HORTIKULTURA PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI (TIN250) Oleh:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
KARBOHIDRAT.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
What is Ethylene.
KARBOHIDRAT.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
KLASIFIKASI SAYURAN.
Kharakteristik Produk Pertanian UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIFAT ANTIOKSIDAN DUA VARIETAS APEL SELAMA PENYIMPANAN JANGKA PANJANG Hendrawan Saputra
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN
Luas Daerah ( Integral ).
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
Respirasi Faktor Internal & Lingkungan
Teknologi Pascapanen Sayur, Buah dan Bunga
Identifikasi Sederhana Makanan Beresiko Tidak Aman
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Kenali Manfaat Warna Buah dan Sayur
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Daun(Allium fistulosum L.) Minimally Processed (MP) Oleh : Eka Wulandari NIM :
ZAT WARNA ALAM.
Kandungan Kimia Daun Teh
PENGELOLAAN PASCAPANEN BUAH-BUAHAN
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
BOTANI EKONOMI Edy Setiti Wida Utami.
Pascapanen Bahan Pangan
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
PENGELOLAAN PASCA PANEN BUAH-BUAHAN
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Universitas Udayana.
TRANSPIRASI Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Oleh:
BIMTEK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DI PEKARANGAN
Materi 8 SIFAT FISIK DAN BIOLOGI BUAH DAN SAYURAN
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Penyimpanan pangan Oleh Maximus Klau,SST.
Perubahan Biokimia Pada Sayuran dan Buah-buahan
KERUSAKAN BAHAN PANGAN
FISIK : TEKSTUR WARNA UKURAN KIMIA : KARBOHIDRAT PIGMEN ASAM ORGANIK FENOL.
Fisiologi Pasca Panen.
NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan.
Perubahan Biokimia Pada Sayuran dan Buah-buahan
PANEN DAN PASCAPANEN.
TINGKAT KEMATANGAN DAN TEKNIK PEMANENAN
FISIOLOGI PASCA PANEN ke-3
FISIOLOGI PASCA PANEN Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP 2016.
FISIOLOGI PASCA PANEN PENYIMPANAN
FISIOLOGI PASCA PANEN ke-2
PENANGANAN PASCA PANEN postharvest handling
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
POLA RESPIRASI, DAN PROSES PERTUMBUHAN KOMODITAS
FISIOLOGI PASCA PANEN Ke-8
Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
Kenali Warna Buah dan Sayuran
ZAT WARNA ALAM.
Buah-buahan dan Sayur-sayuran
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
PASCA PANEN Luh Putu Suciati.
II. FISIOLOGI PASCA PANEN
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
PANEN DAN PASCAPANEN. PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Pasca Panen Persiapan utk penyimpanan dan pemasaran Diakhiri awal.
Kerusakan Bahan Pangan
PERLAKUAN PASCA PANEN YANG TEPAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENENTUAN WARNA BUAH TOMAT (Lycopersicum Esculentum) Oleh Kelompok : Diana Sitompul (J1B116068)
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN KELAINANNYA
MENDIDIK dan MEMBIASAKAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK
Transcript presentasi:

HORTIKULTURA PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI (TIN250) Oleh: Tim Pengajar MK PBA Erliza Hambali, E. Gumbira Sa’id, Titi C. Sunarti, Ono Suparno Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2011

HORTIKULTURA Sayur-sayuran Buah-buahan Tanaman hias

SAYUR-SAYURAN Pengelompokkan Sayuran  Berdasarkan perbedaan bagian tanaman: Daun : kubis, lettuce, bayam Umbi : wortel, kentang, radish, bawang Buah : tomat, mentimun Batang : seledri, asparagus Bunga : bunga kol, brokoli Biji-bijian : kacang jogo, kapri

Komposisi Sayuran Kadar air tinggi (70-90%)  kontribusi terhadap energi rendah Rendah lemak & protein Karbohidrat : utama selulosa, pati & gula  penyedia dietary fiber Vitamin & mineral Pigmen

Komposisi Sayuran (%) Sayuran Air Protein Lemak Karbohidrat Bayam 86.9 3.5 0.5 Daun pepaya 75.4 8.0 2.0 11.9 Daun singkong 77.2 6.8 1.2 13.0 Cabe merah segar 90.0 1.0 0.3 7.3 Jagung muda 63.5 4.1 1.3 30.3 Jamur kuping segar 93.7 3.8 0.6 0.9 Toge kacang hijau 92.4 2.9 0.2 Toge kedelai 81.0 9.0 2.6 6.4 Kentang 77.8 0.1 19.1

Komposisi Beberapa Sayuran (%) Komponen Kentang Kubis Kapri Tomat Wortel Protein 2.0 2.5 6.0 1.0 Lemak Karbohidrat (pati & gula) 19.0 3.0 10.0 5.5 Dietary fiber 3.5 5.0 1.5 Air 76.0 90.5 78.5 94.0 90.0 Vitamin& mineral 0.5

Kebutuhan Pangan Kontribusi kentang terhadap kebutuhan per hari Nutrient Jumlah Vitamin C 22% Thiamin 8% Asam nikotinat Besi 6% Protein 4%

Komposisi Sayuran & Perubahannya Karbohidrat  selulosa, pati & gula Sayuran dengan kandungan pati tinggi Contoh: jagung, buncis, kentang, biji-bijian B Tahap pemanenan A : Sweet corn B : Normal corn %pati (bb) 20 A 10 Pra-masak susu Masak susu ‘Early Dough’ Hubungan antara kandungan pati & tahap perkembangan jagung

Perubahan gula pada sayuran Gula pada sayuran : glukosa, fruktosa, sukrosa Kentang yang disimpan pada suhu rendah  manis  Penyebab reaksi browning. Penyimpanan yang baik : suhu kamar  suhu dingin Total gula pereduksi Suhu dingin 6.5oC Suhu kamar 27oC bulan 1 2 3

Pengaruh suhu dan waktu penyimpanan terhadap perubahan komposisi gula pada jagung Jam sesudahpanen 4.4oC 21oC RS Non-RS 4-8 0.93 4.94 24 0.58 3.19 0.37 1.83 48 0.41 1.94 0.26 1.18 RS : gula pereduksi Untuk mendapatkan jagung muda yang berasa manis Dipanen pada kadar gula tinggi  milk stage Bila disimpan  secepatnya didinginkan

Vitamin & Mineral Sayuran Ca (mg) Fe (mg) Vit A (SI) Vit B1 (mg) Vit C (mg) Bayam 267 3.9 6090 0.08 80 Daun katuk 204 2.7 10370 0.10 239 Daun kelor 440 7.0 11300 0.21 220 Daun singkong 165 2.0 11000 0.12 275 Daun pepaya 353 0.8 18250 0.15 140 Sawi 2.9 6460 0.09 102 Tomat (merah) 5 0.5 1500 0.06 40 Wortel 39 12000 6

Pigmen : warna pada sayuran Khlorofil : hijau  indeks kesegaran Contoh: daun-daunan : bayam, daun singkong Karotenoid  berhubungan dengan pro vit. A - Karoten  orange (wortel) - Xanthofil  kuning (jagung) - Likopen  merah (tomat) - Krosentin  kunyit (kuning-orange) Flavonoid : merah, kuning, biru & ungu - Anthosianin  ungu, biru, merah - Anthoxantin  kuning, putih - Tanin  tidak berwarna

Penanganan Pascapanen Sayuran dan Buah-buahan Pendinginan (suhu rendah, -2oC s.d. 10oC)  menahan atau mengurangi penyebab pembusukan : Aktivitas mikroorganisme Proses respirasi Aktivitas enzim Penguapan Pelapisan Lilin  mengurangi laju respirasi & transpirasi (proses pelayuan)  penampakan sayuran menjadi menarik/mengkilat  menghambat pertunasan Penyimpanan dengan Udara Terkendali (Control Atmosphere Storage)  (+) CO2, (-) O2, (++)N2 dari normal (Modified Atmosphere)

BUAH-BUAHAN Kandungan air tinggi Sumber dietary fiber Kandungan gula relatif tinggi daripada sayuran  gula buah : fruktosa-glukosa Contoh: anggur 15%, jeruk 7% Mengandung asam organik  rasa asam pada buah yang mentah : asam sitrat, malat, tartarat Sumber Vitamin C (terutama jeruk, strawberry, blackcurrant)

Pengelompokan buah Buah klimakterik : Alpukat, pisang, sukun, jambu biji, nangka, melon, pepaya, markisa, semangka Buah Non-klimakterik Paprika, mentimun, terung, jeruk, jeruk nipis, zaitun, nanas, labu

Komposisi Buah-buahan (%) Air Protein Lemak Karbohidrat Alpukat 84.3 0.55 3.97 4.7 Apel 84.1 0.26 0.35 13.11 Arbei 89.9 0.77 0.48 7.97 Jambu Air 87.0 0.54 0.18 10.62 Jambu Bol 84.5 0.40 0.20 9.51 Jeruk Keprok 87.3 0.57 7.74 Mangga Golek 82.2 0.33 0.13 10.86 Nanas 85.3 0.21 0.11 7.26 Pepaya 86.7 0.38 9.15 Pisang Ambon 72.0 0.90 0.15 19.35 Pisang Raja 65.8 0.84 0.14 22.26

Karbohidrat Pati : apel, pisang, mangga Pewarnaan iodin pada apel  Indeks kematangan apel Kandungan pati waktu

Karbohidrat : pati, gula, pektin Contoh : pisang gula pati Proto pektin

Vitamin & Mineral Buah Vit. A (IU) Vit.B (mg) Vit.C (mg) Ca (mg) Fe (mg) Alpukat 110 0.03 8 6 0.5 Jambu Bol 87 0.01 15 19 0.8 Jeruk Keprok 298 0.05 22 23 0.3 Mangga golek 2145 20 9 Nangka 92 0.02 2 13 Nanas 69 0.04 0.2 Pepaya 274 0.06 59 17 1.3 Pisang Raja 665 7 0.6

Pigmen Asam Organik Khlorofil : buah yang masih muda Karotenoid - Likopen (merah) : tomat, semangka, pepaya - Karoten (orange) : peach - Xantofil (kuning-orange) : peach, squash Flavonoid - Antosianin (ungu, biru, merah) : anggur, cherry - Antoxantin (putih, kuning) : apel, pisang - Tanin (tidak berwarna) : salak, apel, pisang Asam Organik Menurun selama masa pematangan Mempengaruhi aroma buah  penentuan mutu

Perubahan pigmen pada buah apel

Perubahan pigmen cherry & kematangan buah

Perubahan pigmen & tekstur tomat (buah klimakterik) setelah pemanenan 1 2 3 4 5 6 Saat dipanen Derajat kematangan buah tomat (kiri  kanan) Mature green; 2) Breaker; 3) Turning; 4) Pink; 5) Light red; 6) Red.

Paprika (buah non-klimakterik) setelah pemanenan Saat dipanen

Perubahan Fisiologi Pascapanen Proses pertumbuhan & Respirasi Proses pertumbuhan buah (1) Pembelahan sel (2) Pendewasaan sel (maturation) (3) Pematangan (ripening) (4) Kelayuan (senescence) (5) Pembusukan (deterioration)

Laju Respirasi (jumlah CO2 yang dikeluarkan) Non-klimakterik

Pengaruh penambahan etilen pada (a) Buah klimakterik & (b) buah non klimakterik Udara biasa (a) Konsumsi Oksigen etilen (b) Waktu klimakterik etilen Konsumsi Oksigen Udara biasa Waktu klimakterik

Perubahan Fisik & Kimia selama Pematangan Turgor sel  mempengaruhi kekerasan buah Pengempukan buah  menurunnya protopektin yang tidak larut, naiknya jumlah pektin yang larut air Karbohidrat * Buah dengan kandungan pati tinggi Contoh: Apel, pisang Pisang saat panen 20-30% pati, 4-8 hari 4%  terjadi peningkatan kadar gula terbentuk * Buah dengan kandungan pati rendah Contoh: Jeruk, arbei, peach, semangka Tidak terjadi perubahan pati setelah panen & penyimpanan Tidak terjadi peningkatan kadar gula

Perubahan Fisik & Kimia selama Pematangan Asam amino & protein  penting untuk pematangan buah, krn asam amino prekursor untuk etilen. Lemak  pembentukan tekstur, flavor & pigmen buah Asam organik Selama pematangan terjadi konversi asam organik Pigmen Produk volatile  aroma buah ester dari alkohol alifatik dan asam lemak berantai pendek, dikeluarkan saat buah mulai matang. Senyawa turunan fenol (antosianin, lignin & tanin) tanin  rasa sepat astringency pada buah

Parameter Mutu Buah & Sayuran Faktor mutu penampilan (visual quality) Ukuran, bentuk, warna, kemilau, bebas dari cacat atau defect Faktor mutu tekstural (feel quality) firmness, crispness, juiciness, mealiness & toughness  faktor penting untuk Mutu saat dikonsumsi, dimasak, dan kemampuan untuk didistribusikan Faktor mutu flavor (eating quality) sweetness, sourness, astringency, bitterness, aroma & off-flavor. Faktor mutu nutrisi

Mutu Penampakan (Visual) Ukuran, bentuk, warna, mengkilat, dan bebas dari cacat & rusak Cacat prapanen  akibat kerusakan oleh serangga, penyakit, burung. Cacat pascapanen : - Morfologi : bertunas, berakar & berkecambah Contoh: Kentang, bawang, kacang-kacangan - Fisik : mengering, tergores, deformasi - Fisiologi : reaksi browning

Faktor Mutu Flavour (eating quality)  dipengaruhi komponen penyusunnya Gula Rasa manis Asam organik Rasa asam Senyawa fenolik Astringency Odour-active volatiles Aroma Perlu informasi kisaran konsentrasi yang optimal  Flavour yang baik berdasarkan uji organoleptik

TANAMAN HIAS - BUNGA Bunga komersial: Anggrek Mawar Chrysanthemum Anthurium Carnation Lilium

Anggrek Mawar Chrysanthemum

Anthurium Carnation Lilium

Sentra produksi bunga potong Jabotabek: Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi North Sumatera: Brastagi, Kabanjahe, Tanjung, Morawa, Meda Riau: Kepulauan Riau West Java: Cipanas, Cianjur, Bogor, Cisarua, Lembang, Sukabumi, Tasikmalaya Central Java: Bandungan, Yogyakarta, Magelang, Tegal, Pemalang, dan Purbalingga East Java: Tretes, Batu, Pujon, Pasuruan, dan Madura

Pascapanen (penanganan) bunga 1. Grading 2. Leaf Removal 3. Bunching 4. Recutting 5. Hydration 6. Special Treatments 7. Packing 8. Precooling 9. Cold Storage 10. Delivery to Market