Kelas XII Bahasa Semester 2 Kritik sastra Kelas XII Bahasa Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 9. menulis esai dan kritik sastra 9.2. penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Kompetensi Dasar 9. menulis esai dan kritik sastra
Indikator Menyusun sinopsis karya sastra Mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut Membahas segi-segi tertentu dari karya sastra yang sudah dideskripsikan (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik) Menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam bentuk esai secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik)
Materi Kritik sastra dan esai merupakan suatu cabang dari ilmu sastra dalam pengadaan analisis, penafsiran, serta penilaian sebuah teks sastra. Orang yang melakukannya disebut kritikus sastra. Dia diharapkan memahami terlebih dahulu tentang ilmu sastra sebelum membuat sebuah kritik sastra. HB. Jassin pernah berpendapat bahwa kritik sastra adalah pertimbangan baik atau buruk suatu hasil karya sastra. Oleh karena itu, seorang kritikus sastra akan dianggap sebagai juru obat. Jika karya sastra telah diresensi oleh seorang kritikus terkenal, maka karyanya dianggap bermutu dan bernilai sastra tinggi.
Ciri-ciri kritik sastra dan esai yang baik adalah selalu mempertimbangkan empat komponen berikut ini. a. Data atau fakta b. Inference atau kesimpulan c. Evaluasi atau judgment d. Penilaian Selain itu, juga harus didukung oleh intuisi penulis secara tajam dan kritis. Dalam hal ini seseorang memberikan kritik sastra haruslah memahami banyak hal, diantaranya: a. Teori sastra b. Teori kritik c. Prinsip-prinsip syarat dalam mengkritik suatu karya
Idealnya pendekatan instrinsik dan pendekatan ekstrinsik merupakan pendekatan dasar dalam menelaah melalui tahapan-tahapan : Pemaparan Analisis Penafsiran Penilaian
Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus. Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu Anda perhatikan hal-hal berikut. a. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik. b. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung. c. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra. d. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema. e. Memulai untuk menulis kritik atau esai. f. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi. g. Mengirimkan ke media massa cetak.
Selain langkah-langkah di atas, secara konkret Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini. a. Menentukan tema b. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai). c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung. d. Membuat kerangka (kritik atau esai). e. Membuat isi (kritik atau esai). F. Penutup atau kesimpulan. Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat menulis kritik dan esai, baik di bidang sastra maupun nonsatra dengan baik. Untuk memperoleh kualitas yang baik, lakukan secara rutin untuk menulis kritik dan esai.
Ide atau gagasan adalah pikiran utama atau pikiran pokok dalam suatu paragraf atau wacana. Setelah Anda melakukan penulisan kritik dan esai secara berkesinambungan, dapat menyampaikan ide dan gagasan dalam tulisan tersebut. Penuangan gagasan dalam suatu tulisan dapat dilakukan dengan penalaran berikut ini. a. Penalaran deduktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di awal paragraf. b. Penalaran induktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di akhir paragraf. Dengan kedua penalaran tersebut, ide dan gagasan yang ingin Anda tuangkan dalam kritik dan esai dapat dipahami pembaca secara jelas
Latihan Soal Menyiapkan air sembilan Kematian lahutku (AS. Sumbawi) Ada konspirasi dalam diri Menyiapkan air sembilan Kematian lahutku (AS. Sumbawi) Dilihat dari gaya pengarang dalam mengungkapkan isinya, puisi di atas menggunakan …. a. keterlibatan konteks b. keterlibatan buku-buku sastra c. keterlibatan jiwa d. keterlibatan makna e. keterlibatan guru sastra
Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5
Karya sastra yang dikatakan memiliki norma estetika adalah karya sastra yang …. a. membentuk kenikmatan dan rasa indah b. mampu menghidupkan atau memahami pengetahuan pembaca c. menyajikan masalah-masalah norma moral, susila, dan keagamaan dalam bentuk yang bertanggung jawab dan matang d. tidak terikat pada waktu dan tempat e. mengungkapkan fakta dalam realitas secara langsung
Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5
Di dalam Layar Terkembang karya S Di dalam Layar Terkembang karya S. Takdir Alisjahbana, Yusuf akhirnya tidak kawin dengan Maria karena …. a. Maria adalah gadis yang lebih suka bergaul dengan orang kebanyakan b. Yusuf lebih tertarik kepada Tuti yang suka berorganisasi c. Maria meninggal dunia karena sakit d. Maria meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas e. Tuti berhasil meyakinkan Maria bahwa Yusuf suka menyeleweng dengan gadis lain
Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5
Pada dasarnya, seorang kritikus sastra harus tahu benar dasar pemikiran dan teori-teori sastra untuk memperkuat kritikan yang akan disampaikan. Seorang kritikus yang baik sudah semestinya bisa memberikan argumentasi yang meyakinkan. Jadi untuk mengkritik sebuah karya sastra tidak semudah yang kita bayangkan, meskipun yang melatarbelakangi sebuah kritik adalah ketidakpuasan yang melahirkan sebuah argumen. (“FX. Onny S, Talenta) Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan permasalahan dalam penggalan kritik di atas adalah … .
a. Seorang kritikus sastra harus tahu benar tentang dasar pemikiran dan teori-teori yang sesuai untuk memperkuat kritikannya b. Kritikus yang baik hanya mencari segi kelemahan isi karya sastra yang dikritiknya tanpa memberi solusinya. c. Seorang kritikus harus mampu memberikan argumentasi yang meyakinkan d. Untuk mengkritik sebuah karya sastra tidak sekedar mencari kekurangannya saja, tetapi harus disertai argumentasi yang benar e. Meskipun yang melatarbelakangi kritik adalah ketidakpuasan, namun untuk mengkritik sebuah karya sastra tidak semudah yang kita bayangkan.
Selamat, Anda Benar! 1 2 3 4 5
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5
Cara menutup cerita membuat pembaca mengulang kembali agar dapat mengerti dan menikmati cerita yang disampaikan. Pembaca bertanya-tanya tentang akhir cerita selanjutnya. Banyaknya bahasa Melayu dan bahasa Belanda yang digunakan membuat pembaca tidak mengerti. Pemakaian ungkapan dan kiasan dalam kalimat menjadikan cerita agak terasa berat. Untuk dapat memahami cerita ini pembaca terpaksa berpikir lebih dalam. Kalimat kritik yang menyoroti kelemahan novel dalam petikan tersebut adalah … a. Perlu pemikiran dan konsentrasi untuk memahami isi cerita. b. Ungkapan yang sering digunakan menjenuhkan bagi para pembaca. c. Cerita kurang dapat dipahami karena jalan cerita tidak begitu jelas. d. Terdapatnya bahasa yang kurang dapat dipahami pada masa kini. e. Pemakaian ungkapan dan kiasan menjadikan cerita agak terasa berat.
Selamat, Anda Benar! Lanjutkan Klik di sini
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1 2 3 4 5
Uji Kompetensi Klik Uji Kompetensi
Referensi Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press. Samad, Daniel. 1997. Dasar-Dasar Meresensi Buku. Jakarta: PT Gramedia. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Erlangga.
Penyusun PENYUSUN Nama : NURHADI, S.Pd. Institusi SMA N 1 Boja E-mail mrnurhadiboja@gmail.com