Tugas Aplkom Septa Fajar Tanjung Arsitektur A

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
6.Konstruksi Rangka Atap
Advertisements

Gambar 3. Contoh pemasangan reng
METODE MENGGAMBAR PERSPEKTIF
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
7.KONSTRUKSI TANGGA Oleh : Ignatius Haryanto.
ARSITEKTUR & LINGKUNGAN
Bangunan Sederhana Pertemuan 23-26
TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN
Proyeksi Aksonometri Atap Perisai
CERMIN.
GAMBARAN UMUM KOTA BANJARMASIN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING PROGRAM STUDI KEAHLIAN (SKILL DEPARTEMEN PROGRAM) : TEKNIK BANGUNAN (BUILDING TECHNOLOGY) KOMPETENSI.
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Matakuliah : R0772 – Arsitektur Tradisional
B. Hidrosfer.
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
KANDANG DAN PERALATAN TERNAK PERAH Ilmu Produksi Ternak Perah
OPTIKA GEOMETRI.
OCEANOGRAFI MORFOLOGI DASAR LAUT.
Kandang dan Peralatan.
Lingkaran.
Pengaruh Kebudayaan Asing dalam Arsitektur Indonesia Pertemuan
Detail A Detail B Variant I Variant I Variant II Variant II.
Pertemuan 5 Konstruki rangka atap
Integrasi Sistem Cahaya Alami Pertemuan 4
1 Pertemuan 03 Alam Pikir Manusia dan Arsitektur Matakuliah: R0022/Pengantar Arsitektur Tahun: Sept 2005 Versi: 1/1.
ROOF STRUCTURE ( STRUKTUR ATAP) MANAJEMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI KELOMPOK V (LIMA)
Qaniiii, ntar kamu kasih gambar-gambar dari file foto nya yaaa
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
FISIKA BANGUNAN Aspek Fisika bangunan pada desain struktur masih lemah
Tugas Mandiri 3 (P04) Kelompok
Arsitektur Topis Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis.
MODUL KE TIGA BELAS MENGGAMBAR TEKNIK PENSKETSAAN LUKISAN
DESAIN ERA GOTHIC DKV / C3 Nuril Kusuma Wardani Mas M. Jauhar Kholif
Teknologi Dan Rekayasa
Konstruksi Rangka Atap
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
PROYEKSI DAN SISTEM KOORDINAT PETA
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
Redicha Julianda Harahap
Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2010
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
BAHAN AJAR MATEMATIKA MTs
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
FUNGSI DAN JENIS PERATURAN BANGUNAN Pertemuan 1-2
Teknologi Dan Rekayasa
GEOMETRI TIGA DIMENSI.
KULIAH 06 R-0222 ARSITEKTUR LINGKUNGAN LINGKUNGAN BINAAN TROPIS BASAH
MEMBUAT SAMBUNGAN DAN HUBUNGAN KAYU
Rohanna Istighfar Dianti
NAMA KELOMPOK Izazul Lizar M. Arseli Epriga Jerry Dwi Irawan
ROOF STRUCTURE ( STRUKTUR ATAP)
“RENCANA ATAP dan DETAIL ATAP”
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Pertemuan ke 6 Learning outcome
Bentuk muka bumi Daratan: Bentuk muka bumi daratan dapat kita
BANGUN DATAR LINGKARAN
Matakuliah : S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II Tahun : 2006 Versi :
Kandang dan Peralatan.
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
STRUKTUR ATAS Upper Structure.
PPT MINIRISET MEMO MANURUNG BLESSIRA A NILY AULIANTA SIDAURUK
Oleh : Devi Viatnasari, S.Pd ( SMPN 1 SUMUR ). Pokok Bahasan : LINGKARAN.
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
CUACA Dra. Sulistinah, M.Pd..
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Zonasi merupakan pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan.
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: 3.MAILIKI LOIS WOLOR ( ) 4.DERMAWAN LESAN ( ) ARSITEKTUR TROPIS (PERBEDAAN ARSITEKTUR TROPIS BASAH DAN KERING)
Transcript presentasi:

Tugas Aplkom Septa Fajar Tanjung 1343100704 Arsitektur A

Bentuk-Bentuk Atap Atap digunakan sebagai penutup seluruh ruangan yang ada dibawahnya, hingga akan  terlindungi dari panas dan hujan, angin, binatang buas dan keamanan. Di beberapa daerah menurut sejarah peradaban berbeda serta letak daerah yang berbeda pula, bentuk dan macam atap berbeda menurut selera dari masing- masing daerah. Oleh perkembangan teknologi yang makin pesat, bentuk-bentuk atap akan berkembang menurut kemajuan serta sesuai dengan segi arsitekturnya.

Macam macam Bentuk Atap Atap Datar Atap Sengkuap Atap Pelana Atap Tenda Atap Perisai Selanjutnya

Macam macam Bentuk Atap Atap Mansard Atap Menara Atap Limas (Piramida) Kembali Atap Minangkabau Atap Joglo Selanjutnya

Macam macam Bentuk Atap Atap Setengah Bola Atap Gergaji Atap Silang Kembali Atap Gabungan (Kombinasi)

Atap Datar Atap yang paling sederhana adalah atap datar. Bentuk ini banyak digunakan untuk rumah- rumah/bangunan bertingkat. Bahan yang biasa dipergunakan beton dan juga seng yang tebal (BWG 22). Agar air hujan yang diterima pada bidang atap ini segera mengalir, maka bidang atap dibuat miring ke satu arah atau tepi. Kembali

Atap Sengkuap Pada umumnya atap ini digunakan untuk bangunan tambahan atap emperan. Terdiri dari 1 bidang atap yang satu tepinya menempel pada tembok yang menjulang tinggi. Kembali

Atap Pelana Atap pelana terdiri dari 2 bidang atap yang bertemu pada 1 garis pertemuan yang disebut bubungan. Bentuk atap ini sangat sederhana, oleh karena itu banyak digunakan untuk rumah-rumah yang sederhana pula. Banyak didapat di Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur, serta dimana-mana. Kembali

Atap Tenda Terdiri dari 4 bidang atap dengan bentuk, ukuran maupun lereng yang sama, yang bertemu pada satu titik. Ukuran panjang bangunan sama dengan lebarnya. Garis pertemuan dari bidang-bidang atap yang miring disebut hubungan miring atau jurai, karena sudut yang dibentuk berupa sudut keluar dinamakan jurai luar. Atap ini banyak digunakan pada bangunan induk, pendopo, serta bangunan-bangunan kantor dan tempat-tempat tinggal. Kembali

Atap Perisai Atap ini terdiri dari 4 bidang atap dengan 2 bidang atap bertemu pada satu garis yang membentuk bubungan dan dua bidang lainnya berakhir pada sebuah titik ujung hubungan. Garis pertemuan dari bidang-bidang yang miring membentuk hubungan miring. Denah bangunan yang ditutup atap ini berbentuk empat persegi panjang, seolah-olah bentuk bangunan merupakan perbaikan dari bentuk denah bangunan pada atap pelana yang sangat sederhana. Kembali

Atap Mansard Oleh karena dulu banyak orang-orang Belanda tinggal di Indonesia, maka bentuk mansard banyak dibuat di Indoensia oleh orang-orang Belanda. Bentuk atap Mansard seolah-olah terdiri dari dua atap yang tersusun. Atap mansard memberi kemungkinan menjadikan ruangan dibawah atap sebagai tempat tidur, gudang dan keperluan lainnya. Kembali

Atap Menara Bentuk atap menara serupa dengan atap tenda, pada atap ini titik pertemuan bidang-bidang atap jauh lebih tinggi daripada titk pertemuan atap tenda. Banyak digunakan untuk bangunan-bangunan gereja. Kembali

Atap Limas (Piramida) Terdiri dari pertemuan lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan segi-5, segi-6, segi-8 dan sebagainya. Banyak digunakan untuk rumah-rumah mewah, seperti rumah kediaman, villa di lereng-lereng gunung. Kembali

Atap Minangkabau Atap minangkabau seolah-olah menyerupai bentuk tanduk pada tepi kanan kiri. Bentuk ini banyak dibuat di daerah Sumatra, terutama daerah Sumatra Barat. Kembali

Atap Joglo Bentuk atap joglo menyerupai bentuk atap-bubungan- miring-tersusun dengan bagian atas menjulang lebih tinggi. Banyak dibuat oleh rakyat di Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Kembali

Atap Setengah Bola Bentuk atap melengkung setengah bola atau tembereng. Banyak digunakan pada bagian mesjid dan gereja. Kembali

Atap Gergaji Atap gergaji terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Biasanya lereng-lereng bidang atap tersebut mempunyai sudut 30° dan 60°. Atap semacam ini banyak dibuat pada pabrik- pabrik, gudang-gudang dan bengkel-bengkel. Cahaya siang hari sangat diharapkan/dibutuhkan untuk dapat masuk dalam ruangan, oleh karena itu bidang atap dari tiap bubungan, dibuat dari kaca. Pemasangan kaca pada bidang atap tadi harus diperhatikan/difikirkan agar sinar matahari tidak langsung masuk kedalam ruangan. Kembali

Atap Silang Atap silang dibentuk oleh bidang-bidang atap yang pada ujungnya bebas berbentuk atap-pelana. Oleh karena adanya pertemuan dari bidang atap tersebut maka terbentuklah lembahan yang juga disebut jurai- dalam atau jurai-talang atau tulang-miring. Kembali

Atap Gabungan (Kombinasi) Atap ini terdiri dari bermacam-macam bidang atap, yang digabungkan menjadi satu dalam satu bangunan. Oleh gabungan ini akan terdapat bubungan miring maupun lembahan. Pada bangunan-bangunan yang besar, atap tidak hanya terdiri dari dua atau tiga bidang atap, tetapi dari banyak bidang atap yang memberi bermacam- macam bentuk. Kembali