PROSES BERDIRINYA MUAHAMMADIYAH Disusun oleh: Rukmana Adiyati A210110136 Indri Avisha A210110138 Linda Sulistiyani A210110178 Erna Puspitasari A210110180
Sebagai tahap awal untuk mendeklarasikan muhammmadiyah Ahmad Dahlan melakukan kontak dengan Budi Utomo dengan tujuan ingin belajar tentang manajemen organisasi dari Budi Utomo. Dan pada akhirnya Ahmad Dahlan diterima dan bisa bergabung dengan Budi Utomo sekaligus dijadikan sebagai penasihat untuk masalah – masalah agama. Kedudukan Ahmad Dahlan di Budi Utomo ini dimanfaatkan untuk belajar tentang duahal yaitu, belajar ilmu organisasi dan kedua sebagai sarana aktualisasi ajaran islam.
Pada tahun 1911 Ahmad Dahlan mendirikan sekolah rakyat, yang diberi nama “ Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah “ yang menggabungkan dua sistem pendidikan yaitu sistem pesantrendan sistem pendidikan barat. Jumlah murid pertama di Madrasah Diniyah Ibtidaiyah Islamiyah hanya 9 orang, itupun dari keluarga sendiri. Dalam tempo setengah tahun jumlah murid menjadi 20 orang, memasuki bulan ke7 sekolah tersebut memperoleh bantuan guru bernama Kalil dari Budi Utomo.
Berdiskusi dengan guru-guru Kwekschool Sebelum Muhammadiyah resmi dideklarasikan ada 5 langkah yang telah diambil oleh Ahmad Dahlan sebagai proses awal untuk mendirikan Muhammadiyah : Berdiskusi dengan guru-guru Kwekschool Berdiskusi dengan orang-orang dekat untuk mencari nama yang tepat bagi organisasi yang akan didirikan Mengajukan permohonan kepada Hoofdbestuur Budi Oetomo agar mengusulkan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk berdirinya Muhammadiyah. Mengadakan rapat-rapat persiapan peresmian berdirinya Muhammadiyah. Memproklamirkan berdirinya Muhammadiyah
Susunan pengurus muhammadiyah yang pertama sebagaimana tercantum dalam surat izin dari persetujuan sri sultan : Presiden / Ketua: K. H. Ahmad Dahlan Sekretaris : H. Abdulah Siradj Anggota : H. Ahmad H. Abdur Rahman RH. Djailani H. Anies H. Muhammad Fakih
Tujuan muhammadiyah dan perkembangannya Sejak didirikan oleh Ahmad Dahlan sampai muktamar Muhammadiyahke 44 di Jakarta tahun 2000, rumusan maksud dan tujuan muhammadiyah mengalami tujuh kali perubahan redaksional susunan bahasan
Tujuh rumusan tersebut yaitu : Permulaan berdirinya Muhammadiyah Setelah Muhammadiyah meluas keberbagai daerah dari luar Yogyakarta Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) Setelah muktamar muhammadiyah ke 31 di Yogyakarta 1950 Muktamar Muhammadiyah ke 34 di Yogyakarta 1959 Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta 1985 Muktamar Muhammadiyah ke 44 di Jakarta tahun 2000
Dalam rumusan ini Muhammadiyah mempunyai maksud dan tujuan : Menyebarkan pengajaran kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumi putera di dalam residen Yogyakarta Memeajukan hal agama Islam kepada anggota - anggotanya
Maksud dan tujuan rumusan yang kedua ini direvisi untuk menyesuaikan dengan kondisi riil Muhammadiyah : Memajukan dan menggembirakan pengajaran agama Islam di Hindia Belanda Memajukan dan menggembirakan hidup sepanjang kemauan agama Islam kepada sekutu-sekutunya
Maksud dan tujuan merumuskan ketiga ini yaitu : Hendak menyiarkan agama Islam Melakukan kebaikan Memajukan pengetahuan dan kepandaian
Rumusan keempat yaitu mengenai pentingnya menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar benarnya.
Rumusan kelima ini hanya ada perubahan pada redaksional semata atas rumusan hasil muktamar ke 31 dari kata “ Dapat Mewujudkan “ menjadi “ Terwujudnya “ , jadi rumusan resminya adalah “ Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam”
Pada tahun 1985 Muhammadiyah harus merubah maksud dan tujuan serta asasnya karena kehadiran UU NO 8 Tahun 1985. rumusan tersebut adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama , adil dan makmur yang di Ridhai Allah SWT.
Hasil rumusanke tujuh yaitu “ Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amal makruf nahi munkar berasaskan Islam yang bersumber pada Al- Quran dan As-Sunnah “
Pertanyaan : Mengapa Ahmad Dahlan belajar tentang manajemen organisasi dari Budi Utomo ? Di awal-awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah, sekolah tersebut mendapat reaksi minor dari masyarakat. Mengapa? Apa penyebab utama ditolaknya permohonan Ahmad Dahlan untuk mendirikan Muhammadiyah? Mengapa di sekolah rakyat yang didirikan Ahmad Dahlan menggabungkan sistem pesantren dan sistem pendidikan barat ?