PEMBUATAN KOMPOS CAIR BUAH JERUK DENGAN MEMBANDINGKAN PENGGUNAAN EM4 DAN STARTER TEMPE Dipersembahkan oleh : Ruri Arista Claudia 101011052 Sharita Aulia Rochmi 101011078 Galuh Kurniawati 101011114 Adi Suseno 101011117
Laporan Penutup Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Praktikum Hasil & Pembahasan Penutup
Pendahuluan Latar Belakang Latar Belakang Mengurangi sampah buah busuk yang berpotensi penyebab kekumuhan pada pasar tradisional Mengolah sampah buah busuk menjadi bahan yang lebih berguna & bernilai ekonomis Membantu mengurangi limbah pada pasar tradisional Latar Belakang Semakin banyaknya bahan yang dapat diolah menjadi kompos, mulai dari bahan organik sampai bahan anorganik. Hal tersebut membuat kelompok kami ingin berinovasi dengan membuat kompos cair dari bahan buah-buahan yang sudah busuk dengan membandingkan penggunaan em4 dan starter tempe. Dari hal tersebut masalah yang kami angkat adalah bagaimana cara dan proses pembuatan kompos cair dari buah jeruk dengan membandingkan penggunaan em4 dan starter tempe ? Latar Belakang
Pendahuluan Tujuan Manfaat Umum : Mahasiswa dapat membuat kompos cair dari buah jeruk dengan membandingkan penggunaan Em4 dan starter tempe. Khusus : mengidentifikasi prosedur pembuatan kompos cair Mengidentifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos cair Mengkaji seberapa efektif cara pemanfaatan buah-buahan busuk menjadi kompos cair Mengkaji kualitas kompos antara penggunaan em4 dan starter tempe Tujuan Meningkatkan kreatifitas dalam pemanfaatan barang tidak bernilai ekonomis menjadi barang yang bernilai ekonomis. Mengingkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai pemanfaatan buah-buah-buahan yang sudah busuk menjadi kompos cair. Manfaat
Tinjauan Pustaka Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011 :226). Limbah cair adalah sisa air dibuang yang mengandung bahan/zat yang berbahaya bagi kesehatan. Kompos merupakan bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya (Hadisumitro, 2001). Manfaat kompos : Penyubur lahan pertanian Memperbaiki struktur tekstur tanah Memberikan unsur hara usaha reklamasi lahan bekas galian tambang, penyubur daerah rawa, peningkatan kadar pH di daerah lahan asam ( Windi, 2011).
Pendahuluan Kompos cair adalah exstrak dari pembusukan sampah organik
Metode Praktikum Alat : 2 Toples plastic Selang 2m 4 botol air mineral 650 ml Pisau Baskom atau timba plastik Saringan pH indicator Termometer Bahan : Buah jeruk yang sudah busuk Konsentrat EM Starter dari tempe Kacang hijau
Metode Praktikum Siapkan jeruk busuk Kupas & potong kecil Peras jeruk sampai dapat air 500 ml Pindah air jeruk + EM4 dalam toples I Siapkan tempat komposter (toples I ) Tambah EM4 50 ml Ulang prosedur 3 Tambah starter tempe 50 ml Siapkan tempat komposter (toples II) Tunggu 2 minggu Tutup kedua toples, tutup dilubangi dan beri selang Pindah air jeruk + starter tempe dalam toples II Ukur pH & suhu Setelah matang bandingkan campuran I & II pada tanaman kacang hijau selama 1 minggu Campur kompos dengan air perbandingan 1 : 100
Metode Praktikum Lokasi : Gazebo depan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Waktu pelaksanaan : Persiapan : 26 – 27 Maret 2013 Pelaksanaan : 28 Maret 2013 Fermentasi bahan : 28 Maret – 12 April 2013 Pengamatan pada kacang hijau : 14 April – 20 April 2013 Rincian biaya : 2 kg buah jeruk busuk : Rp. 10.000,00 Toples plastik ( 2 ) : Rp. 54.000,00 Timba plastik kecil : Rp. 2.500,00 Selang 2m : Rp. 2.000,00 Saringan ( 3 ) : Rp. 7.500,00 pH indicator ( 6 ) : Rp. 5.100,00 Rp. 81.100,00
Hasil & Pembahasan Tabel hasil Pengamatan suhu dan pH kompos Analisis : Hasil pengamatan kompos matang setelah hari ke 16, suhu awal 260 C, terus meningkat hingga hari ke 7, suhu tertingg 470 – 480 C, dari hari ke 10 – 16 turun sampai suhu normal 260 – 270. Suhu campuran starter tempe lebih tinggi dibanding dengan campuran EM4. pH awal 2, terus meningkat hingga hari ke 16 yaitu 6 – 7, hal tersebut sebagai indikator kematangan kompos
Hasil & Pembahasan Tabel hasil Pengamatan pada tanaman kacang hijau Analisis : larutan kompos dengan Em4 pertambahan tinggi tanamannya lebih cepat disbandingkan dengan yang lainnya. Pada kompos yang menggunakan starter tempe, pertumbuhannya sangat lambat. Hal ini terjadi kemungkinan karena kadarnya tidak sesuai sehingga malah menghambat pertumbuhan kacang hijau.
Penutup Kesimpulan : kompos cair ini dapat dibuat dalam waktu sekitar 14 hari. Kompos cair dapat dikatakan matang jika suhunya berkisar antara 26-27ᵒC dan pHnya netral, yaitu berkisar antara 6-7. Selain itu, setelah diuji pada tanaman kacang hijau, kompos yang menggunakan Em4, lebih menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang cepat pada kacang hijau dibandingkan jika tanaman disiram dengan kompos yang menggunakan starter tempe dan air biasa. Saran : Sebaiknya memanfaatkan sampah rumah tangga agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar, salah satunya dengan pembuatan kompos dari buah-buahan yang telah membusuk. Dalam penggunaan Em4 atau starter pada pembuatan kompos, sebaiknya diberikan takaran yang sesuai agar nantinya pada saat dimanfaatkan pada tanaman, tidak menghambat pertumbuhannya. Simpanlah kompos yang telah jadi pada tempat yang tidak terkena langsung cahaya matahari agar kompos tahan lama.
Daftar Pustaka Anonymous. 2008. Kompos Cair. http://pengolahan-limbah.blogspot.com/2012/04/pengertian-limbah.html . Diakses pada tanggal 13 Maret 2013 Anonymous. 2012. Pupuk Organik Cair Mengandung N, P dan K. http://dipertanaknunukan.blogspot.com/2012/05/pupuk-organik-cair-mengandung-n-p-dan-k.html . Diakses pada tanggal 13 Maret 2013 http://komposkota.org/?page_id=24 http://id.wikipedia.org/wiki/Kompos http://www.scribd.com/doc/92082712/Pengertian-Limbah-Cair http://www.gerbangpertanian.com/2011/04/perbedaan-em4-mol-dan-pgpr.html http://uyatkusnandars.blogspot.com/2013/02/pembuatan-kompos-dengan-teknologi-em-4.html
Terima Kasih