feses pucat

Skema Proses Katabolisme Bilirubin Beserta Beberapa Penyebab Jaundice

Terima Kasih