4. DINAMIKA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GESEKAN
Advertisements

Dinamika Newton Kelas : X Semester : 1 Durasi : 4 x 45 menit
DINAMIKA Staf Pengajar Fisika TPB Departemen Fisika FMIPA IPB.
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
USAHA / DAYA DAN ENERGI Mulai.
Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar dinamika, dan mengaplikasikannya dalam persoalan-persoalan dinamika sederhana.
DINAMIKA GERAK Agenda : Jenis-jenis gaya Konsep hukum Newton
Kumpulan Soal 3. Energi Dan Momentum
DINAMIKA Staf Pengajar Fisika TPB Departemen Fisika FMIPA IPB
Aplikasi Hukum Newton.
Prinsip Newton Partikel
X Hukum Newton.
Fisika Dasar Oleh : Dody
DINAMIKA HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III MACAM-MACAM GAYA
DYNAMIC PARTICLE Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan.
KLIK , KOMPETENSI BELAJAR, UNTUK KE SLIDE SEBELUMNYA
Statika dan Dinamika Senin, 19 Februari 2007.
17. Medan Listrik.
HUKUM-HUKUM NEWTON tentang GERAK
DINAMIKA PARTIKEL.
Penerapan Hukum-Hukum Newton.
Gaya gesek statis Gaya gesek kinetis Gaya tegangan tali
USAHA DAN ENERGI.
HUKUM-HUKUM NEWTON tentang GERAK
Usaha Energi dan Daya Work, Energy and Power.
4. DINAMIKA (lanjutan 1).
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
5. USAHA DAN ENERGI.
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
4. DINAMIKA.
4. DINAMIKA.
DINAMIKA PARTIKEL by Fandi Susanto.
Dinamika Partikel Lanjutan A B by Fandi Susanto.
1 Pertemuan Dinamika Matakuliah: D0564/Fisika Dasar Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
DINAMIKA PARTIKEL.
5. USAHA DAN ENERGI.
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
DINAMIKA BENDA (translasi)
DINAMIKA FISIKA I 11/5/2017 4:25 AM.
HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GESEKAN
GAYA Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
Mekanika Pembukaan PokokBahasan SK dan KD Materi Ajar Soal-Soal
FISIKA DASAR MUH. SAINAL ABIDIN.
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GESEKAN
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
DYNAMIC PARTICLE Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan.
Materi 5.
22/16/2010
DINAMIKA PARTIKEL Pertemuan 6-8
Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil
1. Konsep tentang Gaya 2. Hk. Newton I & Momen Inersia 3. Konsep tentang Massa 4. Hk. Newton 2 5. Gaya Gravitasi & Gaya Berat 6. Hk. Newton 3 7. Gaya.
HUKUM-HUKUM NEWTON tentang GERAK
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
DINAMIKA BENDA (translasi)
Hukum-Hukum Newton MASSA benda adalah ukuran kelembamannya, sedangkan kelembamannya (inertia) adalah kecenderungan benda yang mula-mula diam untuk tetap.
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
Dinamika FISIKA I 9/9/2018.
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI.
DINAMIKA PARTIKEL FISIKA TEKNIK Oleh : Rina Mirdayanti, S.Si.,M.Si.
Dinamika HUKUM NEWTON.
Dinamika partikel. Dalam bab lalu telah dibahas gerak suatu benda titik atau partikel tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut melakukan gerak.
Hukum Newton I, II, III dan Aplikasinya Tim Fisika TPB 2016
HUKUM-HUKUM NEWTON tentang GERAK.  Kinematika :  didasarkan pada definisi pergeseran, kecepatan dan percepatan  Pertanyaan :  Mekanisme apakah yang.
DYNAMIC PARTICLE Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan.
BAB 7 HUKUM NEWTON KOMPETENSI DASAR 3.7Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam.
Transcript presentasi:

4. DINAMIKA

Dinamika adalah ilmu yang membahas gaya-gaya yang menyebabkan suatu benda yang pada awalnya diam menjadi bergerak, atau yang mempercepat atau memperlambat gerak sebuah benda.

4.1 Massa Massa didefinisikan sebagai ukuran inersia suatu benda. Makin besar massa suatu benda maka akan menjadi lebih sulit untuk mengubah gerakannya. Benda diam yang mempunyai massa yang besar, akan sulit untuk menggerakkannya. Begitu juga dengan benda yang bergerak dan mempunyai massa yang besar akan sulit untuk menghentikannya.

Massa berbeda dengan berat Massa berbeda dengan berat. Massa adalah ukuran inersia atau jumlah kandungan zat pada sebuah benda, sedangkan berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda. Massa adalah konstan, sedangkan berat tergantung dari besarnya gaya gravitasi. Dalam sistem satuan SI, satuan massa adalah kilogram (kg). Satuan berat adalah Newton (N) atau kg.m/detik2. Massa adalah skalar Berat adalah vektor

4.2 Gaya Dalam ilmu fisika, gaya adalah sesuatu yg dapat menyebabkan sebuah objek mengalami perubahan baik berupa perubahan terhadap gerakan, arah, maupun bentuk dari konstruksinya. Dengan kata lain, gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan sebuah objek dgn massa tertentu mengalami perubahan kecepatannya. Gaya mempunyai besaran dan arah, sehinga merupakan besaran vektor. Dalam sistem satuan SI, satuan gaya adalah Newton (N) atau kg.m/detik2.

4.2.1 Gaya Gravitasi Benda-benda yang dijatuhkan dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama yaitu sebesar percepatan gravitasi, yaitu g = 9,8 m/det2 = 9,8 N/kg dalam satuan SI jika hambatan udara diabaikan. Gaya yang menyebabkan terjadinya percepatan ini disebut dengan gaya gravitasi (FG). Artinya gaya gravitasi adalah gaya yang dilakukan oleh bumi terhadap setiap benda yang berada di sekitarnya.

FG = Gaya tarik menarik antara kedua benda (N) Hukum gravitasi menyatakan bahwa gaya antara dua partikel yg mempunyai massa m1 dan m2 dan terpisah oleh jarak r adalah gaya tarik menarik sepanjang garis yang menghubungkan antara kedua partikel tersebut yang besarnya, (4.1) FG = Gaya tarik menarik antara kedua benda (N) G = Tetapan gravitasi (6,673 x 10–11 Nm2/kg–2) m1, m2 = Massa benda (kg) r = Jarak antara kedua benda (m)

Jika m1 diasumsikan sebagai massa bumi (M) dan m2 sebagai massa benda m yang berada di sekitar bumi dan memiliki jarak r dari titik pusat bumi, maka gaya tarik oleh bumi pada benda tersebut adalah: (4.2) Gaya berat W adalah gaya gravitasi yang bekerja antara bumi dengan benda. Arah gaya berat selalu ke bawah menuju pusat bumi. Gambar 4.1 Arah Gaya Berat

Gaya berat pada sebuah benda besarnya adalah W = m g (4.3) Sehingga percepatan gravitasi g dapat ditulis sebagai (4.4) Contoh 4.1 Berapakah gaya gravitasi antara dua benda yang mempunyai massa 3 kg dan 4 kg yang terpisah sejauh 50 cm?

Besar gaya gravitasi antara dua benda tersebut adalah Penyelesaian m1 = 3 kg m2 = 4 kg r = 50 cm = 0,5 m Besar gaya gravitasi antara dua benda tersebut adalah

Contoh 4.2 Sebuah benda bermassa 2 kg ditarik dengan gaya gravitasi bumi. Jika massa bumi 5,98 x 1024 kg dan benda tepat diletakkan di atas permukaan bumi, hitung besar gaya tarik yg dialami benda itu dan bandingkan dgn gaya berat benda. Penyelesaian Gaya tarik yang dialami benda, jika diketahui radius bumi 6370 km = 6,37 x 106 m adalah

Gaya berat benda W = m.g = (2 kg)(9,8 m/detik2) = 19,6 N Jadi gaya tarik yang dialami benda sama dengan gaya berat benda.

4.2.2 Gaya Normal Jika sebuah benda dengan massa m diletakkan pada sebuah permukaan, maka benda tsb akan menerima gaya yang tegak lurus terhadap permukaan tersebut dengan arah yg berlawanan dengan arah beratnya. Gaya yang ditimbulkan oleh permukaan kepada benda yang ditekan tersebut adalah gaya normal. N N = Gaya normal W = m g = Berat W Gambar 4.2 Gaya Normal

4.2.3 Gaya Gesek Jika sebuah benda diluncurkan pd sebuah permukaan datar, maka gerakan benda tsb akhirnya akan terhenti. Terhentinya gerakan benda tersebut disebabkan oleh adanya suatu gaya yg berlawanan arah dengan arah gerakan benda yang ditimbulkan oleh gesekan antara benda yang meluncur dengan permukaan tempatnya meluncur. Gaya yang menyebabkan benda berhenti meluncur adalah gaya gesek (f). FA f Gambar 4.3 Gaya Gesek

Gaya gesek yang bekerja pada dua permukaan yang diam disebut gaya gesek statik (fs). Gaya gesek statik maksimum adalah gaya terkecil yang menyebabkan benda bergerak dan sebanding dengan gaya normal (N). fs  s N (4.5) s = koefisien gesek statik Gaya gesek yang bekerja pada dua permukaan yang bergerak relatif satu dengan yang lainnya disebut gaya gesek kinetik (fk). fk = k N (4.6) k = koefisien gesek kinetik.

Tabel 4.1 Koefisien Gesekan (lanjutan) Permukaan Koefisien Gesekan Statik (s) Koefisien Gesekan Kinetik (s) Kayu diatas kayu 0,40 0,20 Es diatas es 0,10 0,03 Logam diatas logam (dilumasi) 0,15 0,07 Baja diatas baja (tidak dilumasi) 0,70 0,60 Karet diatas beton kering 1,00 0,80 Karet diatas beton basah 0,50

Tabel 4.1 Koefisien Gesekan (lanjutan) Permukaan Koefisien Gesekan Statik (s) Koefisien Gesekan Kinetik (s) Timah diatas baja 0,95 Tembaga diatas baja 0,53 0,36 Nikel diatas nikel 1,10 Besi tuang diatas besi tuang 0,15 Teflon diatas teflon 0,04 Teflon diatas baja

Contoh 4.3 Sebuah balok mempunyai massa 10,0 kg berada dalam keadaan diam pada permukaan datar. Koefisien gesek statik = 0,40 dan koefisien gesek kinetik = 0,20. Tentukan gaya gesek f yang bekerja pada balok jika gaya horizontal yang diberikan pada balok, FA, adalah 10 N 39 N 40 N Penyelesaian m = 10,0 kg g = 9,8 m/s2 s = 0,40 k = 0,20

Gaya gesek statik maksimum fs maks = s . FN = (0,40)(98 N) = 39,2 N FA f FN mg Gaya normal FN = mg = (10,0 kg)(9,8 m/s2) = 98 N Gaya gesek statik maksimum fs maks = s . FN = (0,40)(98 N) = 39,2 N yang akan melawan gaya yang diberikan. Artinya, jika gaya horizontal yang diberikan pada balok  39,2 N, maka balok akan tetap diam. f

Percepatan balok pada arah horizontal Karena FA = 10 N < 39,2 N, maka gaya gesek f disebut sebagai gaya gesek statis (fs) dan berlaku FA – fs = 0  fs = FA = 10 N b) Karena FA = 39 N < 39,2 N, maka gaya gesek f disebut sebagai gaya gesek statis (fs) dan berlaku FA – fs = 0  fs = FA = 39 N c) Karena FA = 40 N > 39,2 N, maka gaya gesek f disebut sebagai gaya gesek kinetik (fk) dan besarnya fk = k . FN = (0,20)(98 N) = 19,6 N Gaya total horizontal pada balok Fx = FA – fk = 40 N – 19,6 N = 20,4 N FA fk Percepatan balok pada arah horizontal ax = Fx / m = 20,4/10 = 2,04 m/s2