Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teknologi pengawetan hijauan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teknologi pengawetan hijauan"— Transcript presentasi:

1 Teknologi pengawetan hijauan
E-learning K4 kps 2

2 MATERI PRAKTIKUM TEKNOLOGI FERMENTASI BAHAN PAKAN
HIJAUAN AWETAN KERING (HAY) JERAMI UREA- AMONIASI PENGAWETAN HIJAUAN PAKAN TERNAK SECARA SEGAR (SILASE) UREA MOLASSES BLOCK (UMB)

3 TEKNOLOGI FERMENTASI BAHAN PAKAN
Prinsip Adanya aktivitas mikroba (jamur, kapang dan yeast serta bakteri) yang diberikan sebagai inokulum / starter di dalam bahan pakan akan menghasilkan proses fermentasi sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam suatu proses fermentasi.

4 ALAT DAN BAHAN Bahan Ragi tape Ragi tempe Alat Pemanas air Ragi roti
Tepung kedelai Tepung jagung Alat Pemanas air Plastik klip Nampan

5 Prosedur Kerja Bahan (Substrat) dihomogenkan
Ditambahkan air hangat dan diratakan Didinginkan sampai suhu ±30o C Dinokulum sesuai dengan perlakuan Difermentasi dengan waktu inkubasi sesuai dengan perlakuan

6 Indikator yang Diamati
TEKSTUR WARNA BAU TEMPERATUR MISELIA

7 HIJAUAN AWETAN KERING (HAY)
Hay adalah hijauan yang sengaja dipotong sebelum tua untuk dikeringkan sampai kadar air 15 – 20 % dalam waktu singkat. Pengeringan hijauan sampai kadar air ini dilakukan dengan tujuan agar mikroorganisme (jamur) tidak dapat tumbuh, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama.

8 ALAT DAN BAHAN Alat Tali Cetakan Timbangan Bahan Tebon Jagung
Daun Gamal (Gliricidae)

9 PROSEDUR KERJA Hijauan segar ditimbang
Hijauan kemudian dikeringkan dengan metode hamparan diangin-anginkan tanpa matahari langsung Dilangin-anginkan selama 1 minggu/sampai kering Hijauan yang telah kering(Hay) lalu disimpan Hay yang baik memiliki kadar air ±15%

10 JERAMI UREA-AMONIASI 1. Metode Basah
Amoniasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode basah dan metode kering. 1. Metode Basah Teknik ini pertama kali ditemukan oleh Dolberg (1981) dari Bangladesh. Dibuat suatu silo (didalam atau di atas tanah) kemudian dihamparkan lembaran plastic. Jerami yang telah diketahui bahan keringnya ditaburkan berlapis-lapis dan dinjak-injak atau dipadatkan. Setiap lapis disiram secara rata atau proporsional dengan larutan urea 4 %.

11 2. Metode Kering Teknik ini menggunakan jerami kering yang dibuat kubus-kubus hay kemudian ditempatkan dalam container yang kedap udara. Dibagian bawah dari tumpukan jerami tersebut di tempatkan bak yang berisi larutan yang mengandung sumber urease misalnya feses domba/sapi, daun Gliricidia sebanyak 6 %. Setelah 7 hari pemeraman, proses amoniasi dianggap telah selesai dan dapat dibuka untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

12 ALAT DAN BAHAN Alat Timbangan Gelas Ukur Lembaran Plastik Ember 2 buah
Kantong Plastik Bahan Jerami padi Urea Air Timbangan

13 PROSEDUR KERJA Pambuatan urea amoniasi jerami pada Sistem Basah:
Mempersiapkan semua bahan dan peralatan yang diperlukan Mempersiapkan larutan urea Siapkan wadah besar dan isi dengan air → hitung volume air Timbang urea (sesuai perlakuan 2%, 4%, 6%) dan larutkan ke dalam air yang ada di wadah misal untuk perlakuan 2% jika volume air 10 L maka jumlah urea yang digunakan 200gram) Siapkan jerami: Timbang jerami, ikat kuat menjadi kubus atau slilinder. Masukkan jerami ke dalam larutan urea dan tunggu ±10 menit

14 PROSEDUR KERJA Angkat jerami dan tunggu hingga tidak ada air yang menetes Simpan dalam wadah tertutup tapi aerob Buka dan evaluasi hasil jerami amoniasi setelah 1 minggu

15 HIJAUAN AWETAN SEGAR ( SILASE )
Silase adalah hijauan makanan ternak yang disimpan dalam keadaan segar dengan kadar air antara %, di dalam suatu tempat yang dinamakan silo. TUJUAN : Untuk persediaan pada musim kering Menampung kelebihan hijauan Mendayagunakan sisa-sisa hasil pertanian dan hasil ikutan pertanian

16 ALAT DAN BAHAN Bahan Tebon Jagung Bahan Pengawet (RAC)-Molases Alat
Alat pemotong hijauan Silo pH meter/indikator pH Beaker glass/Gelas ukur Timbangan

17 PROSEDUR KERJA Siapkan rumput gajah yang akan digunakan untuk silase sebanyak 2 kg, kemudian potong kecil-kecl 3-5 cm dengan chopper atau parang. Ambil contoh dari hijauan tersebut untuk menentukan kadar bahan kering dan pH awal Sediakan bahan pengawet sesuai dengan kebutuhan Siapkan silo Campurkan bahan hijauan dan bahan pengawet sampai rata sebelum dimasukkan ke dalam Silo Masukan bahan silase ke dalam silo dan padatkan serapat mungkin agar udara dapat keluar dari dalam silo. Tutup rapat-rapat silo tersebut kemudian diikat yang erat Lakukan pemeriksaan fisik silase setelah selesai proses ensilase

18 UREA MOLASSES BLOCK (UMB)
Urea Molasses Block (UMB) adalah pakan tambahan (suplemen) untuk ternak ruminansia, berbentuk padat yang kaya dengan zat-zat makanan; terbuat dari bahan utama yang berupa molasses (tetes tebu) sebagai sumber enersi, pupuk urea sebagai sumber nitrogen (protein), bahan-bahan lain sebagai pelengkap zat-zat makanan, mineral-mineral serta bahan-bahan lain sebagai bahan pengisi dan penyerap air tetes tebu.

19 ALAT DAN BAHAN Alat Cetakan Pengaduk Plastik Ember (1 buah )  1 kelas
Molases Urea Bahan pengisi(pollard,dedak, tepung jagung, onggok, dll) Bahan pengeras/perekat(semen putih, gipsum, dll) Mineral mix

20 Prosedur Kerja Bahan-bahan dipersiapkan dan ditimbang sesuai takaran sbb: Molases : 30% Urea : 6-8% Bahan Pengisi : 39-44% Bahan Perekat : 6-8% Mineral Mix : 15% Bahan yang sifatnya kering dicampur dan dihomogenkan Ditambah molases dan diaduk rata Dicetak Dikeringkan

21 Peralatan yang Wajib Dibawa Per Kelompok(Hay+Silase)
Ember cat 5 kg + tutup Karet ban + gunting Sabit/pisau besar

22 Peralatan yang Wajib Dibawa Per Kelompok(Fermentasi)
Nampan 2 buah


Download ppt "Teknologi pengawetan hijauan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google