ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POTENSI ENERGI ANGIN DAN SURYA DI INDONESIA
Advertisements

KELOMPOK 1 Nurul Indah S Ratih Dwi A. Retno Gumelar Tuan Hanni
ANTARA STRATEGI REDUKSI DAN ADAPTASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
Adaptasi Perubahan Iklim
Ekonomi dari Perubahan Iklim Nicholas Stern Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta 23 Maret 2007.
GLOBAL WARMING 1.SLIDE 1 2.SLIDE 2 3.SLIDE 3 4.SLIDE 4 5.SLIDE 5
Global Warming Issue.
Chaeruddin Hasyim, SKM. M.,Si
Febri abda surya H Saddam arrafat Dwi halimah
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Desain Proyek, Monitoring dan Evaluasi Sesi 2: Monitoring & Strategi Proyek Lingkungan.
Kesetimbangan Lingkungan
RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
PRESENTASI GEO Aemelia XISI/01 Farenza XISI/06 Kevin Ryan XISI/15
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Peran Masyarakat Madani dalam Mendukung Penguatan Ekosistem Pesisisr
KABUPATEN BULELENG By: ADITYA ARGASIWI ( )
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM
Mitigasi Perubahan Iklim
Apakah Global Warming (pemanasan global) itu?
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
Pendahuluan Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Keluaran Ruang lingkup.
ANALISIS PADA INTEGRASI PERTIMBANGAN LINGKUNGAN
MASA DEPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERBARUKAN DI INDONESIA
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
TEKNOLOGI HIJAU.
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
ADAPTASI.
PEMANASAN GLOBAL.
Nama kelompok: Feni vitriani laoli Merlyn stefani
PEMANASAN GLOBAL.
Kebijakan-Kebijakan Internasional untuk Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim Global ME4234 KEBIJAKAN IKLIM.
MANAJEMEN ENERGI *). Manajemen energi adalah suatu proses ilmu dibidang energi untuk meningkatkan efektivitas pemakaian energi pada suatu perusahaan.
Kebijakan Energi Listrik
Adaptasi Perubahan Iklim
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Pemanasan Global Meningkatnya suhu rata- rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir.
PERAN SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEMANASAN GLOBAL
Sekilas memahami berbagai dimensi dalam isu perubahan iklim
PENGENALAN PERUBAHAN IKLIM
Pemanasan Global (Global Warming)
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
Nama Anggota Kelompok :
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
Konservasi Air Untuk Keserjahteraan Hidup
Oleh : Aubrey Cornelia Kesia Ruth Dwyce Octama Sianne FFD
Oleh: Risyana Hermawan
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Ekonomi Hijau.
Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim Sektor Kehutanan
Mata Kuliah DTPKL Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non pertanian di Kabupaten Jember Kelompok 2 TEP A Resa Yuli Andriyani ( ) Muhammad.
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
POKOK BAHASAN 7 Protokol Kyoto: Climate Change (Perubahan Iklim)
PENGARUH IKLIM/ CUACA TERHADAP SEKTOR PERTANIAN A. Pengertian Iklim adalah suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu.
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK KETAHANAN ENERGI
Teknologi Energi Angin & Air
PEMANASAN GLOBAL.
POKOK BAHASAN 7 Protokol Kyoto: Climate Change (Perubahan Iklim)
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA / RAD GRK KABUPATEN CILACAP Cilacap 5, Maret 2011.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM ME4234 KEBIJAKAN IKLIM

Perubahan dan Variabilitas Iklim Dampak Respon Adaptasi Mitigasi Perubahan dan Variabilitas Iklim Tujuan Mitigasi: - Mengurangi sumber penyebab Perubahan Iklim Mengurangi produksi CO2 Meningkatkan penyerapan CO2 Tujuan adaptasi: Perencanaan yang lebih baik dengan mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian) Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim (contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan, longsor) Sumber : Santoso, 2006

Apa yang dimaksud dengan adaptasi?

Adaptasi perubahan iklim Adaptasi adalah berbagai tindakan penyesuaian diri terhadap kondisi perubahan iklim yang terjadi. Menyesuaikan kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang rentan sehingga mendukung pembangunan berkelanjutan. Hingga saat ini, kegiatan adaptasi difokuskan pada area-area yang dianggap rentan terhadap perubahan iklim yaitu daerah pantai, sumber daya air, pertanian, kesehatan manusia dan infrastruktur. 4

Dasar Pemikiran tentang Adaptasi Adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan, mengingat rentannya Indonesia terhadap dampak perubahan iklim dan rendahnya kapasitas dalam beradaptasi. Strategi adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera disusun dan diadopsi dalam strategi pembangunan nasional. Rancangan tersebut memerlukan pengarus-utamaan (mainstreaming) dalam kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan yang bersifat lintas sektoral (antar departemen). Arah dan kegiatan adaptasi memerlukan konsistensi dari seluruh jenjang lembaga pemerintah yang terkait. Sumber : TroFCCA, 2006

Perubahan dan Variabilitas Iklim Dampak Respon Adaptasi Mitigasi Perubahan dan Variabilitas Iklim Tujuan adaptasi: Perencanaan yang lebih baik dengan mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian) Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim (contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan, longsor) Tipe data iklim yang diperlukan untuk kajian dampak: Perubahan iklim rata-rata jangka panjang (exposure’s mean change) Potensi intensitas dan frekuensi iklim ekstrim (variability of exposures) Sumber : Santoso, 2006

Alur mainstreaming adaptasi ke dalam agenda pembangunan nasional jangka panjang Isu Internasional Perubahan Iklim dan UNFCCC SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RI Strategi Pembangunan RI Arah MAINSTREAMING Arah pembangunan National Communication Keterangan: = Unit organisasi = Konsep/ide = Garis hirarki organisasi = Masukan/ mandat = Luaran/ konsep usulan Peran Depkeu dan Badan Legislatif ?

Peran Adaptasi dalam Mengurangi Kerusakan Akibat Perubahan Iklim Adaptasi akan mengurangi dampak negatif perubahan iklim namun tetap akan ada sisa kerusakan yang terjadi, bahkan terkadang sangat besar Untuk memudahkan, hubungan antara peningkatan suhu dan perbedaan biaya akibat perubahan iklim/adaptasi dibuat linear. Pada kenyataannya, biaya akibat perubahan iklim akan meningkat seiring kenaikan suhu, sementara keuntungan ‘net’ adaptasi akan turun dibandingkan dengan biaya akibat perubahan iklim. Peran Adaptasi dalam Mengurangi Kerusakan Akibat Perubahan Iklim Biaya Akibat perubahan Iklim tanpa adaptasi Keuntungan ‘net’ adaptasi Biaya total akibat perubahan iklim setelah adaptasi Biaya adaptasi + sisa kerusakan akibat perubahan iklim Sisa Kerusakan akibat perubahan iklim Keuntungan ‘gross’ adaptasi Biaya akibat perubahan iklim Keuntungan ‘gross’ adaptasi  kerusakan yang dapat dihindari Keuntungan ‘net’ adaptasi  kerusakan yang dapat dihindari, dengan biaya adaptasi yang kecil Sumber : HM Treasury, 2006

Pelaku Adaptasi

Pelaku Adaptasi Masyarakat Pemerintah : Mendorong pemangku kepentingan untuk melakukan kajian kerentanan dan adaptasi; Menyusun strategi dan kebijakan nasional untuk kegiatan adaptasi perubahan iklim. Masyarakat Mengurangi konsumsi air bersih; Membiasakan diri dengan makanan pokok lain (selain beras); Merelokasi industri yang berlokasi di tepi pantai ke tempat yang lebih tinggi

Kegiatan adaptasi apa yang dapat dilakukan?

Daerah pantai Pertanian Kesehatan manusia

DAERAH PANTAI KEGIATAN ADAPTASI : Dampak Perubahan Iklim: Peningkatan muka air laut KEGIATAN ADAPTASI : Pembangunan tanggul-tanggul di daerah pantai Perlindungan terhadap pelabuhan, bangunan atau infrastruktur lainnya yang rentan terhadap kenaikan air laut Konservasi air a.l . melalui kampanye publik untuk mencegah kontaminasi oleh air laut Penerapan teknologi untuk memperoleh air bersih dari air yang telah tercemar Perubahan pola penangkapan ikan oleh nelayan

PERTANIAN KEGIATAN ADAPTASI : Konservasi air dan tanah Dampak Perubahan Iklim: Erosi pada daerah dataran tinggi Gangguan pada sistem pertanian KEGIATAN ADAPTASI : Konservasi air dan tanah Aforestasi melalui agroforestry dengan tanaman pengikat nitrogen Penyesuaian waktu tanam yang dilakukan oleh petani Penanaman jenis tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim

KESEHATAN MANUSIA Dampak Perubahan Iklim: KEGIATAN ADAPTASI : Peningkatan kasus-kasus akibat Malaria Demam berdarah Diare KEGIATAN ADAPTASI : Pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap lokasi-lokasi perkembangbiakan nyamuk Peningkatan akses terhadap air bersih Peningkatan imunisasi dan kampanye ASI Peningkatan kebersihan diri dan sanitasi perorangan Peningkatan system drainase dan pengelolaan banjir

Contoh Kegiatan Adaptasi Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Masyarakat Perusahaan/Swasta Pemda Pemerintah Pusat

Masyarakat Perusahaan/Swasta Pemda Pemerintah Pusat Mengubah kebiasaan dengan menggunakan air secara hemat. Perusahaan/Swasta Menciptakan proyek/kegiatan yang membantu Pemda dalam mengatasi kekurangan air bersih terutama pada musim kemarau di daerah-daerah yang kekurangan air bersih. Pemda Mengatasi kekurangan air bersih. Pemerintah Pusat Membuat regulasi penyediaan air bersih dan mengawasi pelaksanaannya.

Beberapa istilah adaptasi yang relevan Adaptasi yang direncanakan: hasil dari keputusan kebijakan yang bertujuan untuk mengembalikan ke, menjaga, atau mencapai kondisi yang diinginkan. Adaptasi Publik: diinisiasi dan diimplementasikan oleh pemerintah pada berbagai tingkat (biasanya lahir karena kebutuhan bersama). Adaptasi reaktif : Adaptasi yang dilakukan setelah dampak perubahan iklim sudah terobservasi. Adaptasi Swasta: diinisiasi dan diimplementasikan oleh individu, rumah tangga atau perusahaan swasta (biasanya dilakukan atas dasar kepentingan pribadi si pelaksana).

Kegiatan berskala nasional apa saja yang dapat dilakukan?

Pemetaan pola dan proyeksi perubahan iklim. Reforestasi dan Aforestasi pada lahan-lahan kritis  daerah resapan. Pengelolaan pengairan dan saluran irigasi. Penyesuaian pola tanam, bibit pilihan Penanaman bakau (manggrove)  seawall. Rehabilitasi karang  eksosistem ikan Penyesuaian perencanaan infrastruktur. Pemahaman perubahan cuaca ekstrim dan perubahan iklim untuk masyarakat umum.

Pemetaan Pola dan Proyeksi Perubahan Iklim Peta Rawan longsor Peta Rawan banjir Sumber : BMG, 2008 Sumber : Walhi, 2007

Reforestasi/Aforestasi lahan kritis

Pengelolaan Pengairan & Saluran Irigasi

Penanaman Bakau (Manggrove)  Seawall

Rehabilitasi Terumbu Karang  Ekosistem ikan Pemutihan terumbu karang Rehabilitasi terumbu karang

Penyesuaian Pola Tanam dan Penggunaan Bibit Pilihan

Penyesuaian perencanaan infrastruktur Teknologi ramah lingkungan (zero waste technology) Green building Pengolahan sampah Penggunaan energi ramah lingkungan Perluasan ruang terbuka hijau (RTH) dll

Pemahaman Perubahan Cuaca Ekstrim dan Perubahan Iklim untuk Masyarakat Umum

Contoh Kegiatan Adaptasi di Beberapa Negara

Contoh Kegiatan Adaptasi di Berbagai Negara Program pengelolaan resiko iklim di pulau-pulau Pasifik : Tonga: membangun perumahan tahan badai Samoa: membangun jalan dan jembatan tahan badai Niue : Sistem peringatan dini untuk badai Adaptasi pada sektor tenaga air (akibat lelehan gletser dan es) di Nepal : Pengeringan danau berbahaya Pengendalian banjir di daerah hilir Sistem peringatan gelombang panas di Shanghai Sumber : HM Treasury, 2006

Mitigasi Perubahan Iklim

Apa yang dimaksud dengan Mitigasi ? Mitigasi : berbagai tindakan aktif untuk mencegah/ memperlambat terjadinya perubahan iklim/ pemanasan global & mengurangi dampak perubahan iklim/pemanasan global (melalui upaya penurunan emisi GRK, peningkatan penyerapan GRK, dll.) 32

Pelaku Mitigasi Pelaku Kegiatan Pemerintah Ratifikasi konvensi Perubahan iklim (UNFCCC) dan Protokol Kyoto; Pengembangan program-program terkait dengan mitigasi perubahan iklim Masyarakat Mengurangi konsumsi listrik misalnya melalui penggunaan lampu heamat energi; Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan; Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi; Meningkatkan penggunaan transportasi massal; Bersepeda atau berjalan kaki untuk jarak dekat; Menanam pohon di sekitar tempat tinggal. Industri Pemanfaatan energi secara efisien; Pemanfaatan bahan baker dan bahan baku yang ramah lingkungan

Upaya Penurunan Emisi CO2 INDUSTRI ENERGI TERBARUKAN Bauran energi dan penghematan energi PEMBANGKIT LISTRIK Carbon capture & storage TRANSPORTASI RUMAH TANGGA & KOMERSIAL

Emisi global per sektornya Disebut juga LULUCF (landuse, landuse change, forestry atau penggunaan lahan, perubahan peruntukkan lahan, kehutanan) Sumber: Stern’s Slide

Perbandingan Emisi GRK 2000

Situasi Energi Global 37

Kebutuhan Energi Primer Dunia Laju Pertumbuhan Rata-rata per tahun 2004-2030

Pembagian Bahan Bakar Fosil di Dunia

Bahan Bakar Fosil Emisi: Bahan Sekunder: CO2 SO2 NOX Partikel Kecil CO Metana Senyawa Organik Lain Bahan Sekunder: Sulfat Nitrat Asam Ozon Troposfe Senyawa Organik

Source: IEA (2002). World Energy Outlook. Energy & Poverty

Rasio Elektrifikasi Rasio Elektrikasi Nasional tahun 2004 : 53,38% Jawa : 57,38% Luar Jawa : 47,01% Diolah dari: Statistik DJLPE, 2003

Data: Marc Imhoff (NASA GSFC), Christopher Elvidge (NOAA NGDC) Image: Craig Mayhew and Robert Simmon (NASA GSFC)

Situasi Energi Indonesia 44

Pertumbuhan Energi Primer cukup tinggi 2004 M.Bumi: 53% G.Bumi : 19% B.Bara : 21% T.Air : 4% P.Bumi : 3% 1970 M.Bumi: 88% G.Bumi : 6% B.Bara : 1% T.Air : 5% P.Bumi : 0% Pertumbuhan rata-rata energi primer : 1970-2004 = ± 8,5 %/tahun 2000-2004 = ± 5,5%/tahun Sumber: DJLPE, 2005

Konsumsi energi final relatif tinggi dengan pertumbuhan rata-rata 9% per tahun Th 1970, Sektor Rumah Tangga mengkonsumsi energi paling besar Sejak th 1984, Sektor Industri mengkonsumsi energi paling besar Sejak th 1996, Sektor Transportasi menjadi konsumen energi terbesar Sejak th 2001, Sektor Industri kembali menjadi konsumen energi terbesar

Konsumsi energi per kapita relatif rendah, sedangkan intensitas energi cukup tinggi (toe per juta US$, harga 1995) Japan : 92,3 Indonesia : 470 Konsumsi energi perkapita (toe per kapita) Japan : 4,14 Indonesia : 0,467

Pemakaian energi masih boros ditunjukkan dengan tingginya elastisitas pemakaian energi 1.84 1.69 1.36 1.16 1.05 0.73 0.47 0.26 0.17 0.10 (0.03) (0.12) (0.0) - 0.50 1.00 1.50 2.00 INDONESIA MALAYSIA TAIWAN THAILAND ITALY SINGAPORE FRANCE UNITED STATES CANADA JAPAN UNITED KINGDOM GERMANY Catatan: Diolah dari data BP Statistical Review of World Energy 2004 dan IMF World Monetary Outlook 2004

Perkembangan emisi CO2 pada Skenario Dasar

Persentase emisi CO2 per sektor 2000 2010

Solusi 51

Efisiensi energi Mencegah kerusakan hutan 3. Energi Terbarukan 4. Carbon Capture Storage (CCS) 5. Gas (transisi)

Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia 1. Proyek pengurangan emisi (penggunaan energi rendah emisi); 2. Proyek penyerapan karbon (kehutanan:aforestasi dan reforestasi).

Deforestasi di Beberapa Wilayah dan Pulau Pulau Sumatera b. Pulau Borneo

Deforestasi di Beberapa Wilayah dan Pulau Pulau Sulawesi b. Pulau Papua Total Luas Terdeporestasi adalah 376,494 km2

Proyeksi Reforestasi Pengurangan Karbon Masa Depan = Kehidupan ƒ maks.(NDVI di masa depan, Sosial-Ekonomi di masa depan, Pola Spasial di masa depan, dll.); Proyeksi Deret Waktu: Masa depan (NDVI, Sosial, Ekonomi, Pola spasial, etc) = ARIMA f (time) Masa Depan Sekarang Lampau

Carbon Uptake di Hutan Riau 1994 1998 Deret gambar berikut menunjukkan pengurangan Carbon Uptake (Tangkapan Karbon). Terlihat perbedaan nilai tangkapan karbon di tahun 1994 hingga 2002. Corak merah menunjukkan rendahnya Carbon Uptake. 2000 2002 in kg/m^2/year <0 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 >1

Energi rendah emisi Jenis Energi Penelitian dan Pengembangan Percontohan Semi Komersial Panas Bumi √ Mikrohidro Surya : Fotovoltaik Surya Thermal Angin Biomassa: Directcombustion Gasifikasi Biogas Liquefaction Energi Samudra EBT lainnya

Potensi Energi Angin (Des-Jan-Feb) 3.1 3.6 5.0 5.8 2.6 2.1 4.3 1.7 1.4 0.8 1.1 1 MW 21 925 mB

Potensi Energi Angin (Mar-Apr-Mai) 0.6 0.5 0.8 1.1 1.4 1.7 2.1 2.6 1 MW 21 925 mB

Potensi Energi Angin (Jun-Jul-Agust) 3.1 2.6 2.1 1.7 1.4 0.8 0.5 0.6 1.1 3.6 4.3 1 MW 21 925 mB

Kapasitas terpasang optimum = 25 MW Kapasitas saat ini = 0,6 MW Potensi Energi Angin (Sept-Okt-Nov) 0.8 0.6 0.5 0.3 1.4 1.1 2.1 1.7 3.1 2.6 Potensi = 73 GW Kapasitas terpasang optimum = 25 MW Kapasitas saat ini = 0,6 MW 1 MW 21 925 mB

Proyeksi Energi Mini/Mikro Hidro Sumber: Susandi, 2006

Proyeksi Energi Angin Sumber: Susandi, 2006

Proyeksi Energi Surya Sumber: Susandi, 2006

Proyeksi Energi Biomassa Sumber: Susandi, 2006

Proyeksi Energi Panas Bumi Sumber: Susandi, 2006

Proyeksi Energi Panas Bumi Sumber: Susandi, 2006

National Energy Mix, Year 2025 (optimization scenario) ENERGY MANAGEMENT OPTIMISATION Microhydro 0.216% Biofuel 1.335% Solar Power 0.020% Wind Power 0.028% Fuel cell 0.000% Biomassa 0.766% Nuclear 1.993% Natural Gas 30.6% Oil 26.2% Other 4.4% Geothermal 3.8% Large Hydro 2.4% Coal 32.7% Source: DESDM, 2005

Produksi energi Net export Indonesia Indonesia Sumber: Susandi, 2005 Exajoules Exajoules Sumber: Susandi, 2005