NEGARA KOTA DALAM PEMIKIRAN PLATO
Mengapa sebuah (negara) kota lahir dalam sejarah Mengapa sebuah (negara) kota lahir dalam sejarah ?, bagaimana proses-proses dan kekuatan-kekuatan sejarah apa sajakah yang membidani kelahirannya ? Tidak ada jawaban yang tuntas yang mampu menjelaskan pertanyaan-pertanyaan itu karena tidak ada penjelasan yang tunggal yang mencakup transformasi sebuah kota (Lewis Mumford, The City in History) Max Weber (The City), mengidentifikasi kelahiran suatu kota dengan perkembangan Kapitalismeetos kapitalisme, Nilai-nilai rasionalitas Kerja keras, Efisiensi Penghargaan terhadap waktu Interaksi perdagangan antar kota, perluasan megapolis, adanya minoritas sosial kreatif (creative social minority) dan penaklukan (colonialism)
Kota-Kota Tua Pusat Peradaban Dunia Dalam sejarah peradaban umat manusia, ada beberapa kota kuno yang terkenal; Jericho/ Jerusalem kairo Babilonia Memphis Alexandriah Mohenjodaro Harrapa Sekitar abad V SM di Yunani timbul kota-kota yang dalam sejarah pemikiran politik Barat dikenal sebagai negara-negara kota (polis, city state) Negara kota kuno di masa itu terbentuk karena terjadinya interaksi intensif antara peradaban Iona, Mesir Kuno, dan Mesopotamia ataupun Babilonia yang memiliki “tradisi besar” dengan minoritas sosial kreatif di kawasan Yunani Kuno yang memiliki “tradisi kecil”
City State Negara kota saat ini dengan negara kota pada jaman Yunani Kuno memiliki perbedaan Dalam struktur politiktidak ada pembedaan tegas antara masyarakat dengan negara Luas wilayahtidak melebihi dari propinsi terkecil di Indonesia sekali pun Jumlah penduduk sekitar 30 ribu orang (Herodotus&Aristophanes) Negara-negara kota Yunani secara geografis terdiri dari kepulauan besar dan kecil serta dikelilingi laut kebanyakan berada di lembah-lembah atau daerah bukit dan pegunungan tinggi
Pemikiran Plato Tentang Negara Kota Pemikiran Plato banyak dipengaruhi oleh gurunya, Socrates Menurut Plato, negara ideal menganut prinsip mementingkan kebajikan (virtue)pengetahuan Lembaga pendidikan menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan Mereka yang berhak menjadi penguasa negara adalah yang mengerti sepenuhnya prinsip kebajikanraja-filsuf (The Philosopher king) Prinsip timbal balik dan pembagian kerja secara sosial merupakan prinsip pokok kenegaraan lainnya.
Negara ideal menurut Plato, juga didasarkan pada prinsip larangan atas pemilikan pribadi—uang, harta, keluarga, anak dan istri—(nihilisme sosial, Robert Nisbet) Ada tuduhan bahwa Plato adalah pemikir politik yang anti demokrasi